REAKSI –
REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG
UNSUR C, H,
O, N YANG LAIN
A.
Tujuan Percobaan
Adapun
tujuan pada percobaan ini, ialah :
1. Untuk mengetahui reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C
2. Untuk mengetahui reaksi penisilin
3. Untuk mengetahui reaksi CTM
B.
Dasar Teori
Analisa
kualitatif adalah suatu proses mencari dan menyelidiki keberadaan suatu unsur
kimia dalam sampel. Analisa kualitatif merupakan suatu cara paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode
analisis kualitatif dapat digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis kation atau anion dalam suatu larutan. Kation adalah ion yang bermuatan
positif sedang anion adalah ion yang bermuatan negative (Haryadi, 1990).
Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif
diperuntukkan untuk analisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu
larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan (Underwood
& R.A Day. 1986).
Vitamin C atau asam askorbat
adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat larut dalam air. Vitamin C
merupakan vitamin yang disintesis dari glukosa dalam hati dari semua jenis
mamalia, kecuali manusia. Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase,
yang sangat penting untuk sintesis dari prekursor vitamin C, yaitu
2-keto-1-gulonolakton, sehingga manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam
tubuhnya sendiri (Padayatti, 2003).
Vitamin C atau
L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6
(berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksi dan dan
berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi,
serta membantu memelihara pembuluh kapiler,tulang, dan gigi. Konsumsi dosis
normal Vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan
sayuran segar (Pratama, 2004).
Penisilin merupakan
asam organik, terdiri atas satu inti siklik dengan satu rantai samping. Inti
siklik terdiri dari cincin tiasolidin dan cincin betalaktam. Rantai samping
merupakan gugus amino bebas yang dapat mengikat berbagai jenis radikal. Dengan
mengikat berbagai radikal pada gugus amino bebas tersebut akan diperoleh
berbagai jenis penisilin, misalnya pada penisilin G, radikalnya adalah gugus
benzil. Penisilin semisintetik
dapat diperoleh dari amida antara 6-aminopenisillanic acid (6-APA) dengan
berbagai asam.6-APA didapat dari reaksi hdrolisasi yang dikatalis oleh penicillin
oleh penisilin asilase (Wonohadi,1994).
C.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-
tabung
reaksi
-
timbangan
-
mortar
dan alu
-
batang
pengaduk
-
gelas
kimia
-
pipet
tetes
-
sendok tanduk
2.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-
Adem sari
-
CTM
(klorfeniramin maleat)
-
Penisilin
-
Aluminium
foil
-
Air
-
CuSO4
-
H2SO4
-
NaOH
0,1 N
- Iodium
1. Reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C
0,5 gr larutan sampel (adem
sari)
|
-
Dimasukkan
dalam tabung reaksi
-
Ditambahkan aquadest sebanyak
2 pipet
-
Ditambahkan
larutan CuSO4 1% 1 pipet
Warna
larutan menjadi biru
|
-
Ditambahkan asam sulfat encer 5 pipet
warna larutan berubah bening
2. Reaksi CTM (Klorfeniramin Maleat)
0,2 gr CTM
|
-
Dimasukkan
dalam tabung reaksi
-
Ditambahkan
2 tetes NaOH
-
Ditambahkan
2 tetes CuSO4
-
Dibandingkan dengan larutan
pereaksi
Larutan hijau dan
kental
3. Reaksi penisilin
0,2 g penisilin
|
-
Dimasukkan
dalam tabung reaksi
-
Ditambahkan aquadest 2
pipet
-
Ditambahkan 1 pipet larutan iodium
endapan warna coklat
E. Hasil
Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
Gambar
|
1
|
Vit
C 0,5 gr + air + CuSO4 1% (1 pipet)
|
Warna
biru
|
|
2
|
Hasil
perlakuan 1 + H2SO4 (5 pipet)
|
Warna
Bening
|
|
3
|
CTM
0,2 gr + air + NaOH 3 N (1 pipet) + CuSO4 (1 pipet)
|
Warna
hijau,
Kental
|
|
4
|
Sebagai
pembanding dari perlakuan 3:
NaOH
3 N + CuSO4
|
Warna
biru
|
|
5
|
Penisilin
0,2 gr + air + larutan Iodium
(1
pipet)
Didiamkan
|
Endapan
coklat
|
|
F.
Pembahasan
Analisis
kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh.
Untuk
analisis kandungan asam askorbat
(Vitamin C) dalam larutan adem sari, pereaksi yang digunakan adalah larutan kupri sulfat(CuSO4).
Pada saat larutan vitamin c dibuat, adalah berwarna putih. Setelah penambahan satu pipet terhadap larutan
sampel tersebut, terjadi perubahan warna larutan yaitu menjadi biru muda. Warna
biru muda yang terjadi merupakan reaksi khas Asam askorbat yang
jika direaksikan dengan kupri sulfat. Setelah itu larutan
yang berwarna biru muda tersebut ditambahkan asam sulfat (H2SO4)
encer, warna larutan tersebut akan kembali menjadi bening. Hal ini disebabkan oleh senyawa
berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara asam askorbat dan kupri sulfat yang
bereaksi dengan asam sulfat kemudian
membentuk senyawa baru yang tidak berwarna.
Analisis yang berikutnya adalah sampel CTM (Klorofeniramin Maleat), pereaksi yang
digunakan dalam analisisnya adalah larutan natrium hidroksida(NaOH) dan larutan
kupri sulfat(CuSO4). Pada awalnya larutan CTM berwarna kuning. Namun, setelah ditambahkan oleh pereaksi maka terjadi perubahan
warna larutan menjadi larutan berwarna hijau tua. Perubahan warna larutan
menjadi hijau tua tersebut merupakan reaksi khas yang terjadi apabila CTM
direaksikan dengan larutan CuSO4.
Pada analisis pensilin,
awalnya larutan penisilin berwarna putih.
Namun
setelah direaksikan
dengan larutan iodium sebagai pereaksi., larutan
penisilin yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi warna coklat dan
terbentuk endapan. Dan telah diketahui sebelumnya bahwa reaksi khas yang terjadi antara penisilin dan
larutan iodium akan menimbulkan endapan yang berwarna cokelat.
Dengan metode analisis kualitatif, dapat diketahui keberadaan suatu zat
dalam suatu campuran yang ingin dianalisis. Pada analisis kualitatif yang
pertama diatas menunjukkan bahwa jika suatu larutan direaksikan dengan vitamin
c dan menghasilkan endapan berwarna biru muda, maka dapat
dipastikan larutan tersebut
mengandung vitamin c, begitupun dengan percobaan yang lainnya di atas.
G.
Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pada semua sampel yaitu asam askorbat, klorfeniramin dan penisilin yang
dilakukan analisis kualitatifnya, ternyata mengandung unsur karbon, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen serta unsure-unsur tambahan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi.
1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT
Gramedia: Jakarta.
Padayatti,
2003, Defenisi Vitamin C, “Skripsi”, Universitas Sumatra Utara.
Pratama, A,dkk, 2004, Aplikasi
labview sebagai pengukur kadar vitamin c dalam larutan menggunakan metode
titrasi iodimetri. Jurusan Teknik, Fakultas Teknik, UNDIP
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis
Kimia Kuantitatif. Erlangga.Jakarta
Wonohadi, Elisawati.1994.Kloning Gena Penisilin Asilase Mengginakan Plasmid pBR322 sebagai
Vektor Unitas Vol.2.Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar