Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Diare



A.    Definisi
Diare merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortilitas anak di negara yang berkembang. Dalam berbagai hasil survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan k-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia. Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan (mencret) dan merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain, seperti diuraikan dibawah ini (Yun diarrea: mengalir melalui). Kasus ini banyak terdapat dinegara-negara berkembang dengan standar hidup yang rendah, dimana dehidrasi akibat diare merupakan salah satu penyebab kematian penting pada anak-anak.
Diare ditandai dengan meningkatnya frekuensi BAB (biasanya lebih dari 3 kali sehari), cair, dan menurunnya konsistensi BAB. Diare akut yaitu diare yang terjadi selama 14 hari atau kurang. Diare yang terjadi lebih dari 30 hari disebut diare kronik sedangkan keadaan sakit 15 samapi 30 hari merujuk pada diare persisten.
Secara etiologi, diare dapat disebabkan oleh 2 faktor yakni:
1.      Keluarnya cairan dan elektrolit ke dinding usus
2.      Terganggunya absorpsi air dan elektrolit dari usus
 Hal ini dapat disebabkan adanya gangguan seperti infeksi bakteri, parasit, dan virus, stress, ansietas, penyakit lain seperti IBD, penggunaan obat pemacu diare dan makanan. Jika dinding usus mengalami gangguan maka tubuh akan mensekresi cairan (air dan elektrolit) dalam jumlah berlebih ke dalam usus sehingga menyebabkan kelebihan cairan di usus sehingga menyebabkan terjadinya diare.
Angka kematian akibat diare adalah 12% diantara seluruh penyebab kematian. Diare merupakan penyebab 15% kematian bayi dan 26% penyebab kematian anak balita. Diduga 4-5% dari kasus diare akan jatuh ke dalam keadaan dehidrasi, dan 60% daripadanya akan meninggal, apabila tidak mendapat pertolongan yang memadai.
B.     Patofisiologi
Mekanisme patofisiologi terjadinya diare antara lain perubahan transpor aktif ion (penurunan absorpsi natrium dan peningkatan sekresi klorida), perubahan motilitas intestinal, peningkatan osmolaritas, dan peningkatan tekanan hidrostatik. Dari keempat mekanisme ini selanjutnya terbagi menjadi diare sekretori, diare osmotik, diare eksudatif, dan diare yang berhubungan dengan peningkatan transit intestinal.
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi/patomekanisme dibawah ini :
1.      Diare sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari usus,  menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa makan/minum.
2.      Diare osmotik
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang hiperosmotik (antara lain MgSO ,Mg(OH), malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus missal pada  defisiensi disakaridase, malabsorpsi glukosa/galaktosa.
3.      Malabsorpsi asam empedu dan lemak
Diare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan/produksi micelle empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier dan hati.
4.      Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
Diare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif NA –ATP- ase di enterosit dan absorpsi Na + dan air yang abnormal.
5.      Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
Diare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan iregularitas mot ilitas usus sehingga menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebabnya antara lain: diabetes mellitus, pasca vagotomi, hipertiroid.
6.      Gangguan permeabilitas usus
Diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada usus halus.
7.      Diare inflamasi
Proses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada beberapa keadaan. Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan limfatik menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare akibat inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan diare.
8. Diare infeksi
Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. Dari sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif dan invasif (merusak mukosa). Bakteri non-invasif menyebabkan diare karena toksin yang disekresikan oleh bakteri tersebut.
C.    Sasaran dan Stategi Terapi
Pengobatan diare difokuskan pada pencegahan kehilangan air dan elektrolit yang berlebihan, pemeliharaan makanan, mengurangi tanda gejala dan mengobati penyebab dan penyakit tambahan akibat diare. Jika pencegahan tidak berhasil dan diare tetap terjadi, maka sasaran terapi yang dilakukan yaitu :
a.       Mengatur diet
b.      Mencegah kehilangan air, elektrolit terlalu banyak dan gangguan asam-basa
c.       Memberikan pertolongan terhadap gejala
Departemen kesehatan (2002) membuat pedoman tatalaksana diare yang dijelaskan sebagai berikut, tahap pertama adalah menilai derajat dehidrasi dan tahap kedua menentukan rencana pengobatan. Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan hasil pengkajian fisik yang meliputi keadaan umum, kondisi mata, air mata, mulut dan lidah, rasa haus dan turgor kulit. Hasil penilaian dari derajat dehidrasi dijadikan dasar untuk menentukan rencana pengobatan.
D.    Penatalaksanaan Terapi
a)      Terapi non farmakologi
1)      Pengaturan makanan
-        Menghentikan konsumsi makanan pendukung diare (solid foods, poorly absorbed food)
-        Makanan harus diteruskan bahkan harus ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada gizi
2)      Pencegahan diare :
Menghindari faktor penyebab
-        Terutama kontaminasi oleh infeksi protozoa, bakteri dan virus
-        Diare viral akut sering terjadi di tempat penitipan anak
-        Kontak person-to-person dan makanan
b)      Terapi Farmakologi
1)      Adsorben
Adsorben bekerja mengatasi diare dengan cara mengikat kuman atau toksin (racun) di saluran cerna, supaya tidak bersentuhan dengan permukaan usus. Jika toksin dan kuman ini kontak dengan usus, gerakan peristaltik usus secara otomatis akan meningkat sebagai refleks alami untuk mengeluarkan racun itu. Obat yang masuk dalam golongan ini antara lain karbon aktif, attapulgit, pektin, dan kaolin.
Karena cara kerjanya menyerap kuman dan toksin, obat golongan ini hanya berguna jika penyebab diare adalah infeksi ringan atau toksin. Jika penyebabnya adalah perubahan internal tubuh, misalnya karena cemas, stres, atau depresi, obat-obat ini tidak lagi efektif. Contoh merek dagang yang cukup populer antara lain: Neo Entrostop® (berisi attapulgit dan pektin), Norit® (berisi karbon aktif), Diatabs® (attapulgit). Obat-obat ini termasuk golongan obat bebas yang paling banyak beredar di pasaran. Relatif aman, bisa diminum oleh anak-anak, ibu hamil, juga ibu menyusui.
2)      Antiinfeksi
Terapi empiris antibiotik pendekatan yang tepat untuk diare. Pemberantasan mikroba penyebab tergantung pada etiologi dan sensitivitas antimikroba. Pilihan Antibiotik empiris utama termasuk florokuinolon seperti ciprofloxasin atau levofloxasin.
3)      Penghambat Peristaltik Usus
Obat utama golongan ini adalah loperamida. Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat gerak peristaltik usus dan meningkatkan penyerapan kembali cairan di usus besar. Jadi, tidak membasmi kuman, tidak mengikat toksin. Oleh karena cara kerjanya demikian, loperamida tidak tepat jika digunakan untuk kasus diare akibat infeksi atau toksin dari makanan atau minuman. Sebab, jika gerakan usus dihambat, kuman atau toksin tersebut justru tertahan di saluran cerna dan tidak bisa dikeluarkan.
4)      Antisekretori
Bismuth salisilat pilihan untuk efek antisekretori dan antimikroba dan digunakan untuk pengobatan diare akut. Bismuth salisilat tidak diberikan pada pada orang dengan alergi terhadap salisilat, termasuk aspirin. Pasien yang diberikan bismut salisilat harus diinformasikan bahwa sandarannya menjadi hitam.
E.     Evaluasi pengobatan Diare Di Indonesia
FDA (Food and Drug Administration) merekomendasikan penggunaan polycarbophil atau karboadsorben sebagai adsorben yang efektif. Polycarbophil dapat mengadsobsi 60 kali dibanding beratnya dalam air. Di Indonesia terdapat beberapa adsorben antara lain karboadsorben, attapulgit, kombinasi kaolin dan pektin, kombinasi attapulgit dan pektin.
Masyarakat telah mengenal Oralit sebagai obat diare sejak tahun 1970, sedangkan penggunaan zinc sebagai obat baru dalam tatalaksana diare belum banyak dikenal sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan oralit dan zinc sebagai obat diare.
Sejak tahun 2004, WHO/UNICEF merekomendasikan Oralit dengan osmolaritas rendah. Berdasarkan penelitian dengan oralit osmolaritas rendah diberikan kepada penderita diare akan mengurangi volume tinja hingga 25%, mengurangi mual muntah hingga 30%, mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena sampai 30%.
Sampai saat ini, pemakaian antibiotik pada diare masih 80%, sedangkan jumlah diare yang seharusnya diberi antibiotik tidak lebih dari 20%. Hal ini sangat tidak rasional. Antibiotik jangan diberikan kecuali atas indikasi misalnya diare berdarah atau kolera, pemberian antibiotik yang tidak tepat akan memperpanjang lamanya diare akrena akan mengganggu flora usus. Selain itu pemberian antibiotik yang tidak teapt akan mempercepat resistensi kuman terhadapa antibiotik dan menambah resistensi kuman. Pemakaian Zinc sebagai terapi diare apapun penyebabnya akan menurunkan pemakaian antibiotik irasional.
Zinc baik dan aman untuk pengobatan diare. Berdasarkan hasil penelitian department of Child and Adolescent Health dan Development, Worl Health Organization yaitu Zinc sebagai obat diare 20% lebih cepat sembuh, 20% risiko diare lebih dari 7 hari berkurang, 18-59% mengurangi jumlah tinja. Zinc aman digunakan pada anak-anak.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), DepKes RI. Jakarta, hal. 26,27.
Anonim, 2008, Informasi Spesialite Obat Indonesia, 309, ISFI, Jakarta
Kemenkes. 2011. Tatalaksana Diare Pada Balita Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Dipiro, Josep T, 2005, Pharmacotherapy Pathophysiologic Approach, sixth edition, The McGraw-Hill Companies Inc., 677-683
Katzung, Bertram G, 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi pertama, Salemba Medika, Jakarta, 553.
Sukandar, E.Y. dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, 349-350, 750, PT ISFI . Penerbitan, Jakarta
Tjay, Toan Hoan., Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting, Edisi           6,149, 288,  Gramedia, Jakarta

2 komentar:

  1. terimakasih untuk informasinya, sebenarnya klo dibiarkan tanpa di obati, penyakit apapun bisa menjadi berbahaya,

    BalasHapus
  2. Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.

    BalasHapus