Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Januari 2014

Jurnal pendahuluan infus 1

1.      Pengertian infuse / sediaan parenteral volume besar !
Jawab :
·         Scovilles : 193
Infuse adalah pemberian injeksi intravena dalam volume besar.
·         Modern pharmaceutical, 2002, 388
Parenteral volume besar  dirancang untuk menyediakan cairan ( air), kalori (larutan dextrose), elektrolit (larutan bersifat garam), atau kombinasi bahan yang telah diuraikan. beberapa Larutan parenteral volume besar dan  larutan steril juga digunakan sebagai obat. Meskipun dialysis peritoneal dan larutan irigasi tidak termasuk produk perenteral.
2.      Syarat2 sediaan parenteral volume besar !
Jawab :
·         encyclopedia, 201-206
Syarat-syarat sediaan parenteral volume besar :
1.     Harus steril. Semua sediaan parenteral volume besar harus steril. Sehingga akan menjamin produk sediaan dengan proses sterilisasi yang sah dan pengemasan produk dalam bentuk yang steril.
2.     Non pirogenik. Pirogen atau bakteri endotoksin adalah metabolit dari produksi pertumbuhan mikroba. Kontaminasi pirogen pada produk parenteral biasanya berasal dari 3 sumber utama yaitu air yang digunakan sebagai solven, wadah yang berkontak dengan larutan selama proses formulasi, pengepakan, penyimpanan atau penggunaan. Atau penggunaan bahan kimia dalam produk yang di formulasi.
3.     Bebas dari bahan partikulat. Bahan partikulat tidak di inginkan, tidak diketahui, dan secara klinik tidak di butuhkan dalam terapi. Bahan partikulat dari produk parenteral dapat timbul dari beberapa sumber dan aktivitas.
a.       Dari larutan itu sendiri atau bahan kimianya
b.      Proses pembuatannya seperti lingkungan, alat-alat dan personilnya
c.       Komponen pengemasannya yang akan berkontak dengan produk
d.      Peralatan yang digunakan dalam pemberian produk
e.       Penyalahgunaan selama formulasi produk seperti lingkungan tempat penyiapan.
4.     Dikemas dalam wadah dosis tunggal. Semua larutan parenteral volume besar harus dikemas dalam wadah sekali pakai. Semua wadah parenteral dosis ganda harus terdapat bahan pengawet. Jumlah bakteriostatik yang signifikan, yang di perlukan dalam mengontrol efektifitas mikroba dapat menimbulkan efek yang mengganggu dalam penggunaan larutan parenteral volume besar. Wadahnya biasanya terbuat dari kaca atau plastik fleksibel dan semi rigit.
5.     Volumenya tidak boleh melebihi 1 liter (kecuali untuk larutan irigasi).
·         Dom, 1971 ; 973
Wadah larutan parenteral volume besar berkisar 50-2000 ml, meskipun ukuran yang biasa tersedia adalah 150, 250, 500 dan  1000ml. karena volume besar cairan per wadahnya, diperlukan kapasitas produksi yang besar. Larutan perenteral volume besar dikombinasikan dengan wadah yang lebih besar dan penanganan yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan potensi dari kontaminasi dibandingkan dengan parenteral volume kecil. karena volume besar cairan yang akan diberikan, biasanya langsung ke dalam aliran darah, kebutuhan untuk persiapan sterilisasi dan formulasi yang bebas partikel perlu di tingkatkan. Diperlukan juga teknik aseptik yang ketat dalam penggunaan cairan ini.
3.      Tujuan penggunaan infuse ?
·         Parrot : 283
Digunakan pada keadaan darurat dimana  pasien tidak dapat menerima obat secara oral. Di tujukan untuk efek yang segera dan memberikan efek local.
·         Rps, 1990 ;1570
Larutan perenteral volume besar biasa digunakan dalam beberapa kondisi klinik yakni :
-       Untuk mengoreksi gangguan dalam keseimbangan elektrolit
-       Mengoreksi gangguan dalam larutan tubuh (penggantian larutan)
-       Pemberian nutrisi yang utama
-       dasar dari penyediaan TPN
-       digunakan sebagai pembawa untuk beberapa substansi obat
4.      Pengertian pirogen !
Jawab :
·         Ansel : 399
Pirogen adalah senyawa organic yang menimbulkan demam, berasal dari pengotoran mikroba dan merupakan penyebab banyak reaksi2 fibril yang timbul pada penderita yang menerima suntikan iv.
·         SDF ; 44
Pirogen didefinisikan sebagai produk metabolism dari mikroorganisme hidup atau mikroorganisme yang meninggal yang menyebabkan respon piretik yang spesifik selama injeksi.
·         RPS 18th , 1990 ; 1550
pirogen adalah produk dari pertumbuhan mikroorganisme. Yang paling berpotensi sebagai substansi pirogenik adalah dihasilkan dari produksi bakteri gram negative (endotoksin), tetapi bakteri gram positif dan fungi juga dapat menghasilkan bahan pirogenik juga dengan potensi yang lebih kecil.
5.      Macam2 pirogen !
·         PTM, 151
Struktur endotoksin terdiri dari fragmen lipid A, yang mendempet pada moicty gula yang secara efektif melarut dalam bagian lipid. Selain itu terdapat beberapa rantai antigen O-spesifik yang terdiri atas fragmen oligosakarida yang khas dan dibolehkan melebihi 1000 salmonella dan 100 e.coli untuk di identifikasi.
Endogen ; dari sirkulakasi suhu regulator. Prostaglandin, siklik-AMP monoamine, meningkat kebutuhan oksigen
Eksogen ; endotoksin (bakteri gram negative), pirogen yang berasal dari virus, fungi, produk bakteri.
6.      Mekanisme demam dan efek pirogen
·         Menurut Scoville's hal 195
Pirogen dapat diartikan sebagai penghasil panas. Pirtogenin dibentuk dari bahan­-bahan mikroorganisme, kadang-kadang kehadirannya dalam cairan atau larutan parenteral dan penghasil fibril ketika larutan di injeksikan ke dalam tubuh pasien. Tipe pirogen atau reaksi fibril terdiri dari demam dan menggigil. Untuk campuran pirogen. Pasien mengalami kenaikan suhu tubuh antara 15 menit sampai 8 jam dan kecepatan nadi. Reaksi ini menyebabkan pengeluaran keringat yang berlebihan dan penurunan temperatur, mual, sakit kepala dan alguminaria juga dapat menyertai reaksi ini.
·         PTM, 153
Agen yang sengaja digunakan untuk mengontrol induksi  demam, bahan pyrogenic biasanya dikaitkan dengan reaksi yang tidak diinginkan biasanya dihasilkan oleh kontaminan dalam larutan obat yang di suntikkan. Produk parenteral tidak banyak digunakan sebelum dikenalkan oleh Salvarsan pada tahun 1912 dan pemeriksaan farmakope akan menunjukkan bahan yang disuntikkan bahkan tidak disterilkan hingga akhir tahun 1920. Namun demikian, pasien yang menerima suntikan yang telah disterilkan dapat sesekali mengalami reaksi pyrogenic, dinyatakan sebagai menggigil, muntah, suhu meningkat dan malaise umum.
7.      Sumber2 pirogen !
·         scoville, 1971 ; 196
sumber pirogen. sumber utama pirogen adalah air suling yang telah menjadi terkontaminasi dengan udara yang-terbawa bakteri yang tumbuh dan menghasilkan exotoxins. di samping itu, pirogen dapat terbawa ke destilasi dalam proses penyulingan. sumber lain dari pirogen adalah air yang menempel di permukaan dalam wadah atau botol yang digunakan dalam menyiapkan solusi. zat terlarut seperti klorida dekstrosa dan natrium juga mungkin mengandung pirogen.
·         Swarbrick, J dan James, C.B. (2007: 203)
-          Air yang digunakan sebagai pelarut
-          Wadah yang berkontak dengan larutan selama proses penyiapan, pengemasan, penyimpanan atau pemberian
-          bahan kimia yang digunakan dalam penyiapan produk
8.      Cara mencegah pirogen !
·         Modern Pharmaeutis 415 :
Secara umum, pirogen dapat dibinasakan dengan memperpanjang lama pemanasan. Teknik menghilangkan pirogen yang lain yang mana biasanya kurang efektif atau dapat dipakai termasuk ultra filtrasi, absorpsi atau adsorpsi, secara kimia (oksidasi), penyimpanan lama atau kombinasi dari semuanya.

9.      Cara menghilangkan pirogen !
·         SDF; 97
Pirogen dapat dihilangkan dengan oksidasi pemanasan yang tinggi atau pembakaran. Dengan temperature 250o C untuk 30-45 menit atau 170oC sampai 180oC selama 3-4 jam. Pirogen dalam larutan ideliminasi secara kimia melalui oksidasi dengan peroksides asam alkali tapi bahan ini juga dapat merusak obat dan larutan kimia lainnya. Absorpsi pirogen dalam larutan oleh asbestos dan charcoal efektif tapi obat dan larutan lainnya dapat hilang sebagian atau seluruhnya.
·         Menurut Scoville's (197)
Jauh lebih baik mencegah pembentukan pirogen bagaimanapun pirogen dapat dihilangkan dengan pengabsorbsi pada suatu lapisan penyaring asbescur aktif. Metode ini digunakan terutama jika dipikirkan bahwa bahan-bahan kimia dapat terkontaminasi oleh pirogen. Bahkan ketika salah satu dari metode absorbsi digunakan tindakan pencegahan tetap dilakukan penyulingan, pengumpulan dan penyimpanan air suling dan dalam perlakukan yang cepat dari pirogen pembuatan larutan. Metode penyaringan asbescur terkomoresi dari tipe-tipe serum-serum, permukaan asbescur dan kemudian dihilangkan dari pirogen diabsorbsi pada permukaan saringan melalui lapisan penyaring.
10.  Uji pirogen !
·         FI III:892
Pengujian dilakukan dengan mengukur peningkatan suhu badan kelinci yang disebabkan penyuntikan intravena sediaan uji steril.
Sediaan uji dibuat dari zat uji dengan melarutkan atau mengencerkan dengan larutan natrium klorida p steril bebas pirogen atau jika zat uji berupa larutan yang sesuai dapat langsung digunakan.
Cara 1. 1 jam sebelum pengujian masukkan kelinci ke dalam kotak kelinci sedemikian rupa sehingga kelinci tertahan dengan letak leher yang longgar, badannya bebas hingga kelinci dapat duduk dengan bebas. Uji pendahuluan 1-3 hari sebelum pengujian, suntikan intravena 10 ml per kg/bb dengan larutan natrium klorida p steril bebas pirogen dalam ruangan yang tenang.
Perbedaan suhu ruangan terhadap suhu pemeliharaan tidak boleh lebih dari 3 derajat.. selama 1 malam hingga pengujian selesai kelinci tidak diberi makan dan minum selama pengujian. Catat suhu badan kelinci dengan interval tidak lebih dari 30 menit dimulai 90 menit sebelum penyuntikan hingga 3 jam sesudah penyuntikan dengan larutan natrium klorida p steril bebas pirogen. Kelinci yang menunjukkan beda suhu lebih besar dari 0,6 derajat tidak dapat digunakan untuk pengujian lama.
Pengujian utama. Lakukan pengujian menggunakan sekelompok hewan percobaan terdiri dari 3ekor kelinci. Hangatkan sediaan uji hingga suhu lebih kurang 38,5 ˚c, suntikkan perlahan-lahan ke dalam vena curicularis tiap kelinci. Kecuali dinyatakan lain, waktu penyuntikan tidak lebih dari 4 menit dan volume sesediaan uji tidak kurang 0,5ml dan tidak lebih dari 10 ml/kgbb. Jika pengujian gagal, ulangi pengujian hingga 4 kali, tiap kali menggunakan 1 kelompok yang terdiri 3 ekor kelinci.
·         modern pharmaeutis, 2002, 415
-          uji biologis kualitatif berdasarkan respon demam oleh kelinci
Jika senyawa pirogen dimasukkan ke dalam vena kelinci maka terjadi peningkatan suhu yang dapat terjadi pd kurang lebih 3 jam.
-          uji limulus amebosite lysate (LAL)
sampel uji berupa amebosite lysate yang telah di inkubasi dari kepiting sepatu kuda, limulus poliphemus.  Senyawa pirogen akan menyebabkan pembentukan gel. Hal ini merupakan hasil dari penggumpalan protein dari sel amebosite yang bereaksi dengan endotoksin. Uji ini lebih sensitive lebih cepat, dan lebih mudah dibandingkan dengan uji kelinci.
11.   Metode pemberian infuse
·         Menurut SDF (1974 : 196)
Hook-ups
Hook-ups mengikuti cairan untuk di tambahkan atau larutan untuk di ubah sementara infus berlangsung. Tabung dengan sebuah jepitan menghubungkan dua wadah. aliran udara pada wadah utama ditutup dan aliran udara pada wadah kedua di buka, mengikuti wadah kedua yang awalnya telah kosong.
Metode piggyback ditujukan untuk tetesan intravena yang sesekali pada larutan kedua, obat yang tersusun kembali melewati bagian kebocoran dalam sistem intravena utama yang telah di tetapkan. Dengan pengaturan ini, obat dapat di perhatikan sebagai vena yang masuk pada bagian “atas” dalam cairan intravena utama.
Teknik piggyback tidak hanya menghilangkan kebutuhan atas kebocoran lain tetapi juga ilusi obat yang tercapai dan level puncak pada darah dengan waktu yang relatife pendek, biasanya 30-60 menit.
·         Menurut Gennaro (1990 : 1572)
Dalam pemberian larutan IV, wadah IV yang mengandung pengganti cairan, pengembali elektrolit, obat terapi ataupun nutrisi; cairan tersebut dapat di infuskan dalam waktu 4-8 jam. Dalam beberapa kasus, cairan IV diberikan secara lambat dengan maksud untuk menjaga agar vena tetap terbuka.
Pemberian perlahan antibiotik dan obat lainnya dapat dilakukan dengan 3 metode :
a.       Injeksi IV langsung ; larutan obat dalam volume yang kecil  diinjeksikan langsung ke dalam vena dalam waktu yang singkat (1-5 menit).
b.      Penambahan obat untuk memperkirakan volume cairan dalam alat pengontrol volume
c.       Menggunakan wadah kedua (botol dan kantung kecil) dengan cairan IV yang digantung (piggybacking).
Metode pengontrolan volume ; perangkat pengontrolan volume menyediakan sarana untuk infus larutan obat secara perlahan dalam jumlah yang tepat, dengan kecepatan aliran yang terkontrol. Prosedur dalam mengatur infus IV perlahan dengan perangkat pengontrolan volume.
12.  Pewadahan sediaan parenteral volume besar !
·         Menurut Lukas (2011 : 38)
Pewadahan menggunakan botol infuse atau kolf volume besar (50-1000ml)
·         Menurut Enylopedia (2007: 205)
Pewadahan biasanya terbuat dari kaca atau fleksibel dan plastic yg sedikit kaku.
13.  Macam-macam sediaan parenteral volume besar
·         Menurut SDF Turco and Robert (1974: 169-180)
Terbagi atas dua yaitu;
1)      Parenteral volume besar yang digunakan secara i.v
a.       Larutan nutrisi dasar; digunakan utk mempertahankan fungsi tubuh normal, terutama pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup untuk bertahan dari sakit atau operasi.
b.      Larutan utk mengembalikan keseimbangan elelktrolit; gangguan elektrolit dapat disebabkan oleh beberapa kondisi klinik : trauma, cedera, terbakar, syok, diare, muntah, dan pergeseran elektrolit ke kompartemen tubuh. Saat hal tersebut terjadi dan rute oral tidak dapat digunakan utk mengatasi masalah tersebut, elektrolit dapat diberikan secara i.v
c.       Larutan pengganti cairan tubuh; saat dehidrasi diperlukan adanya pengganti cairan. Larutan-larutan dasar seperti injeksi NaCl dan dextrose dapat digunakan utk mengganti cairan jika diperlukan
d.      Transfuse darah dan produk darah; darah dan produk darah hanya dapat diberikan secara i.v pd kasus syok, pendarahan, kehilangan protein darah, produk-produk tersebut digunakan.
e.       Pembawa obat; karena alasan kenyamanan, potensi iritasi dari obat, dan diinginkannya terapi obat kontinyu, larutan I.v sering digunakan sebagai pembawa pd obat yg diberikan secara i.v
f.       Parenteral hiperalimentasi; merupakan pemberian asupan protein jangka panjang yang mengandung dextrose konsentrasi tinggi (<20%) , elektrolit, vitamin, dan beberapa insulin.
g.      Penggunaan khusus; beberapa larutan parenteral besar diketahui sebagai obat dan digunakan untuk kondisi klinik khusus. Contoh urea bentuk lipofilik, manitol, dextran 70, injeksi Na bikarbonat, injeksi Na laktat, injeksi aluminium klorida.
2)      Parenteral volume besar yang digunakan tidak secara i.v
a.       Larutan irigasi
-          larutan irigasi dalam pembedahan; digunakan untuk membilas dan melembabkan jaringan tubuh.
-          Larutan irigasi urologis; biasa digunakan oleh dokter bedah dalam  melakukan prosedur urologis yang membantu mempertahankan integritas jaringan, menghilangkan darah dan menyediakan daerah yang bersih untuk dokter bedah.
b.      Larutan dialysis
-          Larutan dialysis peritoneal; digunakan untuk menghilangkan zat-zat racun yang secara normal dikeluarkan oleh fungsi ginjal
-          Larutan hemodialisis; prinsipnya sama dengan dialysis peritoneal. Dalam prosedur darah meninggalkan arteri melalui kateter polietilen dan melewati unit membrane dialisi sekali pakai.
·         Menurut modern pharmaeutis 4th edition, 2002 (389-390):
                        Larutan parenteral volume besar didesain untuk menyediakan cairan (air), larutan gula (larutan dekstrosa), elektrolit , atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Beberapa sediaan parenteral volume besar  dan larutan steril juga digunakan dalam pengobatan .
1.      Larutan hiperalimentasi
Hiperalimentasi parenteral  digunakan dalam pemberian nutrisi dalam jumlah yang besar (karbohidrat, asam amino, lemak dan vitamin) untuk merawat pasien yang tidak bisa mengkonsumsi makanan secara oral selama beberapa minggu dengan tingkat asupan kalori 4000 kcal/hari atau lebih.
2.      Larutan kardioplegia
Larutan kardioplegia adalah larutan parenteral volume besar yang digunakan dalam pembedahan jantung untuk membantu mencegah luka iskemia pada myokardia saat penghambatan suplai darah ke jantung dan sebaliknya.
3.      Larutan dialysis peritoneal
Larutan steril dialysis peritoneal merupakan infus kontinyu ke dalam rongga perut, membilas perut secara terus menerus. Fungsi dialysis periotonial adalah untuk menghilangkan racun dari tubuh atau untuk membantu mempercepat fungsi ekspresi normal ke ginjal.
4.      Larutan irigasi

Larutan irigasi ditujukan untuk irigasi, pembalasan, dan membantu membersihkan rongga tubuh dan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar