PENYAKIT MENULAR MELALUI MAKANAN
Infeksi makanan-limbah merupakan masalah kesehatanmasyarakat dan penyebab
utama morbiditas, meskipun jarang menyebabkan kematian.
Wabah penyakit makanan-limbah didefinisikan dengan dua kriteria: (a) dua
orang atau lebih mengalami sakit yang serupa, biasanya pada saluran gastrointestinal
setelah mengkonsumsi makanan yang sama; dan (b) analisis epidemiologik melibatkan
makanan sebagai sumber penyakit. Terdapat kekecualian untuk definisi tersebut.
Misalnya, satu kasus botulisme ditujukan untuk pengendalian dan penyelidikan
epidemiologik.
Sebagian besar penyakit diperoleh melalui penelanan makanan yang
terkontaminasi dan biasanya disebut keracunan makanan. Penyakit tersebut didefinisikan
sebagai penyakit yang disebabkan oleh konsumdi makanan terkontaminasi bakteri, toksin
bakteri, parasit, virus, dan senyawa kimia. Di Amerika Serikat, bakteri merupakan
penyebab dua per tiga wabah keracunan makanan.
Diarhe infeksi dari keracunan makanan, dibedakan menjadi tipe:
(1). Intoksikasi disebabkan toksin dalam makanan; pada kasus ini, bakteri tidak hidup
lama. Sebagai contoh : Staphylococcus aureus, Clostridium botulinum, dan Bacillus
cereus;
(2). Intoksikasi disebabkan toksin yang dibentuk dalam tubuh, setelah menelan bakteri
hidup. Sebagai contoh : Vibrio cholerae dan Clostridium perfringens;
(3). Penyakit invasif intestinal, misalnya gastroenteritis yang disebabkan Salmonella dan
Campylobacter.
Sebagian besar bahan makanan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan berbagai
jenis mikroorganisme. Pada keadaan fisik yang menguntungkan, terutama pada kisaran
suhu 7-60 oC, mikroba akan tumbuh dan menyebabkan terjadinya perubahan dalam
penampilan, rasa, bau, serta sifat-sifat lain pada bahan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar