ANTIVIRAL/ANTIVIRUS
1. Nama Obat Generik
Asiklovir
(ay-SYE-kloe-veer) atau yang dikenal juga dengan nama asikloguanosin, adalah obat antiviral yang digunakan secara luas
untuk pengobatan herpes simplex, juga dapat digunakan untuk pengobatan herpes
zoster, virus Epstein-Barr, serta sitomegalovirus.
2. Contoh Nama obat dagang
-
Azovir
3. Struktur kimia obat
9-[(2-hidroksietoksi)metal]guanine.
C8H11N5O3
4. Sifat fisik kimia obat
Mengandung
tidak kurang dari 98.0% dan tidak lebih dari 101.0% C8H11N5O3
dihitung terhadap zat anhidrat. Asiklovir berupa serbuk kristal putih dan
mempunyai tingkat kelarutan 2.5 mg/mL dalam air pada suhu 25°C. pKa 2.27 dan
9.25. Secara komersial, obat tersedia juga dalam bentuk injeksi dengan bentuk
asiklovir natrium dengan bentuk serbuk kristal putih, larut dalam air. Maksimum
kelarutan obat adalah >100 mg/mL pada air dengan suhu 25°C,
tetapi pada pH psiologis dan suhu normal tubuh 37°C
obat hampir tidak mengalami ionisasi sehingga maksimum kelarutan obat adalah
2.5 mg/mL. Asiklovir natrium mengandung 4.2 mEq natrium per gram asiklovir.
5. Cara kerja obat
Asiklovir
adalah suatu prodrug yang baru
memiliki efek antivirus setelah dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat.
Asiklovir trifosfat bekerja menghambat sintesis DNA dan replikasi virus dengan
cara berkompetisi dengan dioksiguanosis trifosfat pada DNA polimerase virus dan
kemudian menyatu kedalam DNA virus.
6. Mekanisme kerja obat
Langkah
yang penting dari proses ini adalah pembentukan asiklovir monosfat yang
dikatalisis oleh timidin kinase pada sel hospes yang terinfeksi oleh virus
herpes atau varicella zoster atau
oleh fosfotransferase yang dihasilkan oleh sitomegalovirus. Kemudian enzim
seluler menambahkan gugus fosfat untuk membentuk asiklovir difosfat dan
asiklovir trifosfat. Asiklovir trifosfat menghambat sintesis DNA virus dengan
cara berkompetisi dengan 2’-deogsiguanosin trifosfat sebagai substrat DNA
polymerase virus. Jika asiklovir (dan bukan 2’deoksiguanosin) yang masuk
ketahap replikasi DNA virus, sintesis berhenti. Inkorporasi asiklovir monosfat
ke DNA virus bersifat inversibel karena enzim eksonuklease tidak dapat
memperbaikinya. Pada proses ini, DNA polymerase virus menjadi inaktif.
7. Efek samping obat
Efek
samping tergantung pada cara pemberian. Misalnya, iritasi local dapat terjadi
dari pemberian topical; sakit kepala; diare; mual ;dan muntah merupakan hasil
pemberian oral, gangguan fungsi ginjal dapat timbul pada dosis tinggi atau
pasien dehidrasi yang menerima obat secara intravena.
8. Kontra indikasi
Kontraindikasi
buat pasien yang mengalami reaksi hipersensitifitas pada asiklovir dan
turunannya.
9. Indikasi obat
Infeksi
HSV-1 dan HSV-2 baik local maupun sistemik (termasuk keratitis herpetic,
herpetic ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonatal, dan herpes labialis.)
dan infeksi VZV(varisela dan herpes zoster). Karena kepekaan asiklovir terhadap
VZV kurang dibandingkan dengan HSV, dosis yang diperlukan untuk terapi kasus
varisela dan zoster lebih tinggi daripada terapi infeksi HSV.
10. Bentuk sediaan obat
Dos
5 x 6 tablet 200 mg; 400 mg
Tube
krim
11. Dosis obat
Tablet
Dewasa
: Herpes simplek 200 mg setiap 4 jam atau 5 kali sehari selama 5 hari, tanpa
pemberian dosis malam hari; profilaksis rekurensi : 200 mg tiap 6 jam atau 4
kali sehari; penderita imunokompromis berat misalnya paska transplantasi sumsum
tulang 4 kali sehari 400 mg; infeksi herpes zoster atau varicella 800 mg setiap
4 jam atau 5 kali sehari tanpa pemberian dosis malam hari selama 7 hari;
Anak :
Infeksi herpes simplek usia 2 tahun keatas seperti orang dewasa, usia < 2
tahun ½ dosis dewasa; Infeksi varicella usia > 6 tahun 800 mg 4 kali sehari,
usia 2-6 tahun 400 mg 4 kali sehari, usia < 2 tahun 200 mg 4 kali sehari
atau 23 mg/kg BB (jangan lebih dari 800 mg) 4 kali sehari selama 5 hari.
Krim
Oleskan tipis
pada lesi 5 kali sehari setiap 4 jam, selam 5 hari berturut-turut, dapat
diperpanjang sampai 10 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar