Orang Jawa menyebutnya jahe sunti, sementara masyarakat Aceh
menamainya halia barah. Tanpa proses kimiawi, tanaman ini sendiri sudah kaya
dengan kandungan kimia, antara lain gingerol dan minyak terbang, limonene, 1,8
cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine, alpha linolenic acid,
aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid,
farnesal, farnesene, dan farnesol.
Jahe, secara tradisional telah dimanfaatkan untuk menangani
kasus-kasus masuuk angina oleh sebagian orang (Jawa) yang tinggal di pesedaan.
Sepotong jahe dikupas, kemudian diparut dengan dialasi daun di atas parut
(untuk memudahkan hasil parutan jahe, tinggal diangkat daunnya hasil parutan
sudah terangkat semua), kemudian dioleskan/digosok-gosokkan pada perus dan
tempat-tempat yang dirasa perlu. Jahe juga yang memanfaatkan untuk membuat
hidangan inuman hangat. Sepotong jahe dikupas, dikeprok/dipukul sampai
pecah-pecah, dimasukkan digelas dicampur gula (susu) kemudian dituang air
mendidih. Jahe bukan hanya seabagai penghangat tubuh, ternyata masih banyak
lagi manfaat/khasiat yang dapat ditemukan dalam kandungan jahe.
Unsur 1, 8 cineole mengatasi ejakulasi prematur, sementara
anestetik antikholinesterase mampu merangsang aktivitas saraf pusat dan
merangsang ereksi.
Selain merangsang ereksi dan mengatasi ejakulasi prematur,
tanaman yang memiliki sifat pedas ini mampu merangsang selaput lendir perut
besar dan usus dan mengurangi rasa sakit. Ia juga bisa mengobati influenza,
merangsang keluarnya air susu ibu, mendorong produksi getah bening, menjaga
kekebalan tubuh, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Unsur
farnesal yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu mencegah proses penuaan
karena merangsang regenerasi sel kulit.
Bagian tanaman yang memiliki khasiat penyembuh untuk
berbagai penyakit di atas adalah rimpang atau akar. Jika Anda tertarik dengan
terapi alam ini, sebaiknya Anda membudidayakan sendiri tanaman jahe merah.
Caranya gampang, Anda hanya perlu memperbanyaknya melalui penanaman akarnya.
Namun, akar tanaman ini tidak bisa diambil dalam hitungan minggu sesudah
penanaman, tapi Anda mesti menunggunya sekitar enam bulan. Jangan berpikir hal
rumit saat membudidayakan jahe merah. Karena pemeliharaan tanaman ini tergolong
gampang. Seperti tanaman lain, Anda hanya perlu melakukan penyiraman dan
pemupukan teratur terhadap tanaman ini. Karena jahe merah membutuhkan
kelembapan tanah yang cukup. Untuk mengobati batuk kering yang tak kunjung
sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe ini dan menelan airnya. Sementara untuk
luka lecet, dapat disembuhkan dengan cara menempelkan tumbukan jahe ke luka
tersebut. Hal sama bisa dilakukan untuk jenis luka terkena tikaman, luka
terkena duri dan gatal-gatal.
Khusus untuk luka bekas gigitan ular, tumbukan jahe tersebut
perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka tersebut. Sementara
untuk mendapatkan efek bugar atau obat kuat bisa diperoleh dengan cara meminum
air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah seksual, Anda dapat mencampur
jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada, telur ayam kampung dan garam dapur.
Menurut informasi yang dilansir dari mahkotadewa.com,
pembuatan ramuan dilakukan dengan cara menumbuk halus lengkuas, jahe dan lada.
Kemudian air buah mengkudu ditambahkan beserta air rebusan. Setelah itu,
campuran ini disaring hingga menjadi satu gelas air ramuan, bubuhi garam dan
aduk rata. Air dalam gelas ini selanjutnya dibagi menjadi dua bagian dan
masing-masing ditambah satu kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap
dikonsumsi oleh suami dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu
sendok makan madu untuk masing-masing ramuan itu. Penyakit lain yang bisa
disembuhkan dengan campuran jahe merah adalah kolera. Seperti halnya ramuan
untuk penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan bahan
lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang merah, akar
lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas, garam dapur, teh, gula
halus, minyak poko, dan kayu putih.
Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe
merah dan kulit manis direbus dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh.
Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya, air
ramuan tersebut disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko dan kayu
putih. Sebelum diminum, ramuan ini sebaiknya dikocok dulu. Jahe termasuk
Tanaman herbal semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk
rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung
runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang
2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.
Sifat khas tajam dan sumelada. khasiat karminatif, stomakik,
stimulans, dan diaforetik. Latifah pada tahun 1987 (Jurusan Farmasi, FMIPA
UNPAD) telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah
pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe
memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar
dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan waktu reaksi (efek
pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah
antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara
dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan
Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap
jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis.
Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton
rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut:
6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antijamur
tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul
Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis.
Catatan Jahe dapat dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit.
2. Jahe Merah (sunti). Beberapa keluhan yang dapat diatasi dengan memanfaatkan
jahe antara lain :
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
Adapun Komposisi yang terkandung dalam jahe adalah Minyak
atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena,
dan resin pahit.
Ramuan jahe siap pakai sekarang sudah banyak beredar di pasaran, kita tinggal merk yang sesuai dengan selera kita.
Ramuan jahe siap pakai sekarang sudah banyak beredar di pasaran, kita tinggal merk yang sesuai dengan selera kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar