BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat
dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam
diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia
ataupun hewan. Salah satu kualitas obat yang paling mengherankan adalah
mempunyai beraneka ragam dan efek pada tubuh. Obat yang digolongkan sebagai
ekbolika atau oksitosika merangsang kegiatan otot uterus, sedangkan bahan obat
lain bekerja sebagai pelemas otot uterus. Beberapa obat secara selektif
merangsang otot jantung, otot polos atau otot rangka, sedangkan obat lainnya
mempunyai pengaruh yang berlawanan. Obat midriatika melebarkan pupil mata,
sedangkan miotika menghecilkan pupil mata. Obat tertentu dapat membuat darah
lebih mudah terkoagulasi atau sukar terkoagulasi, atau dapat menaikkan kadar
hemoglobin dari eritrosit atau memperbesar volume darah.
Beberapa bahan obat dapat dipakai
untuk mengurangi rasa sakit kepala, nyeri, demam, aktivitas kelenjar tiroid,
bersin, rhinitis, insomnia, keasaman lambung, mabuk perjalanan, dan depresi
mental. Sedangkan beberapa obat lain dapat meningkatkan semangat, tekanan
darah, atau aktivitas kelenjar endokrin. Obat—obatan tertentu dapat melawan
infeksi, membasmi cacing di usus, atau bertindak sebagai bahan penawar
(antidote) dari obat yang lain. Obat yang disebut antineoplastik memberikan
cara untuk menyerang proses pertumbuhan kanker pada tubuh seseorang, sedangkan
zat radioaktif bekerja pada kanker dengan cara yang lain pula (Ansel, 1989).
Ada
beberapa bentuk sediaan obat, salah
satunya adalah bentuk sediaan padat. Adapun sediaan padat yang akan dibahas
dalam makalah ini merupakan sediaan padat dalam bentuk tablet salut selaput. Tablet
salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran
berbagai zat seperti dammar atau sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak
larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang
diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambahan rasa serta zat
aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai
suatu larutan atau suspense dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap.
Alasan
penyalutan berkisar dari estetika juga untuk mengendalikan ketersediaan hayati
zat aktif, meliputi: (a) melindungi zat aktif dari lingkungan sekelilingnya
(terutama udara, kelembapan, dan cahaya) untuk meningkatkan stabilitas; (b)
menutupi cita rasa dan aroma yang tidak menyenangkan; (c) meningkatkan
kemudahan khasiat untuk menelan produk; (d) menyempurnakan identitas produk
dari pabrik manufaktur melalui perantara dan kepada pasien; (e) mempermudah penanganan,
terutama dalam jalur pengemasan atau pengisian kecepatan tinggi dan perhitungan
otomatis dalam apotek dan rumah sakit; (f) me-niadakan debu sehingga
meminimalkan kontaminasi silang; (g) mengurangi resiko interaksi antara
komponen yang tak tercampurkan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan zat
(terutama zat aktif) yang disalut; (h) menyempurnakan keutuhan mekanik produk
karena produk yang disalut pada umumnya lebih tahan terhadap penanganan yang
kasar, seperti goresan dan erosi: (i) memodifikasi pelepasan zat aktif; (j)
melindungi zat aktif dari lingkungan cairan lambung; (k) meningkatkan mutu
penampilan tablet dengan penggunaan warna khusus dan mengkontraskan pencetakan
logo. Dengan alasan seperti itulah, pentingnya untuk melakukan penyusunan
makalah tentang tablet salut selaput.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
a. Apa
pengertian tablet salut selaput?
b. Bagaimana
formulasi obat dari tablet salut selaput?
c. Bagaimana
cara pembuatan tablet salut selaput?
d. Apa
saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi, distribusi,
penyimpanan dan penggunaan tablet salut selaput?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini, antara lain:
a. Untuk
mengetahui pengertian tablet salut selaput.
b. Untuk
mengetahui formulasi obat dari tablet salut selaput.
c. Untuk
mengetahui cara pembuatan tablet salut selaput.
d. Untuk
mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi, distribusi,
penyimpanan dan penggunaan tablet salut selaput.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tablet Salut Selaput
Tablet salut selaput adalah tablet
kompresi yang disalut dengan selaput tipis dari polimer yang larut atau tidak
larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet. Biasanya lapisan
ini berwarna, kelebihannya dari penyalutan dengan gula ialah lebih tahan lama,
lebih sedikit bahan, waktu yang lebih sedikit untuk penggunaannya. Selaput ini
akan pecah dalam saluran lambung-usus.
Salut selaput merupakan bagian
terpadu dari proses pengembangan bentuk sediaan. Proses salut selaput meliputi
penyalutan salut polimer tipis yang seragam, pada permukaan substrat solida.
Substrat dapat berupa tablet, kaplet, pellet, granul, atau partikel-partikel.
Secara khas, salut itu kira-kira setebal 25-100 µm dan disalutkan untuk
menyempurnakan sifat-sifat fisik dan kimia substrat.
Suatu tipe salut selaput tunggal
dapat memiliki lebih dari satu fungsi penggunaan. Sebagai contoh, salut larut
air yang mengandung zat pemburam tidak hanya dapat melindungi substrat dari
cahaya, tetapi juga dapat memperbaiki tekstur, meningkatkan kemudahan untuk
ditelan dan mempermudah penanganan selama proses pengemasan. Untuk berbagai
tipe salut selaput ini, juga salut selaput nonspesifik, kelarutan dalam saluran
cerna merupakan faktor penting untuk ketersediaan hayati yang optimum.
Kemungkinan lain salut tidak larut air atau salut sebagian larut air digunakan
untuk memodifikasi pelepasan zat aktif atau penutup cita rasa.
Salah satu contoh dari tablet salut
selaput adalah Ancla, dimana tiap tablet salut selaputnya mengandung
amoxicillin trihidrat yang setara dengan 500 mg amoxicillin anhidrat, serta
kalium klavunalat yang setara dengan 125 mg asam klavulanat. Ancla merupakan kombinasi dari amoxicillin
turunan penisilin yang bersifat bakterisidal dan berspektrum luas, dengan asam klavulanat
sebagai penghambat progresif yang poten dan irreversibel terhadap enzim
b-laktamase.
Amoxicillin bekerja dengan menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif dan yang sedang aktif membelah Amoxicillin akan menghasilkan efek bakterisidal. Adanya Asam Klavulanat dapat melindungi Amoxicillin dari perusakan dan hilangnya aktivitas antibakteri oleh enzim b-laktamase yang diproduksi oleh bakteri gram negatif dan gram positif. Asam klavulanat bekerja dengan menembus dinding sel bakteri, karena itu dapat menginaktivasi enzim ekstra selular dan yang terikat pada sel.
Amoxicillin bekerja dengan menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif dan yang sedang aktif membelah Amoxicillin akan menghasilkan efek bakterisidal. Adanya Asam Klavulanat dapat melindungi Amoxicillin dari perusakan dan hilangnya aktivitas antibakteri oleh enzim b-laktamase yang diproduksi oleh bakteri gram negatif dan gram positif. Asam klavulanat bekerja dengan menembus dinding sel bakteri, karena itu dapat menginaktivasi enzim ekstra selular dan yang terikat pada sel.
Contoh lain dari tablet salut
selaput adalah risperidone. Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole.
Risperidone merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas
tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone
berikatan dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak memiliki
afinitas terhadap reseptor kolinergik. Meskipun risperidone merupakan
antagonis D2 kuat, dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal
tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi
katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin
sentral yang seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping
ekstrapiramidal, dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif
dan afektif dari skizofrenia.
2.2 Formulasi Obat Tablet Salut
Selaput
Pada
awalnya formulasi salut selaput farmasetik terdiri atas larutan polimer (dan
zat tambahan lainnya) dalam pelarut organik atau campuran pelarut organik. Akan
tetapi, berhubungan dengan peraturan mengenai kesehata, keamanan dan
perlindungan lingkungan, penyalutan selaput kini beralih menggunakan larutan
polimer akuosa. Dewasa ini, ketersediaan disperse polimer akuosa biasa disebut
lateks (lattices) atau pseudolateks (pseudolatices), telah menarik minat
terutama untuk situasi jika dikehendaki salut kering akhir yang tidak larut
air, seperti produk pelepasan yang dimodifikasi.
Proses
pembentukan lapisan tipis dan struktur internal salut kering akhir sangat
tergantung pada kecepatan penguapan pelarut. Kecepatan penguapan pelarut
dikendalikan oleh panas lateks dari penguapan pelarut itu dan kondisi
pengeringan yang diadakan dalam proses. Pembentukan salut selaput umumnya terdiri
atas: (a) penguapan awal pelarut
yang lebih cepat dari tetesan atomisasi cairan penyalut, menyebabkan
peningkatan konsentrasi polimer dan viskositas, serta penyusutan volume
tetesan; (b) hilangnya pelarut lebih lanjut dari salut selaput, yaitu ketika
penyalut bergabung dengan permukaan bentuk sediaan pada kecepatan yang lebih
lambat yang sekarang dikendalikan oleh kecepatan pelarut dan difusi melalui
matriks polimer; (c) penghentian molekul polimer pada titik pembekuan; dan (d)
hilangnya pelarut secara berangsur-angsur dari salut selaput pada kecepatan
yang jauh lebih rendah.
Larutan
selaput penyalut yang dapat menghasilkan penyalutan pada tablet biasanya
mengandung jenis-jenis bahan sebagai berikut: (1) pembentukan selaput yang
mampu menghasilkan lapisan tipis yang halus, dapat diproduksi kembali di bawah
kondisi penyalutan biasa dan dapat untuk tablet dengan berbagai bentuk.
Contohnya selulosa astetat ftalat; (2) bahan logam campuran, memungkinkan
pelarutan dalam air atau permeabilitas air ke dalam selaput agar pasti dapat
ditembus oleh cairan tubuh dan kemungkinan ketersediaan terpeutik obatnya; (3) plasticizer, untuk mendapatkan
fleksibilitas dan elastisitas dari penyalutan yang berarti memperpanjang umur
tablet. Contohnya minyak jarak; (4) surfaktan,
untuk meningkatkan daya penyebaran film selama penggunaannya. Contohnya derifat
polioksietilen sorbitan; (5) opaquant
dan pewarna, membuat penampilan tablet menjadi manis dank has. Contohnya
opaquant, titandioksid, pewarna, zat pewarna F.D. dan C atau zat warna D dan C;
(6) pemanis, rasa dan pengharum untuk meningkatkan diterimanya tablet oleh
pasien. Contoh pemanisnya sakarin, perasa dan pengharumnya vanillin; (7)
pengkilap, memungkinkan berkilaunya tablet tanpa memisahkan dari pekerjaan
pengkilapan. Contonya lilin tawon; (8) pelarut yang mudah menguap, memungkinkan
penyebaran komponen-komponen lain di sekitar tablet sambil mempercepat
penguapan agar pekerjaan lebih efektif dan lebih cepat. Contohnya campuran
alkohol-aseton.
2.3 Pembuatan Tablet Salut Selaput
Salut
selaput merupakan suatu proses yang sangat rumit dengan teknologi yang
mendekati teknologi untuk kimia polimer, industri perekat, cat, dan rekayasa
kimia. Proses salut selaput secara sederhana dapat dijelaskan sebagai proses
yang melibatkan penerapan salut selaput berbasis polimer (dalam rentang 20 –
200 µm), pada suatu substrat yang sesuai (tablet, pellet, granul, kaplet,
serbuk obat dan hablur zat aktif obat), dibawah kondisi yang memungkinkan: (1) keseimbangan antara pengendalian kecepatan
penambahan cairan salut dan proses pengeringan; (2) ke-seragaman distribusi
cairan penyalut pada permukaan produk yang sedang disalut; dan (3) optimasi mutu (visual dan fungsional)
produk jadi yang disalut;
Walaupun salut selaput dapat
diterapkan dengan teknik sendok manual, dewasa ini teknik yang digunakan hamper
selalu menggunakan teknik semprot atomisasi. Dalam proses penerapan semprot,
ruahan cairan penyalut diatomisasikan dengan halus dan dihantarkan dalam
keadaan teratomisasi agar tetesan cairan penyalut tetap dalam keadaan cukup air
untuk membsahi permukaan produk yang sedang disalut, menyebar dan bergabung
membentuk salut selaput. Karena bersifat sangat adhesive, tetesan yang sebagian
kering merupakan keharusan agar tetesan cairan salut dapat kering seketika
sewaktu menyentuh permukaan substrat. Jadi, diperlukan suatu keseimbangan yang
tepat antara kecepatan penerapan cairan dan proses pengeringan.
Karena pengeringan yang cepat,
biasanya terjadi selama penerapan salut selaput, keseragaman distribusi salut
dikendalikan oleh keseragaman pemberian cairan penyalut (yakni jumlah alat
semprot yang digunakan, tipe pola semprotan yang digunakan, dan kehalusan
atomisasi cairan penyalut) serta keseragaman pencampuran (dikendalikan oleh
kecepatan panci, desain lempeng pengarah, bentuk dan ukuran tablet) produk yang
sedang disalut. Tidak seperti salut gula, dalam salut selaput tidak dikehendaki
bahan penyalut yang kering. Sebagian dipindahkan dari satu tablet ke tablet
yang lain karena hal ini menimbulkan ketidaksempurnaan salut yang akan segera
terlihat pada akhir proses penyalutan. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa
gerakan berguling dari tablet dalam proses penyalutan tidak berpengaruh pada
struktur salut akhir. Sebaliknya, gaya geser tinggi yang berkembang pada
permukaan tablet (sebagai akibat dari gesekan antar tablet yang berdekatan), dapat
meningkatkan aliran salut yang cukup pada permukaan tablet (yang menginduksi suatu
pengaruh penyamarataan), untuk mencapai kohesi yang lebih baik dalam salut
selaput.
Kebanyakan proses salut selaput
mutakhir dianggap kontinyu, yaitu penyalutan cairan penyalut tetap hingga semua
bahan penyalut diterapkan. Akan tetapi, lebih tepat menganggap proses salut
selaput sebagai suatu proses yang tidak kontinyu karena setiap tablet hanya
menerima sebagian kecil jumlah penyalut setiap kali produk melewati daerah
penyemprotan. Jadi, salut selaput pada umumnya membangun suatu rangkaian
lapisan di atas lapisan lain sehingga salut akhir dapat secara structural lebih
homogeny. Selama bertahun-tahun popularitas salut selaput semakin berkembangan
karena penggunaan pelarut organik dnegan bahaya mudah terbakar, toksisitas, dan
polusi lingkungan telah dikurangi. Penyempurnaan yang berarti dalam alat proses
telah mempermudah penggunaan formulasi solute berbasis air. Akibatnya ialah
proses salut selaput berbasis air lebih disukai untuk digunakan sebagian besar
industri farmasi.
2.4 Produksi, Distibusi,
Penyimpanan, dan Penggunaan Tablet Salut Selaput
Sebagaimana telah diketahui tentang
penyalutan dengan gula, prosesnya tidak hanya membosankan tetapi juga
membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian teknik keterampilan yang
tinggi, tetapi hal ini pada pembuatan tablet bersalut mungkin masih
menghasilkan ukuran dan tebalnya tablet dua kali ukuran dan berat tablet asalnya yang tidak disalut.
Faktor-faktor ini penting bagi si pembuat dalam memperhitungkan biaya
pengemasan dan pengangkutan dengan kapal. Dari sudut pasien, tablet besar tidak
enak ditelan. Demikian pula tablet yang terlalu kecil, lagipula tablet bersalut
gula pada kenyataannya sedikit berbeda-beda antara satu beatch dengan beatch
lainnya atau di antara tablet dalam satu beatch
itu sendiri. Proses penyalutan dengan selaput dimana tablet akan disalut oleh
selaput seperti bahan plastic yang tipis, telah dikembangkan untuk menghasilkan
suatu tablet bersalut yang pada dasarnya berat, ukuran dan bentuknya sama
dengan tablet kompresi asalnya. Penyalutan ini cukup tipis untuk menampakkan suatu
monogram yang diukirkan pada tablet dengan punch
tablet. Sebagai tambahan tablet bersalut selaput ini lebih tahan terhadap
kerusakan akibat goresan daripada tablet bersalut gula dan sebagaimana tablet
tersalut gula, dapat diberi warna agar lebih baik dan menarik.
Tablet disalut film dengan pemakaian
atau menyemprotkan larutan penyalut film pada tablet dalam bejana penyalutan
biasa. Pelarut yang menguap membantu film melekat secepatnya pada permukaan
tablet. Karena mahalnya pelarut yang mudah menguap, yang digunakan dalam proses
penyalutan film dan masalah pelepasan dari zat yang cukup racun ke dalam
atmosfer, pada pabrikan obat ini lebih senang menggunakan pelarut dengan dasar
berair. Salah satu masalah yang ada disini adalah penguapannya yang lambat dari
pelarut berair dibandingkan dengan pelarut film yang organik yang mudah
menguap. Yang pertama berada dalam perdagangan (untuk industri obat-obatan)
bahan dasar air, disperse penyalut koloid, disebut aqua coat (FMC corporation) dan mengandung 30% pseudolateks etil
selulosa. Disperse pseudolateks memiliki kandungan padatnya yang tinggi (supaya
lebih besar kemampuan menyalutnya) dan viskositas relative rendah, viskositas
yang lebih rendah memungkinkan pemakaian air yang lebih sedikit. Pada disperse
penyalut, mengakibatkan kebutuhan yang lebih sedikit akan penguapan air dan
lebih sedikit kecenderungan terganggunya formula tablet oleh air sebagai
tambahan, viskositasnya rendah memungkinkan penetrasi penyalut yang lebih besar
ke dalam celah-celah monogram atau angka-angka pada tablet. Dalam pemakaian
disperse pseudolateks sebagai penyalut, bahan untuk membuat plastis dicampurkan
untuk membantu membuat lapisan yang lebih kompak, dan permeabilitasnya rendah
dengan lebih mengkilap dan kekuatan mekanik lebih tinggi. Salah satu dari bahan
yang membuat lebih plastis adalaah dibutil sibakat (DBS).
Keuntungan utama proses salut
selaput disebabkan oleh penggunaan pelarut organik atsiri (mudah menguap). Akan
tetapi, penggunaan pelarut organik telah menimbulkan banyak kemungkinan
masalah, antara lain: (a) mudah terbakar; (b) bahaya toksisitas; (c) berikatan
dengan polusi lingkungan; (d) biaya (harga pelarut organik).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tablet
salut selaput adalah tablet kompresi yang disalut dengan selaput tipis dari polimer
yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi
tablet. Larutan selaput penyalut biasanya mengandung jenis-jenis bahan sebagai
berikut: (1) pembentukan selaput; (2) bahan logam campuran; (3) plasticizer; (4) surfaktan; (5) opaquant
dan pewarna; (6) pemanis, rasa dan pengharum; (7) peng-kilap; dan (8) pelarut
yang mudah menguap. Salut selaput pada umumnya membangun suatu rangkaian
lapisan di atas lapisan lain sehingga salut akhir dapat secara structural lebih
homogeny.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel,
C. Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ngga jelas proses pembuatannya
BalasHapus