Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Januari 2014

TITRASI BEBAS AIR

 TITRASI BEBAS AIR

            Titrasi bebas air adalah prosedur titrimetri yang paling umum yang digunakan untuk pengujian dalam farmakope. Keuntungan dari metode titrasi bebas air yaitu karena metode ini sangat cocok untuk titrasi asam-asam atau basa-basa yang sangat lemah, dan pelarut yang digunakan adalah pelarut organic yang mampu melarukan analit-analit organic. prosedur yang biasa digunakan untuk titrasi basa-basa organic adalah dengan menggunakan titran asam perklorat dalam asam asetat. Teori titrasi bebas air adalah air dapat bersifat asam lemah dan juga air bebas bersifat basa lemah. Oleh sebab itu, dalam lingkungan air, air dapat berkompetisi dengan asam-asam atau basa-basa yang sangat lemah dalam hal menerima proton atau memberikan proton sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut reaksi berikut ini :
                        H2O + H-  H3O+.
                        akan berkompetisi dengan RNH2 + H+  RNH3+
            Adanya pengaruh kompetisi ini berakibat pada kecilnya titik infleksi pada kurva titrasi asam lemah dan basa sangat lemah sehingga mendekati batas PH 0 dan 14. oleh sebab itu, deteksi terakhir sangat slit untuk dilakukan. Sebagai aturan pada umumnya basa dengan  Pka < 7 atau asam-asam dengan Pka  > 7 tidak dapat ditentukan kadarnya secara tepat pada media air. Berbagai macam pelarut organic dapat pula digunakan untuk menggantikan air oleh karena pelarut-pelarut ini kurang berkompetisi secara efektif dengan analit dalam hal menerima atau memeberi proton.            
            Titrasi dalam pelarut bebas air dapat digunakan untik penentuan jumlah beberapa zat, terutaman zat yang sangat sukar larut dalam air. Sebenarnya dalam beberapa hal pelarut amfipropik seupa dengan titrasi dalam pelarut air, keserupaan ini semakinjelas kelihatan jika tetapan dielektrika pelarut makin tinggi dan makin besar kecenderungan pelarut yang membentuk ikatan hydrogen. Selain itu pula, titrasi dalam pelarut bebas air berkaitan dengan perubahan pada PH dan perubahan PH ini paling besar disekitar titik kesetaraan. penilaian awal persyaratan titrasi dapat dibuat dengan bantuan bagan-LK.
            Titrasi babas air basa lemah dapat diartikan sebagai asam asetat yang sebagai penerima proton sangat lemah sehingga tidak berkompetisi secara efektif denagn basa-basa lemah dalam hal menerima proton. Hanya saja asam yang sangat kuat yang sangat mampu memprotonasi asam asetat. Asam perklorat dalam larutan asam asetat merupakan asalm yang paling kuat diantara asam-asam umum yang digunakan untuk titrasi basa lemah dalam medium babas air. Dalam titrasi bebas air biasanya ditambahkan dengan asam asetat anhidrida denan maksud untuk menghilangkan air yang ada dalam asam perklorat. Jika basa dianlisis dalam bentuk garam dari berasal dari asam lemah, maka akan menghilangkan aniao  yang berasal dari asam kuranhg begitu penting untuk dilakukan. Contohnya saja garam basa yang berasal dari asam lemah adalah : suksinat. tartrat, atai asetat. Akan tetapu. jika basa dalam bentuk garam klorida atau bromine, maka bromina dan klorida harus dihilangkan sebelum dititrasi. Penghilang bromida atau kkalorida dilakukan dengan penambahan maerkuru asetat. Adanya asam klorida atua asama bromide dam asam-asam kuat lainnya harus dihindari karena bias mengakibatkan penetapan kadar tidak kuantitatif karena asam-asam kuat ini juga bisa bereaksi dengan senyawa-senyawa lai yang bersifat basa.
            Tinjauan menngenai asam bukan dalam air, yang kita inginkan mentrasikannya dengan basa. Sebenarnya suatu arti praktis, hal ini sering demikian, tetapi pembahasan yang di atas adalah meyesatkan kalau seperti itu. Memang disosiasi bukannya sam sekali yang diperlukan untuk titrasi asam-basa yang berhasil. Titrasi yang sangat baik telah dilaksankan dalam solven non polar seperti benzene atau kloroform yang tidak dapat memajikan diasosiasi sampai agak cukup jauhnya. Memang bukannya bersifat basa yang lebih besar dari amin organiknya, yang membuat solven lebih baik untik titrasi ini, karena merupakan asam yang lebih daripada air. Air merupakan hasil reaksi titrasi dan bahan tambahan pula berada dalam keadaan yang sangat berlebihan. Jadi sejauh air bersifat asam, dia berlomba terhadap asam yang ingin menitrasinya dan mencegah reaksi titrasi berlangsung. secara lengkap kecuali jika HB sendiri cukup kuat. ini dapat dilihat dari tetapan Ka dan makin kecil tetapan otoprolisa daro solven.
            Titrasi bebas air asam-asam lemah, pelarut yang digunakan adalah yang tidak berkompetisi secara kuat dengan asam lemah dalam hal membrtikan proton. Alkohol dan pelarut-pelarut apropik dapat digunakan pula sebagai pelarut. Perlarut apropik merupakan pelarut yang dapat menurunkan ionisasi asam-asam dan basa-basa. Termasuk dalam kelompok pelarut ini adalah pelarut-pelarut non polar seperti benzene, karbon teraklorida serta hidrikarbaon alifatik. Titran sering pula digunakan pada tirasi bebas air senyawa-senyawa yang bersifat asam lemah adalah natrium metoksida, litium metoksida dalam methanol, atau tetrabutil ammonium hidroksida dalam dimetilformamid. Kalium metoksida yang merupakan endapan gelatinus. Dalam beberapa keadaan yang mana natrium metoksida juga membentuk endapan gelatinus litoum metoksida meruoakan pilihan. Titran-totran basa lainnya adalah natrium aminometosida dan natrium trifenilmetan yang dugunakan untuk senyawa-senyawa yang bersifat asam lemah seperti fenol dan pirol. Sebagai deteksi titik akjir dapat digunakan indicator tomol biru.
            Titrasi dalam pelarut methanol kecenderunagn membentuk ikatan hodrogen, methanol merupakan pelrut yang sudah lazim digunakan untuk titrasi asam-basa, karena pelrut methanol dapat melarutkan berbagai senyawa organic yang sukar larut dalam air. Tetapan protolis methanol adalah 10-16,9, yang menyebabkan kurva skala PHnya 2,9 satuan PH lebih panjang daripada skala PH dalam air, Hal ini sanga menguntungkan karena daerah kesetaraan kurva titrasi lebih panjang dalam methanol daripada dalam air. Celakanya lagi karena tetapan diektika pelrut ini rendah maka kekuatan beberapa prolit diturunkan oleh pelarut ini. Jadi dapat dijelaskan bahwa akibat dari keseluruhannya akan bergantung pada pengaruh gabungan kedua factor ini. Karena prolit yang mempunyai jenis muatan yang berbeda diubah denag cara yang berbeda pula, maka tidak ada salah nya jika menilai oersyaratan titrasi untuk setiap jenis muatan secara terpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar