Soal
1. Jelaskan peranan Mg dalam mengatur
keseimbangan elektrolit dalam sel!
2. Jelaskan mekanisme kontraksi otot dengan
adanya kalsium !
3. Jeaskan fungsi vitamin E dan vitamin C
sebagai antioksidan !
Jawaban
1. Tubuh kita ini adalah ibarat suatu
jaringan listrik yang begitu kompleks, didalamnya terdapat beberapa
“pembangkit” lokal seperti jantung,otak, dan ginjal. Juga ada rumah-rumah
“pelanggan” berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan listrik ini diperlukan ion-ion
yang mengantarkan “perintah” dari pembangkit ke rumah – rumah pelanggan.
Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe elektrolit dalam tubuh,
yaitu kation ( elektrolit yang bermuatan positif ) dan anion (yaitu elektrolit
yang bermuatan negatif). Maing-masng tipe elktrolit ini saling bekerja sama
mengantarkan impuls sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan tubuh. Salah
satuh contoh kation adalah Magnesium (Mg 2+), memiliki peranan
penting dalam mengatur aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan
jantung dan kekuatan pembuluh darah.
2. Mekanisme otot polos secara umum. Secara
filosofis kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara protein
kontraktil aktin dan myosin. Interaksi ini dikendalikan oleh adanya interaksi
antara ion kalsium komplek protein dan tropomiosin. Sebelumnya adanya interaksi antara protein
kontraktil aktin dan mysin, kontraksi otot terjadi karena adanya suatu
rangsangan dari sistem saraf pusat (SSP) yang terjadi dari otak dan sumsum
tulang belakang melalui saraf efferent. Rangsangan bersumber dari SSP dalam
bentuk impuls sebagai awal terjadinya kontraksi otot, di transfer melalui
sinap-sinap yang selanjutnya sampai ke neuro muscular juntuon (sambungan saraf
dengan otot). Kemudian apabila impuls saraf telah mencapai neuro mascle
junction, maka ke celah synap yang berfungsi mentransfer impuls ke serabut
otot, dan impuls ini akan menyebar keseluruh sarkolema dan t-tubulus (tubulus
transfersal). Impuls yang sampai ke dalam sistem tubulus akan menyebabkan
pembebasan ion kalsium dari retikulum sarkoplasma dan ion kalsium ini akan
diikat oleh troponin . Akibatnya troponin akan menarik tropomisn dari tempat
melekatnya myosin pada aktin. Dengan
demikian,apabila ion kalsium berikatan dengan troponin, maka
troponin-tropomiosin akan mengalami perubahan konformasi yaitu tertarik ke
dalam haliks yang menyebabkan active site terbuka, dengan terbukanya active
site akan memberikan kesempatan pada kepala jembatan penyebrangan (cros bridge)
untuk mengadaakan interaksi dengan active site aktin. Kemudian ATP, pada waktu
perlekatan terjadi antara cross bridge dengan active site menyebabkan kepala
cross bridge menjadi miring menarik filamen aktin sehingga Z-line (garis- Z)
saling mendekat, dan kondisi demikian ini dikenal sebagai kontraksi otot.
Mekanisme kontrakti otot dengan adanya kalsium,
contoh pada otot polos, mekanismenya secara molekuler. Ion Ca2+
intrasel yang berasal dariaktivasi GPCR atau kanal ion akan berikatan dengan
Calmodulin ( CaM ), yang kemudian dalam bentuk kompleks Ca/Calmodulin
mengaktifkan myosin light-chain kinase (MLCK) yang akan memfosforilasi myosin.
Myosin yang terfosforilasi akan berinteraksi dengan aktin untuk memicu
terjadinya kontraksi otot polos.
3. Fungsi vitamin C dan vitamin E sebagai
antioksidan
Vitamin C bekerja secara sinergis dengan
Vitamin E. Vitamin E yang teroksidasi radikal bebas akan bereaksi dengan
vitamin C kemudian akan berubah menjadi tokoferol setelah mendapat ion hidrogen
dari vitamin C dan setelah itu tokoferol teroksidasi dan mengabsorpsi logam
dalam saluran pencernaan. Vitamin C dengan kata lain sebagai pemulung
superoksida dan radikal bebas yang lain, sedangkan vitamin E yang larut dalam
lemak merupakan antioksidan yang melindungi Poly Unsaturated Faty Acid (PUFAs) dan
komponen sel serta membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas.
Vitamin E merupakan tipe pemutus rantai
reaksi pembentuk radikal bebas, dengan menyumbangkan atom H, sedangkan vitamin
C merupakan tipe pereduksi dengan mentransfer atom H atau oksigen, atau
bersifat pemulung.
DAFTAR
PUSTAKA
Lodis
H, et al. 2000. Molecular Cell Biology. 4th ed. Freemaan and Company.
New York.
Susanto,
A, Dian R, Ika M,. 2009. Vitamin C Sebagai Antioksidan. Makalah Ilmu Pangan Dan Gizi. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar