1. Pengertian infuse/sediaan parenteral volume
besar !
Jawab
:
a. Menurut
FI III, 1979 ; 12
Infuse intravena adalah sediaan steril
berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis
terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relative
banyak.
b. Menurut DOM Martin, Hal:973
Sediaan parenteral volume besar merupakan
sediaan yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah volume cairan yang
diinjeksikan dan volume cairan berdasarkan tiap-tiap wadah yang volume wadahnya
dapat berkisar dari 50-2000 ml, meskipun ukuran yang biasanya tersedia adalah
150, 250, dan 1000 ml.
c. Menurut Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology, 2007 ; 201
Larutan iv volume
besar ditujukan untuk injeksi yang dimaksudkan untuk penggunaan intravena.
Large volume solution dikemas dalam wadah berisi 100ml atau lebih. Larutan
steril volume besar termasuk yang digunakan untuk irigasi atau dialisis. Mereka
dapat dikemas dalam wadah dalam wadah yang dikosongkan dengan cepat, mengandung
suatu volume lebih dari 1000 ml.
d.
Menurut
Lukas, 2006 ; 73
Infuse
adalah larutan dalam jumlah besar, terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan
melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
e.
Menurut RPS, 1990 ; 1543
Infusa adalah
larutan encer dari bahan-bahan obat yang terlarut. Infus yang baik disiapkan
dengan memaserasi obat dalam waktu singkat menggunakan air dingin atau panas.
f. Menurut Ansel,
2008 ; 448
Larutan
sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk pasien-pasien yang akan atau sudah
dioperasi, atau untuk penderita yang tidk sadar dan tidak dapat menerima
cairan, elektrolit dan nutrisi lewat mulut. Larutan-larutan ini dapat juga
diberikan dalam terapi pengganti pada
penderita yang mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang beat.
g.
Menurut SDF, 2007 ; 163
Larutan intravena volume besar dimaksudkan untuk injeksi
penggunaan intravena dan dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih.
h.
Menurut
PTM ; 3
Produk suntik lain diberikan secara langsung ke dalam
sirkulasi pembuluh darah dimasukkan cairan infuse atau biasa lebih dikenal
parenteral volume besar (LVPs).
Kesimpulan :
Infus adalah
sediaan steril yang berupa larutan/emulsi bebas pirogen dan partikulat yang
dibuat isotonis terhadap darah yang diberikan secara langsung ke dalam vena
dengan volume yang relatif besar, dikemas dalam wadah dosis tunggal dengan
volume 100-1000 ml yang digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit dan
cairan tubuh yang serius, menyediakan nutrisi dasar dan digunakan sebagai bahan
pembawa obat.
2.
Syarat2
sediaan parenteral volume besar !
Jawab :
a. Menurut FI III, 1979 ; 12
·
Tidak mengandung bakterisid
·
Tidak mengandung zat dapar
·
Harus jernih dan bebas partikulat
b. Menurut RPS, 1990 ; 1570
·
Harus steril
·
Dibuat dengan API
·
Tidak mengandung pirogen dan partikulat atau jernih
c. Menurut SDF, 2007 ; 163
·
Bebas pirogen dan partikulat
·
Steril
·
Dikemas dengan wadah 150-1000 ml
·
Harus jernih
·
Isotonis, bisa juga hipertonis
Kesimpulan :
ü Harus
Steril
Semua sediaan parenteral volume besar
harus steril. Sehingga akan menjamin produk sediaan dengan proses sterilisasi
yang sah dan pengemasan produk dalam bentuk yang steril.
ü Bebas
pirogen
Bakteri endotoksin adalah metabolit dari
produksi pertumbuhan mikroba. Kontaminasi pirogen pada produk parenteral
biasanya berasal dari 3 sumber utama yaitu air yang digunakan sebagai solven,
wadah yang berkontak dengan larutan selama proses formulasi, pengepakan,
penyimpanan atau penggunaan. Atau penggunaan bahan kimia dalam produk yang di
formulasi.
ü Bebas
bahan partikulat
Bahan partikulat tidak di inginkan,
tidak diketahui, dan secara klinik tidak di butuhkan dalam terapi. Bahan
partikulat dari produk parenteral dapat timbul dari beberapa sumber dan
aktivitas.
a.
Dari larutan itu sendiri atau bahan kimianya
b.
Proses pembuatannya seperti lingkungan,
alat-alat dan personilnya
c.
Komponen pengemasannya yang akan berkontak
dengan produk
d.
Peralatan yang digunakan dalam pemberian produk
e.
Penyalahgunaan selama formulasi produk seperti
lingkungan tempat penyiapan.
ü Bebas
Dari bahan pengawet
Jumlah bakteriostatik yang signifikan,
yang di perlukan dalam mengontrol efektifitas mikroba dapat menimbulkan efek
yang mengganggu dalam penggunaan larutan parenteral volume besar.
ü Infuse
dikemas dalam wadah yang memiliki kapasitas 150-1000 ml.
Jenis wadah infuse yang kecil
berkapasitas 250 ml yang tersedia dengan isi 50 dan 100 ml untuk pengenceran
obat saat digunakan dengan teknik piggy back. Semua larutan parenteral volume
besar harus dikemas dalam wadah sekali pakai. Wadahnya biasanya terbuat dari
kaca atau plastik fleksibel dan semi rigit.
ü
harus jernih
Mengandung zat-zat yang dapat
berasimilasi dan dimanfaatkan oleh system sirkulasi seperti etil alcohol, asam
amino, dekstrosa, elektrolit dan vitamin.
ü
Tonisitas
Cairan invus intravena harus isotonic atau hipertonik untuk
meminimalkan nyeri pada pembuluh darah meskipun diinginkan cairan intravena
isotonis untuk meminimalkan trauma terhadap darah, larutan hipertonik atau
hipotonik dapat diberikan secara sukses.
3. Tujuan penggunaan infuse !
Jawab :
a. Menurut Parrot, 1971 ; 283
Digunakan pada keadaan darurat dimana
pasien tidak dapat menerima obat secara oral. Di tujukan untuk efek yang segera
dan memberikan efek local.
b. Menurut Modern Pharmaceutical, 2002 ; 19
·
Untuk
persediaan elektrolit dan nutrisi
·
Mencegah
dehidrasi jaringan, mengembalikan volume darah
c. Menurut SDF, 2007 ; 163
·
Untuk
perbaikan keseimbangan elektrolit
·
Untuk
mengganti cairan tubuh
Tabel hal 166, Larutan
Volume Besar
Injeksi
|
Nama
bahan
|
Konsentrasi
(%)
|
pH
|
Penggunaan
terapeutik
|
Dextrose
|
Glukosa
5 D/W
|
2,5
5
10
20
50
|
3,5
- 6,5
|
Hidrasi,
kalori
Hidrasi,
kalori
Insulin
syok, kalori
Insulin
syok, kalori
Insulin syok,
kalori
|
Natrium
klorida
|
N.S.S
|
0,9
0,46
3
6
|
4,5
– 7,0
|
Dehidrasi
Hiponatremia
Hiponatremia
|
Ringer’s
NaCl
KCl
CaCl2
|
Ringer’s
|
0,86
0,03
0.003
|
5,0
-7,0
|
Cairan dan cairan
elektrolit
|
Ringer’s
laktat
NaCl
KCl
CaCl2
Na.
Laktat
|
Hartmann’s
|
0,6
0,03
0,02
0,3
|
6,0
– 7,5
|
Cairan dan
cairan elektrolit
|
Natrium
Bikarbonat
|
|
1,4
5
|
8
|
Metabolic
acitosis
Metabolic
acitosis
|
Ammonium
klorida
|
|
2,14
|
4,5
– 6,0
|
Metabolic
acitosis
hipokloremia
|
Natrium laktat
|
M/6
Natrium laktat
|
1/6
molar
|
6,0
– 7,3
|
Metabolic
acitosis
|
Fruktosa
Fruktosa
dengan elektrolit
Gula
invert
|
Levulosa
|
10
10
5
10
|
3,0
– 6,0
4
|
Calori,
cairan pengganti
Calori, cairan
pengganti
|
Protein
hydrolisate
Mannitol
Juga
kombinasi dengan dextrose atau natrium klorida
|
|
5
5
10
15
20
|
5,0
– 7,0
5,0
– 7,0
|
Penyediaan
nutrisi dasar
Dieresis
osmotis
|
Alcohol dengan
5 % D/W dengan 5 % D/W di N.S.S Dextran 40
Pada
N.S.S
Pada 5 % D/W
|
|
5
5
10
10
|
4,5
5
4
|
Sedative,
analgetik kalori
Sedative,
analgetik kalori
Cairan
dasar untuk sirkulasi ekstracorporal
Cairan dasar
untuk sirkulasi ekstracorporal
|
Dekstran 70
pada N.S.S pada 5 % D/W larutan elektrolit ganda
Macam-macam
kombinasi seperti elektrolit, dekstrosa, fruktosa, gula invert
|
|
6
6
|
4
5,5
|
Cairan dan
cairan elektrolit
|
d. Menurut Encyclopedia of
pharmaceutical, 2007 ; 204
·
Sebagai
pembawa obat-obat lain
·
Memperbaiki
larutan elektrolit
·
Nutrisi
dasar
·
Nutrisi
total parenteral
Kesimpulan :
Tujuan penggunaan infuse, yakni :
ü Memperbaiki keseimbangan elektrolit
ü Memperbaiki cairan tubuh
ü Penyediaan nutrisi dasar
ü penyediaan TPN
ü pembawa obat lain
4.
Pengertian
pirogen !
Jawab :
a.
Menurut
scoville’s, 1957 ; 195
Pirogen didefinisikan sebagai produk yang terlarut, tersaring, termostabil
dari pertumbuhan bakteri berukuran kecil pada titik reaksi pirogen. Pirogen sangat berkaitan dengan antigen
bakteri secara kimia dan mungkin merupakan kompleks polisakarida yang dekat
dengan radikal lain yang mengandung nitrogen dan phosporus.
b. Menurut Encyclopedia of pharmaceutical
technology, 2007 ; 203
Pirogen atau bakteri endotoksin
adalah hasil metabolit dari pertumbuhan bakteri. Lipopolisakarida yg larut air,
tahan panas ini tidak dapat dihancurkan oleh sterilisasi panas atau filtrasi.
c. Menurut Lachman, 1994 ; 1296
Pirogen
adalah produk metabolisme yang umumnya dihasilkan oleh bakteri dan kapang serta
virus. Secara kimiawi pirogen adalah zat lemak yg berhubungan dengan suatu molekul
pembawa yg biasanya merupakan polisakarida tetapi biasa juga merupakan suatu
peptida.
d. Menurut DOM, 1971
; 994
Pirogen merupakan hasil dari metabolisme dari
mikroorganisme. Secara kimia tersusun dari lemak alami dan biasanya berikatan
dengan polisakarida atau pembawa asam amino.
e.
Menurut Modern
pharmaceutical, 2002 ;
Pirogen adalah hasil atau produk utama lipid polisakarida
dari hasil metabolism dari mikroorganisme. Pirogen ini dapat berupa larutan,
bukan larutan maupun koloid. Pyrogen diproduksi dari bakteri basil gram
negative yang paling kuat.
Sedikit banyak di antara pirogen menghasilkan beragam reaksi
pada manusia dan binatang, termasuk demam, leukopenia, alterasi pada pembekuan
darah. Dosis besar dapat menyebabkan shock dan akhirnya menyebabkan kematian.
f. Menurut RPS 18th , 1990 ; 1550
Pirogen adalah produk dari pertumbuhan
mikroorganisme. Yang paling berpotensi sebagai substansi pirogenik adalah
dihasilkan dari produksi bakteri gram negative (endotoksin), tetapi bakteri
gram positif dan fungi juga dapat menghasilkan bahan pirogenik juga dengan
potensi yang lebih kecil.
Kesimpulan :
Pirogen adalah bakteri endotoxin yang merupakan
produk metabolit dari pertumbuhan MO dengan sifat larut air, lipopolisakarida, tahan panas yang
menimbulkan panas ketika diinjeksikan secara IV, serta tidak dapat dihancurkan
melalui sterilisasi uap, dan filtrasi tetapi dapat dirusak dengan pemanasan
kering.
5. Macam-macam pirogen !
Jawab
:
Kesimpulan :
Pirogen exogen adalah pirogen yang
terdapat diluar tubuh, berasal dari mikroba, fungsi, virus, serta nonbakterial
seperti obat steroid fraksi plasma dan bahan obat dalam injeksi yang berfungsi
menginduksi/menstimulasi pirogen endogen
Pirogen endogen dihasilkan
secara internal pada sel inang dan menghasilkan respon stimulasi dari pirogen
eksogen yang dihubungkan dengan mekanisme kontrol suhu tubuh.
6. Mekanisme demam dan efek pirogen !
Jawab :
DEMAM
+
pemasukkan O2 / penyimpan panas
|
||||
Aminoamin
pusat termoregulator
Pirogen
endogen
|
||||||||
|
||||||||
|
Sel
kopper splenik & leukosit fagosit magrofag alveolus
Pirogen
eksogen
7. Sumber-sumber pirogen !
Jawab :
a. Menurut SDF, 2007 ; 46
Ketika pyrogen terdapat di produk parenteral, mereka datang dari 3
sumber :
·
Air yang
digunakan sebagai pelarut.
·
Wadah
larutan yang telah mengalami kontak selama persiapan,
pengemasan, penyimpanan, atau pada saat pemberian.
·
Bahan
kimia yang digunakan dalam persiapan larutan.
b. Menurut Lachman,
1994 ; 1296
Pirogen bisa memasuki produk dengan cara apa
saja yang bisa memperkenalkan mikroorganisme atau produk dari pertumbuhannya.
Sumber yang paling banyak adalah air, zat terlarut yang terkontaminansi, dan
wadah.
c. Menurut DOM Martin, 1971 ; 995
Pirogen
dapat berada dimanapun mikroorganisme dapat tumbuh atau sedang tumbuh. Pelarut
seperti air adalah aalah satu sumber utama, tetapi air dapat bebas dari pirogen
dengan efektif destilasi. Wadah dan peralatan adalah sumber lain dari pirogen
melalui pencucian dan akhir membilas dengan pirogen bebas air ditandai dengan
berkurangnya senyawa pirogen.
d. Menurut RPS, 1990 ; 1550
Pirogen dapat masuk dalam sebuah persiapan dengan
cara apapun yang akan memasukan mikroorganisme hidup atau mati. Mungkin sumber
potensi terbesar dari kontaminasi tersebut adalah air yang digunakan dalam
pengolahan. Meskipun destilasi yang tepat akan memberikan pirogen bebas air,
kondisi penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga mikroorganisme tidak masuk dan tidak berlanjut.
Sumber potensi lain dari kontaminasi adalah
peralatan. Materi pyrogenic melekat kuat pada kaca dan permukaan lainnya.
Residu dari larutan adalah perlatan yang sering digunakan menjadi biakan
bakteri dengan kontaminasi pyrogenic berikutnya. Peralatan dibersihkan,
dibiarkan basah dan diarahkan terkena atmosfer mungkin mengandung nutrisi yang
cukup untuk pertumbuhan mikroorganisme. Karena pengeringan tidak menghancurkan
pirogen, mereka boleh tetap dalam peralatan untuk jangka waktu yang lama.
Mencuci yang memadai akan sangat mengurangi dan selanjutnya pemanasan kering
akan membuat peralatan yang terkontaminasi untuk digunakan.
Zat Terlarut dapat menjadi sumber pirogen. Zat Terlarut mungkin
mengkristal atau diendapkan dari cairan berair yang mengandung kontaminasi
pyrogenic. Dalam proses ini, pirogen dapat terperangkap di dalam lapisan
partikel. Dalam kasus seperti zat terlarut harus dimurnikan dengan cara
rekristalisasi, endapan yang dicuci atau cara lain menghilangkan pirogens.
Kesimpulan :
Sumber
pirogen :
a)
Air
yang tidak dibebas pirogenkan
Air bebas pirogen yang letaknya dalam wadah yang tidak steril air yang sudah
dibebas pirogenkan tetapi digunakan lebih dari 24 jam setelah proses sterisasi.
b) Wadah air
c) Bahan perlarut
d) Bahan iritasi yang mudah meningkat
e) Bahan-bahan yang dari alam
8.
Cara
Mencegah Pirogen !
Jawab :
a.
Menurut
Ensiklopedia, 2007 ; 224
-
Air yang digunakannya
bebas pirogen
-
Harus dalam bentuk
Kristal (bahan)
-
Alat disterilkan
(dibilas) dengan air bebas pirogen
b.
Menurut
DOM Martin, 1971 ; 995
-
Wadah disterilkan
dengan dipanasi pada suhu 175oC selama 3 – 4 jam
-
Bahan-bahan atau
pelarut harus dimurnikan dulu
-
Air di destilasi
-
Penyimpanannya dijaga
c.
Menurut
RPS, 1990 ; 1550
-
Mencegah pengenalan atau perkembangan selama proses.
d.
Menurut Modern Pharmaceutical, 2002 ; 484
-
Dilakukan destilasi
air
-
Menimalisir waktu proses
-
Mengontrol kebersihan
alat pada saat proses pembuatan
e.
Menurut
Scoville’s, 1957 ; 196
-
Dengan tepat merancang
pengoprasian atau pembuatan sesegera mungkin
-
Penyulingan dicocokkan
untuk mencegah tetesan air mendidih dari destilat
-
Air bebas dari
perkembangan bakteri
Kesimpulan
:
-
Alat dan wadah harus
disterilkan
-
Bahan harus dimurnikan
dulu baru disterilkan
9.
Cara
menghilangkan pirogen !
Jawab :
a.
Menurut
Modern Pharmaceutical, 2002 ; 415
-
Dihancurkan dengan
sterilisasi kering pemanasan lama
-
Menggunakan metode
ultrafiltrasi, absorbs, walaupun kurang efektif
b.
Menurut
DOM Martin, 1971 ; 995
-
Diabsorbsi dengan
substansi tertentu, seperti arang, gel aluminium hidroksida, dan serat asbes
-
Pemanasan dan siklus autoklav
c.
Menurut
SDF, 2007 ; 47
-
Alat dengan pemanasan suhu 250oC selama 30-45 mnt
-
Larutan dengan oksidasi dan absorbsi
-
Untuk molekul yang
BMnya tinggi dengan filtrasi
d.
Menurut
Ansel, 2008 ; 418
-
Alat dengan pemanasan
250oC kurang dari 30 menit
-
Ditambahkan garama
agar tidak menguap
e.
Menurut
PTM,
-
Airnya diseatilasi
-
Filtrasi
-
Osmosis terbalik untyk
molekul yg kurand dari 1 nm
-
Arang aktif
-
Perendaman dan
pencucian dapat diberikan bahan kimia seperti permanganate, peroksida
-
Pemansan kering >
160oC / 250oC salam min. 30 mnt
-
Wadah gelas
dikeringkan & dipanaskan di bawah
LAV
Kesimpulan
:
1. Inaktivasi
endotoksin :
-
Hidrolisis asam basa
-
Oksidasi
-
Alkilasi
-
Pemanasankering suhu
tinggi (250oC selama 30-45 menit atau 170-180oC (3-4 jam)
-
Pemanasan basah
-
Radiasi ionisasi\polimexin
B dan limulus amebaksin lysas
2. Penghilangan
endotoksin:
-
Osmosis balik :
penukaran aman dapat menyerap pirogen dari air dan osmosis balik akan
mengeliminasi pirogen
-
Membilas dengan A.P.I
-
Sterilisasi kering
-
Ultrafiltrasi
-
Karbon aktif :
penyerapan pirogen dalam larutan dengan asbes dan arang dilaporkan efektif
tetapi obat dan zat kimia lain dalam larutan hilang sebagian atau sluruhnya
-
Daya tarik hidrofobik
dan elektrolit
10.
Uji
pirogen !
Jawab :
a.
Menurut
FI IV, 1995 : 908-909
Gunakan Kelinci dewasa yang sehat. Beda suhu tidak boleh
berbeda kurang lebih 3oC dari suhu yang telah ditetapkan. Kelinci
tdak boleh digunakan untuk uji pirogen lebih dari sekali dalam waktu 48 jam
atau sebelum 2 minggu setelah digunakan untuk uji pirogen.
Lakukan pengujian dalam ruang terpisah yang khusus untuk uji
pirogen. Kelinci tidak diberi makan selama waktu pengujian. Apabila pengujian
menggunakan termistor, masukkan kelinci ke dalam kotak penyekap sehingga
kelinci tertahan dengan letak leher yang longgar sehingga dapat duduk dengan
bebas. Tentukan suhu awal masing-masing kelinci yang merupakan dasar untuk
menentukan kenaikan suhu.
Kecuali dinyatakan lain pd masing-masing monografi, suntikan
10 ml per kg bobot badan, melalui vena tepi telinga 3 ekor kelinci dan
penyuntikan dilakukan dalam waktu 10 menit. Untuk uji pirogen alat atau
perangkat injeksi, gunakan sebagai larutan uji hasil cucian atau bilasan dari
permukaan alat yang berhubungan langsung dengan sediaan parenteral, tempat
penyuntikan atau jaringan tubuh pasien. Hangatkan larutan pada suhu 37oC
sebelum penyuntikan. Rekam suhu berturut-turut antara jam ke 1 dan jam ke 3
setelah penyuntikan dengan selang waktu 30 menit.
Setiap penurunan suhu dianggap nol. Sediaan memenuhi syarat
apabila tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 0,5oC atau
lebih.
b. Menurut Parrot, 1971 ; 290
Tes pirogen menggunakan kelinci albino dengan
berat sekitar 1500gr. Kelinci digunakan pada setiap tes. Temperatur normal
yaitu 38,9⁰C - 39,8⁰C.
10mm parenteral di injesikan kedalam pembuluh darah telinga dari tiap kelinci
menunjukkan kenaikan temperatur control atau jika jumlah kenaikan melebihi 1,4⁰C.
Kesimpulan
:
Menurut
lukas, 2006 ; 101
·
Tes
terhadap kelinci
Larutan yang diteliti diinjeksikan kedalam vena ditelinga
dan peningkatan suhu diukur melalui rektal. Hasil negatif pada kelinci
membuktikan hipertemia pada manusia tidak perlu dirisaukan. Uji pirogen
menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan lingkungan dan
makanan tepat sebelum dilakukan uji. Temperatur normal atau “control” diukur
untuk tiap hewan yang akan digunakan. Temperatur kelinci-kelinci yang digunakan
tidak boleh berbeda lebih dari 1⁰C dengan yang
lainnya kemudian temperatur tubuh tersebut diperkirakan tidak akan meningkat.
Jumlah kelinci
|
Larutan uji memenuhi syarat bila jumlah respon tidak
melebihi (⁰C)
|
Larutan uji tidak memenuhi syarat bila respon tidak
melebihi (⁰C)
|
3
|
1,20
|
2,7
|
6
|
2,80
|
4,3
|
9
|
4,5
|
6,0
|
12
|
6,6
|
6,6
|
·
Tes
imulus
Lisat yang di proleh dari hasil butir darah kepiting.
Imulus polyphemus mengandung sistem enzim dan protein. Apabila ada
lipopolisakarida dalam jumlah kecil dari pirogen bakteri gram negatif maka
menyebabkan terjadinya gumpalan. Hasil tes yang positif manjadi bukti adanya
pirogen, namun bila negatif maka bukan jaminan bebas pirogen. Penemuan ini
merangsang perkembangan uji limulus ameboyte lysate (LAL) oleh FDA.
11.
Pemberian
infuse !
Jawab
:
Kesimpulan
Menurut
RPS,
1990 ; 1574
Kadang-kadang pemberian antibiotik dan
obat lain dapat menggunakan suatu atau beberapa dari 3 metode (1) dengan IV
langsung, (2) penambahan obat untuk mengantisipasi cairan volume pada suatu
volume dengan kontrol alat (3) menggunakan wadah kedua (minibotik, minibag)
dengan menggantung cairan IV (paggy bag).
-
Metode
volume kontrol
Volume kontrol diatur dengan menyediakan sebuah alat yang digunakan untuk
larutan obat infus dalam jumlah yang tepat, pada saat pengawasan kecepatan
aliran.
-
Mekanik
alat infus elektronik
Kegawatan pemberian stadium.IV dibuat dengan banyak variasi yang pada saat
marawat dapat diubah dengan akurat dalam sistem. Ada beberapa variasi dalam
memasukkan tetesan lubang chamber, penggunaan kekentalan larutan, aliran
plastik dingin, sudipan kaleng, saringan akhir.
-
Alat
penyaringan akhir
-
Partikulat
zat dalam aliran IV dari campuran dapat berasal dari banyak sumber. Ini dapat
berakibat dari pengemasan komponen pada cairan IV dan inkompatibilitas campuran
dan manipulasi dalam penyiapan campuran dan sama dari penggunaan shift self.
·
St.
Penghantaran IV yang baru
·
Frozen
premix
·
Fosfat/ADS-100stm
·
Abbot/ADD-voltage
sistem
·
Notnmix
·
IVAL-CRIS
·
Mini
infoliser.pumps of intermitten IV drug delivery implantabel serious
GAMBAR : metode piggy back (RPS : 1574)
12.
Pewadahan
parentral dosis besar !
Jawab :
a. Menurut RPS, 1990 ;
1572
Wadah
untuk cairan IV harus didesain untuk mempertahankan kesterilan larutan,
kejernihan (bebas dari partikulat) dan tidak berpirogen dari saat waktu
preparasi, selesai penyimpanan dan selam pemberian klinik. Penutup wadah harus
didesain untuk memfsilitasi sisipan melewati dari tempat pemberian yang mana
injeksi telah diatur, pada kedalam pembuluh darah yang cocok. Cairan IV dapat
disimpan didalam wadah kaca atau wadah plastik. Yang kedua dapat terbuat dari
bahan fleksibel/plastik semirigit.
Kesimpulan :
Pewadahan cairan
infus dapat digunakan dalam wadah kaca/dapat digunakan bahan fleksibel/plastik
semirigit. Wadah tersebut dirancang untuk mempertahankan kesterilan larutan,
kemurniannya. Penutupan wadah dirancang agar memudahkan penyisipan melalui
pemberian suntikkan IV diberikan dalam wadah volume 1000mL, 500mL dan 250mL,
selain itu juga dikemas dalam wadah 50/100mL dari DS/W atau NaCl pada
penggunaan metode piggy back.
·
Wadah
kaca dikemas dibawah vacuum, dimana harus dihamburkan terlebih dahulu, sebelum
digunakan. Mekanismenya memperbolehkan udara masuk dalam wadah.
·
Wadah
plastik dengan bahan polipropilen yang disterilkan dengan cara over kill. Juga
dapat digunakn bahan penyetilen disterilkan dengan cara bioburdem.
13.
Macam-macam
sediaan parentral volume Besar !
Jawab
:
Kesimpulan
ü Parenteral
volume besar yang digunakan secara IV
a. Nutrisi
dasar
Digunakan untuk memelihara
fungsi normal tubuh, terutama pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori
yang cukup untuk mempertahankan keadaan pasien dari sakit atau setelah operasi.
Contohnya asam amino, karbohidrat, alkohol, lemak, intralipid dan liposin.
b. Nutrisi
parenteral
adalah
pemberian intravena jangka panjang larutan asam amino yang mengandung dekstrosa
konsentrasi tinggi (sekitar 20%), elektrolit, vitamin dan insulin. Ini
diperlukan untuk menjaga asupan kalori dan kebutuhan larutan tubuh.
c. Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
Ganguan
elektrolit dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi klinik seperti trauma,
luka, terbakar, syok, diare, muntah dan pergeseran elektrolit dalam tubuh. Jika
rute oral tidak dapat digunakan, elektrolit diberikan secara intravena.
Contohnya injeksi ringers dan injeksi ringer laktat.
d. Pengganti
cairan
Dehidrasi
membutuhan penggantian cairan. Sodium klorida dan injeksi dekstrosa dapat
digunakan sebagai larutan dasar untuk pengganti cairan. Penggunaan larutan
volume besar secara berlebihan dapat menyebabkan edema dan intoksikasi air.
e. Darah
dan produk darah
Darah dan
produk darah hanya dapat diberikan secara intravena. Ini digunakan dalam kasus
syok, pendarahan atau kekurangan protein darah. Tidak ada obat yang dapat
dicampur dengan darah selama waktu pemberian.
f. Pembawa
obat
Obat yang
berpotensi mengiritasi dan untuk terapi lanjutan obat, cairan intravena sering
digunakan sebagai pembawa obat. Pada beberapa hal, kombinasi satu atau lebih
obat pada cairan intravena dapat merusak stabilitas obat dan mungkin
meningkatkan inkompatibilitas sediaan parenteral.
g. Injeksi
arginin hidroklorida
Asam amino
efektif dalam penggunaan stimulasi amonia tubuh. Kadar amonia dapat meningkat
pada disfungsi otak dan dampak kerusakan hati.
h. Urea,
bentuk lipofilisasi
Larutan urea
diberikan secara intravena untuk mengurangi pembengkakan, dan utamanya untuk mengurangi tekanan
intrakarnial dan intarokular. Pada pemberian dapat menyebabkan diuresis osmotik
dan mengurangi cairan yang terdapat pada jaringan.
i.
Manitol
Pemberian
intravena larutan manitol berakibat diuresis osmotik. Larutan dihilangkan dari
tubuh dan hampir seluruhnya tidak dimetabolisme. Dosisnya mengandung larutan
50-200 gram sebagai 5, 10 dan 20%. Pemberian larutan injeksi 20% memerlukan
filter darah.
j.
Dekstran
Dekstran
merupakan komponen polimer polisakarida dari unit glukosa. Saat diberikan
secara IV, dekstran 70 lebih efektif meningkatkan volume plasma. Dekstran
digunakan pada pengobatan trauma, luka bakar dan syok berkepanjangan. Dekstran
juga digunakan sebagai cairan dasar dalam pompa oksigenator selama sirkulasi
ekstrakorkoreal.
k. Sodium
bikarbonat
pH larutan
Sodium bikarbonat kurang lebih 8. Meskipun termasuk senyawa kimia sederhana,
namun terdapat masalah dalam pembuatan dan pemberiannya. Contohnya pembusukan
sodium bikarbonat dengan melepaskan karbondioksida.
l.
Injeksi sodium laktat
(1/6 molar)
injeksi
mengandung 167 mEq sodium dan ion laktat per liter serta menyediakan sumber
sodium. Larutan ini digunakan dalam pengobatan darurat metabolit acidosis.
m. Injeksi
amonium klorida (2,14%)
Larutan
mengandung 400 mEq amonium dan ion klorida per liter yang digunakan dalam
pengobatan metabolit alkalosis dan hipokloremia.
n. Injeksi
ringer’s laktat (LRI) (larutan hartmann’s)
Produk ini
mengandung sejumlah
kecil sodium, potasium, kalsium klorida dan sedikit sodium laktat.
Larutan ini digunakan untuk pengobatan awal syok hipovolemik. Pada dewasa, 1-2
liter dapat diinfuskan sebagai pengobatan awal. LRI juga digunakan sebagai
sumber cairan dan elektrolit.
o. Hetastarch
Hetastarch merupakan
bentuk utama amilopektin yang direaksikan dengan sodium hidroksi dan etilen
oksida. Larutan ini digunakan sebagai subtitusi serum albumin untuk peningkatan
volume plasma.
ü Parenteral
volume besar yang tidak digunakan secara IV
a. Larutan
irigasi bedah
Larutan ini
digunakan untuk mencuci dan melembabkan jaringan tubuh. Digunakan secara
topikal untuk melembabkan balutan untuk irigasi luka, sebagai rendaman atau
cairan pencuci alat.
b. Larutan
urologi irigasi
Larutan ini
membantu menjaga integritas jaringan, menghilangkan darah dan menyediakan
bidang yang bersih untuk operasi. Contohnya larutan sorbitol 3%.
c. Larutan
glisin
Glisin adalah
asam amino nontoksik yang digunakan untuk menghilangkan resiko hemolisis
intravaskular selama pembedahan transuretral.
d. Larutan
dialisis peritoneal
Larutan ini
tidak diberikan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, tapi ke dalam rongga
perut. Dialisis peritoneal digunakan untuk menghilangkan substansi toksik yang
secara normal dikeluarkan oleh fungsi ginjal. Larutan ini mengandung beberapa
konsentrasi dekstrosa (1.5, 2.5, 4.25%), natrium, kalsium, magnesium klorida
dan laktat yang secara komersial tersedia dalam wadah 3000 ml.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar