Kepel atau burahol termasuk tanaman langka di Indonesia.
Tumbuhan ini biasa dijumpai di keraton-keraton yang ada di Pulau Jawa. Pohon
ini mempunyai arti filosofis tersendiri bagi keraton di samping buahnya berguna
untuk memelihara kecantikan puteri-puterinya. Daunnya berkhasiat menurunkan
kolesterol.
Khasiat lain buah kepel adalah sifat diuretiknya yang mampu
memperlancar air seni. Oleh sebab itu kepel dipercaya mampu membersihkan ginjal.
Sekali lagi sayang, belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan zat-zat apa
yang menyebabkan sifat diuretik pada kepel. Kabarnya, dengan sifat diuretiknya
buah kepel bisa juga digunakan sebagai alat pencegah kehamilan tradisional.
Kandungan vitamin C dalam buah kepel sangat tinggi. “Wanita
hamil yang makan buah kepel dipercaya akan melahirkan bayi yang cantik. Kulit
bayi akan terlihat bersih,” ujar Endah Lasmadiwati, pengelola Kebun Obat Taman
Sringanis di Bogor.
Khasiat vitamin C dosis tinggi ini, tutur Endah, membuat
kulit menjadi bersih. Dari dalam tubuh kandungan buah kepel ini membersihkan
darah, menguatkan liver, paru-paru dan ginjal. “Peredaran darah menjadi lebih
lancar karena darah yang beku menjadi cair,” tambahnya.
Atasi
Asam Urat
Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat.
Lalap daun kepel mampu menurunkan kadar kolesterol. “Pilih daun yang masih
muda,” kata isteri akupunturis Putu Oka Sukanta ini. Orang yang tidak menyukai
lalap dapat minum rebusan daun kepel untuk menurunkan kadar kolesterol. Rebusan
ini dibuat dari 7 lembar daun kepel dan 3 gelas air. Air dan daun kepel ini
kemudian direbus sampai tersisa satu setengah gelas. Air rebusan daun kepel ini
diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak tiga perempat gelas.
Melihat banyak manfaatnya, mudah-mudahan pohon kepel tidak
benar-benar punah. Kepunahan pohon kepel bisa dicegah kalau ada usaha untuk
menanam di pekarangan sendiri. Harapan bisa ditempatkan pada teknologi
pertanian moderen agar mampu mengembangbiakkan kepel dengan teknik ovulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar