Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Desember 2013

ANALISIS GRAVIMETRI

ANALISIS GRAVIMETRI
A.       Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jumlah mol air Kristal yang terkait dalam suatu senyawa.

B.        Landasan Teori
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya. Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda. Sebagai contoh pada postpresipitasi, semakin lama waktunya maka kontaminasi bertambah, sedangkan pada kopresipitasi sebaliknya. Kontaminasi bertambah akibat pengadukan larutan hanya pada postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi (Khopkar, 1990).
Suatu analisis berat endapan yang di peroleh di hitung jumlah atau banyaknya analit yang di inginkan, sehingga untuk menghitung ini di perlukan faktor kimia atau faktor gravimetri yaitu jumlah gram analit persatu gram endapan atau dapat juga di katakan sebagai angka banding banyaknya analit setara dengan banyaknya endapan yang di peroleh. Misalnya pada endapan BaSO4, faktor kimia BaO adalah BaO/BaSO4 yaitu berat 1 mol BaO di banding berat 1 mol BaSO4 ( Anonim, 2011)
Sudah dijelaskan bahwa dalam analisa gravimetri, penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan. Dalah hal ini, penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini dapat berupa sisa bahan atau suatu gas yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisa tersebut. Berdasarkan macam hasil yang ditimbang itu dibedakan cara-cara gravimetri yaitu cara evolusi dan cara pengendapannya (Hardjadi, 1993).
Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cara sebagai berikut. Mula-mula cuplikan dilarutkan dalam pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap yang sesuai. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan, dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase bobot zat dalam cuplikan semua (Rivai, 1994).
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi :
1.   komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.
2.   endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan (dengan penyaringan).
3.   endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut (Shevla, 1990).



C.       Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-          Oven
-          Cawan krus
-          Gegep
-          Eksikator
-          Neraca analitik
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-          Nikel (II) Sulfat (Ni2SO4)



D.    Prosedur Kerja
                                            Cawan porselin
 
 


           
-          Dipanaskan selama 15 menit
-          Didinginkan di dalam eksikator
-          Ditimbang
                                                  Berat cawan kosong
                                                 
                                                   

                                                    NiSO4
 
                                                           
 
                                                        -          Ditimbang sebanyak 1,50 gr
-          Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah dipanaskan
-          Dipanaskan dalam oven pemijar
-          Didinginkan dalam eksikator
-          Ditimbang

Berat cawan + sampel setelah pemijaran



E.        Hasil Pengamatan
1.      Data Pengamatan

Alat / Bahan
Perlakuan
Hasil
Cawan Kering
(Cawan Krus)
·      Dimasukkan dalam oven selama 15 menit pada suhu 150O C
·      Dikeluarkan dari oven dan didiamkan selama 1 menit
·      Dimasukkan dalam eksikator selama 5 menit
·      Ditimbang
(dilakukan sebanyak 2 kali)
1.    10,812 gr
2.    10,811 gr
Nikel (II) Sulfat (NiSO4 + cawan krus)
·       Ditimbang 0,5 gr
·       Dipanaskan dalam oven pada suhu 150O C selama 15 menit
·       Dikeluarkan dalam oven dan didiamkan selama 1 menit
·       Dimasukkan dalam eksikator selama 5 menit
·       Ditimbang
(dilakukan sebanyak 2 kali)
1.    11,232 gr
2.    11,214 gr

2.  Perhitungan
           Dik :   Berat cawan kosong                                         : a (10,811 gr)
Berat sampel sebelum pemijaran                       : b (0,5 gr)
Berat cawan + sampel setelah pemijaran           : c (11,223 gr)
Berat sampel setelah pemijaran                          : (c-a)
BM NiSO4                                                                          : 154,7

Dit : X.H2O = …?      
Penye:                                    
 

 

 

77,35         = 63,73 +7,776x
7,776 X     = 77,35 + 63,73
7,776 X     = 13,62
      X         = 1,75 gram.
       3.      Reaksi
NiSO4. XH2O →  NiSO4 + XH2O
NiSO4. H2O →  NiSO4 + H2O





F.        Pembahasan
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
Analisis Gravimetri adalah suatu bentuk analisis kuantitatif yang berupa penimbangan, yaitu suatu proses pemisahan dan penimbangan suatu komponen dalam suatu zat dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan sesempurna mungkin. Secara mendasar gravimetri digolongkan menjadi empat bagian antara lain: gravimetri fisik, thermogravimetri, analisis pengendapan gravimetri, dan elektrodeposisi.
Pada percobaan kali ini yaitu analisis gravimetri yang pertama-tama dilakukan adalah menimbang sebuah cawan kosong yang kemudian di panaskan di oven pada suhu 150o selama 15 menit. Tujuan dari pemanasan ini adalah agar air dan zat-zat lain yang mungkin terkandung dalam cawan tersebut dapat diuapkan sehingga berat bersih cawan tersebut dapat ditimbang tanpa adanya zat lain yang dapat mempengaruhi berat cawan tersebut. Setelah dipanasakan cawan tersebut didinginkan diluar selama 1 menit dan kemudian di eksikator selama 5 menit, Eksikator berfungsi sebagai penyerap air supaya pada saat didinginkan eksikator tersebut dapat mengikat air sehingga berat bersih cawan dapat ditimbang pula.
Pada saat penimbangan awal diperoleh berat cawan sebesar 10,812 gram. Setelah itu diulang sekali lagi prosedur seperti diatas. Tujuan dari pengulangan pemanasan ini adalah apabila masih terdapat zat-zat sisa lain di dalam cawan tersebut. Setelah itu didinginkan lagi di eksikator lalu ditimbang dan diperoleh hasil sebesar 10,811 gram. Hal ini membuktikan bahwa cawan tersebut sudah benar-benar tidak terkandung lagi zat-zat lain karena beratnya sudah konstan. Setelah mengalami pemanasan, cawan tersebut diisi oleh sampel Nikel II Sulfat yang kemudian ditimbang yaitu sebesar 11,11,232 gram dan kemudian dipanaskan lagi didalam oven pada suhu 150o selama 15 menit tujuan dari pemanasan ini adalah sama dengan diatas yaitu untuk menguapakan air atau mungkin zat-zat lain yang terkandung pada cawan tersebut. Setelah dikeluarkan kemudian didinginkan lagi diluar selama 1 menit dan di eksikator selama 5 menit kemudian ditimbang, hasil dari penimbangan tersebut adalah 11,214 gram.

G.       Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa jumlah mol air kristal dalam NiSO4 adalah sebesar dua mol.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik ,Universitas Haluoleo Kendari
Harjadi, W, 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Gramedia, Jakarta.
Khopkar. S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia - Press.  Jakarta
Rivai. H. 1994, Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Padang.
Svehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
               Edisi ke-5, PT Kalman Media Pustaka,Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar