IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL
A. Ikatan Kimia
1.
Pendahuluan
Dua atom
atau lebih dapat berinteraksi membentuk molekul atau senyawa dan ion. Antaraksi
ini selalu disertai dengan pengeluaran energi. Gaya-gaya yang menahan dalam
bentuk molekul atau ion disebut ikatan kimia. Disebut ikatan kimia
jika antaraksi tadi dapat mengeluarkan energi lebih dari 42 kJ. Jenis ikatan
dalam molekul juga menentukan gaya antarmolekul. Wujud bahan; padat cair atau
gas juga bergantung pada gaya-gaya ikatan. Ikatan bahkan dapat menentukan
bentuk fisis molekul, maksudnya; apakah molekul itu bulat, datar, kaku, atau
lentur.
2.
Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia
Pada tahun
1916, gagasan tentang pembentukan ikatan kimia telah dikemukakan oleh dua
kimiawan Amerika yaitu Lewis dan Langmuir serta seorang kimiawan Jerman Kossel.
Menurut mereka; jika gas mulia tidak bersenyawa dengan atom lain, tentu ada
keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan tersebut.
Oleh karena itu diduga bahwa dalam pembentukan senyawa atom-atom mungkin
mengalami perubahan dalam konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-atom
itu lebih menyerupai gas mulia. Teori inilah yang disebut dengan teori
Lewis. Menurut Lewis:
1.
Elektron
valensi memainkan peranan penting dalam pembentukan ikatan kimia.
2.
Dalam
beberapa kasus, pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu
atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain. Hal ini mendorong terjadinya
pembentukan ion positif dan ion negatif dan terbentuknya satu jenis ikatan di
antara kedua ion tersebut yang disebut ikatan ion.
3.
Dalam kasus
yang lain, pembentukan ikatan kimia dapat terjadi karena pemakaian bersama
(patungan) elektron di antara atom-atom. Ikatan ini disebut ikatan
kovalen.
4.
Perpindahan
atau patungan elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang
terlibat mendapatkan konfigurasi elektron yang mantap. Konfigurasi yang
tercapai umumnya merupakan konfigurasi dengan 8 elektron pada kulit terluarnya
yang disebut teori oktet.
3.
Ikatan Ion
Suatu senyawa ion adalah stabil, karena dibebaskan energi kisi yang
besar, jika ion-ion membentuk padatan ionik. Senyawa ion mudah terbentuk jika
logam dengan energi ionisasi dan afinitas elektron rendah bereaksi dengan non
logam dengan energi ionisasi dan afinitas elektron tinggi.
Ciri-ciri
ikatan ion adalah adanya perpindahan elektron dari atom logam ke atom nonlogam
atau perbedaan keelektronegatifan antara atom yang membentuk ikatan besar (misalnya ikatan antara atom Na
sebagai logam dengan atom Cl sebagai nonlogam menghasilkan senyawa ion NaCl).
Sifat-sifat senyawa ion adalah:
1. Padatan senyawa ion tidak menghantarkan listrik,
sedangkan leburan maupun larutannya dapat meng-hantarkan listrik
2. Titik leleh dan titik didihnya tinggi
3. Umumnya senyawa ion bersifat keras, permukaannya tidak
mudah digores tetapi distorsi menyebabkan tolak menolak antara ion yang sama
sehingga getas (rapuh)
4. Umumnya senyawa ion melarut dalam pelarut polar dan
tidak melarut dalam pelarut nonpolar.
4.
Ikatan Kovalen
Senyawa-senyawa
seperti H2, O2, HCl dan sebagainya, tidak terjadi
perpindahan elektron tetapi pemakaian secara bersama elektron. Ciri ikatan
kovalen adalah adanya pemakaian bersama elektron antara atom nonlogam dengan
atom non logam pula. Jika elektron tertarik lebih kuat ke salah satu atom (yang
memiliki keelektronegatifan yang lebih besar) maka disebut ikatan kovalen
polar (misalnya HCl). Jika tertarik sama kuat atau
keelektronegatifannya sama, maka terbentuklah senyawa kovalen nonpolar
(misalnya H2, O2). Ikatan kovalen yang lain adalah ikatan
kovalen koordinat. Ikatan kovalen ini mirip dengan ikatan kovalen
tetapi hanya satu atom yang menyediakan dua elektron (sepasang elektron) untuk
dipakai bersama misalnya NH4+, NH3BCl3.
5.
Resonansi
Resonansi
adalah keadaan jika lebih dari satu struktur yang masuk akal dapat ditulis
untuk satu spesies dan struktur yang benar tidak dapat ditulis secara
keseluruhan. Atau suatu molekul tidak dapat digambarkan dengan satu rumus Lewis
saja tetapi dua atau lebih rumus Lewis. Contoh untuk molekul SO2
Mana yang
benar kedua struktur di atas, sebenarnya tidak satupun. Kedua struktur
menunjukkan bahwa satu ikatan belerang-oksigen merupakan ikatan tunggal
sedangkan yang lainnya dalah ikatan ganda dua. Dari hasil percobaan diperoleh
bahwa sifat kedua ikatan tersebut adalah sama. Rumus Lewis yang ekivalen inilah
yang disebut dengan bentuk resonansi atau
hibrida resonansi, untuk itu cara
menuliskannya adalah:
6.
Pengecualian Kaidah Oktet
a.
Spesi
elektron ganjil
Jika jumlah
elektron valensi ganjil akan terdapat elektron yang tidak berpasangan dan
sekurang-kurangnya terdapat satu atom dengan oktet yang tidak lengkap. Misalnya
NO2.
b.
Oktet yang
tidak sempurna
c.
Oktet yang
diperluas
Pada
pengisian elektron, subkulit d adakalanya tersedia sehingga oktet yang
diperluas dimungkinkan terbentuk, misalnya pada PCl5 dikelilingi
oleh 10 elektron dan SF6 dikelilingi oleh 12 elektron.
7.
Muatan Formal
Dalam menuliskan struktur Lewis, kadang-kadang diperoleh beberapa susunan
atom, ikatan atau pasangan mandiri, dan semuanya memenuhi kaidah oktet, maka
untuk menentukan struktur yang masuk akal digunakan konsep muatan formal.
Contoh
untuk molekul NH4+ : muatan formal atom H dalam NH4+
= 1 - 0 - 2/2 = 0 (atom H memiliki satu elektron valensi,
tidak ada pasangan elektron bebas, dan setiap atom hidrogen memakai bersama dua
elektron). Atom nitrogen memiliki lima elektron valensi, dan nitrogen memakai
bersama delapan elektron. Muatan formal N pada NH4+ = 5 - 0 - 8/2 = +1. Jadi rumus molekul NH4+
dapat ditulis:
B.
Bentuk Molekul
Bentuk
molekul dapat diramalkan dengan dua cara yang berbeda: (a) pengaruh tolak
menolak antara pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat, (b) distribusi
orbital atom pusat (cara ini dikenal dengan konsep hibridisasi). Teori tolakan
pasangan elektron kulit valensi (TPEK) atau VSEPR (Valence shell elektron pair reppulsion). Prinsip teori ini adalah
pasangan elektron dalam kulit valensi suatu atom cenderung saling menjauhi agar
tolak menolak antara pasangan-pasangan elektron seminimal mungkin.
Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam menentukan bentuk molekul:
1.
Hitung
jumlah elektron valensi (elektron pada kulit terluar) dari atom pusat.
2.
Tambahkan
dengan besarnya muatan untuk spesi yang bermuatan negatif atau kurangi untuk
spesi positif.
3.
Tambahkan
dengan jumlah atom yang terikat.
4.
Bagi dengan
dua; untuk menghasilkan jumlah pasangan elektron.
5.
Tempatkan
pasangan elektron sehingga mengelilingi atom pusat.
6.
Jumlah
pasangan elektron (d) dikurangi jumlah atom yang terikat adalah sama dengan
pasangan elektron bebas.
Bentuk
pasangan-pasangan :
1.
Dua pasang elektron. Atom pusat membentuk sudut 1800
2.
Tiga pasang elektron. Susunannya berbentuk segitiga planar dengan sudut 1200
antara pasangan elektron.
3.
Empat pasangan elektron. Ada
dua macam susunan:
a.
Segi empat datar dengan pasangan elektron terdapat pada pojok dengan sudut antara
pasangan e- = 900.
b.
Tetrahedral dengan pasangan elektron terdapat di pojok tetrahedral dengan sudut
109,50 (sudut tetrahedral)
4.
Lima pasangan elektron. Meskipun simetris yang terbaik adalah pentagon planar (sudut 720) tetapi susunan tiga dimensi
yang paling tepat adalah trigonal
bipiramida (sudut antara pasangan equatorial
1200 dan sudut antara pasangan axial
900).
5.
Enam pasangan elektron. Susunannya berbentuk oktahedral dengan sudut antara pasangan elektron
yang ber-dekatan 900.
6.
Tujuh pasangan atau lebih elektron. Hanya sedikit
senyawa yang lebih dari enam pasangan elektron mengelilingi atom pusat dan
strukturnya ditentukan secara khusus.
Contoh Soal
3.1
Ramalkan
geometri BF3 dan NH4+.
Jawab:
(a). Untuk molekul BF3. (1) Elektron
valensi B = 3; (2) BF3 adalah molekul netral, maka = 0; (3) Elektron
dari 3 F untuk berikatan = 3; (4) jumlah elektron yang terlibat dalam ikatan =
3 + 0 + 3 = 6; (5) jumlah pasangan elektron = 6/2 = 3; (6) Susunan elektron
yang mungkin adalah segitiga planar.
(b). Untuk molekul NH4+.
(1) elektron valensi N = 5; (2) NH4+ adalah ion dengan
muatan +1, maka = -1; (3)
elektron dari 4 atom H untuk berikatan = 4; (4) jumlah elektron yang terlibat
dalam ikatan = 5 + (-1) + 4 = 8;
(5) jumlah pasangan elektron = 8/2 = 4; (6) susunan elektron yang mungkin
adalah tetrahedral.
Soal-soal
Latihan
1.
Jelaskan
perbedaan utama antara senyawa ion dan senyawa molekular
Jawab:
a. Senyawa ion umumnya larut dalam air sedangkan senyawa molekular
umumnya tidak.
b. Senyawa ion umumnya berbentuk kristal sedang senyawa molekular tidak
(berupa gas atau cairan)
c. Senyawa ion dalam larutan air dapat menghantar arus listrik sedang
senyawa molekular tidak menghantar arus listrik.
d. Titik lebur dan titik didih
senyawa ion rata-rata tinggi sedangkan senyawa molekular titik didihnya rendah.
2.
Uraikan
dengan singkat dan sifat-sifat suatu senyawa kovalen disertai dengan contoh
senyawanya.
3.
Uraikan
dengan singkat dan jelas bagaimana terbentuknya suatu senyawa kovalen
koordinasi ?.
Jawab :
Senyawa kovalen koordinasi
adalah senyawa yang terbentuk dari atom-atom yang berikatan kovalen koordinat,
yaitu ikatan yang hanya satu atom yang menyediakan 2 elektron untuk dipakai
bersama
4.
Jelaskan
perbedaan antara ikatan kovalen koordinat dengan ikatan kovalen disertai dengan
contoh.
5.
Tuliskan
lambang Lewis untuk unsur Se, Br, Al, K, Ba, Ge dan P.
6.
Tuliskan
rumus Lewis untuk molekul Cl2,
SO2, C2H4.
7.
Gunakan
lambang Lewis untuk membuat bagan pembentukan ikatan kovalen dalam NH3,
H2O dan HF.
8.
Gunakan
rumus Lewis untuk menunjukkan pembentukan ikatan kovalen koordinat dalam reaksi:
AlCl3 + Cl- ® AlCl4-
9.
Jelaskan
kegunaan dari lambang Lewis.
Jawab:
Kegunaan dari lambang Lewis
adalah untuk menggambarkan elektron terluar yang berperan dalam pembentukan
ikatan kimia.
10. Gambarkan struktur Lewis untuk ion berikut ini:
a. CH3- b. NH4+ c. ClO3- d. I3-
11. Apa yang dimaksud dengan hibrida resonansi ?
Jawab:
Hibrida resonansi adalah
bentuk rumus Lewis yang ekivalen yang digambarkan dengan kedua ujung anak panah
12. Jelaskan apa sebabnya perlu digunakan konsep
resonansi ?
13. Berikan struktur-struktur resonansi untuk molekul CO32-, SO42-, NO2-.
Jawab:
14. Gambarkan struktur resonansi untuk senyawa: N2O4; O3; CH3NO2
(C-N berikatan).
15. Apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan ?
Jawab:
Keelektronegatifan adalah
kemampuan relatif suatu atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia.
16. Jelaskan kecenderungan perubahan keelektronegatifan
dalam sistem periodik. Hubungan apakah antara ke-elektronegatifan dan afinitas
elektron.
17. Tunjukkan kepolaran dari ikatan dalam molekul-molekul
H-F; H-O-H dan O=C=O. Yang manakan bersifat polar, jelaskan !
Jawab:
HF dan H2O bersifat
polar sedangkan CO2 nonpolar.
18. Jelaskan mengapa BF3 non polar sedangkan PF3
polar ?
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepolaran, dipol dan
momen dipol.
Jawab:
Molekul polar adalah molekul
yang mempunyai muatan positif dan muatan negatif yang dipisahkan oleh suatu
jarak, molekul yang dihasilkan disebut dipol.
Momen dipol adalah hasil kali
muatan kedua ujung dipol dengan jarak antara muatan.
20. Belerang dioksida SO2 dan nitrogen dioksida
NO2 adalah polar, sedangkan CO2 adalah non polar.
Jelaskan mengapa hal tersebut berbeda ?
21. Sebutkan dan jelaskan parameter yang menentukan
struktur molekul suatu senyawa!
Jawab:
Parameter yang menentukan
struktur molekul ada 3 yaitu:
a. Energi ikatan yaitu energi yang diperlukan untuk
memutuskan satu mol ikatan atau sebaliknya energi yang dilepaskan jika
terbentuk satu mol ikatan.
b. Panjang ikatan atau jarak ikatan adalah jarak rata-rata
antara inti dua atom yang terikat dengan syarat
1)
Umumnya
ikatan yang kuat lebih pendek dari pada ikatan lemah.
2)
Kekuatan
ikatan rangkap tidak dua kali kekuatan ikatan tunggal.
3)
Panjang
ikatan rangkap tidak setengah dari panjang ikatan tunggal, namun lebih pendek.
c. Sudut ikatan adalah sudut yang dibuat oleh dua atom
dengan suatu atom sentral.
22. Apa perbedaan antara energi ikatan dan energi
ionisasi, berikan contohnya.
23. Berapa besarnya sudut ikatan dalam :
a. Molekul linier b. Molekul tetrahedral c. molekul oktahedral
d. Molekul bipiramida segitiga e. molekul segitiga planar.
Jawab:
a. Molekul linier misalnya BeCl2 b. Molekul tetrahedral CH4
c.
Molekul oktahedral SF6 d.
Molekul bipiramidal segitiga PCl5
e.
Molekul segitiga planar BCl3
24. Ramalkan bentuk molekul dari : BF3, NH3
dan BeCl2.
25. Untuk senyawa berikut, ramalkan susunan pasangan
elektron dan struktur molekul.
Jawab:
|
Susunan
Elektron
|
Struktur
Molekul
|
|
a. AsH3
|
Tetrahedral
|
Piramidal
|
|
b. AlH4-
|
Tetrahedral
|
Tetrahedral
|
|
c. BrF3
|
Bipiramidal
Segitiga
|
Bentuk-T
|
26. Ramalkan susunan pasangan elektron dan struktur
molekul untuk senyawa berikut:
|
Susunan
Elektron
|
Struktur
Molekul
|
a. GeCl4
|
|
|
b. XeF2
|
|
|
c. AtF5
|
|
|
d. XeF4
|
|
|
27. Apakah dasar dari teori tolakan pasangan elektron dari
kulit valensi ?
Jawab:
a. Ikatan kovalen antara berbagai spesi ikatan terdiri
dari suatu pemakaian bersama pasangan elektron.
b. Susunan geometri dari atom-atom atau kelompok atom
terhadap atom pusat ditentukan oleh tolakan-tolakan antara pasangan elektron
(terikat atau bebas) yang terdapat dalam kulit valensi dari molekul sentral.
28. Konsep apakah yang mendasari teori ikatan valensi ?
29. Uraikan perubahan dalam geometri molekul yang terjadi
dari reaksi berikut ini:
a. BF3 + F- ® BF4-
b. PCl5 +
Cl- ® PCl6-
c. SF2 +
F2 ® SF4
Jawab:
a. Segitiga datar ® Tetrahedral
b. Bipiramida segitiga ® Oktahedral
c. Bentuk V ® Tetrahedral
yang tak sempurna
Ramalkan
bentuk geometri dari XeF4, BF4, CuCl2-,
PF6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar