Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 26 Desember 2013

REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N YANG LAIN



REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG
UNSUR C, H, O, N YANG LAIN

A.    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini, ialah :
1.      Untuk mengetahui reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C
2.      Untuk mengetahui reaksi penisilin
3.      Untuk mengetahui reaksi CTM

B.     Dasar Teori
Analisa kualitatif adalah suatu proses mencari dan menyelidiki keberadaan suatu unsur kimia dalam sampel. Analisa kualitatif merupakan suatu cara paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif dapat digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis kation atau anion dalam suatu larutan. Kation adalah ion yang bermuatan positif sedang anion adalah ion yang bermuatan negative (Haryadi, 1990).
            Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan (Underwood & R.A Day. 1986).
       Vitamin C atau asam askorbat adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat larut dalam air. Vitamin C merupakan vitamin yang disintesis dari glukosa dalam hati dari semua jenis mamalia, kecuali manusia. Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase, yang sangat penting untuk sintesis dari prekursor vitamin C, yaitu 2-keto-1-gulonolakton, sehingga manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya sendiri (Padayatti, 2003).
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksi dan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler,tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal Vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar (Pratama, 2004).
Penisilin merupakan asam organik, terdiri atas satu inti siklik dengan satu rantai samping. Inti siklik terdiri dari cincin tiasolidin dan cincin betalaktam. Rantai samping merupakan gugus amino bebas yang dapat mengikat berbagai jenis radikal. Dengan mengikat berbagai radikal pada gugus amino bebas tersebut akan diperoleh berbagai jenis penisilin, misalnya pada penisilin G, radikalnya adalah gugus benzil.         Penisilin semisintetik dapat diperoleh dari amida antara 6-aminopenisillanic acid (6-APA) dengan berbagai asam.6-APA didapat dari reaksi hdrolisasi yang dikatalis oleh penicillin oleh penisilin asilase (Wonohadi,1994).
       

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-          tabung reaksi
-          timbangan
-          mortar dan alu
-          batang pengaduk
-          gelas kimia
-          pipet tetes
-          sendok tanduk

2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-          Adem sari
-          CTM (klorfeniramin maleat)
-          Penisilin
-          Aluminium foil
-          Air
-          CuSO4
-          H2SO4
-          NaOH 0,1 N 
-     Iodium


 
1.      Reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C

0,5 gr larutan sampel (adem sari)
 
-          Dimasukkan dalam tabung reaksi
-          Ditambahkan aquadest sebanyak 2 pipet
-          Ditambahkan larutan CuSO4 1% 1 pipet
Warna larutan menjadi biru
       
 

-          Ditambahkan asam sulfat encer 5 pipet

 warna larutan berubah bening


2.      Reaksi CTM (Klorfeniramin Maleat)
0,2 gr  CTM
 


-          Dimasukkan dalam tabung reaksi
-          Ditambahkan 2 tetes NaOH
-          Ditambahkan 2 tetes CuSO4
-          Dibandingkan dengan larutan pereaksi

Larutan hijau dan kental
3.      Reaksi penisilin
0,2 g penisilin
 


-          Dimasukkan dalam tabung reaksi
-          Ditambahkan aquadest 2 pipet
-          Ditambahkan 1 pipet larutan iodium

endapan warna coklat


E.    Hasil Pengamatan

No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1
Vit C 0,5 gr + air + CuSO4 1% (1 pipet)
Warna biru
2
Hasil perlakuan 1 + H2SO4 (5 pipet)
Warna Bening
3
CTM 0,2 gr + air + NaOH 3 N (1 pipet) + CuSO4 (1 pipet)
Warna hijau,
Kental
4
Sebagai pembanding dari perlakuan 3:
NaOH 3 N  + CuSO4
Warna biru
5
Penisilin 0,2 gr + air + larutan Iodium
(1 pipet)

Didiamkan
Endapan coklat


F.     Pembahasan
Analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh.
Untuk analisis kandungan asam askorbat (Vitamin C) dalam larutan adem sari, pereaksi yang digunakan adalah larutan kupri sulfat(CuSO4). Pada saat larutan vitamin c dibuat, adalah berwarna putih. Setelah penambahan satu pipet terhadap larutan sampel tersebut, terjadi perubahan warna larutan yaitu menjadi biru muda. Warna biru muda yang terjadi merupakan reaksi khas Asam askorbat yang jika direaksikan dengan kupri sulfat. Setelah itu larutan yang berwarna biru muda tersebut ditambahkan asam sulfat (H2SO4) encer, warna larutan tersebut akan kembali menjadi bening. Hal ini disebabkan oleh senyawa berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara asam askorbat dan kupri sulfat yang bereaksi dengan asam sulfat kemudian membentuk senyawa baru yang tidak berwarna.
Analisis yang berikutnya adalah sampel CTM (Klorofeniramin Maleat), pereaksi yang digunakan dalam analisisnya adalah larutan natrium hidroksida(NaOH) dan larutan kupri sulfat(CuSO4). Pada awalnya larutan CTM berwarna kuning. Namun, setelah ditambahkan oleh pereaksi maka terjadi perubahan warna larutan menjadi larutan berwarna hijau tua. Perubahan warna larutan menjadi hijau tua tersebut merupakan reaksi khas yang terjadi apabila CTM direaksikan dengan larutan CuSO4.
            Pada analisis pensilin, awalnya larutan penisilin berwarna putih.  Namun setelah direaksikan dengan larutan iodium sebagai pereaksi., larutan penisilin yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi warna coklat dan terbentuk endapan. Dan telah diketahui sebelumnya bahwa reaksi khas yang terjadi antara penisilin dan larutan iodium akan menimbulkan endapan yang berwarna cokelat.
            Dengan metode analisis kualitatif, dapat diketahui keberadaan suatu zat dalam suatu campuran yang ingin dianalisis. Pada analisis kualitatif yang pertama diatas menunjukkan bahwa jika suatu larutan direaksikan dengan vitamin c dan menghasilkan endapan berwarna biru muda, maka dapat dipastikan larutan tersebut mengandung vitamin c, begitupun dengan percobaan yang lainnya di atas.

G.    Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada semua sampel yaitu asam askorbat, klorfeniramin dan penisilin yang dilakukan analisis kualitatifnya, ternyata mengandung unsur karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen serta unsure-unsur tambahan yang lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia: Jakarta.
Padayatti, 2003, Defenisi Vitamin C, “Skripsi”, Universitas Sumatra Utara.
Pratama, A,dkk, 2004, Aplikasi labview sebagai pengukur kadar vitamin c dalam larutan menggunakan metode titrasi iodimetri. Jurusan Teknik, Fakultas Teknik, UNDIP
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.Jakarta
Wonohadi, Elisawati.1994.Kloning Gena Penisilin Asilase Mengginakan Plasmid pBR322 sebagai Vektor Unitas Vol.2.Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar