Resep
Nomor : 1
Bentuk
sediaan : PULVIS
A.
DASAR TEORI
Serbuk merupakan
suatu campuran obat dan/atau bahan kimia dalam bentuk kering halus dan homogen.
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas
permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada
bentuk sediaan yang dipadatkan. (4)
Kelebihan dan Kelemahan Sediaan Serbuk :
Kelebihan :
- Dokter
lebih terutama untuk obat yang rusak oleh air.
- Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna
dibanding , sediaan padat lainnya.
- Cocok digunakan untik anak-anak dan orang dewasa
yang sukar menelan kapsul atau tablet.
- Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat
tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
Kelemahan :
- Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit,
sepat, lengket di lidah (bisa diatasi dengan corrigens saporis).
- Pada penyimpanan menjadi lembab. (1)
Serbuk
obat yang mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan dengan pertolongan
kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok, setelah itu diserbuk dengan
jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai di peroleh serbuk yang mempunyai
derajat halus sesuai dengan yang tertera pada pengayak dan derajat halus
serbuk.
Derajat
halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus
serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan
nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor yang tinggi.
Jenis-jenis Serbuk :
(1) Pulvis Adspersorius
Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan
dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya
berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. (2)
(2) Pulvis Dentifricius
Serbuk gigi , biasanya menggunakan carmin sebagai
pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam chloroform / etanol 90 %.
(3) Pulvis Sternutatorius
Adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk
tersebut harus halus sekali.
(4) Pulvis Effervescent
Serbuk effervescent merupakan serbuk biasa yang
sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau air hangat dan
dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO2, kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih.
Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat atau asam
tartrat ) dengan senyawa basa (natrium carbonat atau natrium bicarbonat). (5)
Kemasan untuk serbuk tak terbagi untuk pemakaian
luar, serbuk tak terbagi umumnya dikemas
dalam wadah kaleng yang berlubang-lubang atau sejenis ayakan untuk memudahkan
penggunaan pada kulit. Misalnya bedak tabur. Sedangkan untuk obat dalam, serbuk
tak terbagi biasa disimpan dalam botol bermulut lebar supaya sendok dapat
dengan mudah keluar masuk melalui mulut botol. Contohnya serbuk antacid, serbuk laksativa. (3)
B.
RESEP
1.
Resep
asli
dr.
Dedi Riyadi
BTN
Permai No,13
Kendari
085241792060
SIP
: 16/IZN/Xll/2010/003
Kendari,
22 maret 2011
R/ Acid salicylic 1
Bals Peruv 1
Adeps lanae 2
Magnesi oxydi 5
Zinci oxydi 5
Talc. 36
m.f.pulv.
s.u.e
pro
: yayuk paraf
usia
: 20 tahun
alamat : puwatu
|
2. Copy
Resep
MAKESA FARMA
Jl. Soeprapto 45
SIA : 234
HENDRA SENDANA,S.Farm, Apt
SIP : no.91/K/92
apograph
Ttlis
tgl : 04/03/ 2011 No. R/ : 001
Oleh
dr : Dedi Riyadi Tgl
: 01/03/ 2011
Pro
: yayuk
R/ Acid salicylic 1
Bals Peruv 1
Adeps lanae 2
Magnesi oxydi 5
Zinci oxydi 5
Talc. 36
m.f.pulv.
s.u.e det
Kendari
pcc
|
3.
Cara
kerja
1. Talcum
venetum ditimbang.
2. Adeps
lanae ditimbang, masuk mortar, ditambah alcohol, ditambah talk, diaduk.
3. Asam
Salisilat ditimbang, masuk mortar, ditambah alcohol, ditambah talk, diaduk.
4. Balsem
ditimbang, masuk mortar, ditambah alcohol, ditambah talk, diaduk homogen.
5. (2)+(3)+(4)
dicampur.
6. Magnesii
oxydy diayak, ditimbang, masuk mortar sedikit demi sedikit, sambil diaduk.
7. Zinci
oxydi diayak B40, ditimbang, masak mortir sedikit demi sedikit
sambil diaduk.
8. Terakhir,
sisa talcum dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk, masukkan dalam pot,
beri etiket.
4.
Etiket
Sediaan
Apotek Bumi
Farma
Jln.Pattimura
No.15C
KENDARI (0401)
324985
|
No :
1 25 februari 2011
Nama : Acid
sallyclic 1 gr
Nama Probandus :
yayuk
Pemakaian : untuk bagian luar
|
5.
Khasiat
Obat
Khasiat
yang dihasilkan yaitu dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi dan
juga sebagai anti jamur.
C.
PEMBAHASAN
Serbuk tak terbagi
(pulvis) adalah serbuk yang tidak dibagi dalam jumlah banyak. Menurut buku van
duin lemak yang terdapat didalam pulvis harus diayak dengan ayakan B No 30.
Masing-masing bahan obat ditimbang Acid
sallyclic 1g, Bals
peruv 1g, Adeps
lanae 2 g, Magnesii oxydi 5 g, Zinci oxydi 5 g, Talc 36 g. Pada
etiket obat di atas di gunakan etikat yang berwarna biru karena obat tersebut
termasuk obat untuk luar tubuh.
Resep di atas bertujuan untuk pengobatan alergi pada
kulit, seperti gatal-gatal karena biang keringat dan digigit serangga. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa asam salisiliat merupakan bahan aktif yang
berkhasiat sebagai anti fungi. Sedangkan bahan lainnya merupakan bahan tambahan
untuk membuat serbuk agar mencapai dosis yang tepat. Sediaan di atas digunakan
untuk pengobatan luar,
penggunaannya sesuai kebutuhan dan dapat menjangkau seluruh permukaaan tubuh.
Contoh obat paten yang beredar dalam perdagangan adalah herocyn, bedak salicyl
cap lowo, bedak yekacil, venocyn baby powder, nellco bedak salicyl, talcyn, dan
rodeca.
Uraian
bahan
1. Nama
Bahan : Acidum Salicylicum
Sinonim : Asam Salisilat
Rumus Kimia : C7H6O
Rumus
Molekul : COOH
OH
BM :
138.12
Pemerian :
Hablur ringan, tidak berwarna, serbuk berwarna putih; hampir tidak berbau, rasa agak manis dan
tajam.
Kelarutan :
larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P; Mudah larut dalam kloroform P dan dalam
eter P; larut dalam larutan ammonium asetat P; dinatrium hydrogenfosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P.
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik
Khasiat
: keratolitikum, anti
fungi
2. Nama
Bahan : Adeps Lanae
Sinonim : Lemak Bulu Domba
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat;
kuning muda atau kuning pekat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air agak sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform P dan eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya di
tempat Sejuk
Khasiat :
Zat tambahan
3. Nama
Bahan : Balsamum Peruvianum
Sinonim : Balsam Peru
Pemerian
: cairan kental, lengket
tidak berserat; coklat tua, dalam
lapisan tipis berwarna coklat, transparan kemerahan; bau aromatic khas menyerupai vanillin.
Kelarutan
: larut dalam kloroform P;
sukar larut dalam eter P, dalam
eter minyak tanah P, dan dalam asam
asetat glacial P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : antiseptikum ekstem
4. Nama
Bahan : Magnesii Oxydum
Sinonim : Magnesium Oksida
BM : 40.30
Rumus Kimia : MgO
Pemerian
: serbuk sangat ringan;
putih; tidak berbau; rasa agak basa; volume 5
gram antara 40 ml hingga 50ml
Kelarutan
: sangat sukar larut dalam
air; praktis tidak larut dalam etanol
(95%) P; larut dalam asam encer
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat
Khasiat
: zat tambahan
5. Nama
Bahan : Zinci Oxydum
Sinonim : sengoksida
BM : 81.38
Rumus kimia : ZnO
Pemerian
: serbuk amorf, sangat
halus; putih atau putih kekuningan, tidak berbau; tidak berasa. Lambat laun menyerap
karbondioksida diudara.
Kelarutan
: praktis tidak larut dalam
air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan
alkali hidroksida
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik
Khasiat : antiseptikum lokal
6. Nama
Bahan : Talcum
Sinonim : talk
Pemerian
: serbuk hablur, sangat
halus dan licin, mudah melekat pada kulit Bebas
dari butiran ,warna putih atau kelabu
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua
pelarut
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat ; zat tambahan
D. KESIMPULAN
Dari percobaan
diatas dapat disimpulkan bahwa bahan obat yang digunakan ditujukan untuk
pengobatan terhadap infeksi mikroorganisme seperti jamur yang disediakan dalam
bentuk bedak tabur untuk pemakaian luar.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Anief,
Mohammad. 2008. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Gadjah Mada University
press. Yogyakarta
2.
Anonim.
1978.Farmakope Indoonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta
3.
Ansel,howard.1989.Pengantar
Bentuk Sediaan Farmasi.Jakarta:Penerbit
Universitas Indonesia
4.
Chaerunisaa,
Anis, Yohana, dkk.1994. Farmasetika Dasar.widya padjadjaran.Yoyakarta.
5.
Syamsuni.
2005. Ilmu Resep. EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar