Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Tablet Kunyah



BAB I
PENDAHULUAN
A.                    LATAR BELAKANG
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406)
Dalam farmakope edisi IV tablet
didefinisikan sebagai sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Sebagian besar tablet dibat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan.
Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas tablet kempa dan tablet cetak, tablet kempa dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.sedangkan tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
Jenis tablet dapat berupa tablet kompresi, tablet salut, sublingual, tablet efferfescent, tablet triturat, tablet hipodermik, tablet pembagi, dan tablet kunyah. Dalam kehidupan sehari-hari, tablet kunyah belum dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu pembuatan makalah ini adalah untuk memperkenalkan tablet kunyah pada masyarakat pada umunya dan khususnya mahasiswa farmasi.
B.                 RUMUSAN MASALAH
o        Apa yang dimaksud dengan tablet kunyah?
o        Bagaimana ciri-ciri tablet kunyah?
o        Sebutkan contoh tablet kunyah?
o        Bagaimana penggunaan tablet kunyah?
o        Bagaimana formulasi tablet kunyah yang baik?
o        Bagaimana cara pembuatan tablet kunyah?
o        Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat produksi, distribusi, penyimpanan dan penggunaan tablet kunyah?
C.                 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengtahui definisi, ciri-ciri, contoh, cara penggunaan, cara pembuatan dan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat produksi, distribusi, penyimpanan dan penggunaan tablet kunyah.
D.                MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memperkenalkan tablet kunyah kepada masyarakat pada umunya dan khususnya mahasiswa farmasi.


BAB II
PEMBAHASAN

Tablet Kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa. Cara pemakaian tablet kunyah, di kunyah dulu dalam mulut kemudian ditelan, dan umumnya tidak pahit. Adapun contoh dari tablet kunyah ini antara lain promag, antasida, vitacimin.
Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa.
Ciri – ciri tablet kunyah antara lain
o    memiliki bentuk yang halus setelah hancur;
o    mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
o    mudah melarut dalam garam-garam logam yang digunakan dalam tablet antasida
Keuntungan dari tablet kunyah ini antara lain : a) ketersediaan hayati lebih baik dan dapat meningkatkan disolusinya; b) kenyamanan bagi penderita dengan meniadakan perlunya air untuk menelan; c) sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat; d) meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak. Sedangkan untuk kekurangannya adalah Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis yang tinggi sangat sulit dibuat tablet kunyah.
Beberapa faktor yang terlibat dalam formulasi tablet kunyah diantaranya adalah jumlah zat aktif, aliran, lubrikan, disintegrasi, kompresibilitas, kompatibilitas-stabilitas, dan pertimbangan organoleptik. Empat faktor pertama di atas merupakan faktor yang umum untuk tablet biasa dan juga tablet kunyah, meskipun demikian sifat organoleptik zat aktif merupakan faktor yang paling utama. Formulator dapat menggunakan satu pendekatan atau lebih untuk sampai pada penentuan formula dan proses yang menghasilkan produk dengan sifat organoleptik yang baik. Produk harus mempunyai sifat aliran, kompresibilitas dan stabilitas yang dapat diterima.
            Pada umumnya, jika jumlah zat aktif dalam tablet sedikit dan rasanya sedikit buruk maka formulasinya mudah. Sebaliknya jika jumlah zat aktif besar dan rasanya buruk sangat sulit diformulasikan menjadi tablet kunyah.
            Faktor aliran, lubrikan, desintegran, kompresibilitas, kompatibilitas dan sama halnya untuk tablet biasa. Sedangkan pertimbangan organoleptik adalah sebagai berikut :



1.      Rasa dan Penyedap
Secara fisiologis, rasa adalah respon panca indera sebagai hasil rangsangan kimiawi pada ujung rasa di lidah. Rasa asin/asam diperoleh dari zat yang mampu terionisasi dalam larutan. Banyak zat aktif organik merangsang respon pahit. Walaupun tidak mampu terionisasi dalam air, kebanyakan disakarida, sakarida, aldehid dan sedikit alkohol memberikan rasa manis. Istilah penyedap (flavor) berkaitan dengan sensasi gabungan rasa dan bau.
2.     Aroma
Misalnya tablet kunyah diberi aroma jeruk diformulasi baik rasa manis dan sedikit asam.
3.      Raba mulut
Raba mulut adalah sentuhan yang dihasilkan tablet dalam mulut ketika dikunyah. Raba mulut sangat penting dalam tablet kunyah. Umumnya tekstur pasir atau bergetah tidak dikehendaki dalam tablet. Sedangkan sensasi dingin dan sejuk dengan tekstur licin seperti manitol, disukai.
4.      Pasca efek
Pasca efek yang umum dari banyak senyawa adalah pasca rasa (after taste) yaitu rasa yang timbul dalam mulut setelah tablet hilang. Misalnya beberapa garam besi meninggalkan rasa karat, sakarin memberikan rasa pahit dalam mulut.
Pasca efek umum yang lain adalah sensasi mati rasa sebagian dari permukaan lidah, misalnya antihistamin seperti piribenzamin-HCl menimbulkan rasa pahit kemudian mati rasa.
5.      Pengkajian masalah formulasi
Bila memungkinkan, langkah pertama dalam formulasi tablet kunyah adalah memperoleh profil lengkap dari zat aktif. Profil ini biasanya menuntun keberhasilan paling efisien dari produk stabil dan bermutu sebab zat aktif biasanya menetapkan pemilihan senyawa pengisi, pembawa, pemanis, penyedap, dan lain-lain.
Profil zat aktif secara ideal harus mengandung informasi berikut :
a. Sifat fisik :     - warna, bau, rasa, pasca rasa, raba mulut, kristal,    serbuk, amorf/cairan, cairan berminyak;
                        - suhu mencair, melebur, sifat polimorfisa, lembab, kelarutan dalam air, stabilitas zat aktif, kompresibilitas.
b. Sifat kimiawi :  - strukutur kimia dan golongan kimia;
                              - reaksi utama dari golongan kimia tersebut;
                              - tidak tersatukannya zat aktif.
c. Dosis zat aktif dan batas pada ukuran dosis akhir.
d. Informasi lain yang terkait.
Empat aspek yang penting dalam pembuatan tablet kunyah adalah :
1.      Sifat tersatukannya zat aktif dengan zat warna;
2.      Distribusi ukuran partikel;
3.      Kadar lembab yang memenuhi syarat;
4.      Sifat kekerasan tablet.
 Contoh tablet kunyah :
1.             Antasida
Kebanyakan sediaan padat antasida dibuat dalam bentuk tablet kunyah. Formulasi antasida sangat sulit mengingat sifat dan jumlah zat aktif. Umumnya zat aktif terdiri dari logam, astringent, berasa seperti kapur atau berasa pasir dan kombinasi ini menyebabkan rasa yang tidak enak saat dikunyah. Antasida yang umumnya digunakan dalam kombinasi dari 2 atau lebih untuk menghasilkan efek terapeutik yang baik adalah sebagai berikut : Alumunium hidroksida (80-600 mg), Ca-karbonat (194-850 mg), Mg-hidroksida/Mg-oksida (65-400 mg), Mg-trisilikat (20-500 mg), dan lain.
Sebagai tambahan digunakan zat lain seperti : simetikon (dimetikon, dimetillpolisiloksan) dengan dosis 20-40 mg/tablet sebagai antiflatulen; peppermint oil 3 mg/tablet digunakan sebagai karminatif dan asam alginat 200-400 mg.
Contoh formula : Tablet kunyah antasida dengan metode cetak langsung
Zat
mg/tablet
Al(OH)3 dan Mg-karbonat
325
Di-Pac DTE
675
Avicel
75
Starch
30
Ca-stearat
22
Flavor
q.s.
Pembuatan : campur semua zat, cetak. Tablet kunyah yang diharapkan mempunyai kekerasan 8-11 SCA unit.
2.                  Obat batuk/obat flu
Formulasi biasanya untuk anak-anak. Umumnya dosis kurang dari atau sama dengan ¼ dosis dewasa.  Obat yang umum adalah aspirin, asetaminofen, klorfeniramin, pseudoefedrin, dan dekstrometorfan.
Sifat umum yang diperoleh dari zat aktif tersebut adalah rasa tidak enak, misalnya aspirin berasa asam sedangkan yang lain pahit.
Semua zat aktif yang telah disebutkan mempunyai sifat kompresibilitas yang cukup baik, kecuali asetaminofen. Jadi untuk asetaminofen dipilih metode granulasi basah sedangkan zat aktif lain digunakan metode cetak langsung.
Contoh formula :
1.      Tablet kunyah Asetaminofen : metode granulasi basah
Zat
mg/tablet
Asetaminofen
Manitol
Na-sakarin
Larutan pengikat
Peppermint oil
Syloid 244
Banana, Permaseal F-4932
Anise, Permaseal F-2837
NaCl (serbuk)
Mg-stearat
120
720
6
21,6*
0,5
0,5
2
2
6
27,5
* Mengandung 5,4 mg gom arab dan 16,2 mg gelatin
Pembuatan :
- Siapkan larutan pengikat yang terdiri dari gom arab (serbuk) 15 g, gelatin (granul) 45 g, dan air ad 400 ml
- Ayak manitol dan Na sakarin dengan ayakan 40 mesh
- Campur dengan Asetaminofen. Tambahkan 180 ml larutan pengikat untuk 1000 tablet
- Granulasi dan keringkan 1 malam pada 140-150 °F. Ayak dengan ayakan 12 mesh
- Adsorpsikan peppermint oil pada syloid 244 dan campur dengan flavor dan NaCl
- Campur granul kering dengan flavor lalu tambahkan Mg stearat
- Cetak tablet dengan kekerasan 12-15 kp
Catatan : pengikat gom arab-gelatin menghasilkan tablet dengan kekerasan yang tinggi. Larutan pengikat harus dibuat segar untuk menghindari pertumbuhan mikroba.



2.      Tablet kunyah Aspirin untuk anak-anak

Zat
mg/ tablet
AlOH (dried gel)
Aspirin
Talk
Primogel
NuTab
Mafco Magna Sweet
Flavor Jeruk
13
81
2
8
93,4
0,6
2

Pembuatan :
- Kocok NuTab dan AlOH, tambahkan aspirin dan kocok (1)
- Campur primogel, talk, flavor, dan Magna Sweet dan ayak 16 mesh (2)
- Tambahkan (2) ke (1), kocok dan cetak
Kombinasi NuTab dan Magna Sweet sebagai pemanis untuk mengurangi rasa asam dari aspirin, begitu juga dengan flavor jeruk. Dalam keadaan kering, tidak ada reaksi inkompatibilitas antara aspirin dengan basa AlOH.
o   Vitamin/Mineral/Food Supplement
Vitamin dan mineral mempunyai rasa yang tidak enak seperti asam, pahit, asin, rasa sabun, hambar atau rasa seperti logam. Beberapa cara untuk menutup rasa tersebut :
1. Ferro fumarat dan ferri pirofosfat terasa hambar. Untuk itu dilakukan proses penyalutan dengan monogliserida atau digliserida dari asam lemak tersaturasi dengan teknik beku semprot.
2. Rasa pahit seperti vitamin B kompleks disalut (salut tunggal) dengan monogliserida atau digliserida
3. Vitamin A dan D dalam bentuk bebas dilindungi dengan matriks gelatin, gula atau starch dan pengawet
4. Vitamin E dalam serbuk kering teradsorpsi.
  Evaluasi kimia
a.       Penentuan Kadar
Metode analisis yang sesuai (kromatografi, titrimetri, spektrofotometri, dan lain-lain) bisa digunakan untuk menentukan kadar zat aktif pada sampel yang representatif (biasanya aliquot dari 20 tablet yang dipilih acak yang dihaluskan). Jumlah kadar yang diperoleh dinyatakan dalam persentase terhadap kadar obat di label. Nilai yang diperoleh harus berada dalam batas-batas yang telah ditentukan untuk masing-masing zat aktif.
b.      Keseragaman Sediaan
Keragaman bobot tidak boleh melebihi 6% untuk tablet dengan kadar zat aktif lebih dari 50 mg atau 50% terhadap obot seluruhnya. Keseragaman kandungan perlu dilakukan jika kandungan zat aktif kurang dari 50 mg.



Prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum di FI IV.
o  Evaluasi Fisik
a)      Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan terhadap adanya capping atau  rengat dan parameter penampilan lainnya.
b)      Kekerasan ambil 10 – 20 tablet secara acak, tetapkan kekerasan.
c)      Friabilitas 20 tablet digerus, ambil 6 gram, masukkan ke dalam friabilator selama 100 putaran, kemudian timbang bobot yang hilang. Nilai friabilitas tidak melebihi 4%.
d)      Waktu hancur
e)      Disolusi
f)        Rasa
o  Uji Stabilitas
a)      Stabilitas dipercepat dengan suhu tertentu
b)      Stabilitas dalam kondisi nyata
Pemeriksaan stabilitas meliputi :
a)      Pada waktu tertentu, tentukan kadar zat aktif
b)      Periksa terhadap adanya perubahan fisik (totol-totol pada tablet, migrasi zat warna, kristalisasi zat aktif pada permukaan tablet, ada bau)
c)      Periksa perubahan kekerasan, friabilitas, kecepatan disolusi, waktu hancur
d)      Periksa stabilitas rasa.

BAB III
PENUTUP
A.              KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini Tablet Kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Ciri – ciri tablet kunyah antara lain memiliki bentuk yang halus setelah hancur; mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak,  mudah melarut dalam untuk garam-garam logam yang digunakan dalam tablet antasida. Contoh dari tablet kunyah ini antara lain promag, antasida, vitacimin.


DAFTAR PUSTAKA
Anief,moh. 1987. Ilmu Meracik Obat.Gadja mada university press. Yogyakarta
Anonim. 1978.Farmakope Indoonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta  
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia.
Syamsuni.2007.Ilmu Resep.EGC.Jakarta
Wagola, Sarif, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV. DEPKES Republik Indonesia
http://andayana.wordpress.com/2009/01/12/pembuatan-tablet/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar