Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Senin, 02 Juni 2014

PENYAKIT MENULAR MELALUI HEWAN

PENYAKIT MENULAR MELALUI HEWAN 

PASTEURELLA
Bakteri  genus    Pasteurella   merupakan    parasit  primer   pada  hewan  peliharaan   dan
hewan liar serta burung, tetapi sering menyebabkan berbagai penyakit pada manusia.
Pasteurella mulcotida merupakan spesies terseringpenyebab infeksi pada manusia.

A. Morfologi dan Fisiologi
 Pasteurella merupakan bakteri berbentuk batang-lurus, kokobasil, berukuran
0,3-1µm  sampai    1,0-2,0   µm,   gram-negatif,   nonmo til.   Dalam   bahan  pemeriksaan
terdapat sebagai sel tunggal maupun berpasangan,  kadang-kadang dalam formasi rantai
pendek.    Beberapa   strain   P.   mulcotida   dalam  kultur  primer  memperlihatkan
pleomorfisme. Bakteri virulen menghasilkan kapsul dan dapat dilihat dengan pewarnaan
Giemsa. Spesies ini bersifat anaerobik fakultatif, positif-katalase dan biasanya positifoksidase.  Bersifat  fermentatif,  sebagian  besar   strain   dapat  menghasilkan  asam  dari
glukosa, manitol, dan sukrosa.
 Pasteurella  dapat  tumbuh  dalam  medium   laboratorium    standard   yang
mengandung   darah   atau  hematin.   Suhu  optimum   pertumbuhannya   37oC,   dapat
tumbuh pada rentang suhu 25oC-40oC. P. mulcotida  tidak dapat tumbuh dalam media
yang mengandung empedu (contohnya: medium agar MacConkey).

B. Epidemiologi
Pasteurella    merupakan  flora   normal    pada  beberapa  hewan   peliharaan.
P. mulcotida menempati nasofaring kucing. Dapatbertahan hidup dalam tanah dan
air, sering ditularkan melalui kontak langsung atau melalui gigitan. P. mulcotida sering
berkolonisasi pada tonsil anjing. Bakteri ini lebih sering terdapat anjing jantan muda,
kecepatan kolonisasi lebih tinggi pada musim dingin.

C. Patogenesis dan Manifestasi Klinik
Penyakit manusia yang disebabkan oleh P. mulcotida dapat dibedakan menjadi tiga
tipe : 1) infeksi melalui gigitan atau luka  goresan, 2) superinfeksi penyakit paru
kronik, 3) sumber penyakit lain yang bersifat  sekunder sampai septikemia.
Gigitan   hewan  seringkali    membutuhkan  perhatian.  P.   mulcotida  dapat   ditemukan
setengah dari kasus akibat gigitan hewan.  Selain itu sebagian luka yang dimulai
dengan kolonisasi P. mulcotida dapat berkembang menjadi infeksi "frank". Gigitan
kucing dapat berkembang menjadi piartrosis, sinovitis neukrotik, dan osteomielitis di
bawah tulang dan diduga karena kedalaman gigitan dan trauma jaringan didekatnya.
Adanya    infeksi  diikuti  oleh  limfadenitis,  rasa   sakit  pada   daerah   gigitan,
pembengkakan dan diskolorasi.
Septikemiaa dapat terjadi pada orang dengan  gangguan fungsi retikuloendotelial
seperti sirosis hati dan artritis reumatoid.
Bentuk penyakit terbanyak pada manusia yaitu infeksi paru yang didahului penyakit
paru  kronik,   biasanya   pada  pasien  berumur   setengah    baya    atau   tua.     Penyakit
saluran  nafas  bawah   yang  berhubungkan  dengan   penemuan  P.   mulcotida  adalah
bronkheostasis, bronkhogenik karsinoma, bronkhitis kronik, emphysema, dan abses
pulmoner termasuk sinusistis, mastoiditis, dan otitis media kronik. P. mulcotida juga
dapat ditemukan pada infeksi saluran nafas atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar