RINGKASAN
Kelapa
(Cocos nucifera) memiliki peran yang strategis bagi masyarakat Indonesia,
bahkan termasuk komoditas sosial, mengingat produknya merupakan salah satu dari
sembilan bahan pokok masyarakat. Produksi kelapa Indonesia per tahun menempati
urutan ke dua di dunia yakni sebesar 12,915 milyar butir (24,4 % produksi
dunia). Namun, permasalahan dari komoditas tersebut bukan semata pada luas
lahan dan jumlah produksi tetapi produk yang dihasilkan masih terbatas pada
bentuk produk primer sehingga tidak kompetitif.
Komoditas
kelapa selama ini sebagian besar dimanfaatkan untuk kelapa sayur dan minyak
makan. Di bidang kesehatan, sampai sekarang khasiat kelapa untuk mendukung dan
menjaga kesehatan telah semakin diakui. Meskipun demikian, kelapa masih sering
dipandang sebagai tanaman senja yang tidak mampu bersaing di pasar ekspor.
Nilai tambah yang sangat besar dapat dihasilkan dari pemanfaatan minyak kelapa
untuk menghasilkan produk-produk komersial. Produk utama yang dikembangkan dari
industri kelapa secara terintegrasi adalah minyak kelapa murni (Virgin Coconut
Oil/VCO). VCO merupakan produk olahan kelapa yang memiliki nilai tambah tinggi
tetapi belum banyak dikembangkan di Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara.
Kandungan VCO yang berupa asam laurat memiliki banyak manfaat salah satunya
sebagai terapi diet dan penurun kadar kolesterol.
Rasa
VCO yang tidak enak ketika dikonsumsi secara oral dan penampilan yang kurang
menarik, menginspirasi kami untuk menciptakan produk jajanan sehat berbahan
dasar VCO sehingga lebih menyenangkan dan mengenakan ketika dikonsumsi. Es
Singset (Langsing dan Sehat) merupakan produk es krim yang tidak hanya
dikonsumsi sebagai cemilan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Dari keunggulan
yang dimiliki, es singset diharapkan mampu menarik minat masyarakat luas
Kata kunci
: Kelapa, VCO, Es Singset
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman kelapa (Cocos nucifera
L.) merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life)
karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat
dipergunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari.
Salah satu pemanfaatan buah kelapa
yaitu dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Menurut Rindengan dalam
Elfianus (2008), VCO merupakan minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar
dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia.
Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan,
yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma
harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan
sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan.
Dalam dunia kesehatan VCO memiliki
banyak manfaat diantaranya mengatasi Human Imunodeficiency Virus (HIV),
herpes simplex virus, leukemia, membunuh bakteri penyebab pneumonia hingga
virus hepatitis C. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengobati radang
tenggorokan, karang gigi dan infeksi saluran kencing. Minyak ini juga mampu
mencegah dan mengurangi gejala penyakit hipertensi, jantung dan diabetes, serta
mencegah kanker usus dan payudara (Anonim, 2005). Manfaat lain VCO yang paling
sering digunakan yaitu sebagai terapi diet dan kolesterol.
Diet VCO atau diet minyak kelapa atau The
Coconut Diet menganjurkan penggunanya mengonsumsi lemak sehat terutama VCO
untuk meningkatkan metabolisme tubuh. VCO mengandung karbohidrat rendah
sehingga pengguna tidak merasa lapar. VCO memiliki kandungan triasilgliserol
rantai sedang (Medium Chain Triacylglicerols/MCT) khususnya laurin yang
mempunyai koefisien digestibility maksimum sehingga komponen ini lebih
cepat dicerna daripada lemak jenis lain. Sifat ini disebabkan MCT mempunyai
ukuran lebih kecil daripada LCT (Long Chain Triacylglicerols) yang dapat
memfasilitasi aksi enzim lipase pankreas sehingga akan terhidrolisis lebih
cepat dan lebih sempurna dari lemak-lemak lainnya. Oleh karena itu VCO lebih
cepat diabsorspsi tubuh (Fatimah dan Rindengan,2011). Itulah rahasia suksesnya
VCO sebagai penurun berat badan.
Tidak hanya berperan sebagai penurun berat badan, VCO juga digunakan
sebagai terapi penurun kadar kolesterol dalam darah. Kandungan VCO terdiri atas
92% asam lemak jenuh, 6% asam lemak tak jenuh dan 2% asam lemak tak jenuh
ganda. Asam lemak jenuh pada VCO terdiri atas 90% asam lemak rantai sedang dan
10% asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai sedang pada VCO didominasi
oleh asam laurat (C12) yaitu 45-55%. Di dalam tubuh asam lemak jenuh rantai
sedang dipecah dan digunakan untuk memproduksi energi dan jarang disimpan
sebagai lemak tubuh atau menumpuk dalam pembuluh darah. Asam lemak ini dengan
mudah diserap dan dimetabolisme sehingga meningkatkan aktivitas metabolik.
Sehingga akan terhindar dari aterosklerosis yang merupakan pengerasan arteri
yang disebabkan akumulasi kolesterol dalam pembuluh darah akibat tidak
imbangnya influks-exfluks kolesterol (Harini dan Astirin,2009).
VCO yang beredar di pasaran masih
merupakan suatu minyak murni dalam suatu botol kemasan yang mana memiliki rasa
yang tidak enak dan penampilan yang kurang menarik. Sementara itu penggunaan VCO
adalah secara per oral. Penggunaan sediaan secara oral dapat menjadi lebih
menyenangkan dan mengenakkan bila dikemas dalam bentuk es krim.
Es krim merupakan
salah satu makanan beku yang umumnya dihidangkan setelah makan. Es krim
merupakan menu dessert yang banyak diminati karena mempunyai rasa enak
dan tekstur yang lembut. Kandungan gizi yang lengkap berasal dari bahan
penyusunnya yaitu susu, gula, emulsifier dan stabilizer. Es “Singset” (langsing
dan sehat) merupakan es krim berbahan dasar VCO yang diharapkan mampu menjadi
cemilan sehat tanpa mengurangi seluruh manfaat dari VCO, dapat dikonsumsi oleh
semua kalangan khususnya penderita kolesterol tinggi dan obesitas.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang kami paparkan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan antara lain :
1.
Bagaimana
memanfaatkan VCO sebagai bahan dasar produk es krim yang bernilai jual tinggi?
2.
Bagaimana cara
memanfaatkan es singset sebagai terapi diet obesitas dan antikolesterol?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari wirausaha ini antara lain :
1.
Dapat
memanfaatkan VCO sebagai bahan dasar produk es krim yang bernilai jual tinggi.
2.
Dapat
memanfaatkan es singset sebagai terapi diet obesitas dan antikolesterol.
1.4
Luaran yang Diharapkan
Luaran
yang diharapkan dari adanya pembuatan es singset antara lain :
1.
Menciptakan
suatu usaha baru di bidang kuliner yang mampu bersaing dengan jajanan-jajanan
lain yang telah beredar di masyarakat.
2.
Menjadikan es
singset sebagai salah satu alternatif cemilan sehat yang dapat dikonsumsi
sehari-hari bagi penderita obesitas dan kolesterol.
3.
Menciptakan
lowongan kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di masyarakat.
1.5
Manfaat
Mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan
produk yang berkualitas, bermanfaat, dan bernilai jual tinggi dengan
memanfaatkan potensi sumber daya alam khususnya yang berada di Sulawesi
Tenggara
BAB 2
GAMBARAN
UMUM USAHA RENCANA
2.1 Gambaran Produk
Semakin ketatnya persaingan didalam
dunia usaha pada saat sekarang ini telah membuat para pelaku usaha harus
memiliki senjata yang dapat dijadikan keunggulan untuk memenangkan persaingan
dengan para pesaing lain. Kondisi tersebut menyebabkan para pelaku usaha
semakin gencar berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat
meningkatkan daya saing salah satunya adalah usaha produksi es krim (Hutagaol
dkk,2010).
Menurut Astawan dalam Hutagaol
(2010), produk es krim merupakan hidangan yang berbentuk emulsi air dalam
minyak (water in oil) atau w/o. Es krim merupakan salah satu produk yang
disukai oleh masyarakat dengan nilai gizi tinggi, karena terbuat dari bahan
dasar susu, yang mengutamakan harga dan kemasan. Salah satu bisnis yang kami
tawarkan yaitu dengan membuat es singset (langsing dan sehat) yang merupakan
produk es krim berbahan dasar VCO. Menjadikan es krim ini bukan hanya sebagai
makanan ringan saja tetapi bermanfaat bagi kesehatan diantaranya terapi penurunan kolesterol dan merupakan cara
jitu menghilangkan kegemukan.
Es singset ini mengandung VCO
sebagai bahan dasar serta bahan-bahan tambahan lainnya seperti gula, maizena, wipped
cream, dan lain-lain yang mendukung cita rasa dari es singset kami. Es singset
ini bisa dikonsumsi oleh semua kalangan karena memiliki harga yang eknomis
serta kemasan yang sederhana sehingga memudahkan konsumen dalam
penggunaannya.
Gambar 1. Produk Es Singset
2.2
Peluang Usaha
Usaha kami bergerak di bidang kuliner
menjadikan tanaman kelapa khususnya VCO sebagai bahan dasar. Hal ini didasari karena
potensi kelapa yang berada di daerah Sulawesi Tenggara belum dioptimalkan
secara baik. Hasil olahan kelapa dimanfaatkan masyarakat sekitar masih sebatas
pembuatan minyak goreng. Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
menjadikan mereka belum mengetahui tentang pemanfaatan buah kelapa menjadi
olahan yang lain salah satunya VCO. Sehingga es singset ini membuka peluang
usaha baru bagi masyarakat Sulawesi Tenggara menjadikan tanaman kelapa lebih
bisa dimanfaatkan dengan baik.
2.3 Strategi Pemasaran
a. Strategi Produk
Es
krim VCO merupakan cemilan sehat yang aman dikonsumsi sehari-hari bagi
penderita obesitas dan kolesterol tinggi. Rasa yang enak serta efek menyehatkan
dari es krim VCO menjadikannya primadona cemilan masa kini. Dengan kelebihan
yang dimiliki oleh es krim VCO, maka kemauan dan minat konsumen terhadap produk
ini akan semakin meningkat.
b. Strategi Harga
Harga sangat menentukan
sebuah produk laris di pasaran atau tidak. Oleh karena itu, untuk produk ini
kami menawarkan harga yang bisa dijangkau semua kalangan sehingga dapat
dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Selama masa promosi, kami akan
menerapkan sistem “TRION” (Three of One) yaitu sistem beli 3 gratis
1.
c. Strategi Promosi
Agar suatu produk dapat
dikenal oleh masyarakat/konsumen maka perlu dilakukan promosi. Karena produk
yang kami tawarkan terbilang masih baru, maka untuk mempromosikannya kami mulai
dengan menyebarkan selebaran di sekitar maupun di luar area UHO. Untuk mencakup
lebih luas masyarakat dan atau konsumen, maka promosi juga kami lakukan melalui
media sosial (internet).
BAB 3
Metode
Pelaksanaan
3.1
Tahapan Produksi
Bagan
perencanaan usaha
3.2
Tahapan Persiapan
3.2.1
Tahapan Pra Produksi
a.
Tahap Perencanaan
Hal
pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey pasar
yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan
dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan
studi kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang menguntungkan dan
memiliki prospek jangka panjang.
b. Tahap
Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan
dalam pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk
menunjang proses produksi. Persiapan dan pengadaan bahan baku serta
bumbu-bumbu untuk langkah awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang
lengkap akan memudahkan saat proses produksi seuatu usaha.
c. Tahap
Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal
untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam jumlah
besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk mengetahui cita
rasa produk, pengemasan produk, takaran produk per sajian serta penampilan
produk. Sampel yang telah dibuat kemudian dibuat sebagai acuan untuk mengenali
selera masyarakat dan dapat dijadikan sebagai tolok ukur produk yang bagaimana yang
sesuai dengan selera masyarakat.
3.2.2 Tahapan
produksi
Proses produksi
merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha, kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapan tersebut
meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk,
pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen
Salah satu
kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat
penting karena dengan pemasaran, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan kepada
konsumen. Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang efektif dan menarik
konsumen, misalnya melalui mekanisme penentuan segmentasi pasar dan pemasaran
melalui media-media sosial yang atraktif dan dapat menarik konsumen. Pemasaran
juga harus memperhatikan segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran,
kegiatan promosi dan kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.
3.2.3 Pasca Produksi
Tahap pelaporan
Tahapan akhir
yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca produksi.
Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pasca produksi
dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan
untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga
diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
BAB 4
BIAYA DAN
JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1.
Rincian Biaya Pelaksanaan PKM-K
No.
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Peralatan
penunjang
|
Maks.
3.700.000
|
2.
|
Bahan habis
pakai
|
Maks. 1.500.000
|
3.
|
Perjalanan
|
Maks.
1.200.000
|
4.
|
Lain-lain
|
Maks.
1.200.000
|
Jumlah
|
Maks.
8.000.000
|
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel
2. Jadwal Pelaksanaan PKM-K
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
||||||||||
1.
Persiapan
tempat dan alat produksi es krim VCO
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Optimasi
produksi (VCO)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Optimasi
produksi (Es krim VCO)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Pemasaran
dilingkungan UHO
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Pemasaran
dilingkungan masyarakat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
Pembuatan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2005, Alternatif Baru Lawan Hepatitis C, http://
www.CyberMED: HEALHT NEWS. Com/ CyberMed%20%HEALTH%20NEWS.htm.
Harini,
M dan Astirin, O,P., 2009, Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Hiperkolesterolemik Setelah Perlakuan VCO, Bioteknologi 6
(2) : 55-62, ISSN : 0216-6887
Hutagaol, R.E., Hubies, M., dan Soekarto, S.T., 2010, Kajian
Strategi Pemasaran Es Krim Baltic di PT. Balticindo Jayafood Jakarta, Manajemen
IKM, Vol.5 No.2 (122-131), ISSN : 2085-8418
Rindengan, B., 2003, Pengembangan Minyak Kelapa Murni (Virgin
Coconut Oil) Untuk Industri Farmasi dan Kosmetika, Makalah disampaikan
pada Aplikasi Teknologi Pascapanen Komoditas Perkebunan, Makassar, 2-7
September 2003.
LAMPIRAN
Lampiran 2
Justifikasi
Anggaran Kegiatan
1.
Pembuatan
VCO
a.
Peralatan
Penunjang
Material
|
Justifikasi
pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
Ember besar
|
Wadah fermentasi
|
1 buah
|
80.0000
|
80.000
|
Toples kaca
|
Wadah VCO
|
3 buah
|
20.000
|
60.000
|
Saringan
|
Menyaring hasil fermentasi
|
1 buah
|
15.000
|
15.000
|
Selang
|
Mengambil VCO dari fermentasi
|
2 meter
|
5.000
|
10.000
|
Corong
|
Menuang VCO dalam botol
|
1 buah
|
10.000
|
10.000
|
SUBTOTAL (Rp)
|
175.000
|
b.
Bahan
Habis Pakai
Material
|
Justifikasi
pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
Kelapa
|
Bahan dasar
|
50 buah
|
5.000
|
250.000
|
Ragi tempe
|
Bahan fermentasi
|
5 bungkus
|
15.000
|
65.000
|
SUBTOTAL (Rp)
|
315.000
|
2.
Pembuatan
Es Krim
a.
Peralatan
Penunjang
Material
|
Justifikasi
pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
Timbangan
|
Menimbang bahan
|
1 buah
|
50.0000
|
50.000
|
Blender
|
Memblender bahan
|
1 buah
|
500.000
|
500.000
|
Freezer
|
Menyimpan es krim VCO
|
1 buah
|
2.000.000
|
2.000.000
|
Gelas ukur
|
Mengukur bahan
|
100 ml
|
100.000
|
100.000
|
Pisau
|
Memotong bahan
|
1 buah
|
10.000
|
10.000
|
Mixer
|
Mencampur bahan
|
1 buah
|
500.000
|
500.000
|
Baskom plastik
|
Wadah bahan
|
1 buah
|
20.000
|
20.000
|
SUBTOTAL (Rp)
|
3.180.000
|
b.
Bahan
Habis Pakai
Material
|
Justifikasi
pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
Gula pasir
|
pemanis
|
3 kilo
|
20.000
|
60.000
|
Garam kasar
|
penggurih
|
2 bungkus
|
2.000
|
4.000
|
Es batu
|
Pendingin
|
10 biji
|
5.000
|
50.000
|
Maizena
|
Mengentalkan
|
5 bungkus
|
15.000
|
65.000
|
Wipped cream
|
Bahan dasar es krim
|
5 buah
|
25.000
|
125.000
|
Vanila
|
Perasa
|
3 botol
|
5.000
|
15.000
|
Cup es krim
|
Wadah es krim VCO
|
3 lusin
|
20.000
|
60.000
|
Sendok es krim
|
Peralatan pembantu
|
3 lusin
|
20.000
|
60.000
|
SUBTOTAL (Rp)
|
439.000
|
3.
Perjalanan
Material
|
Justifikasi
perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Perjalanan Kendari –
Konawe Selatan
|
Mengambil kelapa untuk
dijadikan VCO
|
|
500.000
|
|
Transportasi pengurusan lain-lain
|
|
|
400.000
|
|
SUBTOTAL (Rp)
|
900.000
|
4.
Lain-lain
Material
|
Justifikasi
perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga satuan (Rp)
|
Keterangan
|
Administrasi
|
|
|
200.000
|
|
Publikasi
|
|
|
200.000
|
|
Seminar laporan
|
|
|
300.000
|
|
SUBTOTAL (Rp)
|
700.000
|
Lampiran 3
Susunan
Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
|
Nama / NIM
|
Program studi
|
Bidang ilmu
|
Alokasi waktu (jam/minggu)
|
Uraian tugas
|
1.
|
Nur Ahadinun
Lailan / F1F110041
|
Farmasi
|
Farmasi
|
|
Marketing
|
2.
|
Agung Mas Apriliyanti / F1F110010
|
Farmasi
|
Farmasi
|
|
Produksi
|
3.
|
Ni Made Sri
Mujilestari / F1F110055
|
Farmasi
|
Farmasi
|
|
Produksi
|
4.
|
Hendra
Sendana / F1F110018
|
Farmasi
|
Farmasi
|
|
Publikasi
|
5.
|
Mario
Martinus Karvin / F1F110086
|
Farmasi
|
Farmasi
|
|
Penyediaan alat dan bahan baku
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar