TRANSLASI
Translasi
adalah proses penerjemahan
urutan
nukleotida yang ada
pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. RNA yang
ditranslasi adalah
mRNA,
sedangkan
tRNA dan rRNA tidak ditranslasi. Molekul rRNA adalah salah atau
molekul penyusun ribosom yaitu organel
tempat berlangsungnya sintesisi
protein, sedangkan tRNA
adalah pembawa asam-
asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida.
Beberapa tipe RNA yang disintesis di nukleus pada sel eukariot, yang menarik sebagai berikut:
1. messenger RNA
(mRNA). mRNA kemudian bisa
ditranslasi menjadi
polipeptida.
2. ribosomal
RNA (rRNA).
rRNA
digunakan
untuk
membangun
ribosom,
yaitu mesin untuk mensintesis protein pada saat translasi
mRNA.
3. transfer
RNA (tRNA), yaitu molekul RNA yang membawa asam amino selama
pembentukan polipeptida.
4. small nuclear RNA (snRNA). Transkripsi DNA dari gen menjadi mRNA, rRNA, dan tRNA
menghasilkan molekul prekursor dengan struktur yang besar disebut "primary transcripts".
Molekul ini harus
diproses dalam nukleus untuk menghasilkan molekul fungsional untuk diekspor ke
sitosol. Beberapa tahapan proses ini banyak melibatkan snRNA.
5. microRNA
(miRNA).
Molekul RNA yang
sangat kecil (~22
nukleotida) yang terlihat pada regulasi
ekspresi mRNA.
Molekul mRNA merupakan
transkrip urutan DNA yang menysusun
suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka).
Ciri-ciri ORF:
1.
Kodon inisasi translasi, yaitu ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA)
2.
Serangkaian urutan nukleotida
yang mneyusn banyak kodon
3. Kodon terminasi translasi yaitu TAA, TAG, TGA (pada DNA) atau UAA, UAG, UGA (pada RNA).
Kodon (kode genetik) adalah urutan nukloetida yang terdiri dari 3 nukloetida berurutan sehingga sering disebut sebagai triplet codon yang menyandi
suatu asam amino
tertentu. Kodon inisiasi translasi merupakan kodon untuk
asam amino metionin
yang
mengawali struktur suatu polipeptida (protein). Pada prokariot, asam amino awal tidak
berupa metionin tetapi formil metionin (fMet). Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap tiga
nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai dari urutan kodon metionin (Gambar 15).
Gambar
15. Ilustrasi translasi kodon
Translasi berlangsung di
dalam ribosom, ribosom disusun oleh molekul-molekul rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua subunit yaitu subunit kecil dan subunit besar. Pada eukariot,
subunit kecil mempunyai koefisien sedimentasi sebasar 30S (unit Svedberg) dan
subunit besar 50S, pada eukariot yaitu 50S
dan 70S. Pada prokariot, riosom tersebar
di seluruh bagian
sel, sedangkan
pada
eukariot ribosom terletak di sitoplsma
kususnya
pada bagian permukaan
membran retikulum
endoplasma.
Gambar 16. Penentuan unit sedimentasi pada komponen ribosom
Pada
eukariot, translasi sudah dimulai
sebelum proses
transkripsi
(sintesis
mRNA) selesai dilakukan.
Dengan demikian proses
transkripsi dan
translasi berlangsung hampir serempak. Sebaliknya, pada eukariot proses translasi baru dapat berlangsung jika proses transkripsi (sintesis
mRNA
yang matang)
sudah selesai dilakukan. Proses transkripsi pada eukariot
berlangsung di dalam inti sel, sedangkan translasi berlangsung dalam ribosom yang ada di dalam sitoplasma.
Setelah sintesis mRNA
selesai,
selanjuttnya mRNA
keluar
dari
inti
sel menuju
sitoplasma
untuk bergabung dengan
ribosom.
Proses Translasi
Proses translasi berlangsung melalaui 3 tahapan utama:
1.
Inisiasi (initiation)
2.
Pemanjangan
(elongation) poli-asam amino
3.
Pengakhiran (termination).
Perangkat translasi yaitu molekul tRNA (aminoasil tRNA) yang berfungsi
membawa asam amino spesifik. Terdapat sekitar 20
macam tRNA yang masing-
masing membawa asam amino spesifik karena di alam ada sekitar
20 asam amino yang
menyusun protein alami. Enzim yang mengikatkan antar-asam amino adalah aminoasil tRNA sintetase.
Gambar 17. Struktur tRNA aminoasil
Inisiasi
Ada beberapa perbedaan dalam hal proses inisiasi translasi antara prokariot dengan eukariot. Pada eukariot kodon inisiasi adalah metionin,
sedangkan
pada prokariot adalah formil-metionin/fMet. Molekul
tRNA
inisiator disebut
tRNAiMet.
Ribosom bersama-sama dengan tRNAiMet dapat menemukan kodon awal
dengan
cara berikatan dengan ujung 5’ (tudung) kemudian melakukan scanning transkrip ke arah 3’ (arah
5’Æ 3’) sampai
menemukan start
kodon
(AUG).
selama scanning,
ribosom memulai translasi pada waktu menjumpai sekuen konsensus CCRCCCAUGG
(R adalah purin: A/G).
Gambar 18. Perbedaan translasi pada prokariot dan eukariot
Elongasi
Proses elongasi terjadi dalam 3 tahapan:
1.
Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A (aminoasil) yang ada di ribosom
2. Pemindahan
rantai polipeptida
yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P (peptidil) ke arah sisi A dengan membentuk ikatan peptida
3. Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada di sisi A.
Gambar
19. Proses elongasi translasi
Proses
pemanjangan
polipeptida
berlangsung sangat cepat. Pada E. coli sintesis polipeptida
yang terdiri dari atas 300 asam amino hanya memelrukan waktu selama 15 detik. Ribosom
membaca kodon-kodon pada mRNA dari ujung 5’ Æ 3’. Hasil proses translasi adlah molekul poliptida
yang mempunyai ujung amino dan ujung karboksil. Ujung amino
adalaah ujung
uang
pertama
kali
disntesis dan merupakan hasil penerjemahan kodon yang terletak pada ujung 5’ pada
mRNA, sedangkan ujung yang terakhir disitesis adlah gugus karboksil, hasil
terjemahan kodn yang terletak pada ujung 3’ pada mRNA.
Terminasi
Translasi
akan
berakhir pada waktu
salah
satu dari ketiga
kodon
terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai
posisi A pada ribosom.
Dalam
keadaan normal,
tidak ada aminoasil-tRNA yang
membawa
asam amino
sesuai
dengan ketiga kodon tersebut. Oleh karena itu, jika ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon terminasi tersebut,
maka proses translasi berakhir.
Proses Pasca-Translasi
Selama proses translasi dan sesudahnya,
rantai
polipeptida
yang
terbentuk mulai menggulung dan melipat secara spontan membentuk protein fungsional dengan konformasi yang
spesifik. Konformasi ini berupa suatu molekul
tiga dimensi dengan struktur skunder dan tersier.
Pelipatan protein dibantu
oleh suatu protein chaperon.
Langkah tambahan yang dilakukan sebelum dikirim
ke
target adalah memberikan modifikasi secara kimiawi.
Pada
asam amino tertentu dilakukan penambahan gula, lipid, gugus fosfat atau penambahan-penambahan lain. Pada beebrapa kasus, rantai polipetida tunggal
dapat membelah secara enzimatik menjadi
dua atau lebih potongan,
missal insulin. Protein insulin pertama kali disintesis sebagai rantai polipeptida tunggal tetapi menjadi aktif hanya setelah suatu enzim
menghilangkan bagian
tengah dari rantai tersebut, membentuk protein yang terdiri dari
2 rantai peptida yang terhubung dengan
jembatan sulfida.
Polipeptida sinyal
mengarahkan
beberapa polipeptida
eukariotik
ke
tujuan spesifik di
dalam sel.
Protein yang
akan
tetap berada dalam sitosol
dibuat pada ribosom bebas. Protein yang ditujukan
untuk membrane atau untuk diekspor dari sel , disintesis
pada
ribosom yang terikat
RE. Partikel pengenlan-sinyal
mengikatkan diri pada
urutan
sinyal
pada ujung leading dari polipeptida
yang
sedang tumbuh, yang membuat ribosom dapat mengingkatkan diri pada RE.
Obat
Yang Bertarget Pada Translasi
Banyak obat yang bertarget pada proses translasi terutama obat
golongan antibiotik.
1. Puromisin. Proses pemanjangan polipeptida dihambat oleh puromisin, mempunyai
struktur yang mirip
dengan suatu aminoasil-tRNA
sehingga dapat melekat
pada
sisi
A ribosom.
Jika
puromisin
melekat
pada
sisi
A, maka selanjutnya
dapat membantuk ikatan peptida
dengan peptida yang ada pada sisi P dan menhasilkan
peptidil puromisin.
Peptidil puromisin
tidak
dapat melekat kuat pada ribosom sehingga akhirnya terlepas. Hal ini
menyebabkan terjadinya terminasi translasi secara prematur. Mekanisme inilah yang
menyebabkan
puromisin
dapat membunuh bakteri
dan sel lainnya.
Antibiotik lain yang dapat
menghambat
translasi dengan cara berikatan pada
ribosom adlaah strptomisin, kloramfenikol, tetrasiklin, eritromisin, dan sikloheksimid.
2. Streptomisin.
Kode Genetik
OPEN READING FRAME
Tidak semua bagian DNA merupakan kode
genetik, pada manusia sejumlah
98% adalah
junk
DNA,
hanya 2% yang
berupa
gen yang mengkodekan
protein. Namun, dari persentase yang sedikit tersebut bagaimana membentuk protein
yang jumlahnya ribuan?
ATGTATTCTTACGGAATCCCTGAT
Sel membaca kalimat
di atas sebagai kata-kata 3 huruf: ATG TAT TCT TAC GGA ATC CCT GAT (DNA)
M Y
S
Y
G
I
P
D (Asam amino)
Reading Frame
Bisa juga kita melakukan alternatif pembacaan berikut: A TGT ATT CTT ACG GAA TCC CTG AT
Atau seperti ini:
AT GTA TTC TTA CGG AAT CCC TGA T
Dan kalau diterjemahkan hasilnya pun akan berbeda: A
TGT ATT CTT ACG GAA TCC CTG AT
C
I
L
T
E
S
L
AT GTA TTC TTA CGG AAT CCC TGA T V F L
R
N
P
*
Jadi
ada 3 alternatif
pembacaan
dari
satu untai
DNA,
dan karena DNA itu adalah pasangan 2 untai
yang saling berkomplemen, berarti kalimat inipun bisa dibaca pada untai pasangannya, artinya total ada 6 cara pembacaan
DNA, atau disebut Reading Frame. Dari 6 reading frame, biasanya hanya salah satu frame saja yang merupakan
kalimat bermakna alias disebut gen.
Contoh pembahasan ORF di bagian bioinformatika berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar