Haemophilus influenzae
H. influenzae merupakan bakteri bentuk batang gram-negatif, pleomorfik, kecil
dan pertumbuhannya lambat. Pada cairan spinal, caiiran sendi, dan kultur primer dari
bahan tersebut pada medium yang diperkaya, bakterii ini sebagiian besar berbentuk
kokobasil, berukuran lebar 0,2-0,3 (m dan panjang 0,5-0,8 (m. Kapsul dapat diperlihatkan
dengan antiserum tipe-spesiifik pada reaksi quellung. H. influenzae yang tidak berkapsul
dari sputum dan aspirat telinga, ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan yang
berkapsul.
Nama genus timbul dari kebutuhan bakteri akan faktor pertumbuhan tambahan
yang ditemukan dalam darah, yaitu haemo (Latin = darah) dan philos (Latin =
menyukai).Agar coklat sering digunakan sebagai medium untuk isolasi spesies
Haemophilus. Semua spesies Haemophilus membutuhkan salah satu atau kedua faktor
pertumbuhan yang terdapat dalam darah yang ditandaidengan faktor X dan V. Faktor X
tahan-panas merupakan protoporfirin IX, prekursor hemin yang merupakan grup prostetik
pada sitokrom dan pada enzim heme seperti katalase dan peroksidase.Spesies
independent-hemin seperti H. parainfluenzae, sintesis hemin terjadi melalui jalur
tetrapirol, tetapi spesies dependent-hemin tidak memiliki kemampuan untuk merubah
asam (-aminolevunilat menjadi protoporfirin. Spesies dependent-hemin tidak memiliki
semua enzim pada sintesis tetrapirol kecuali ferroselatase atau heme sintase, yang tidak
selalu ada dan mengkatalisis penyisipan akhir Fe 2+ atau Fe 3+ ke dalam cincin
protoporfirin :
_Suksinil CoA + Glisin (-aminolevunilat
_ Porfobilinogen
_Uroporfirinogen Koproporfirinogen
Fe 2+ atau Fe 3+
_Protoporfirin IX Heme atau hemin.
Pada saat tumbuh secara anaerobik, H. influenzae melakukan metabolisme
anaerobik dan tidak menghasilkan sitokrom. Oleh karena itu kebutuhan hemin sangat
menurun. H. parainfluenzae tidak membutuhkan sumber besi dari luar, jadii secara
metabolik kurang fleksibel, dalam keadaan anaerobik ia secara kontinyu menghasilkan
dan menggunakan sistem sitokrom.
Faktor V tidak tahan-panas minimal merupakan nikotinamid mononukleosida,
tetapi biasanya digambarkan sebagai nikotinamid adenin dinukleosida (NAD) atau NAD
Phosphat (NADP), yang berfungsi sebagai coenzim untuk dehidrogenase terkaitpirimidin. Spesies Haemophilus yang bertanda para- hanya membutuhkan faktor V,
perbedaan sifat digunakan dalam identifikasi spesies di laboratorium dengan
menggunakan cakram yang mengandung faktor X atau V.
Sebagai penyebab infeksi pada manusia, H. influenzae merupakan spesies paling
penting dalam kelompoknya. Meskipun tidak menyebabkan influenza epidemik
sebagaimana namanya, bakteri ini mampu menyebabkan infeksi yang berat. Pada bayi
dan anak-anak, bakteri ini menyebabkan meningitis akut, dan beberapa penyakit serius
lain. H. influenzae tipe b merupakan patogen primerpada anak-anak dibawah 5 tahun
Pada orang dewasa, H. influenzae tipe b berhubungan dengan pneumonia dan
penyakit paru-paru kronik. Strain H. influenzae tanpa-tipe dan Haemophilus lain dapat
menyebabkan sinusitis, otitis, dan infeksi saluran pernafasan atas. Alkoholik, perokok,
orang yang terinfeksi-HIV, dan penderiita penyakit paru-paru kronik, memiliki risiko
terinfeksi bakteri ini. Strain penghasil-beta-laktamase, lebih sering terdapat pada anakanak dibanding pada orang dewasa.
A. Penentu Patogenisitas
a. Kapsul.
Kapsul fosfat fosforibosilribitol fosfat (PRRP) Hib memainkan peranan
penting dalam patogenesis penyakit invasif. Infeksisistemik selalu disebabkan oleh strain
berkapsul dan semata-mata karena polisakarida kapsul tipe b. Pada manusia, kerentanan
terhadap infeksi sistemik sangat berhubungan dengan ketiadaan antibodi serum untuk
kapsul tipe b. Antibodi untuk kapsul tipe b juga efektif meningkatkan fagositosis Hib in
vitro. Alasan kecenderungan tipe B untuk infeksi sistemik belum diketahui, tetapi
dipercaya karena adanya struktur unik polisakarida kapsul tersebut, yang dalam keadaan
tiidak adanya antibodi spesifik menjadikan bekateriini resisten terhadap komplemen.
b. Komponen Membran Luar.
Selain polisakarida kapsul, terdapat faktor virulensi lain
dalam urutan waktu yang berbeda. Di antara komponen yang paling mempermudah
proses infeksi adalah protein membran luar dan lipooligosakarida (LOS). Setiap jumlah
molekul permukaan mampu melakukan fungsi spesifik yang berhubungan dengan
virulensi, seperti penempelan, invasivness, dan resistensi terhadap fagositosis. Perbedaan
yang ditemukan pada protein membran luar tipe b dapat mencerminkan pengaturan
beberapa f-ngsi tersebut. Antigen somatik permukaanH. influenzae tidak berkapsul juga
menyokong patogenesis penyakit paru-paru nonspesifik kronik seperti bronkhitis
asmatik. LOS H. influenzae menimbulkan paralisis pada epitel bersilia saluran pernafasan
dan meningkatkan proliferasi bakteri ini pada bronkhus. Komposisi kimia komponen
lipid A pada LOS H. influenzae serupa dengan LPS enterobakteria, tetapi lipid A bebas
tidak memperlihatkan seluruh aktivitas biologik klasik dari lipid A lain.
c. Perlekatan.
Lebih dari 90% strain non-tipe dapat melekat kepada sel epitel mulut
manusia, sedangkan strain tipe b hanya 5%. Perbedaan ini dapat mendukung perbedaan
dalam kolonisasi dan dapat menjelaskan kecenderungan strain non-tipe untuk
menyebabkan infeksi terlokalisasi sedangkan strain tipe b berhubungan dengan penyakit
invasif.
d. Protease IgA.
H. influenzae merupakan satu dari lima spesies bakteri yang
menghasilkan protease IgA, yaitu enzim yang memiliki kemampuan menghidrolisis
rantai berat IgA1 manusia sebagai substratnya. Protease IgA merupakan endopeptidase
netral, dapat dibedakan dari enzim mikroba lain dalam pemecahan fragmennya. Fab-(
dan Fc-(, tidak mengalami degradasi sekunder. Pemecahan IgA merupakan faktor
virulensi potensial, karena H. influenzae pertamakali menginfeksi permukaan mukosa
manusia dimana pertahanan inang diperantarai oleh IgA sekretori. Hanya H. influenzae
dari genus Haemophilus yang menghasilkan enzim protease IgA. H. influenzae
menghasilkan tiga tipe protease IgA yang berbeda yang memecah ikatan peptida yang
berbeda pada daerah engsel IgA1. Tipe protease dihasilkan berhubungan dengan seritipe
isolat. Setiap strain non-tipe juga menghasilkan satu dari tiga tipe tersebut.
B. Epidemiologi
H. influenzae yang tidak berkapsul bisa terdapat pada nasofaring, tanpa
menimbulkan gejala penyakit. Tingkat bawaan pada anak-anak yang sehat sekitar 60-90%, pada orang dewasa sekitar 5%. Isolat dari anak-anak, sekitar 5% berkapsul dan
setengahnya merupakan tipe b.
Frekuensi infeksi invasif berbanding terbalik dengan usia; persentasi kejadian
hanya sedikit pada orang dewasa dan anak-anak berusia lebih besar. Infeksi pada bayi
berusia 2 bulan jarang terjadi karena transfer transplasenta antibodi maternal. Sebagian
besar kasus meningitis, piartrosis, selulitis terjadi pada anak-anak berusia di bawah 2
tahun, dan epiglotitis pada usia 3-5 tahun. Pada orang dewasa H. influenzae sistemik,
sebelumnya dianggap tidak ada, saat ini diketahui terjadi peningkatan. Keseluruhan
insidensi penyakit Haemophilus invasif meningkat empat kali lipat, hal ini terjadi karena
adanya perbaikan teknik laboratorium untuk identifikasi penyakit tersebut.
Penyakit H. influenzae menyebar luas dan merupakan bagian endemik utama di
alam. Insidensi kasus sekunder meningkat, terjadi di antara anggota keluarga yang rentan
dan pusat perawatan yang terpapar kasus utama. Infeksi sistemik juga terjadi pada daerah
kumuh. Faktor inang nampaknya meningkatkan kerentanan, termasuk defisiensi Ig,
penyakit sickle cell, dan infeksi paru-paru kronik. Pada orang dewasa, alkoholisme
meningkatkan risiko pneumonia.
Voici un excellent phytothérapeute qui m'a guéri de l'hépatite B. Il s'appelle Dr Imoloa. Je souffrais d’hépatite B depuis 11 ans, j’étais très faible et souffrais de douleurs dans tout le corps, mon estomac était enflé et je pouvais à peine manger. Et un jour, mon frère est arrivé avec un médicament à base de plantes du docteur Imoloa et m'a demandé de boire. J'ai bu. Il n'y avait plus d'espoir. Après deux semaines de traitement, j'ai commencé à ressentir un soulagement, mon estomac enflé a commencé à rétrécir. les douleurs avaient disparu. Je suis redevenue normale après la fin du traitement, je suis allée à l’hôpital et j’ai eu un test négatif, ce qui signifie que j’ai guéri. Il peut également soigner les maladies suivantes avec ses médicaments à base de plantes ... lupus, rhume des foins, rougeole, douleur corporelle, toux sèche, diabète, hépatite ABC, ulcère de la bouche, cancer de la bouche, maladie du sel biliaire, déficit en charge, diarrhée, maladie cardiovasculaire, Tumeurs, maladies respiratoires chroniques, troubles mentaux et du comportement, maladies inflammatoires du foie et des reins, cancer des yeux, cancer de la peau, paludisme, maladies rénales chroniques, hypertension artérielle, intoxication alimentaire, maladie de Parkinson, cancer de l’intestin, cancer des os, tumeurs au cerveau, asthme, arthrite, épilepsie, fibrose kystique, maladie de Lyme, douleurs musculaires, choléra, fatigue, douleurs musculaires, essoufflement, tuberculose, alzhemer, polyarthrite rhumatoïde, troubles anxieux, maux de dos, maladie de Crohn, insuffisance rénale chronique, leucémie aiguë myéloïde, aiguë pancréatite, maladie chronique inflammatoire des articulations, maladie inflammatoire de l'intestin, maladie d'Addison, acné au dos, cancer du sein, bronchite allergique, maladie de Celia, maladie de boulimie, congénère maladie cardiaque, cirrhose, spectre de l'alcoolisation fœtale, constipation, infection fongique des ongles, fabromyalgie (sort d'amour) et bien d'autres. c'est un grand herboriste. Contactez-le par courrier électronique; drimolaherbalmademedicine@gmail.com. Vous pouvez également le joindre via whatssap- +2347081986098.
BalasHapus