Linus Torvalds: Gerombolan Pinguin yang Menaklukkan Dunia
Jika ada
revolusi kemerdekaan di dunia
piranti lunak,maka Linus Torvalds akan seperti Bung Karno yang diculik dan ’dipaksa’ untuk membuat
naskah proklamasi.Kemiripan
Linus dengan Bung Karno adalah,1)ia memiliki karisma yang
cukup kuat dan suaranya di
dengarkan oleh rakyat,dan 2)ia
adalah sosok pemimpin
yang enggan,buktinya Linus menyebut ’revolusi’yang terjadi
berkat sistem operasi Linux sebagai ’revolusi yang tidak disengaja’.
Di sisi lain,Linus sangat
pas dengan stereoripe geek/hacker.Linus berkacamata,rambutnya sering
terlihat rapi meski tidak klimis,dan
ia memiliki kulit
yang sangat pucat.Bahkan
ia bisa dibilang sebagai uber-geek
alias biangnya geek.
MUSIM DINGIN DI FINLANDIA
Ada anekdot soal bagaimana Linus memulai membuat Linux.Entah
benar atau tidak,konon Linus ketika
mahasiswa tinggal di sebuah asrama dekat kampus
di Universitas
Helsinki,Finlandia.Saat itu,ia sedang gandrung mengoprek komputer Minix
(sistem operasi sejenis Unix)yang
berada di kampus,Ketika musim dingin tiba,dan musim dingin di Finlandia berarti hujan
salju dan udara menjadi beku,Linus
tak bisa sering
bolak-balik ke kampus hanya untuk
mengakses Minix.Kesal dengan situasi itu,Linus akhirnya memutuskan untuk membuat sistem operasinya sendiri.Sistem operasi
yang kemudian dikenal
dengan nama Linux.
Oke,cukup mitologi dan kita
mula
mengkaji fakta yang ada.Alkisah,Linus
Bendecit Torvalds adalah
seorang mahasiswa ilmu
Komputer yang sangat
menggemari komputer.Pada tahun 1990,ia membeli
komputer IBM-PC Intel 80386.Seperti umumnya
mahasiswa,hal
pertama yang digandrungi
dari sistem itu adalah game,pilihan
Linus adalah game petualangan ’Prince of Persia’.Keranjingan game Linus
berhenti saat ia mendapatkan Minix.Di sini penulis membebaskan
pembaca untuk memercayai versi apa pun dari kisah Linus.Yang
pasti adalah,Linus kemudian membuat sendiri sistem operasi mirip Minix,lalu ia mengajukan pertanyaan di
forum
Usenet dengan judul
sederhana’What would you like to see most in minix?’(apa
yang paling ingin Anda
lihat di Minix).Isi pesan itu adalah mengajak pengguna
Usenet untuk berkontribusi terhadap sistem operasi mirip
Minix yang dikembangkannya.Sistem operasi itu diletakkan pada sebuah server yang dikelola
teman Linus,Ari Lemmke.
Kalau saja Ari Lemmke
tidak pernah memberikan direktori bernama Linux untuk digunakan Linus,mungkin saat ini kita mengenal sistem operasi
open source tersebut dengan sebutan Freax (kombinasi dari
”free”,”Freak” dan huruf x menunjukkan
bahwa sistem tersebut mirip dengan Unix).Freax adalah nama
yang diinginkan Linus,sedangkan Linux(nama folder)menjadi
nama yang
lebih populer di kalangan pengguna.Linux,yang berarti
Linus’Unix (Unix-nya Linus),awalnya tidak disukai Linus karena mengandung
namanya.namun,siapa yang bisa
menghentikan badai?Belakangan
nama
Linux terbukti mujarab untuk
memulai sebuah
revolusi di dunia piranti lunak.
Linus memulai revolusi
dengan menyediakan kode penyusun kernel dari
Linux untuk umum.Ia membolehkan
siapapun menggunakan dan memodifikasi kode tersebut asalkan memenuhi aturan
dalam GPL(GNU General Public
License).Mematuhi GPL antara
lain berarti wajib menyerahkan
kembali
kode yang telah dimodifikasi
untuk dikembangkan bersama.
WABAH PINGUIN
Konon,Linus pada usia belasan tahun pernah mengunjungi sebuah kebun binatang di Finlandia dan mengalami insiden
yang tidak menyenangkan.Mitosnya,ia dipatuk seekor pinguin.Entah bagaimana kejadian
sebenarnya,tetapi konon insiden ini yang membuat Linus
memilih pinguin sebagai maskotnya,maskot yang kemudian digunakan
juga sebagai maskot Linux.
Saat popularitas
Linux semakin menanjak,di tahun 1996,para
hacker yang mengembangkannya berniat
membuat logo
resmi.Sebuah kontes pun digelar online.Kontes itu memenangkan
sebuag logo yang kini tidak
terlalu dikenal.Torvalds saat itu memilih salah satu calon logo bernama Tux,sebuah pinguin gemuk yang digambar oleh
Larry ewing.sebagai maskotnya.Pilihan Torvalds
ini ternyatadi sambut
hangat oleh komunitas.Hasil voting diabaikan,dan
sejak itu Tux pun menclock di hati hacker Linux sebagai maskot sistem operasi
open source tersebut.
Tahun demi tahun Linux terus
menjadi populer.Pada tahun
1999,Red Hat dan VA Linux
melakukan penawaran
publik untuk saham mereka.Kedua
perusahaan yang merajai
ranah bisnis berbasis Linux itu sebelumnya telah
menganugerahkan sebagian saham mereka pada Linus.Akibatnya,saat
penawaran publik digelar nilai kekayaan
Linus melonjak hingga US$ 20 juta.
Namun,Linus tetap rendah hati.Cucu dari penyair
Ole Torvalds
itu sering dijuluki sebagai
’diktator
yang baik hati’
karena,meski memiliki otoritas terhadap pengembangan
kernel
Linux,Linus
tak pernah melakukan caci-maki terhadap
produk piranti lunak lain.
Namun ia tetap diktator.Keputusannya adalah
(kurang lebih) final dan tidak bisa
ditolak oleh pengembang Linux lainnya.Dalam hal
ini Linus kerap terjebak dalam
dilema,misalnya ia di satu sisi mengembangkan
proyek open source paling terkenal di dunia,tetapu di sisi lain ia juga mendukung penggunaan piranti lunak ’terkunci’dalam
pengembangan Linux.Ia juga
mengakui bahwa Linux bisa
digunakan untuk menjalankan
program Digital Rigths Management (DRM),meski DRM merupakan salah ’benda’ yang
paling dibenci para hacker.
KOMUNIS,KARATE,KELUARGA
Linus Benedict
Torvalds dilahirkan di Helsinki,Finlandia.Anak dari jurnalis Anna dan Nils Torvalds dan cucu dari penyair
Ole Torvalds.Keluarganya merupakan bagian
dari masyarakat berbahasa Swedia,kelompok minoritas di Finlandia.
Kedua orang tuanya adalah
aktivitas kampus di Universitas Helsinki di tahun enam puluhan.Aktivitas Anna dan Nils
boleh dibilang ’kekiri-kirian’.Ayah Linus bahkan pernah belajar di Rusia
dan disinyalir merupakan
kader komunis.
Nama Linus diambil dari nama Linus Pauling.seorang pemenang
Nobel bidang kimia berkebangsaan
Amerika.Linus sediri lebih
suka mengatakan bahwa namanya berasal dari nama Linus,tokoh kartun di
serial komik Peanuts.
Linus
menikahi Tove Torlvalds,pemegang sabuk hitam Karate
yang telah enam kali menjuarai kompetisi nasional
di Finlandia.Linus pertama kali bertemu Tove pada
musim
gugur 1993,ketika itu Linus memberikan kursus pengenalan komputer dan
meminta para
peserta untuk mengirimkan
e-mail ke dirinya.Tove,salah satu peserta,mengikuti perintah ini dengan nyleneh
dan mengirimkan ajakan kencan pada
Linus.Bersama Tove Linus memiliki tiga anak
perempuan:Patricia Miranda,Daniela
Yolanda,dan Caleste Amanda.Keluarga Linus
memiliki seekor kucing dengan nama Mithrandir.tetapi untuk mudahnya mereka
memanggil
sang kucing Randi.
Linus pernah tinggal di San Jose,California,Amerika Serikat
bersama keluarganya selama beberapa
tahun.Ketika itu ia masih bekerja penuh untuk Transmeta,sebuah perusahaan
pengembang mikroprosesor.Pada Juni 2004,ia dan
keluarganya pindah ke Portland,Oregon,As agar lebih
dekat dengan Open Source
Development Labs(OSDL).Sejak Juni 2003 Linus memang
’diperbantukan’ke konsorsium piranti lunak OSDL yang bermarkas
di Beaverton,Oregon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar