Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Selasa, 28 Januari 2014

TABLET SALUT SELAPUT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia ataupun hewan. Salah satu kualitas obat yang paling mengherankan adalah mempunyai beraneka ragam dan efek pada tubuh. Obat yang digolongkan sebagai ekbolika atau oksitosika merangsang kegiatan otot uterus, sedangkan bahan obat lain bekerja sebagai pelemas otot uterus. Beberapa obat secara selektif merangsang otot jantung, otot polos atau otot rangka, sedangkan obat lainnya mempunyai pengaruh yang berlawanan. Obat midriatika melebarkan pupil mata, sedangkan miotika menghecilkan pupil mata. Obat tertentu dapat membuat darah lebih mudah terkoagulasi atau sukar terkoagulasi, atau dapat menaikkan kadar hemoglobin dari eritrosit atau memperbesar volume darah.
            Beberapa bahan obat dapat dipakai untuk mengurangi rasa sakit kepala, nyeri, demam, aktivitas kelenjar tiroid, bersin, rhinitis, insomnia, keasaman lambung, mabuk perjalanan, dan depresi mental. Sedangkan beberapa obat lain dapat meningkatkan semangat, tekanan darah, atau aktivitas kelenjar endokrin. Obat—obatan tertentu dapat melawan infeksi, membasmi cacing di usus, atau bertindak sebagai bahan penawar (antidote) dari obat yang lain. Obat yang disebut antineoplastik memberikan cara untuk menyerang proses pertumbuhan kanker pada tubuh seseorang, sedangkan zat radioaktif bekerja pada kanker dengan cara yang lain pula (Ansel, 1989).
            Ada beberapa bentuk sediaan  obat, salah satunya adalah bentuk sediaan padat. Adapun sediaan padat yang akan dibahas dalam makalah ini merupakan sediaan padat dalam bentuk tablet salut selaput. Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti dammar atau sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambahan rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan atau suspense dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap.
Alasan penyalutan berkisar dari estetika juga untuk mengendalikan ketersediaan hayati zat aktif, meliputi: (a) melindungi zat aktif dari lingkungan sekelilingnya (terutama udara, kelembapan, dan cahaya) untuk meningkatkan stabilitas; (b) menutupi cita rasa dan aroma yang tidak menyenangkan;                          (c) meningkatkan kemudahan khasiat untuk menelan produk; (d) menyempurnakan identitas produk dari pabrik manufaktur melalui perantara dan kepada pasien;                  (e) mempermudah penanganan, terutama dalam jalur pengemasan atau pengisian kecepatan tinggi dan perhitungan otomatis dalam apotek dan rumah sakit; (f) me-niadakan debu sehingga meminimalkan kontaminasi silang; (g) mengurangi resiko interaksi antara komponen yang tak tercampurkan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan zat (terutama zat aktif) yang disalut; (h) menyempurnakan keutuhan mekanik produk karena produk yang disalut pada umumnya lebih tahan terhadap penanganan yang kasar, seperti goresan dan erosi: (i) memodifikasi pelepasan zat aktif; (j) melindungi zat aktif dari lingkungan cairan lambung; (k) meningkatkan mutu penampilan tablet dengan penggunaan warna khusus dan mengkontraskan pencetakan logo. Dengan alasan seperti itulah, pentingnya untuk melakukan penyusunan makalah tentang tablet salut selaput.


1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
a.    Apa pengertian tablet salut selaput?
b.    Bagaimana formulasi obat dari tablet salut selaput?
c.    Bagaimana cara pembuatan tablet salut selaput?
d.   Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi, distribusi, penyimpanan dan penggunaan tablet salut selaput?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, antara lain:
a.    Untuk mengetahui pengertian tablet salut selaput.
b.    Untuk mengetahui formulasi obat dari tablet salut selaput.
c.    Untuk mengetahui cara pembuatan tablet salut selaput.
d.   Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi, distribusi, penyimpanan dan penggunaan tablet salut selaput.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tablet Salut Selaput
            Tablet salut selaput adalah tablet kompresi yang disalut dengan selaput tipis dari polimer yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet. Biasanya lapisan ini berwarna, kelebihannya dari penyalutan dengan gula ialah lebih tahan lama, lebih sedikit bahan, waktu yang lebih sedikit untuk penggunaannya. Selaput ini akan pecah dalam saluran lambung-usus.
            Salut selaput merupakan bagian terpadu dari proses pengembangan bentuk sediaan. Proses salut selaput meliputi penyalutan salut polimer tipis yang seragam, pada permukaan substrat solida. Substrat dapat berupa tablet, kaplet, pellet, granul, atau partikel-partikel. Secara khas, salut itu kira-kira setebal 25-100 µm dan disalutkan untuk menyempurnakan sifat-sifat fisik dan kimia substrat.
            Suatu tipe salut selaput tunggal dapat memiliki lebih dari satu fungsi penggunaan. Sebagai contoh, salut larut air yang mengandung zat pemburam tidak hanya dapat melindungi substrat dari cahaya, tetapi juga dapat memperbaiki tekstur, meningkatkan kemudahan untuk ditelan dan mempermudah penanganan selama proses pengemasan. Untuk berbagai tipe salut selaput ini, juga salut selaput nonspesifik, kelarutan dalam saluran cerna merupakan faktor penting untuk ketersediaan hayati yang optimum. Kemungkinan lain salut tidak larut air atau salut sebagian larut air digunakan untuk memodifikasi pelepasan zat aktif atau penutup cita rasa.
            Salah satu contoh dari tablet salut selaput adalah Ancla, dimana tiap tablet salut selaputnya mengandung amoxicillin trihidrat yang setara dengan 500 mg amoxicillin anhidrat, serta kalium klavunalat yang setara dengan 125 mg asam klavulanat. Ancla merupakan kombinasi dari amoxicillin turunan penisilin yang bersifat bakterisidal dan berspektrum luas, dengan asam klavulanat sebagai penghambat progresif yang poten dan irreversibel terhadap enzim b-laktamase.
Amoxicillin bekerja dengan menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif dan yang sedang aktif membelah Amoxicillin akan menghasilkan efek bakterisidal. Adanya Asam Klavulanat dapat melindungi Amoxicillin dari perusakan dan hilangnya aktivitas antibakteri oleh enzim b-laktamase yang diproduksi oleh bakteri gram negatif dan gram positif. Asam klavulanat bekerja dengan menembus dinding sel bakteri, karena itu dapat menginaktivasi enzim ekstra selular dan yang terikat pada sel.
            Contoh lain dari tablet salut selaput adalah risperidone. Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole. Risperidone merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik. Meskipun risperidone merupakan antagonis D2 kuat, dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral yang seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal, dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari skizofrenia.


2.2 Formulasi Obat Tablet Salut Selaput
Pada awalnya formulasi salut selaput farmasetik terdiri atas larutan polimer (dan zat tambahan lainnya) dalam pelarut organik atau campuran pelarut organik. Akan tetapi, berhubungan dengan peraturan mengenai kesehata, keamanan dan perlindungan lingkungan, penyalutan selaput kini beralih menggunakan larutan polimer akuosa. Dewasa ini, ketersediaan disperse polimer akuosa biasa disebut lateks (lattices) atau pseudolateks (pseudolatices), telah menarik minat terutama untuk situasi jika dikehendaki salut kering akhir yang tidak larut air, seperti produk pelepasan yang dimodifikasi.
Proses pembentukan lapisan tipis dan struktur internal salut kering akhir sangat tergantung pada kecepatan penguapan pelarut. Kecepatan penguapan pelarut dikendalikan oleh panas lateks dari penguapan pelarut itu dan kondisi pengeringan yang diadakan dalam proses. Pembentukan salut selaput umumnya terdiri atas:         (a) penguapan awal pelarut yang lebih cepat dari tetesan atomisasi cairan penyalut, menyebabkan peningkatan konsentrasi polimer dan viskositas, serta penyusutan volume tetesan; (b) hilangnya pelarut lebih lanjut dari salut selaput, yaitu ketika penyalut bergabung dengan permukaan bentuk sediaan pada kecepatan yang lebih lambat yang sekarang dikendalikan oleh kecepatan pelarut dan difusi melalui matriks polimer; (c) penghentian molekul polimer pada titik pembekuan; dan (d) hilangnya pelarut secara berangsur-angsur dari salut selaput pada kecepatan yang jauh lebih rendah.
            Larutan selaput penyalut yang dapat menghasilkan penyalutan pada tablet biasanya mengandung jenis-jenis bahan sebagai berikut: (1) pembentukan selaput yang mampu menghasilkan lapisan tipis yang halus, dapat diproduksi kembali di bawah kondisi penyalutan biasa dan dapat untuk tablet dengan berbagai bentuk. Contohnya selulosa astetat ftalat; (2) bahan logam campuran, memungkinkan pelarutan dalam air atau permeabilitas air ke dalam selaput agar pasti dapat ditembus oleh cairan tubuh dan kemungkinan ketersediaan terpeutik obatnya; (3) plasticizer, untuk mendapatkan fleksibilitas dan elastisitas dari penyalutan yang berarti memperpanjang umur tablet. Contohnya minyak jarak; (4) surfaktan, untuk meningkatkan daya penyebaran film selama penggunaannya. Contohnya derifat polioksietilen sorbitan; (5) opaquant dan pewarna, membuat penampilan tablet menjadi manis dank has. Contohnya opaquant, titandioksid, pewarna, zat pewarna F.D. dan C atau zat warna D dan C; (6) pemanis, rasa dan pengharum untuk meningkatkan diterimanya tablet oleh pasien. Contoh pemanisnya sakarin, perasa dan pengharumnya vanillin; (7) pengkilap, memungkinkan berkilaunya tablet tanpa memisahkan dari pekerjaan pengkilapan. Contonya lilin tawon; (8) pelarut yang mudah menguap, memungkinkan penyebaran komponen-komponen lain di sekitar tablet sambil mempercepat penguapan agar pekerjaan lebih efektif dan lebih cepat. Contohnya campuran alkohol-aseton.

2.3 Pembuatan Tablet Salut Selaput
            Salut selaput merupakan suatu proses yang sangat rumit dengan teknologi yang mendekati teknologi untuk kimia polimer, industri perekat, cat, dan rekayasa kimia. Proses salut selaput secara sederhana dapat dijelaskan sebagai proses yang melibatkan penerapan salut selaput berbasis polimer (dalam rentang 20 – 200 µm), pada suatu substrat yang sesuai (tablet, pellet, granul, kaplet, serbuk obat dan hablur zat aktif obat), dibawah kondisi yang memungkinkan:  (1) keseimbangan antara pengendalian kecepatan penambahan cairan salut dan proses pengeringan; (2) ke-seragaman distribusi cairan penyalut pada permukaan produk yang sedang disalut;  dan (3) optimasi mutu (visual dan fungsional) produk jadi yang disalut;
            Walaupun salut selaput dapat diterapkan dengan teknik sendok manual, dewasa ini teknik yang digunakan hamper selalu menggunakan teknik semprot atomisasi. Dalam proses penerapan semprot, ruahan cairan penyalut diatomisasikan dengan halus dan dihantarkan dalam keadaan teratomisasi agar tetesan cairan penyalut tetap dalam keadaan cukup air untuk membsahi permukaan produk yang sedang disalut, menyebar dan bergabung membentuk salut selaput. Karena bersifat sangat adhesive, tetesan yang sebagian kering merupakan keharusan agar tetesan cairan salut dapat kering seketika sewaktu menyentuh permukaan substrat. Jadi, diperlukan suatu keseimbangan yang tepat antara kecepatan penerapan cairan dan proses pengeringan.
            Karena pengeringan yang cepat, biasanya terjadi selama penerapan salut selaput, keseragaman distribusi salut dikendalikan oleh keseragaman pemberian cairan penyalut (yakni jumlah alat semprot yang digunakan, tipe pola semprotan yang digunakan, dan kehalusan atomisasi cairan penyalut) serta keseragaman pencampuran (dikendalikan oleh kecepatan panci, desain lempeng pengarah, bentuk dan ukuran tablet) produk yang sedang disalut. Tidak seperti salut gula, dalam salut selaput tidak dikehendaki bahan penyalut yang kering. Sebagian dipindahkan dari satu tablet ke tablet yang lain karena hal ini menimbulkan ketidaksempurnaan salut yang akan segera terlihat pada akhir proses penyalutan. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa gerakan berguling dari tablet dalam proses penyalutan tidak berpengaruh pada struktur salut akhir. Sebaliknya, gaya geser tinggi yang berkembang pada permukaan tablet (sebagai akibat dari gesekan antar tablet yang berdekatan), dapat meningkatkan aliran salut yang cukup pada permukaan tablet (yang menginduksi suatu pengaruh penyamarataan), untuk mencapai kohesi yang lebih baik dalam salut selaput.
            Kebanyakan proses salut selaput mutakhir dianggap kontinyu, yaitu penyalutan cairan penyalut tetap hingga semua bahan penyalut diterapkan. Akan tetapi, lebih tepat menganggap proses salut selaput sebagai suatu proses yang tidak kontinyu karena setiap tablet hanya menerima sebagian kecil jumlah penyalut setiap kali produk melewati daerah penyemprotan. Jadi, salut selaput pada umumnya membangun suatu rangkaian lapisan di atas lapisan lain sehingga salut akhir dapat secara structural lebih homogeny. Selama bertahun-tahun popularitas salut selaput semakin berkembangan karena penggunaan pelarut organik dnegan bahaya mudah terbakar, toksisitas, dan polusi lingkungan telah dikurangi. Penyempurnaan yang berarti dalam alat proses telah mempermudah penggunaan formulasi solute berbasis air. Akibatnya ialah proses salut selaput berbasis air lebih disukai untuk digunakan sebagian besar industri farmasi.

2.4 Produksi, Distibusi, Penyimpanan, dan Penggunaan Tablet Salut Selaput
            Sebagaimana telah diketahui tentang penyalutan dengan gula, prosesnya tidak hanya membosankan tetapi juga membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian teknik keterampilan yang tinggi, tetapi hal ini pada pembuatan tablet bersalut mungkin masih menghasilkan ukuran dan tebalnya tablet dua kali ukuran  dan berat tablet asalnya yang tidak disalut. Faktor-faktor ini penting bagi si pembuat dalam memperhitungkan biaya pengemasan dan pengangkutan dengan kapal. Dari sudut pasien, tablet besar tidak enak ditelan. Demikian pula tablet yang terlalu kecil, lagipula tablet bersalut gula pada kenyataannya sedikit berbeda-beda antara satu beatch dengan beatch lainnya atau di antara tablet dalam satu beatch itu sendiri. Proses penyalutan dengan selaput dimana tablet akan disalut oleh selaput seperti bahan plastic yang tipis, telah dikembangkan untuk menghasilkan suatu tablet bersalut yang pada dasarnya berat, ukuran dan bentuknya sama dengan tablet kompresi asalnya. Penyalutan ini cukup tipis untuk menampakkan suatu monogram yang diukirkan pada tablet dengan punch tablet. Sebagai tambahan tablet bersalut selaput ini lebih tahan terhadap kerusakan akibat goresan daripada tablet bersalut gula dan sebagaimana tablet tersalut gula, dapat diberi warna agar lebih baik dan menarik.
            Tablet disalut film dengan pemakaian atau menyemprotkan larutan penyalut film pada tablet dalam bejana penyalutan biasa. Pelarut yang menguap membantu film melekat secepatnya pada permukaan tablet. Karena mahalnya pelarut yang mudah menguap, yang digunakan dalam proses penyalutan film dan masalah pelepasan dari zat yang cukup racun ke dalam atmosfer, pada pabrikan obat ini lebih senang menggunakan pelarut dengan dasar berair. Salah satu masalah yang ada disini adalah penguapannya yang lambat dari pelarut berair dibandingkan dengan pelarut film yang organik yang mudah menguap. Yang pertama berada dalam perdagangan (untuk industri obat-obatan) bahan dasar air, disperse penyalut koloid, disebut aqua coat (FMC corporation) dan mengandung 30% pseudolateks etil selulosa. Disperse pseudolateks memiliki kandungan padatnya yang tinggi (supaya lebih besar kemampuan menyalutnya) dan viskositas relative rendah, viskositas yang lebih rendah memungkinkan pemakaian air yang lebih sedikit. Pada disperse penyalut, mengakibatkan kebutuhan yang lebih sedikit akan penguapan air dan lebih sedikit kecenderungan terganggunya formula tablet oleh air sebagai tambahan, viskositasnya rendah memungkinkan penetrasi penyalut yang lebih besar ke dalam celah-celah monogram atau angka-angka pada tablet. Dalam pemakaian disperse pseudolateks sebagai penyalut, bahan untuk membuat plastis dicampurkan untuk membantu membuat lapisan yang lebih kompak, dan permeabilitasnya rendah dengan lebih mengkilap dan kekuatan mekanik lebih tinggi. Salah satu dari bahan yang membuat lebih plastis adalaah dibutil sibakat (DBS).
            Keuntungan utama proses salut selaput disebabkan oleh penggunaan pelarut organik atsiri (mudah menguap). Akan tetapi, penggunaan pelarut organik telah menimbulkan banyak kemungkinan masalah, antara lain: (a) mudah terbakar;           (b) bahaya toksisitas; (c) berikatan dengan polusi lingkungan; (d) biaya (harga pelarut organik).

  

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tablet salut selaput adalah tablet kompresi yang disalut dengan selaput tipis dari polimer yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet. Larutan selaput penyalut biasanya mengandung jenis-jenis bahan sebagai berikut: (1) pembentukan selaput; (2) bahan logam campuran; (3) plasticizer; (4) surfaktan; (5) opaquant dan pewarna; (6) pemanis, rasa dan pengharum; (7) peng-kilap; dan (8) pelarut yang mudah menguap. Salut selaput pada umumnya membangun suatu rangkaian lapisan di atas lapisan lain sehingga salut akhir dapat secara structural lebih homogeny.


DAFTAR PUSTAKA

Ansel, C. Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia.

Siregar, Charles. 1840. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-dasar Praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

1 komentar: