STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
A.
STRUKTUR ATOM
1.
Partikel Penyusun Atom
Atom-atom terdiri atas beberapa partikel sub-atom. Tiga
diantaranya adalah elektron, proton, dan neutron yang merupakan partikel dasar
penyusun atom dan menentukan sifat dari suatu atom. Sebenarnya masih ada
beberapa partikel lainnya, tetapi tidak banyak menentukan sifat dari atom
tersebut.
Elektron
Pada tahun 1855, J. Pulcker
menemukan elektron diawali dengan pembuatan tabung sinar katoda. Apa yang
dilakukan oleh J. Pucker kemudian dipelajari oleh W. Crookes (1875) dan
J.J Thomson (1879).
Proton
Goldstein (1886) menemukan sinar positif (proton) dalam
tabung sinar katoda di balik katoda berongga. Menururt Goldstein partikel
positif itu terbentuk karena tabrakan antara partikel gas dalam tabung dengan
elektron berenergi tinggi yang bergerak dari katoda ke anoda.
Neutron
Pada tahun 1932, Chadwick
menemukan partikel dasar yang tidak bermuatan dan disebut neutron. Dengan
penemuan ini, maka terdapat tiga partikel dari atom yaitu elektron, proton dan
neutron.
2.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu
sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A).
a.
Nomor Atom
(Z)
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang
diberikan lambang Z. Nomor atom ini
merupakan ciri khas suatu unsur, karena atom bersifat netral maka jumlah proton
sama dengan jumlah elektronnya. Sehingga nomor atom juga menunjukan jumlah
elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur.
Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur.
Atom oksigen mempunyai 8 proton dan 8 elektron sehingga nomor
atomnya 8.
b.
Nomor Massa
(A)
Seperti
diuraikan sebelumnya massa elektron sangat kecil, dianggap nol. Sehingga massa
atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa ditulis
agak ke atas sebelum lambang unsur. Atom oksigen mempunyai nomor atom 8 dan
nomor massa 16, sehingga atom oksigen mengandung 8 proton dan 8 neutron.
Nomor Massa
(A) = Jumlah proton + Jumlah neutron
atau
Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom
Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor
massa.
dimana:
A A = nomor
massa
X Z = nomor atom
Z X = lambang unsur
Contoh Soal 2.1
Hitunglah jumlah proton, elektron dan neutron dari unsur
Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19
Jumlah neutron = 39 – 19 = 20
c.
Isotop,
Isoton dan Isobar
Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel
penyusun atom, ternyata ditemukan
adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi memiliki massa
atom yang sama dan ada pula unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron sama atau
massa atom yang sama tetapi nomor atom berbeda.
Untuk itu dikenalkanlah istilah isotop, isoton dan isobar.
1)
Isotop
Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki
nomor massa yang berbeda disebut dengan isotop.
Contoh Soal 2.2
p = 7 p = 7 p = 7
e = 7 e = 7 e = 7
n = 6 n = 7 n = 8
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama
karena jumlah elektronnya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan
massa atom relatif (Ar), atom tersebut berdasarkan
kelimpahan isotop dan massa atom semua
isotop.
Contoh Soal 2.3
Oksigen di alam terdiri dari 3 isotop dengan kelimpahan
sebagai berikut
(99,76%) (0,04%) (0,20%)
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen ini?
Jawab:
Ar =
Ar = 15,999
Ar ≈ 16
2)
Isoton
Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, bahwa neutron
adalah selisih antara nomor massa dengan nomor atom; maka isoton tidak dapat
terjadi untuk unsur yang sama.
3)
Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang
sama. Adanya isotop yang membuat adanya isobar.
3.
Spektrum Atom Hidrogen
Atom dalam
keadaan tereksitasi memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu dan
menghasilkan spektrum tertentu. Garis spektrum menunjukkan sifat khas atom
tersebut. Selain spektrum garis ada pula spektrum yang berupa pita yang merupakan sifat khas molekul.
Balmer
(1895) menunjukkan bahwa garis-garis spektrum hidrogen terdapat di daerah sinar
tampak dengan panjang gelombang =
6562,8; 4861,3; 4340,3; 4101,7 A
Panjang gelombang spektrum garis dapat dihitung dari rumus:
Keterangan:
RH =
tetapan Rydberg ( 109677,76 cm-1)
l = panjang gelombang
n1, n2 =
kulit atom
Tabel 2.1 Spektrum Hidrogen
Deret
|
n1
|
n2
|
Daerah
|
Lyman (1906 )
|
1
|
2, 3, 4
|
Ultra violet
|
Bahmer (1885 )
|
2
|
3, 4, 5
|
Tampak
|
Paschen(1908)
|
3
|
4, 5, 6
|
Infra merah
|
Bracket (1922 )
|
4
|
5, 6, 7
|
Infra merah
|
Pfund (1925 )
|
5
|
6, 7, 8
|
Infra merah
|
Humpreys(1926)
|
6
|
7, 8, 9
|
Infra merah
|
4.
Model
Atom Rutherford dan Bohr
Model Atom Rutherford
Berdasarkan percobaan yang dilakukan bahwa atom terdiri atas
inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh sejumlah elektron yang jumlahnya
sama dengan muatan inti. Menurut Rutherford pada umumnya massa inti
terkosentrasi di dalam inti. Oleh karena massa elektron sama dengan jumlah
muatan inti, maka atom sebagai sistem muatan listriknya menjadi netral.
Model Atom
Bohr
Molekul atom ini bertitik tolak dari model atom Rutherford
dan teori kuantum Planck didasarkan atas anggapan sebagai berikut :
1.
Elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam
lintasan atau orbit yang berbentuk lingkaran.
2.
Lintasan yang diperlukan adalah lintasan dimana momentum sudut elektron merupakan kelipatan dari h/2π dengan h adalah tetapan Planck. Lintasan ini disebut
“Lintasan Kuantum“.
3.
Karena momentum sudut
elektron (massa = m) yang bergerak dengan kecepatan v dalam lintasan dengan jari-jari r adalah mvr, maka
4.
Bila elektron bergerak dalam salah satu lintasan
kuantumnya, maka eletron tidak akan memancarkan energi. Elektron dalam lintasan
ini berada dalam keadaan stasioner atau dalam tingkat energi tertentu.
5.
Bila elektron pindah dari tingkat energi E1 ke
tingkat energi E2 yang lebih rendah, maka akan terjadi radiasi sebanyak: E1
- E2 = hv
Dengan teori atom Bohr dapat dihitung selisih (energi
transisi) jika elektron, dalam atom hidrogen berpindah dari satu orbital ke
orbital lain, misalnya dari orbit n1 ke orbit n2.
DEH =
E2 - E1
Menurut persamaan,
Meskipun demikian, terdapat kelemahan teori Atom Bohr yakni: Model Bohr didasarkan Pergerakan Planet Kepler
(Radiasi Kontinu), kenyataannya : atom hanya menghasilkan
spektrum garis, dan tidak dapat menjelaskan spektrum atom yg lebih kompleks dari atom H.
5.
Teori Gelombang Elektron
Pada tahun 1924 Louis de Broglie mengemukakan hipotesis bahwa
semua materi memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang
Untuk elektron yang menjalani orbit Bohr yang berupa
lingkaran berlaku:
sehingga:
Dengan demikian hipotesis de Bruglie dapat menjelaskan postulat Bohr, bahwa momentum sudut elektron merupakan
kelipatan dari
6.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Pada tahun
1925 Warner Heisenberg mengemukakan prinsip
ketidakpastian yang menyatakan bahwa tidak mungkin untuk dapat mengetahui pada
waktu yang bersamaan baik momentum maupun kedudukan suatu partikel, seperti
elektron dengan tepat.
Prinsip Heisenberg dapat dinyatakan dengan
Keterangan :
Dpx = ketidakpastian momentum ( pada arah x )
Dx = ketidakpastian kedudukan ( pada arah x )
h = tetapan Planck
7.
Bilangan Kuantum dan Orbital
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, maka
digunakan bilangan kuantum, ada empat bilangan kuantum.
a.
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama, n, yang menentukan tingkat
energi dan mempunyai harga positif dan bulat yaitu 1,2,3,4,…
b.
Bilangan Kuantum Orbital
Bilangan kuantum orbital (azimuth) dengan lambang L,
menentukan besarnya momentum sudut yang terkuantisasi. Bilangan kuantum L mempunyai
harga L = 0,1,2,3,…, (n-1)
c.
Bilangan Kuantum Magnetik (mL)
Bilangan kuantum magnetik, mL, menentukan
orientasi orbital dalam ruang untuk tiap harga L. Harga dari mL antara
–1 dan +1.
d.
Bilangan Kuantum Spin (mS)
Spin elektron
terkuantisasi oleh bilangan kuantum spin, mS, dengan harga + ½ dan –
½.
8.
Konfigurasi Elektron
Pengisian
elektron ke dalam orbital-orbital suatu atom berdasarkan:
a.
Prinsip Aufbau
Pengisian ektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi
terendah.
Aturan (n+1)
Urutan tingkat energi dalam pengisian elektron adalah
sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s
|
1s
|
2s
|
2p
|
3p
|
4s
|
3d
|
4p
|
5s
|
4d
|
5p
|
6s
|
n
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5
|
4
|
5
|
6
|
L
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
2
|
1
|
0
|
n+L
|
1
|
2
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
6
|
6
|
6
|
Untuk (n + L) yang sama, yang mempunyai energi terbesar ialah
orbital dengan bilangan kuantum utama terbesar, misalnya: 3s < 2p, 4s < 3p, 4p > 3d > 4s, 6s > 5p > 4d
b.
Asas Larangan Pauli
Eksklusi Pauli (Pauli,
1925), menyatakan bahwa dalam suatu sistem baik atom maupun molekul tidak
terdapat dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
c.
Aturan Hund
Pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang
tingkat energinya sama (misalnya ketiga orbital p atau kelima orbital d) sebanyak
mungkin elektron berada dalam keadaan berpasangan. Jika dua elektron terdapat dalam dua orbital yang berbeda,
maka energi terendah dicapai jika spinnya sejajar.
d.
Orbital Penuh dan Setengah Penuh
Hasil eksperimen menunjukan bahwa orbital yang terisi
penuh dan orbital terisi setengah penuh merupakan struktur yang relatif lebih
stabil.
B.
Sistem Periodik Unsur
1.
Daftar Dobeseiner dan Newlands
a. Triade Dobeseiner
Pada tahun 1817 Johann W. Dobeseiner menemukan beberapa
kelompok tiga unsur yang mempunyai kemiripan sifat yang ada hubungannya dengan
massa atom relatif, seperti:
Litium Kalsium Klor
Natrium Stronsium Brom
Kalium Barium Yod
Kelompok tiga unsur ini disebut triade. Dapat dilihat bahwa
Mr brom = 80; kira-kira sama dengan setengah dari jumlah massa atom relatif klor (35) dan yod (127) .
b. Hukum Oktaf New Land
Pada tahun 1865, John New menemukan hubungan antara sifat
unsur dan massa atom relatif. New Lands menyusun unsur dalam kelompok tujuh
unsur dan setiap unsur ke-delapan mempunyai sifat mirip dengan unsur pertama
dari kelompok sebelumnya.
Li Be B C N O F
Na Mg Al Si P S Cl
K Ca Cr Ti Mn
2.
Daftar Mendeleyev
Pada tahun 1869 Mendeleyev berhasil menyusun suatu daftar
terdiri atas 65 unsur yang telah ada pada waktu itu. Selain dari sifat fisika, Mendeleyev juga menggunakan sifat-sifat kimia
untuk menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
a.
Keuntungan daftar Mendeleyev dalam memahami sifat
unsur, adalah:
1)
Sifat fisika dan kimia unsur berubah secara teratur
dalam satu golongan
2)
Valensi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur-unsur
dalam golongan sama dengan nomor golongan unsur.
3)
Perubahan sifat yang mendadak dari unsur halogen yang
sangat elektronegatif ke unsur alkali yang sangat elektropositip menunjukan
adanya sekelompok. Unsur yang tidak bersifat elektronegatif maupun
elektropositip.
4)
Sifat Li mirip dengan sifat Mg
Sifat Be mirip dengan sifat Al
Sifat B mirip dengan sifat Si
5)
Mendeleyev
meramal sifat unsur yang belum ditemukan, yang akan mengisi tempat yang kosong dalam daftar
6)
Daftar ini tidak mengalami perubahan setelah ditemukan
unsur-unsur gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe,
Rn diantara tahun 1890-1900
b.
Keterbatasan Daftar Mendeleyev
1)
Panjang periode tidak sama
2)
Beberapa urutan unsur adalah terbalik. Jika ditinjau
dari urutan bertambahnya massa
atom relatif (berat atom)
Ar (39,9)
ditempatkan sebelum K (39,1)
Co (58,9)
ditempatkan sebelum Ni (58,1)
Te (127,6)
ditempatkan sebelum I (126,9)
3)
Triade besi (Fe, Co, Ni), triade platina ringan (Ru,
Rh, Pd) dan triade platina (Os, Ir, Pt)
dimasukan ke dalam golongan 8, 9, 10. Diantara unsur-unsur golongan ini hanya
Ru dan Os yang mempunyai valensi 8.
3.
Sistem
Periodik Modern
Daftar unsur disusun berdasarkan konfigurasi dari atom
unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip mempunyai sifat
kimia yang mirip. Jadi sifat unsur ada hubungannya dengan konfigurasi. Hubungan
ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.
Elektron-elektron
tersusun dalam orbital
b.
Hanya dua
elektron saja yang dapat mengisi setiap orbital
c.
Orbital-orbital
dikelompokan dalam kulit
d.
Hanya n2
orbital yang dapat mengisi kulit n
e.
Ada berbagai macam orbital dengan bentuk yang berbeda:
1) Orbital s; satu orbital setiap kulit
2) Orbital p; tiga orbital setiap kulit
3) Orbital d; lima
orbital setiap kulit
4) Orbital f; tujuh orbital setiap kulit
f.
Elektron di bagian
kulit terluar dari atom yang paling menentukan sifat kimia disebut elektron
valensi
g.
Unsur dalam
suatu jalur vertikal mempunyai elektron terluar yang sama dan memiliki sifat kimia
yang sama disebut golongan
h.
Pada
umumnya dalam satu golongan sifat unsur berubah secara teratur
i.
Perubahan
teratur sifat kimia dalam satu jalur
horisontal dalam sistem periodik disebut periode
Dalam tabel periodik unsur-unsur yang terletak dalam satu periode
mempunyai jumlah kulit yang sama. Sedangkan unsur-unsur yang terdapat dalam
satu golongan memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluar sama, menempati
orbital yang sama.
4.
Sifat-Sifat
Keperiodikan Unsur-Unsur
Dalam bagian ini akan dibahas tentang beberapa sifat yang
ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat itu
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
elektronegatifitas, titik didih dan titik leleh.
a.
Jari-jari Atom
Jari – jari atom adalah jarak
dari inti atom sampai kulit terluar suatu atom.
1)
Dalam satu
periode, jari-jari makin kecil. Hal ini sesuai dengan bertambahnya muatan inti,
sehingga tarikan terhadap elektron makin kuat.
2)
Dalam satu
golongan, jari-jari atom makin bertambah besar. Hal ini disebabkan makin ke
bawah letak suatu unsur dalam sistem periodik makin bertambah kulit yang
dimiliki atom unsur tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jari-jari atom adalah:
•
Keragaman ukuran atom dalam satu golongan pada tabel
berkala. Semakin banyak kulit elektron dalam suatu atom (makin bawah letak
suatu unsur dalam satu golongan pada tabel berkala) makin besar ukuran atom itu
•
Keragaman ukuran atom dalam satu periode pada tabel
berkala. Jari-jari atom menurun dari kiri ke kanan dalam satu periode.
•
Keragaman ukuran atom dalam deret transisi. Terdapat
penurunan tajam dalam ukuran dua atau tiga atom pertama tetapi sesudah itu
ukuran atom hanya berubah sedikit dalam deret transisi
b.
Energi Ionisasi
Energi
ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada
kulit terluar.
1.
Dalam satu
periode, makin ke kanan makin besar energi ionosasinya sebab elektronnya makin
sukar
2.
Dalam satu
golongan, makin ke bawah makin kecil energi ionisasinya sebab jari-jari atom
makin besar dan elektronnya makin mudah lepas.
c.
Elektronegativitas
Elektronegatifitas
adalah kecenderungan atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode sifat keelektronegatifitas
suatu unsur makin besar, sedangkan dalam satu golongan makin ke bawah makin
kecil.
d.
Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah
perubahan entalpi (DH) yang terjadi apabila atom menerima sebuah elektron. Dari kiri kekanan
afinitas elektron bertambah besar dan dari atas ke bawah afinitas elektron
bertambah kecil.
e.
Titik Didih dan
Titik Leleh
Sifat ini merupakan sifat
fisik dari unsur–unsur. Mendidih merupakan proses perubahan dari wujud cair ke
wujud gas dan meleleh adalah perubahan wujud padat ke wujud cair. Untuk logam,
dalam satu golongan makin ke atas sifat titik didih dan titik leleh makin besar
dan dalam satu periode makin ke kanan makin besar.
Untuk
atom non logam , dalam satu golongan sifat titik didih dan titik lelehnya makin
ke bawah makin besar dan dalam satu periode makin ke kanan makin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar