Jarak pagar (Jatropha curcas), sesuai namanya, jarak pagar
memang banyak ditanam sebagai pembatas halaman rumah alias pagar. Setelah
ditanam, jarak pagar terkesan sebagai tanaman liar yang tak pernah dirawat oleh
yang menanamnya. Buahnya berdompol-dompol berwarna hijau.
Biji jarak walaupun mengandung racun yang cukup kuat, namun
dapat dimanfaatkan dengan aman sebagai obat luar. Secara tradisional jarak
pagar biasa digunakan untuk mengatasi beerbagai penyakit luar.
Ragam penyakit yang dapat ditaklukkan oleh biji tanaman asal
Amerika Selatan ini cukup beragam, antara lain menyembuhkan gatal-gatal,
koreng, jamur pada kaki, dan luka berdarah. Selain itu tanaman ini juga bisa
dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak akibat terpukul, terkilir, dan rematik.
Daun jarak pagar juga bisa digunakan untuk mengatasi perut kembung pada anak.
Dengan penggunaan yang hati-hati, daun jarak pagar bahkan dapat digunakan
sebagai obat pencahar ringan.
Minyak yang terbuat dari biji jarak, digunakan untuk
mengatasi gangguan pada kulit, bengkak, maupun terkilir. Minyak biji jarak
pagar sebaiknya memang tidak digunakan secara oral (melalui mulut) karena
mengandung racun yang membahayakan jika dikonsumsi.
Untuk mengatasi luka, dibutuhkan dua sendok teh minyak biji jarak pagar, ¼ sendok teh belerang, sejari tangan kayu secang, dan dua sendok makan vaselin. Panaskan seluruh bahan sampai meleleh, dan aduk hingga merata. Pisahkan serutan kayu secang dan dinginkan sebelum dioleskan pada bagian yang luka.
Untuk mengatasi luka, dibutuhkan dua sendok teh minyak biji jarak pagar, ¼ sendok teh belerang, sejari tangan kayu secang, dan dua sendok makan vaselin. Panaskan seluruh bahan sampai meleleh, dan aduk hingga merata. Pisahkan serutan kayu secang dan dinginkan sebelum dioleskan pada bagian yang luka.
Selain minyaknya, getah jarak pagar pun berkhasiat
menghentikan perdarahan akibat luka. Getah jarak pagar bersifat antimikroba
sehingga dapat mengusir bakteri seperti jenis Staphylococcus, Streptococcus,
dan Escherichia coli.
Bagian lain dari jarak pagar juga dapat dimanfaatkan adalah
daunnya, yaitu untuk mengatasi bengkak dan terkilir. Caranya, lumat daun jarak
pagar sampai halus seperti bubur, kemudian balurkan pada bagian tubuh yang terkilir,
bengkak, maupun luka.
Daun jarak pagar juga bisa mengurangi derita rematik. Untuk
itu, dibutuhkan 10 lembar daun jarak segar yang telah dicuci bersih dan
ditumbuk halus dengan air secukupnya. Lumuri bagian tubuh yang terkena rematik
dengan bubur daun jarak dua kali sehari.
Masalah gatal di bagian kaki dapat juga diatasi dengan daun jarak pagar tapi perlakuannya sedikit berbeda. Sebelum ditempelkan pada bagian kaki yang gatal, daun jarak dilayukan terlebih dahulu di atas api kecil dan dilumatkan hingga hancur. Selanjutnya, balurkan lumatan daun jarak pagar itu pada bagian kaki yang gatal.
Masalah gatal di bagian kaki dapat juga diatasi dengan daun jarak pagar tapi perlakuannya sedikit berbeda. Sebelum ditempelkan pada bagian kaki yang gatal, daun jarak dilayukan terlebih dahulu di atas api kecil dan dilumatkan hingga hancur. Selanjutnya, balurkan lumatan daun jarak pagar itu pada bagian kaki yang gatal.
Tanaman jarak pagar mengandung senyawa yang daya racunnya
cukup tinggi. Pada bagian biji, terkandung senyawa kursin dan toksalbumin,
sedangkan di bagian daun ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol,
amirin, dan tarakserol.
Dalam waktu singkat, gejala keracunan jarak pagar akan mulai
terlihat pada orang yang mengonsumsinya. Tandanya, rasa mual, muntah, diare,
sesak napas, pusing, dan berkeringat dingin.
Meskipun sudah diambil minyak, ampas biji jarak tidak bisa
dipakai langsung untuk pakan ternak karena masih mengandung racun. Sebaliknya,
ampas biji jarak akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membasmi nematoda
tanah karena masih mengandung sifat-sifat pestisida (racun hama). Ampas biji
jarak juga mengandung unsur nitrogen, fosfat, dan kalium yang cukup baik digunakan
sebagai pupuk organik.
Pemanfaatan jarak pagar dengan dimakan sebaiknya dilakukan
secara hati-hati. Untuk mengatasi sembelit, daun jarak pagar dapat berfungsi
sebagai pencahar ringan.
Caranya, kukus empat helai daun jarak pagar dan konsumsi rebusan daun jarak selama tujuh hari berturut-turut atau hingga sembelit berkurang. Namun, bagi penderita gangguan empedu, sebaiknya tidak menerapkan cara ini karena malah dapat menyebabkan mual dan sakit di bagian perut (mulas).
Bila sampai terjadi keracunan jarak pagar, pertolongan
pertama yang bisa dilakukan adalah merangsang penderita segera memuntahkan isi
lambung. Selain itu, masyarakat yang telah berpengalaman menghadapi situasi ini
biasanya meminumkan air masak bercampur garam sebanyak-banyaknya pada penderita
untuk menetralkan racun di lambung. Beberapa bahan alami juga dapat
dimanfaatkan sebagai penawar racun jarak pagar, seperti madu, gula aren, air
asam, dan kelapa muda.
Caranya, kukus empat helai daun jarak pagar dan konsumsi rebusan daun jarak selama tujuh hari berturut-turut atau hingga sembelit berkurang. Namun, bagi penderita gangguan empedu, sebaiknya tidak menerapkan cara ini karena malah dapat menyebabkan mual dan sakit di bagian perut (mulas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar