Judul : Salep
Pengertian : Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang cocok (FI ed III). Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali
dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau
narkotik adalah 10 %. Sedian setengan padat ini tidak menggunakan tenaga.
Bahan-bahan yang digunakan
No.
|
Nama Resmi
|
Nama Umum/Sinonim
|
Rumus Kimia
|
Harga
|
1.
|
Vaselin Album
|
Vaselin Putih
|
|
283.050 @500gr
|
2.
|
Acidum Salicylicum
|
Asam Salisilat
|
C7H6O3
|
194.850 @500gr
|
3.
|
Acidum Benzodicum
|
Asam Benzoat
|
|
78.900 @500gr
|
4.
|
Lanolin
|
|
|
115.000 @37gr
|
Aturan Umum Pembuatan Salep
1. Bagian-bagian
yang dapat larut dalam sejumlah campuran lemak yamg diperuntukkan bilamana
perlu dilarutkan dengan pemanasan di dalamnya.
2. Zat-zat
yang mudah larut dalam air kecuali ditentukan lain ,bila banyak nya air yang
dipergunakan untuk pelarutan dapat dipungut oleh jumlah campuran lemak yang
telah ditentukan, mula-mula dilarutkan dalam air; banyaknya air yang
dipergunakan mula-mula dikurangi dari jumlah yang telah ditentukan dari campuran
lemak.
3. Zat-zat
yang dalam lemak dan dalam air atau kurang cukup dapat larut harus sebelumnya
dijadikan serbuk, dan diayak melalui dasar ayakan B40. Pada pembuatan unguenta
ini zat yang padat sebelumnya dicampur rata dengan lemak, yang beratnya sama
atau setengahnya,bilamana perlu sebelumnya dilelehkan dan kemudian sejumlah
sisa lemaknya telah atau tidak dilelehkan ditambahkan sebagian demi sebagian.
4. Apabila
unguenta dibuat dengan perlelehan, maka campurannya harus diaduk sampai dingin.
Analisis Usaha
1. Biaya
Investasi
1.
Modal investasi
1.
Kertas perkamen 2 x 11.000 =
Rp.22.000
2.
Tube 100 x 5.000 = Rp.500.000
3.
Peralatan penunjang = Rp.150.000
Total = Rp. 870.000
2.
Modal kerja
Tenaga
kerja tetap 3 orang 3 x 50.000 = Rp. 150.000
3.
Biaya Variabel
1.
Biaya Bahan Baku =
Rp.672.000
1.
Biaya produksi per buah/paket
1.
Bahan dan SDM = Rp. 672.000
2.
Listrik = Rp.100.000
Total = Rp.772.000
3.
Hasil Pendapatan = 100
x Rp.30.000 = Rp. 3.000.000
4.
Hasil Bersih = Rp.3.000.000 – Rp. 772.000 = Rp.
2.228.000
1. Net Persen Value (NPV)
adalah suatu teknik capital budgeting, yang dalam mengukur profitibilitas rencana
investasi proyek mempergunakan faktor nilai waktu uang. Untuk NPV yang
memberikan nilai positif atau lebih besar nol berarti proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan, apabila NPV memberikan nilai negatif atau lebih keci lnol berarti proyek tersebut mengembalikan
persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal.
Jadi, NPV = Rp. 3.000.000
– Rp.772.000 = Rp 2.228.000,-
NPV > 0 = Layak
2. Return On Invesment (ROI)
adalah analisis rasio keuangan yang memiliki arti penting sebagai salah satu teknik
anilisis rasio keuangan yang bersifat menyluruh (komprehensif) dan merupakan alat
ukur finansial yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba.
3. Break Event Point (BEP)
adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara BiayaTetap, Biaya
Variabel, Keuntungan dan Volume Kegiatan. Oleh Karena itu analisa ini dalam perencanaan
keuntungan merupakan Profit Planning Aproach yang mendasarkan pada hubungan
antara biaya (Cost) dan penghasilan/pendapatan (Revenue).
Jadi, BEP =
=
= 7720
4. Analisis
Rugi Laba
Pendapatan =
100 x 30.000 =
Rp. 3.000.000
Keuntungan =
3.000.000 - 772.000 = Rp. 2.228.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar