Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Januari 2014

Hasil diskusi infus

1.      Pengertian infuse/sediaan parenteral volume besar !
Jawab :
a.      Menurut  FI III, 1979 ; 12
Infuse intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak.
b.      Menurut DOM Martin, Hal:973
Sediaan parenteral volume besar merupakan sediaan yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah volume cairan yang diinjeksikan dan volume cairan berdasarkan tiap-tiap wadah yang volume wadahnya dapat berkisar dari 50-2000 ml, meskipun ukuran yang biasanya tersedia adalah 150, 250, dan 1000 ml.
c.       Menurut Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 2007 ; 201
Larutan iv volume besar ditujukan untuk injeksi yang dimaksudkan untuk penggunaan intravena. Large volume solution dikemas dalam wadah berisi 100ml atau lebih. Larutan steril volume besar termasuk yang digunakan untuk irigasi atau dialisis. Mereka dapat dikemas dalam wadah dalam wadah yang dikosongkan dengan cepat, mengandung suatu volume lebih dari 1000 ml.
d.      Menurut Lukas, 2006 ; 73
Infuse adalah larutan dalam jumlah besar, terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
e.       Menurut RPS, 1990 ; 1543
Infusa adalah larutan encer dari bahan-bahan obat yang terlarut. Infus yang baik disiapkan dengan memaserasi obat dalam waktu singkat menggunakan air dingin atau panas.
f.       Menurut Ansel, 2008 ; 448
Larutan sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk pasien-pasien yang akan atau sudah dioperasi, atau untuk penderita yang tidk sadar dan tidak dapat menerima cairan, elektrolit dan nutrisi lewat mulut. Larutan-larutan ini dapat juga diberikan dalam terapi pengganti pada penderita yang mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang beat.
g.      Menurut SDF, 2007 ; 163
Larutan intravena volume besar dimaksudkan untuk injeksi penggunaan intravena dan dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih.
h.      Menurut PTM ; 3
Produk suntik lain diberikan secara langsung ke dalam sirkulasi pembuluh darah dimasukkan cairan infuse atau biasa lebih dikenal parenteral volume besar (LVPs).
Kesimpulan :
Infus adalah sediaan steril yang berupa larutan/emulsi bebas pirogen dan partikulat yang dibuat isotonis terhadap darah yang diberikan secara langsung ke dalam vena dengan volume yang relatif besar, dikemas dalam wadah dosis tunggal dengan volume 100-1000 ml yang digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit dan cairan tubuh yang serius, menyediakan nutrisi dasar dan digunakan sebagai bahan pembawa obat.

2.      Syarat2 sediaan parenteral volume besar !
Jawab :
a.      Menurut FI III, 1979 ; 12
·         Tidak mengandung bakterisid
·         Tidak mengandung zat dapar
·         Harus jernih dan bebas partikulat
b.      Menurut RPS, 1990 ; 1570
·         Harus steril
·         Dibuat dengan API
·         Tidak mengandung pirogen dan partikulat atau jernih
c.       Menurut SDF, 2007 ; 163
·         Bebas pirogen dan partikulat
·         Steril
·         Dikemas dengan wadah 150-1000 ml
·         Harus jernih
·         Isotonis, bisa juga hipertonis
Kesimpulan :
ü  Harus Steril
Semua sediaan parenteral volume besar harus steril. Sehingga akan menjamin produk sediaan dengan proses sterilisasi yang sah dan pengemasan produk dalam bentuk yang steril.
ü  Bebas pirogen
Bakteri endotoksin adalah metabolit dari produksi pertumbuhan mikroba. Kontaminasi pirogen pada produk parenteral biasanya berasal dari 3 sumber utama yaitu air yang digunakan sebagai solven, wadah yang berkontak dengan larutan selama proses formulasi, pengepakan, penyimpanan atau penggunaan. Atau penggunaan bahan kimia dalam produk yang di formulasi.
ü  Bebas bahan partikulat
Bahan partikulat tidak di inginkan, tidak diketahui, dan secara klinik tidak di butuhkan dalam terapi. Bahan partikulat dari produk parenteral dapat timbul dari beberapa sumber dan aktivitas.
a.       Dari larutan itu sendiri atau bahan kimianya
b.      Proses pembuatannya seperti lingkungan, alat-alat dan personilnya
c.       Komponen pengemasannya yang akan berkontak dengan produk
d.      Peralatan yang digunakan dalam pemberian produk
e.       Penyalahgunaan selama formulasi produk seperti lingkungan tempat penyiapan.
ü  Bebas Dari bahan pengawet
Jumlah bakteriostatik yang signifikan, yang di perlukan dalam mengontrol efektifitas mikroba dapat menimbulkan efek yang mengganggu dalam penggunaan larutan parenteral volume besar.

ü  Infuse dikemas dalam wadah yang memiliki kapasitas 150-1000 ml.
Jenis wadah infuse yang kecil berkapasitas 250 ml yang tersedia dengan isi 50 dan 100 ml untuk pengenceran obat saat digunakan dengan teknik piggy back. Semua larutan parenteral volume besar harus dikemas dalam wadah sekali pakai. Wadahnya biasanya terbuat dari kaca atau plastik fleksibel dan semi rigit.
ü  harus jernih
Mengandung zat-zat yang dapat berasimilasi dan dimanfaatkan oleh system sirkulasi seperti etil alcohol, asam amino, dekstrosa, elektrolit dan vitamin.
ü  Tonisitas
Cairan invus intravena harus isotonic atau hipertonik untuk meminimalkan nyeri pada pembuluh darah meskipun diinginkan cairan intravena isotonis untuk meminimalkan trauma terhadap darah, larutan hipertonik atau hipotonik dapat diberikan secara sukses.

3.      Tujuan penggunaan infuse !
Jawab :
a.      Menurut Parrot, 1971 ; 283
Digunakan pada keadaan darurat dimana pasien tidak dapat menerima obat secara oral. Di tujukan untuk efek yang segera dan memberikan efek local.
b.      Menurut Modern Pharmaceutical, 2002 ; 19
·         Untuk persediaan elektrolit dan nutrisi
·         Mencegah dehidrasi jaringan, mengembalikan volume darah
c.       Menurut SDF, 2007 ; 163
·         Untuk perbaikan keseimbangan elektrolit
·         Untuk mengganti cairan tubuh



Tabel hal 166, Larutan Volume Besar
Injeksi
Nama bahan
Konsentrasi (%)
pH
Penggunaan terapeutik
Dextrose
Glukosa 5 D/W
2,5
5
10
20
50
3,5 - 6,5
Hidrasi, kalori
Hidrasi, kalori
Insulin syok, kalori
Insulin syok, kalori
Insulin syok, kalori
Natrium klorida
N.S.S
0,9

0,46
3
6
4,5 – 7,0
Dehidrasi
Hiponatremia
Hiponatremia
Ringer’s
NaCl
KCl
CaCl2
Ringer’s
0,86
0,03
0.003
5,0 -7,0
Cairan dan cairan elektrolit
Ringer’s laktat
NaCl
KCl
CaCl2
Na. Laktat
Hartmann’s
0,6
0,03
0,02
0,3
6,0 – 7,5
Cairan dan cairan elektrolit
Natrium Bikarbonat

1,4
5
8
Metabolic acitosis
Metabolic acitosis
Ammonium klorida

2,14
4,5 – 6,0
Metabolic acitosis
hipokloremia
Natrium laktat
M/6 Natrium laktat
1/6 molar
6,0 – 7,3
Metabolic acitosis
Fruktosa
Fruktosa dengan elektrolit
Gula invert
Levulosa
10
10


5
10
3,0 – 6,0



4
Calori, cairan pengganti


Calori, cairan pengganti
Protein hydrolisate
Mannitol
Juga kombinasi dengan dextrose atau natrium klorida

5

5
10

15
20
5,0 – 7,0

5,0 – 7,0

Penyediaan nutrisi dasar
Dieresis osmotis
Alcohol dengan 5 % D/W dengan 5 % D/W di N.S.S Dextran 40
Pada N.S.S

Pada 5 % D/W

5
5


10


10


4,5


5


4
Sedative, analgetik kalori
Sedative, analgetik kalori
Cairan dasar untuk sirkulasi ekstracorporal
Cairan dasar untuk sirkulasi ekstracorporal
Dekstran 70 pada N.S.S pada 5 % D/W larutan elektrolit ganda
Macam-macam kombinasi seperti elektrolit, dekstrosa, fruktosa, gula invert



6
6


4


5,5
Cairan dan cairan elektrolit

d.      Menurut Encyclopedia of pharmaceutical, 2007 ; 204
·         Sebagai pembawa obat-obat lain
·         Memperbaiki larutan elektrolit
·         Nutrisi dasar
·         Nutrisi total parenteral
Kesimpulan :
Tujuan penggunaan infuse, yakni :
ü  Memperbaiki keseimbangan elektrolit
ü  Memperbaiki cairan tubuh
ü  Penyediaan nutrisi dasar
ü  penyediaan TPN
ü  pembawa obat lain

4.      Pengertian pirogen !
Jawab :
a.      Menurut scoville’s, 1957 ; 195
Pirogen didefinisikan sebagai produk yang terlarut, tersaring, termostabil dari pertumbuhan bakteri berukuran kecil pada titik reaksi pirogen.  Pirogen sangat berkaitan dengan antigen bakteri secara kimia dan mungkin merupakan kompleks polisakarida yang dekat dengan radikal lain yang mengandung nitrogen dan phosporus.
b.      Menurut Encyclopedia of pharmaceutical technology, 2007 ; 203
Pirogen atau bakteri endotoksin adalah hasil metabolit dari pertumbuhan bakteri. Lipopolisakarida yg larut air, tahan panas ini tidak dapat dihancurkan oleh sterilisasi panas atau filtrasi.
c.       Menurut Lachman, 1994 ; 1296
Pirogen adalah produk metabolisme yang umumnya dihasilkan oleh bakteri dan kapang serta virus. Secara kimiawi pirogen adalah zat lemak yg berhubungan dengan suatu molekul pembawa yg biasanya merupakan polisakarida tetapi biasa juga merupakan suatu peptida.
d.      Menurut DOM, 1971 ; 994
Pirogen merupakan hasil dari metabolisme dari mikroorganisme. Secara kimia tersusun dari lemak alami dan biasanya berikatan dengan polisakarida atau pembawa asam amino.
e.       Menurut Modern pharmaceutical, 2002 ;
Pirogen adalah hasil atau produk utama lipid polisakarida dari hasil metabolism dari mikroorganisme. Pirogen ini dapat berupa larutan, bukan larutan maupun koloid. Pyrogen diproduksi dari bakteri basil gram negative yang paling kuat.
Sedikit banyak di antara pirogen menghasilkan beragam reaksi pada manusia dan binatang, termasuk demam, leukopenia, alterasi pada pembekuan darah. Dosis besar dapat menyebabkan shock dan akhirnya menyebabkan kematian.
f.       Menurut RPS 18th , 1990 ; 1550
Pirogen adalah produk dari pertumbuhan mikroorganisme. Yang paling berpotensi sebagai substansi pirogenik adalah dihasilkan dari produksi bakteri gram negative (endotoksin), tetapi bakteri gram positif dan fungi juga dapat menghasilkan bahan pirogenik juga dengan potensi yang lebih kecil.
Kesimpulan :
Pirogen adalah bakteri endotoxin yang merupakan produk metabolit dari pertumbuhan MO dengan sifat  larut air, lipopolisakarida, tahan panas yang menimbulkan panas ketika diinjeksikan secara IV, serta tidak dapat dihancurkan melalui sterilisasi uap, dan filtrasi tetapi dapat dirusak dengan pemanasan kering.

5.      Macam-macam pirogen !
Jawab :
Kesimpulan :
Pirogen exogen adalah pirogen yang terdapat diluar tubuh, berasal dari mikroba, fungsi, virus, serta nonbakterial seperti obat steroid fraksi plasma dan bahan obat dalam injeksi yang berfungsi menginduksi/menstimulasi pirogen endogen
Pirogen endogen dihasilkan secara internal pada sel inang dan menghasilkan respon stimulasi dari pirogen eksogen yang dihubungkan dengan mekanisme kontrol suhu tubuh.




6.      Mekanisme demam dan efek pirogen !
Jawab :
DEMAM
 



+ pemasukkan O2 ­/ penyimpan panas
Prostaglandin AMP siklik
 
 




Aminoamin pusat termoregulator
 



Pirogen endogen
mRNA baru ditranskripsikan
 
Sintesis protein baru
 
Neutrofil
Monosit
eusinofil
 
 




Sel kopper splenik & leukosit fagosit magrofag alveolus
 




Pirogen eksogen


7.      Sumber-sumber pirogen !
Jawab :
a.      Menurut  SDF, 2007 ; 46
Ketika pyrogen terdapat di produk parenteral, mereka datang dari 3 sumber :
·         Air yang digunakan sebagai pelarut.
·         Wadah larutan yang telah mengalami kontak selama persiapan, pengemasan, penyimpanan, atau pada saat pemberian.
·         Bahan kimia yang digunakan dalam persiapan larutan.
b.      Menurut Lachman, 1994 ; 1296
Pirogen bisa memasuki produk dengan cara apa saja yang bisa memperkenalkan mikroorganisme atau produk dari pertumbuhannya. Sumber yang paling banyak adalah air, zat terlarut yang terkontaminansi, dan wadah.
c.       Menurut DOM Martin, 1971 ; 995
Pirogen dapat berada dimanapun mikroorganisme dapat tumbuh atau sedang tumbuh. Pelarut seperti air adalah aalah satu sumber utama, tetapi air dapat bebas dari pirogen dengan efektif destilasi. Wadah dan peralatan adalah sumber lain dari pirogen melalui pencucian dan akhir membilas dengan pirogen bebas air ditandai dengan berkurangnya senyawa pirogen.
d.      Menurut RPS, 1990 ; 1550
Pirogen dapat masuk dalam sebuah persiapan dengan cara apapun yang akan memasukan mikroorganisme hidup atau mati. Mungkin sumber potensi terbesar dari kontaminasi tersebut adalah air yang digunakan dalam pengolahan. Meskipun destilasi yang tepat akan memberikan pirogen bebas air, kondisi penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga mikroorganisme tidak masuk  dan tidak berlanjut.
Sumber potensi lain dari kontaminasi adalah peralatan. Materi pyrogenic melekat kuat pada kaca dan permukaan lainnya. Residu dari larutan adalah perlatan yang sering digunakan menjadi biakan bakteri dengan kontaminasi pyrogenic berikutnya. Peralatan dibersihkan, dibiarkan basah dan diarahkan terkena atmosfer mungkin mengandung nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan mikroorganisme. Karena pengeringan tidak menghancurkan pirogen, mereka boleh tetap dalam peralatan untuk jangka waktu yang lama. Mencuci yang memadai akan sangat mengurangi dan selanjutnya pemanasan kering akan membuat peralatan yang terkontaminasi untuk digunakan.
Zat Terlarut dapat menjadi sumber pirogen. Zat Terlarut mungkin mengkristal atau diendapkan dari cairan berair yang mengandung kontaminasi pyrogenic. Dalam proses ini, pirogen dapat terperangkap di dalam lapisan partikel. Dalam kasus seperti zat terlarut harus dimurnikan dengan cara rekristalisasi, endapan yang dicuci atau cara lain menghilangkan pirogens.
Kesimpulan :
Sumber pirogen :
a)      Air yang tidak dibebas pirogenkan
Air bebas pirogen yang letaknya dalam wadah yang tidak steril air yang sudah dibebas pirogenkan tetapi digunakan lebih dari 24 jam setelah proses sterisasi.
b)      Wadah air
c)      Bahan perlarut
d)     Bahan iritasi yang mudah meningkat
e)      Bahan-bahan yang dari alam

8.      Cara Mencegah Pirogen !
Jawab :
a.      Menurut Ensiklopedia, 2007 ; 224
-          Air yang digunakannya bebas pirogen
-          Harus dalam bentuk Kristal (bahan)
-          Alat disterilkan (dibilas) dengan air bebas pirogen
b.      Menurut DOM Martin, 1971 ; 995
-          Wadah disterilkan dengan dipanasi pada suhu 175oC selama 3 – 4 jam
-          Bahan-bahan atau pelarut harus dimurnikan dulu
-          Air di destilasi
-          Penyimpanannya dijaga
c.       Menurut RPS, 1990 ; 1550
-          Mencegah pengenalan atau perkembangan selama proses.
d.      Menurut Modern Pharmaceutical, 2002 ; 484
-          Dilakukan destilasi air
-          Menimalisir  waktu proses
-          Mengontrol kebersihan alat pada saat proses pembuatan
e.       Menurut Scoville’s, 1957 ; 196
-          Dengan tepat merancang pengoprasian atau pembuatan sesegera mungkin
-          Penyulingan dicocokkan untuk mencegah tetesan air mendidih dari destilat
-          Air bebas dari perkembangan bakteri
Kesimpulan :
-          Alat dan wadah harus disterilkan
-          Bahan harus dimurnikan dulu baru disterilkan

9.      Cara menghilangkan pirogen !
Jawab :
a.      Menurut Modern Pharmaceutical, 2002 ; 415
-          Dihancurkan dengan sterilisasi kering pemanasan lama
-          Menggunakan metode ultrafiltrasi, absorbs, walaupun kurang efektif
b.      Menurut DOM Martin, 1971 ; 995
-          Diabsorbsi dengan substansi tertentu, seperti arang, gel aluminium hidroksida, dan serat asbes
-          Pemanasan dan siklus autoklav
c.       Menurut SDF, 2007 ; 47
-          Alat  dengan pemanasan suhu 250oC selama 30-45 mnt
-          Larutan dengan  oksidasi dan absorbsi
-          Untuk molekul yang BMnya tinggi dengan filtrasi
d.      Menurut Ansel, 2008 ; 418
-          Alat dengan pemanasan 250oC kurang dari 30 menit
-          Ditambahkan garama agar tidak menguap
e.       Menurut PTM,
-          Airnya diseatilasi
-          Filtrasi
-          Osmosis terbalik untyk molekul yg kurand dari 1 nm
-          Arang aktif
-          Perendaman dan pencucian dapat diberikan bahan kimia seperti permanganate, peroksida
-          Pemansan kering > 160oC / 250oC salam min. 30 mnt
-          Wadah gelas dikeringkan  & dipanaskan di bawah LAV
Kesimpulan :
1.    Inaktivasi endotoksin :
-          Hidrolisis asam basa
-          Oksidasi
-          Alkilasi
-          Pemanasankering suhu tinggi (250oC selama 30-45 menit atau 170-180oC (3-4 jam)
-          Pemanasan basah
-          Radiasi ionisasi\polimexin B dan limulus amebaksin lysas
2.    Penghilangan endotoksin:
-          Osmosis balik : penukaran aman dapat menyerap pirogen dari air dan osmosis balik akan mengeliminasi pirogen
-          Membilas dengan A.P.I
-          Sterilisasi kering
-          Ultrafiltrasi
-          Karbon aktif : penyerapan pirogen dalam larutan dengan asbes dan arang dilaporkan efektif tetapi obat dan zat kimia lain dalam larutan hilang sebagian atau sluruhnya
-          Daya tarik hidrofobik dan elektrolit

10.  Uji pirogen !
Jawab :
a.      Menurut FI IV, 1995 : 908-909
Gunakan Kelinci dewasa yang sehat. Beda suhu tidak boleh berbeda kurang lebih 3oC dari suhu yang telah ditetapkan. Kelinci tdak boleh digunakan untuk uji pirogen lebih dari sekali dalam waktu 48 jam atau sebelum 2 minggu setelah digunakan untuk uji pirogen.
Lakukan pengujian dalam ruang terpisah yang khusus untuk uji pirogen. Kelinci tidak diberi makan selama waktu pengujian. Apabila pengujian menggunakan termistor, masukkan kelinci ke dalam kotak penyekap sehingga kelinci tertahan dengan letak leher yang longgar sehingga dapat duduk dengan bebas. Tentukan suhu awal masing-masing kelinci yang merupakan dasar untuk menentukan kenaikan suhu.
Kecuali dinyatakan lain pd masing-masing monografi, suntikan 10 ml per kg bobot badan, melalui vena tepi telinga 3 ekor kelinci dan penyuntikan dilakukan dalam waktu 10 menit. Untuk uji pirogen alat atau perangkat injeksi, gunakan sebagai larutan uji hasil cucian atau bilasan dari permukaan alat yang berhubungan langsung dengan sediaan parenteral, tempat penyuntikan atau jaringan tubuh pasien. Hangatkan larutan pada suhu 37oC sebelum penyuntikan. Rekam suhu berturut-turut antara jam ke 1 dan jam ke 3 setelah penyuntikan dengan selang waktu 30 menit.
Setiap penurunan suhu dianggap nol. Sediaan memenuhi syarat apabila tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 0,5oC atau lebih.
b.      Menurut Parrot, 1971 ; 290
Tes pirogen menggunakan kelinci albino dengan berat sekitar 1500gr. Kelinci digunakan pada setiap tes. Temperatur normal yaitu 38,9C - 39,8C. 10mm parenteral di injesikan kedalam pembuluh darah telinga dari tiap kelinci menunjukkan kenaikan temperatur control atau jika jumlah kenaikan melebihi 1,4C.
Kesimpulan :
Menurut lukas, 2006 ; 101
·         Tes terhadap kelinci
Larutan yang diteliti diinjeksikan kedalam vena ditelinga dan peningkatan suhu diukur melalui rektal. Hasil negatif pada kelinci membuktikan hipertemia pada manusia tidak perlu dirisaukan. Uji pirogen menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan lingkungan dan makanan tepat sebelum dilakukan uji. Temperatur normal atau “control” diukur untuk tiap hewan yang akan digunakan. Temperatur kelinci-kelinci yang digunakan tidak boleh berbeda lebih dari 1C dengan yang lainnya kemudian temperatur tubuh tersebut diperkirakan tidak akan meningkat.
Jumlah kelinci
Larutan uji memenuhi syarat bila jumlah respon tidak melebihi (C)
Larutan uji tidak memenuhi syarat bila respon tidak melebihi (C)
3
1,20
2,7
6
2,80
4,3
9
4,5
6,0
12
6,6
6,6

·         Tes imulus
Lisat yang di proleh dari hasil butir darah kepiting. Imulus polyphemus mengandung sistem enzim dan protein. Apabila ada lipopolisakarida dalam jumlah kecil dari pirogen bakteri gram negatif maka menyebabkan terjadinya gumpalan. Hasil tes yang positif manjadi bukti adanya pirogen, namun bila negatif maka bukan jaminan bebas pirogen. Penemuan ini merangsang perkembangan uji limulus ameboyte lysate (LAL) oleh FDA.

11.  Pemberian infuse !
Jawab :
Kesimpulan
Menurut RPS, 1990 ; 1574
Kadang-kadang pemberian antibiotik dan obat lain dapat menggunakan suatu atau beberapa dari 3 metode (1) dengan IV langsung, (2) penambahan obat untuk mengantisipasi cairan volume pada suatu volume dengan kontrol alat (3) menggunakan wadah kedua (minibotik, minibag) dengan menggantung cairan IV (paggy bag).
-          Metode volume kontrol
Volume kontrol diatur dengan menyediakan sebuah alat yang digunakan untuk larutan obat infus dalam jumlah yang tepat, pada saat pengawasan kecepatan aliran.
-          Mekanik alat infus elektronik
Kegawatan pemberian stadium.IV dibuat dengan banyak variasi yang pada saat marawat dapat diubah dengan akurat dalam sistem. Ada beberapa variasi dalam memasukkan tetesan lubang chamber, penggunaan kekentalan larutan, aliran plastik dingin, sudipan kaleng, saringan akhir.
-          Alat penyaringan akhir
-          Partikulat zat dalam aliran IV dari campuran dapat berasal dari banyak sumber. Ini dapat berakibat dari pengemasan komponen pada cairan IV dan inkompatibilitas campuran dan manipulasi dalam penyiapan campuran dan sama dari penggunaan shift self.
·         St. Penghantaran IV yang baru
·         Frozen premix
·         Fosfat/ADS-100stm
·         Abbot/ADD-voltage sistem
·         Notnmix
·         IVAL-CRIS
·         Mini infoliser.pumps of intermitten IV drug delivery implantabel serious



GAMBAR : metode piggy back (RPS : 1574)

20130427_164434.jpg


12.  Pewadahan parentral dosis besar !
Jawab :
a.      Menurut RPS, 1990 ; 1572
Wadah untuk cairan IV harus didesain untuk mempertahankan kesterilan larutan, kejernihan (bebas dari partikulat) dan tidak berpirogen dari saat waktu preparasi, selesai penyimpanan dan selam pemberian klinik. Penutup wadah harus didesain untuk memfsilitasi sisipan melewati dari tempat pemberian yang mana injeksi telah diatur, pada kedalam pembuluh darah yang cocok. Cairan IV dapat disimpan didalam wadah kaca atau wadah plastik. Yang kedua dapat terbuat dari bahan fleksibel/plastik semirigit.


Kesimpulan :
Pewadahan cairan infus dapat digunakan dalam wadah kaca/dapat digunakan bahan fleksibel/plastik semirigit. Wadah tersebut dirancang untuk mempertahankan kesterilan larutan, kemurniannya. Penutupan wadah dirancang agar memudahkan penyisipan melalui pemberian suntikkan IV diberikan dalam wadah volume 1000mL, 500mL dan 250mL, selain itu juga dikemas dalam wadah 50/100mL dari DS/W atau NaCl pada penggunaan metode piggy back.
·         Wadah kaca dikemas dibawah vacuum, dimana harus dihamburkan terlebih dahulu, sebelum digunakan. Mekanismenya memperbolehkan udara masuk dalam wadah.
·         Wadah plastik dengan bahan polipropilen yang disterilkan dengan cara over kill. Juga dapat digunakn bahan penyetilen disterilkan dengan cara bioburdem.

13.  Macam-macam sediaan parentral volume Besar !
Jawab :
Kesimpulan
ü  Parenteral volume besar yang digunakan secara IV
a.       Nutrisi dasar
Digunakan untuk memelihara fungsi normal tubuh, terutama pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup untuk mempertahankan keadaan pasien dari sakit atau setelah operasi. Contohnya asam amino, karbohidrat, alkohol, lemak, intralipid dan liposin.
b.      Nutrisi parenteral
adalah pemberian intravena jangka panjang larutan asam amino yang mengandung dekstrosa konsentrasi tinggi (sekitar 20%), elektrolit, vitamin dan insulin. Ini diperlukan untuk menjaga asupan kalori dan kebutuhan larutan tubuh.

c.       Mengembalikan keseimbangan elektrolit
Ganguan elektrolit dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi klinik seperti trauma, luka, terbakar, syok, diare, muntah dan pergeseran elektrolit dalam tubuh. Jika rute oral tidak dapat digunakan, elektrolit diberikan secara intravena. Contohnya injeksi ringers dan injeksi ringer laktat.
d.      Pengganti cairan
Dehidrasi membutuhan penggantian cairan. Sodium klorida dan injeksi dekstrosa dapat digunakan sebagai larutan dasar untuk pengganti cairan. Penggunaan larutan volume besar secara berlebihan dapat menyebabkan edema dan intoksikasi air.
e.       Darah dan produk darah
Darah dan produk darah hanya dapat diberikan secara intravena. Ini digunakan dalam kasus syok, pendarahan atau kekurangan protein darah. Tidak ada obat yang dapat dicampur dengan darah selama waktu pemberian.
f.       Pembawa obat
Obat yang berpotensi mengiritasi dan untuk terapi lanjutan obat, cairan intravena sering digunakan sebagai pembawa obat. Pada beberapa hal, kombinasi satu atau lebih obat pada cairan intravena dapat merusak stabilitas obat dan mungkin meningkatkan inkompatibilitas sediaan parenteral.
g.      Injeksi arginin hidroklorida
Asam amino efektif dalam penggunaan stimulasi amonia tubuh. Kadar amonia dapat meningkat pada disfungsi otak dan dampak kerusakan hati.
h.      Urea, bentuk lipofilisasi
Larutan urea diberikan secara intravena untuk mengurangi pembengkakan, dan  utamanya untuk mengurangi tekanan intrakarnial dan intarokular. Pada pemberian dapat menyebabkan diuresis osmotik dan mengurangi cairan yang terdapat pada jaringan.
i.        Manitol
Pemberian intravena larutan manitol berakibat diuresis osmotik. Larutan dihilangkan dari tubuh dan hampir seluruhnya tidak dimetabolisme. Dosisnya mengandung larutan 50-200 gram sebagai 5, 10 dan 20%. Pemberian larutan injeksi 20% memerlukan filter darah.
j.        Dekstran
Dekstran merupakan komponen polimer polisakarida dari unit glukosa. Saat diberikan secara IV, dekstran 70 lebih efektif meningkatkan volume plasma. Dekstran digunakan pada pengobatan trauma, luka bakar dan syok berkepanjangan. Dekstran juga digunakan sebagai cairan dasar dalam pompa oksigenator selama sirkulasi ekstrakorkoreal.
k.      Sodium bikarbonat
pH larutan Sodium bikarbonat kurang lebih 8. Meskipun termasuk senyawa kimia sederhana, namun terdapat masalah dalam pembuatan dan pemberiannya. Contohnya pembusukan sodium bikarbonat dengan melepaskan karbondioksida.
l.        Injeksi sodium laktat (1/6 molar)
injeksi mengandung 167 mEq sodium dan ion laktat per liter serta menyediakan sumber sodium. Larutan ini digunakan dalam pengobatan darurat metabolit acidosis.
m.    Injeksi amonium klorida (2,14%)
Larutan mengandung 400 mEq amonium dan ion klorida per liter yang digunakan dalam pengobatan metabolit alkalosis dan hipokloremia.
n.      Injeksi ringer’s laktat (LRI) (larutan hartmann’s)
Produk ini mengandung sejumlah kecil sodium, potasium, kalsium klorida dan sedikit sodium laktat. Larutan ini digunakan untuk pengobatan awal syok hipovolemik. Pada dewasa, 1-2 liter dapat diinfuskan sebagai pengobatan awal. LRI juga digunakan sebagai sumber cairan dan elektrolit.
o.      Hetastarch
Hetastarch merupakan bentuk utama amilopektin yang direaksikan dengan sodium hidroksi dan etilen oksida. Larutan ini digunakan sebagai subtitusi serum albumin untuk peningkatan volume plasma.
ü  Parenteral volume besar yang tidak digunakan secara IV
a.       Larutan irigasi bedah
Larutan ini digunakan untuk mencuci dan melembabkan jaringan tubuh. Digunakan secara topikal untuk melembabkan balutan untuk irigasi luka, sebagai rendaman atau cairan pencuci alat.
b.      Larutan urologi irigasi
Larutan ini membantu menjaga integritas jaringan, menghilangkan darah dan menyediakan bidang yang bersih untuk operasi. Contohnya larutan sorbitol 3%.
c.       Larutan glisin
Glisin adalah asam amino nontoksik yang digunakan untuk menghilangkan resiko hemolisis intravaskular selama pembedahan transuretral.
d.      Larutan dialisis peritoneal

Larutan ini tidak diberikan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, tapi ke dalam rongga perut. Dialisis peritoneal digunakan untuk menghilangkan substansi toksik yang secara normal dikeluarkan oleh fungsi ginjal. Larutan ini mengandung beberapa konsentrasi dekstrosa (1.5, 2.5, 4.25%), natrium, kalsium, magnesium klorida dan laktat yang secara komersial tersedia dalam wadah 3000 ml.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar