Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Kepel



Kepel atau burahol termasuk tanaman langka di Indonesia. Tumbuhan ini biasa dijumpai di keraton-keraton yang ada di Pulau Jawa. Pohon ini mempunyai arti filosofis tersendiri bagi keraton di samping buahnya berguna untuk memelihara kecantikan puteri-puterinya. Daunnya berkhasiat menurunkan kolesterol.
Khasiat lain buah kepel adalah sifat diuretiknya yang mampu memperlancar air seni. Oleh sebab itu kepel dipercaya mampu membersihkan ginjal. Sekali lagi sayang, belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan zat-zat apa yang menyebabkan sifat diuretik pada kepel. Kabarnya, dengan sifat diuretiknya buah kepel bisa juga digunakan sebagai alat pencegah kehamilan tradisional.
Kandungan vitamin C dalam buah kepel sangat tinggi. “Wanita hamil yang makan buah kepel dipercaya akan melahirkan bayi yang cantik. Kulit bayi akan terlihat bersih,” ujar Endah Lasmadiwati, pengelola Kebun Obat Taman Sringanis di Bogor.
Khasiat vitamin C dosis tinggi ini, tutur Endah, membuat kulit menjadi bersih. Dari dalam tubuh kandungan buah kepel ini membersihkan darah, menguatkan liver, paru-paru dan ginjal. “Peredaran darah menjadi lebih lancar karena darah yang beku menjadi cair,” tambahnya.
Atasi Asam Urat
Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun kepel mampu menurunkan kadar kolesterol. “Pilih daun yang masih muda,” kata isteri akupunturis Putu Oka Sukanta ini. Orang yang tidak menyukai lalap dapat minum rebusan daun kepel untuk menurunkan kadar kolesterol. Rebusan ini dibuat dari 7 lembar daun kepel dan 3 gelas air. Air dan daun kepel ini kemudian direbus sampai tersisa satu setengah gelas. Air rebusan daun kepel ini diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak tiga perempat gelas.
Melihat banyak manfaatnya, mudah-mudahan pohon kepel tidak benar-benar punah. Kepunahan pohon kepel bisa dicegah kalau ada usaha untuk menanam di pekarangan sendiri. Harapan bisa ditempatkan pada teknologi pertanian moderen agar mampu mengembangbiakkan kepel dengan teknik ovulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar