PENYAKIT MENULAR MELALUI HEWAN
PASTEURELLA
Bakteri genus Pasteurella merupakan parasit primer pada hewan peliharaan dan
hewan liar serta burung, tetapi sering menyebabkan berbagai penyakit pada manusia.
Pasteurella mulcotida merupakan spesies terseringpenyebab infeksi pada manusia.
A. Morfologi dan Fisiologi
Pasteurella merupakan bakteri berbentuk batang-lurus, kokobasil, berukuran
0,3-1µm sampai 1,0-2,0 µm, gram-negatif, nonmo til. Dalam bahan pemeriksaan
terdapat sebagai sel tunggal maupun berpasangan, kadang-kadang dalam formasi rantai
pendek. Beberapa strain P. mulcotida dalam kultur primer memperlihatkan
pleomorfisme. Bakteri virulen menghasilkan kapsul dan dapat dilihat dengan pewarnaan
Giemsa. Spesies ini bersifat anaerobik fakultatif, positif-katalase dan biasanya positifoksidase. Bersifat fermentatif, sebagian besar strain dapat menghasilkan asam dari
glukosa, manitol, dan sukrosa.
Pasteurella dapat tumbuh dalam medium laboratorium standard yang
mengandung darah atau hematin. Suhu optimum pertumbuhannya 37oC, dapat
tumbuh pada rentang suhu 25oC-40oC. P. mulcotida tidak dapat tumbuh dalam media
yang mengandung empedu (contohnya: medium agar MacConkey).
B. Epidemiologi
Pasteurella merupakan flora normal pada beberapa hewan peliharaan.
P. mulcotida menempati nasofaring kucing. Dapatbertahan hidup dalam tanah dan
air, sering ditularkan melalui kontak langsung atau melalui gigitan. P. mulcotida sering
berkolonisasi pada tonsil anjing. Bakteri ini lebih sering terdapat anjing jantan muda,
kecepatan kolonisasi lebih tinggi pada musim dingin.
C. Patogenesis dan Manifestasi Klinik
Penyakit manusia yang disebabkan oleh P. mulcotida dapat dibedakan menjadi tiga
tipe : 1) infeksi melalui gigitan atau luka goresan, 2) superinfeksi penyakit paru
kronik, 3) sumber penyakit lain yang bersifat sekunder sampai septikemia.
Gigitan hewan seringkali membutuhkan perhatian. P. mulcotida dapat ditemukan
setengah dari kasus akibat gigitan hewan. Selain itu sebagian luka yang dimulai
dengan kolonisasi P. mulcotida dapat berkembang menjadi infeksi "frank". Gigitan
kucing dapat berkembang menjadi piartrosis, sinovitis neukrotik, dan osteomielitis di
bawah tulang dan diduga karena kedalaman gigitan dan trauma jaringan didekatnya.
Adanya infeksi diikuti oleh limfadenitis, rasa sakit pada daerah gigitan,
pembengkakan dan diskolorasi.
Septikemiaa dapat terjadi pada orang dengan gangguan fungsi retikuloendotelial
seperti sirosis hati dan artritis reumatoid.
Bentuk penyakit terbanyak pada manusia yaitu infeksi paru yang didahului penyakit
paru kronik, biasanya pada pasien berumur setengah baya atau tua. Penyakit
saluran nafas bawah yang berhubungkan dengan penemuan P. mulcotida adalah
bronkheostasis, bronkhogenik karsinoma, bronkhitis kronik, emphysema, dan abses
pulmoner termasuk sinusistis, mastoiditis, dan otitis media kronik. P. mulcotida juga
dapat ditemukan pada infeksi saluran nafas atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar