Termasuk keluarga Moraceae ini ternyata mempunyai banyak
manfaat sebagai tanaman herbal/obat. Murbei atau besaran (Jawa/Indonesia),
kitau (Sumatera), mulberry (Inggris), ini berasal dari Cina dengan nama Sangye.
Selain daun murbei sebagai makanan ulat sutera, daun
mudanya bisa disayur. Menurut sentra informasi IPTEK tanaman ini dapat tumbuh dengan
baik mulai 100m dpl serta memerlukan cukup sinar matahari. Meski dapat tumbuh
dengan baik di lereng pegunungan dengan kondisi tanah basa, tanaman ini
memerlukan drainase yang baik. Namun, kebanyakan ditemukan sebagai perdu liar
selain dibudidayakan sebagai pakan ulat sutera.
Manfaat tanaman murbei diantaranya mengobati demam, flu,
malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes
melitus), kaki gajah (elephantiasis), radang mata merah (conjunctivitis
acute), memperbanyak ASI, keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk
berdahak, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid,
gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan, muka bengkak (edema),
susah kencing (disuria), neurastenia, jantung berdebar (palpitasi),
rasa haus dan mulut kering, susah tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus),
sembelit, tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia),
rambut beruban, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, sakit kulit, sakit
pinggang (lumbago), serta dapat menyuburkan pertumbuhan rambut.
Bagian
tanaman yang digunakan diantaranya daun, ranting, buah, dan kulit akar. Untuk
penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting dipotong tipis lalu dijemur,
dan kulit akar dicuci bersih lalu dipotong-potong tipis kemudian dijemur sampai
kering.
Sudah cukup lama saya tidak merasakan nikmatnya buah ini
sampai beberapa hari yang lalu saya menemukan tanaman ini tumbuh di depan rumah
di sebelah kost saya. Buahnya lebat. Buah mudanya berwarna hijau keputihan,
sedangkan buah yang masak berwarna ungu kehitaman seperti anggur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar