TITRASI BEBAS AIR
Titrasi bebas air adalah prosedur
titrimetri yang paling umum yang digunakan untuk pengujian dalam farmakope.
Keuntungan dari metode titrasi bebas air yaitu karena metode ini sangat cocok
untuk titrasi asam-asam atau basa-basa yang sangat lemah, dan pelarut yang
digunakan adalah pelarut organic yang mampu melarukan analit-analit organic.
prosedur yang biasa digunakan untuk titrasi basa-basa organic adalah dengan
menggunakan titran asam perklorat dalam asam asetat. Teori titrasi bebas air
adalah air dapat bersifat asam lemah dan juga air bebas bersifat basa lemah.
Oleh sebab itu, dalam lingkungan air, air dapat berkompetisi dengan asam-asam
atau basa-basa yang sangat lemah dalam hal menerima proton atau memberikan
proton sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut reaksi berikut ini :
H2O + H-
H3O+.
akan berkompetisi dengan
RNH2 + H+ RNH3+’
Adanya pengaruh kompetisi ini
berakibat pada kecilnya titik infleksi pada kurva titrasi asam lemah dan basa
sangat lemah sehingga mendekati batas PH 0 dan 14. oleh sebab itu, deteksi
terakhir sangat slit untuk dilakukan. Sebagai aturan pada umumnya basa dengan Pka < 7 atau asam-asam dengan Pka > 7 tidak dapat ditentukan kadarnya secara
tepat pada media air. Berbagai macam pelarut organic dapat pula digunakan untuk
menggantikan air oleh karena pelarut-pelarut ini kurang berkompetisi secara
efektif dengan analit dalam hal menerima atau memeberi proton.
Titrasi dalam pelarut bebas air
dapat digunakan untik penentuan jumlah beberapa zat, terutaman zat yang sangat
sukar larut dalam air. Sebenarnya dalam beberapa hal pelarut amfipropik seupa
dengan titrasi dalam pelarut air, keserupaan ini semakinjelas kelihatan jika
tetapan dielektrika pelarut makin tinggi dan makin besar kecenderungan pelarut
yang membentuk ikatan hydrogen. Selain itu pula, titrasi dalam pelarut bebas
air berkaitan dengan perubahan pada PH dan perubahan PH ini paling besar
disekitar titik kesetaraan. penilaian awal persyaratan titrasi dapat dibuat
dengan bantuan bagan-LK.
Titrasi babas air basa lemah dapat
diartikan sebagai asam asetat yang sebagai penerima proton sangat lemah
sehingga tidak berkompetisi secara efektif denagn basa-basa lemah dalam hal
menerima proton. Hanya saja asam yang sangat kuat yang sangat mampu
memprotonasi asam asetat. Asam perklorat dalam larutan asam asetat merupakan
asalm yang paling kuat diantara asam-asam umum yang digunakan untuk titrasi
basa lemah dalam medium babas air. Dalam titrasi bebas air biasanya ditambahkan
dengan asam asetat anhidrida denan maksud untuk menghilangkan air yang ada dalam
asam perklorat. Jika basa dianlisis dalam bentuk garam dari berasal dari asam
lemah, maka akan menghilangkan aniao
yang berasal dari asam kuranhg begitu penting untuk dilakukan. Contohnya
saja garam basa yang berasal dari asam lemah adalah : suksinat. tartrat, atai
asetat. Akan tetapu. jika basa dalam bentuk garam klorida atau bromine, maka
bromina dan klorida harus dihilangkan sebelum dititrasi. Penghilang bromida
atau kkalorida dilakukan dengan penambahan maerkuru asetat. Adanya asam klorida
atua asama bromide dam asam-asam kuat lainnya harus dihindari karena bias
mengakibatkan penetapan kadar tidak kuantitatif karena asam-asam kuat ini juga
bisa bereaksi dengan senyawa-senyawa lai yang bersifat basa.
Tinjauan menngenai asam bukan dalam
air, yang kita inginkan mentrasikannya dengan basa. Sebenarnya suatu arti
praktis, hal ini sering demikian, tetapi pembahasan yang di atas adalah
meyesatkan kalau seperti itu. Memang disosiasi bukannya sam sekali yang
diperlukan untuk titrasi asam-basa yang berhasil. Titrasi yang sangat baik
telah dilaksankan dalam solven non polar seperti benzene atau kloroform yang
tidak dapat memajikan diasosiasi sampai agak cukup jauhnya. Memang bukannya
bersifat basa yang lebih besar dari amin organiknya, yang membuat solven lebih baik
untik titrasi ini, karena merupakan asam yang lebih daripada air. Air merupakan
hasil reaksi titrasi dan bahan tambahan pula berada dalam keadaan yang sangat
berlebihan. Jadi sejauh air bersifat asam, dia berlomba terhadap asam yang
ingin menitrasinya dan mencegah reaksi titrasi berlangsung. secara lengkap
kecuali jika HB sendiri cukup kuat. ini dapat dilihat dari tetapan Ka dan makin
kecil tetapan otoprolisa daro solven.
Titrasi bebas air asam-asam lemah,
pelarut yang digunakan adalah yang tidak berkompetisi secara kuat dengan asam
lemah dalam hal membrtikan proton. Alkohol dan pelarut-pelarut apropik dapat
digunakan pula sebagai pelarut. Perlarut apropik merupakan pelarut yang dapat
menurunkan ionisasi asam-asam dan basa-basa. Termasuk dalam kelompok pelarut
ini adalah pelarut-pelarut non polar seperti benzene, karbon teraklorida serta
hidrikarbaon alifatik. Titran sering pula digunakan pada tirasi bebas air
senyawa-senyawa yang bersifat asam lemah adalah natrium metoksida, litium
metoksida dalam methanol, atau tetrabutil ammonium hidroksida dalam
dimetilformamid. Kalium metoksida yang merupakan endapan gelatinus. Dalam
beberapa keadaan yang mana natrium metoksida juga membentuk endapan gelatinus
litoum metoksida meruoakan pilihan. Titran-totran basa lainnya adalah natrium
aminometosida dan natrium trifenilmetan yang dugunakan untuk senyawa-senyawa
yang bersifat asam lemah seperti fenol dan pirol. Sebagai deteksi titik akjir
dapat digunakan indicator tomol biru.
Titrasi dalam pelarut methanol
kecenderunagn membentuk ikatan hodrogen, methanol merupakan pelrut yang sudah
lazim digunakan untuk titrasi asam-basa, karena pelrut methanol dapat
melarutkan berbagai senyawa organic yang sukar larut dalam air. Tetapan
protolis methanol adalah 10-16,9, yang menyebabkan kurva
skala PHnya 2,9 satuan PH lebih panjang daripada skala PH dalam air, Hal ini
sanga menguntungkan karena daerah kesetaraan kurva titrasi lebih panjang dalam
methanol daripada dalam air. Celakanya lagi karena tetapan diektika pelrut ini
rendah maka kekuatan beberapa prolit diturunkan oleh pelarut ini. Jadi dapat
dijelaskan bahwa akibat dari keseluruhannya akan bergantung pada pengaruh
gabungan kedua factor ini. Karena prolit yang mempunyai jenis muatan yang
berbeda diubah denag cara yang berbeda pula, maka tidak ada salah nya jika
menilai oersyaratan titrasi untuk setiap jenis muatan secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar