Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Tablet Triturat



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
            Profesi farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam penyediaan (pengolahan) bahan sumber alam bahan sintesis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit. Farmasi meliputi pengetahuan tentang indentifikasi, kombinasi, analisa dan standarisasi obat dan pengobatan termasuk pula sifat – sifat obat dan distribusinya yang aman dan pula dalam penggunaannya baik dalam penyerahan obat atas dasar dengan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan maupun pada penjualan bebas.
Pemberian obat melalui mulut merupakan cara pemberian yang paling utama untuk memperoleh efek sistemik. Dari obat-obat yang diberikan melalui mulut, maka sediaan padat merupakan bentuk yang paling disenangi.
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan  tablet kempa ( FI IV,1995). Istilah “gula” merupakan istilah generik yang dapat memberi kemungkinan memberikan berbagai bahan mentah. Akan tetapi, salut gula terutama menggunakan sukrosa (gula pasir) karena sukrosa merupakan satu dari sedikit bahan yang dapat menghasilkan penyalut yang licin, bermutu tinggi, pada dasarnya kering dan bebas lekat pada akhir proses.
            Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda-beda dala ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat-obat secara oral, dan kebanyakan dari obat ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa dan lapisan-lapisan dalam berbagai jenis ( Ansel, 1989 ).  
            Zat tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan atau suspesi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah meguap ( Anief,1997).
             Dibandingkan kapsul tablet mempunyai beberapa keuntungan yaitu tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan, bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah, bentuk sediaan yang paling mudah dan murah untuk di kemas serta dikirim, tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, dan sebagainnya (Lachman dkk, 2008)

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan tablet triturat?
2.      Jelaskan formulasi tablet triturate ?
3.      Jelaskan cara pembuatan tablet triturate ?
4.      Apa – apa saja yang perlu diperhatikan pada  produksi, distribusi, penyimpanan, dan penggunaan tablet triturate ?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi tablet triturate
2.      Untuk mengetahui formulasi ( bahan tambahan ) dalam triturat.
3.      Untuk mengetahui cara pembuatan tablet triturat
4.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan pada produksi, distribusi, penyimpanan, dan penggunaan tablet triturate ?
     

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Tablet Triturat
            Tablet merupakan sediaan padat yang biasanya dibuat secara kempa ­ cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Kebanyakan dari tablet digunakan pada pemberian peroral, dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa dan lapisan ­ lapisan berbagai jenis.
            Tablet triturat sendiri merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat. Tablet triturat harus cepat dan mudah larut seutuhnya didalam air. Beberapa tablet triturate biasanya digunakan untuk pemberian obat secara oral dan beberapa untuk penggunaan bawah lidah. Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air minum. Contohnya: Supradyn, Bevitram, nitrogliserin.

B.      Formulasi Tablet
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti:
• Pengisi (memberi bentuk) : laktosa
• Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu saluran pencernaan): musilago amili, amilum
• Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
Komposisi tablet yaitu :
*      DiluentDikenal juga sebagai pengisi atau dasar yang ditambahkankedalam formula tablet untuk menambah besarnya tablet untukkemudahan dan keserasian ukuran yang dapat dikerjakan. Inibenar-benar perlu ketika dosis dari obat dalam setiap tabletsangat kecil, misalnya tablet 10 mg metiltestosteron. Diluent,seperti zat tambahan lain harus cocok dengan obat, stabilsecara fisik, inert secara psikologis dan tidak bereaksi denganbahan-bahan lain. Contohnya garam kalsium tidak bolehdigunakan sebagai pengisi untuk tetrasiklin karena garam inidapat berpengaruh terhadap absorbsi antibiotik. Penggunaanlempung adsorbent seperti bentonit dan kaolin harus dihindari ketika membuat tablet yang mengandung sedikit sediaan obatseperti glikosida jantung, alkaloid dan estrogen. Berikut iniadalah bahan-bahan serbuk yang merupakan contoh pengisi :laktosa, sukrosa, NaCl, mannitol, susu padat pilihan, amilum,kaolin, dan bahan murni lain, kalsium karbonat, kalsium sulfat,dikalsium sulfat,. Jumlah yang sama dari laktosa dan dikalsiumfosfat digranulasikan dengan pasta amilum biasanya digunakansebagai pengikat granul. Ternyata semua komponen, termasuk pengisi dalam tablet ditujukan untuk persiapan larutan, harusdapat melarut.
*      Pengikat / Binder Adalah bahan adhesif yang digunakan untuk menyatukan serbukmenjadi granul dan membantu dalam pengempaan tablet,setelah pengempaan, pengiriman, dan selama berada ditanganfarmasis dan pasien. Sebagai tambahan, granul memberi aliranyang pantas pada granulasi selama proses produksi tablet.Binder harus memiliki sifat adhesif yang layak untuk mengikatserbuk formulasi tablet tetapi tidak cukup untuk menyebabkankekerasan tablet melampaui batas karena dapat menunda ataumenghindari terjadinya disintegrasi dan melarutnya tablet.Bahan-bahan berikut ini adalah contoh pengikat : air, alkohol,aseton, pasta amilum (10-17%), sirup sukrosa (50-85%), larutangelatin (10-20%), mucilago akasia (10-20%), larutan glukosa (25-50%), larutan alkohol-glukosa (50% alkohol, 25% glukosadan 25% air), pasta amilum (5% amilum dan 2% akasia dalamair), metilselulosa-400 (4%), etil selulosa (5%) dalam alkohol,Na-CMC, PEG 4000 atau 6000, dan polivinilpirolidon dalam air,alkohol dan larutan hidroalkohol. Air, alkohol dan aseton ataucampurannya bukan merupakan pengikat yang tepat. Mereka bekerja dengan tujuan efek larutnya diatas bahan lain misalnyaselulosa pada formula tablet.
*      Disintegrator / Penghancur Adalah bahan yang ditambahkan pada formula tablet yangditujukan untuk menginduksi penghancuran tablet setelahdigunakan dan memperbesar kelarutan dari bahan obat. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kelarutan atau laju disintegrasiadalah :
a.       sifat fisik dan kimia dari bahan dalam formula tablet
b.      kekerasan tablet
c.       luas permukaanPati jagung kering atau kentang, derivat selulosa, alginat, vegum HV, bentonite, agar dan surfaktan tertentu adalah contoh daripenghancur yang biasa digunakan. Penghancuran diyakiniterjadi karena penggelembungan penghancur yang terkenacairan gastrointestinal dan menambah pori-pori dan aksikapilaritas tablet
*      PelicinDitambahkan ke dalam granulasi tablet dengan tujuan:
a.       menambahkan sifat aliran dari granul
b.      menghilangkan adhesi pada permukaan dan dies
c.       mengurangi gesekan dinding die dan memfasilitasipengeluaran tablet setelah selesai.Banyak serbuk halus (ayakan 80 – 200) digunakan sebagailubrikan. Pemilihan sifat lubrikan berkaitan dengan tujuan darilubrikan yang disebutkan di atas. Contohnya ”glidants” yangmenambah sifat aliran dari granulasi adalah kalsium stearat,magnesium sterarat, amilum, NaCl, dan talk. Untukmenghilangkan sifat adhesif antar permukaan punch dan diespaling baik dicapai menggunakan materi yang lunak sepertilemak coklat, dan lemak alami lainnya, lemak atau minyak sayur terhidrogenasi, petroleum cair dan padat, natrium stearat, dansabun lainnya, parafin cair, asam stearat , dan lilin atau bahan mirip lilin. Lubrikan ditambahkan untuk mengurangi pemakaianpunch dan die dan untuk mengurangi gesekan adalah kalsiumstearat, magnesium stearat dan talk.
*      Bahan pewarnaBahan pewarna digunakan, sertifikasi FD dan C secara normalditambahkan dengan cara :
a.       Melarutkan bahan cat pada larutan pengikat
b.      Menyemprotkan granul dengan larutan cat khusus
c.       Mendistribusikan cat selama pencampuran kering kemudianmenggunakan granulasi basah Menambahkan triturat dari cat ke amilum atau kalsium sulfat(hanya cocok untuk pastel berwarna)Triturat zat warna seperti ini tersedia secara komersil, granulasiayakan no. 40 atau halus sangat penting untuk menghindaritablet yang berbintik-bintik. Bahan pewarna menambahpenampilan tablet dan membantu dalam identifikasi produk
*      Bahan pengaromaJika bahan pengaroma digunakan, biasanya dilakukandengan penyemprotan larutan alkohol dari minyak atsiri ataubahan pengaroma lain keatas granul-granul kering sebelumpengempaan dari penyelesaian tablet. Setelah penyemprotangranul, digulingkan dan kadnag-kadang disimpan dalam wadahtertutup. Untuk memungkinkan penyerapan yang besar daripengaroma kadang-kadang pengaroma buah juga dicampurkan kedalam campuran serbuk massa sebelum granulas
C.     Cara Pembuatan Tablet Triturat
            Tablet ini dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja / pons. Umumnya tablet kempa mengandung bahan zat aktif, bahan pengisi, bahan pemngikat, desintgran dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan pewarna dan lak yang didizinkan, bahan pengaroma dan bahan pemanis. Pada tablet triturate digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat
Tablet dibuat dengan cara kompresi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tablet yang dibuat dengan cara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan berbentuk serbuk dan granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch atau ukuran die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dan jenis tablet yang dibuat serta produksi yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan tablet dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang dibentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.
Tablet ini bentuknya kecil dan biasanya silinder, dibuat dengan cetakan ( MTT ) atau dibuat dengan kompressi ( CTT ), dan biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras. Kebanyakan tablet ini  dalam industry dibuat secara kompressi tetapi dalam skala kecil dapat juga dibuat dengan cara mencetak, karena mencetak lebih mudah dan dianggap lebih murah daripada tablet dibuat dengan cara kompresi. Tablet triturate harus dapat cepat dan mudah larut seluruhnya dalam air. Sehingga bila tablet ini dibuaut dengan cara kompresi , maka tekanan atau kompressi yang diperlukan kecil. Kombinasi dari sukrosa dan laktosa biasanya dipakai sebagai bahan pengencer dan dalam formulanya selalu dihindari adanya bahan yang tidak larut dalam air. Obat yang digunakan dalam bentuk tablet ini biasanya cukup kuat dan dicampur dengan lactose dan juga pengikat seperti akasia. Campuran ini dibasahi untuk menghasilkan suatu massa yang kompak dan dapat dituang atau dicetak. Massa ini dimasukkan ke dalam lubang-lubang cetakan yang terbuat dari kayu atau plastic, sesudah itu tablet dikeluarkan dengan menggunakan keri papan pengungkit yang pengungkitnya sesuai dengan lubang-lubang pada cetakan tadi. Kemudian tablet dibiarkan kering sehingga tersedia untuk dispensing. Para ahli farmasi menggunakan tablet ini dalam mengolah campuran bahan obat untuk membuat bentuk sediaan cair atau padat lainnya. Misalnya tablet bisa dimasukkan kedalam kapsul untuk menyediakan obat keras dalam jumlah yang tepat. Oleh kareba hampir tiap obat yang dapat diberikan dalam bentuk ini telah tersedia dalam bentuk tablet jadi atau kapsul, jadi tidak perlu lagi bagi para ahli farmasi untuk membuat tablet seketika di dalam melayani keperluan orang sakit. Oleh karena dalam menyiapkan tablet cetak seperti ini umumnya ditambahkan alcohol pada masa bubuk yang akan dicetak tadi sehingga cepat kering tablet yang terbentuk, maka tablet triturasi biasanya lunak dan rapuh. Banyak obat yang digunakan dalam tablet ini sangat poten, dan obat dapat terjadi ketika alcohol menguap sehingga keseragaman kandungan obatnya sering diragukan. Karena masalah-masalah ini dan bioavailabilitas obat dari sediaan yang dibuat seketika seperti ini masih dipertanyakan, maka saat ini tablet triturasi jarang terlihat.

D.     Hal – hal yang Perlu di Perhatikan pada saat Produksi, Penyimpanan, dan Penggunaan.
            Sebeleum tablet diproduksi oleh masyarakat, tablet ini harus memenuhi standarisasi apakah tablet tersebut layak diproduksi atau tidak. Hal-hal yang perlu diperhatikan disini yaitu :
Ø  Pemeriksaan penampilan
Meliputi pemeriksaan visual yaitu bebas dari kerusakkan, dari kontaminasi  bahan baku atau dari pengotoran saat proses pembuatan.
Ø  Keseragaman ukuran  
20 tablet diambil secara acak, Setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter tablet tidak boleh lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari  1 1/3 tebal tablet.

Ø  Keseragaman bobot
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari hanya yang ditetapkan kolom B.   ( FI ed III hlm. 7).    

Ø  Kekerasan tablet
20 tablet diambil secara acak, kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes Mensato. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan Kg/cm2. Kekerasan yang ideal 10 Kg/cm2.   

Ø  Friabilitas
a. Bersihkan 20 tablet dari debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.
b. Setelah 4 menit, hentikan alat, tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan timbang (W1).
c. Indeks friabilitas (f) = (Wo -W1)/Wo X 100%

Ø  Friksibilitas
20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari debu, kemudian ditimbang (Wo), kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4  menit, kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1).  
Friksibilitas = (Wo – W1)/W1 X 100 %.

Ø  vii) Uji Disolusi
 Masukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang dan biarkan media hingga mencapai suhu 370 + 0,50C
 Masukkan 1 tablet kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi.
 Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.
            Tablet sangat baik disimpan dalam wadah yang tertutup rapat ditempat dengan kelembapan nisbi yang rendah, serta terlindung dari temperature tinggi. Tablet khusus yang cenderung hancur bila kena lembab dapat disertai pengering dalam kemasannya. Tablet yang dirusak oleh cahaya disimpan dalam wadah yang dapat menahan masuknya tablet yang disimpan secara tepat dapat stabil dalam beberapa tahun, dengan sedikit kekecualian.
            Dalam kebanyakan hal penyaluran obat, ahli farmasi diharapkan menggunakan jenis wadah yang sama yang telah dipersiapkan dalam produk – produk hasil pabrik, dan pasien dinasehati supaya memelihara obat pada produk hasil pabrik, dan pasien dinasehati supaya memelihara obat pada wadah yang diterimanya. Kondisi – kondisi penyimpanan yang tepat sebagaimana diperlukan oleh beberapa obat tertentu harus dijaga oleh ahli farmasi dan pasien serta memperhatiakan tanggal kadaluwarsanya.
            Ahli farmasi juga harus mengetahui bahwa kekerasan tablet tertentu mungkin berubah karena umurnya, biasanya mengurangi daya hancur dan laju larut dari produk tablet tersebut. Bertambah kerasnya tablet sering disebabkan oleh meningkatnya daya rekat dari bahan pengikat dan komponen formulasi lainnya dalam tablet. Contoh tablet yang bertambah keras karena umur, telah dikemukakan pada beberapa obat termasuk aluminium hidroksida, natrium salisilat dan fenil butazon. ‘
            Beberapa tablet yang mengandung bahan obat yang mudah menguap seperti nitrogliserin dapat menimbulkan kurang ratanya tablet-tablet tersebut. Tambahan lagi, bahan pengemasnya seperti kapas atau rayon bila tersentuh tablet nitrogliserin dapat mengabsorbsi nitrogliserin dengan jumlah yang berbeda-beda yang mendukung berkurangnya kekuatan tablet.
Pada tahun 1972, Food and Drug Administration menetapkan beberapa peraturan termasuk tentang kemasan, pembuatan label, dan penyaluran produk nitrogliserin. Peraturan ini meliputi :
1.      Semua tablet nitrogliserin harus dikemas dalam wadah gelas dengan tutup logam yang sesuai dan dapat diputar ( mempunyai derat ).
2.      Tiap wadah tidak boleh berisi lebih dari 100 tablet.
3.      Tablet nitrogliserin harus disalurkan dalam wadah aslinya dan pada labelnya ada tanda peringatan-“ untuk mencegah hilangnya potensi, jagalah tablet ini dalam wadah aslinya dan segera tutup kembali wadahnya setelah pemakaian. “
4.      Semua tablet nitrogliserin harus disimpan dalam ruangan dengan temperature yang diatur antara 59° - 86° F.

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
            Tablet merupakan sediaan padat yang biasanya dibuat secara kempa ­ cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet triturat sendiri merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat. Tablet triturat harus cepat dan mudah larut seutuhnya didalam air.
B.     Saran
            Sebaiknya diberikan materi yang relevan dalam proses pengajaran selanjutnya agar mahasiswa dapa memahami sedikit demi sedikit materi tentang sediaan padat.


DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke-4. Universitas Indonesia press : Jakarta
Charles, J.P Siregar. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-dasar Praktis. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Lachman, leon , dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi ke-3. Universitas Indonesia press : Jakarta
Syamsuni, 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar