ANALISIS GRAVIMETRI
A.
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan
ini adalah untuk menentukan jumlah mol air Kristal yang terkait dalam suatu
senyawa.
B.
Landasan
Teori
Gravimetri merupakan
salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui
dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses
pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis
gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang
dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat
diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. Zat ini
mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya. Postpresipitasi dan
kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda. Sebagai contoh pada
postpresipitasi, semakin lama waktunya maka kontaminasi bertambah, sedangkan
pada kopresipitasi sebaliknya. Kontaminasi bertambah akibat pengadukan larutan
hanya pada postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi (Khopkar, 1990).
Suatu
analisis berat endapan yang di peroleh di hitung jumlah atau banyaknya analit
yang di inginkan, sehingga untuk menghitung ini di perlukan faktor kimia atau
faktor gravimetri yaitu jumlah gram analit persatu gram endapan atau dapat juga
di katakan sebagai angka banding banyaknya analit setara dengan banyaknya
endapan yang di peroleh. Misalnya pada endapan BaSO4, faktor kimia
BaO adalah BaO/BaSO4 yaitu berat 1 mol BaO di banding berat 1 mol
BaSO4 ( Anonim, 2011)
Sudah
dijelaskan bahwa dalam analisa gravimetri, penentuan jumlah zat didasarkan pada
penimbangan. Dalah hal ini, penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang
dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini dapat berupa sisa bahan atau suatu gas
yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisa
tersebut. Berdasarkan macam hasil yang ditimbang itu dibedakan cara-cara
gravimetri yaitu cara evolusi dan cara pengendapannya (Hardjadi, 1993).
Pada
dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Mula-mula cuplikan dilarutkan dalam pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan
zat pengendap yang sesuai. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan
atau dipijarkan, dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan
dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase
bobot zat dalam cuplikan semua (Rivai, 1994).
Analisis
gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi :
1. komponen yang ditentukan harus dapat
mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus
cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan
sukar larut.
2. endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan
dengan mudah dari larutan (dengan penyaringan).
3. endapan yang ditimbang harus mempunyai
susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu)
dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut (Shevla, 1990).
C.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
-
Oven
-
Cawan krus
-
Gegep
-
Eksikator
-
Neraca analitik
2.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah
-
Nikel (II) Sulfat (Ni2SO4)
D.
Prosedur
Kerja
|
-
Dipanaskan selama 15 menit
-
Didinginkan di dalam eksikator
-
Ditimbang
Berat cawan kosong
|
-
Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah dipanaskan
-
Dipanaskan dalam oven pemijar
-
Didinginkan dalam eksikator
-
Ditimbang
Berat cawan + sampel
setelah pemijaran
E.
Hasil
Pengamatan
1.
Data Pengamatan
Alat / Bahan
|
Perlakuan
|
Hasil
|
Cawan Kering
(Cawan Krus)
|
·
Dimasukkan dalam
oven selama 15 menit pada suhu 150O C
·
Dikeluarkan dari
oven dan didiamkan selama 1 menit
·
Dimasukkan dalam
eksikator selama 5 menit
·
Ditimbang
(dilakukan
sebanyak 2 kali)
|
1.
10,812 gr
2.
10,811 gr
|
Nikel (II) Sulfat (NiSO4 + cawan krus)
|
·
Ditimbang 0,5 gr
·
Dipanaskan dalam
oven pada suhu 150O C selama 15 menit
·
Dikeluarkan
dalam oven dan didiamkan selama 1 menit
·
Dimasukkan dalam
eksikator selama 5 menit
·
Ditimbang
(dilakukan
sebanyak 2 kali)
|
1.
11,232 gr
2.
11,214 gr
|
2. Perhitungan
Dik : Berat cawan kosong : a (10,811 gr)
Berat
sampel sebelum pemijaran : b (0,5 gr)
Berat
cawan + sampel setelah pemijaran :
c (11,223 gr)
Berat
sampel setelah pemijaran :
(c-a)
BM
NiSO4 :
154,7
Dit
: X.H2O = …?
Penye:
77,35 =
63,73 +7,776x
7,776 X
= 77,35 + 63,73
7,776 X =
13,62
X = 1,75 gram.
3.
Reaksi
NiSO4. XH2O → NiSO4 + XH2O
NiSO4. H2O
→ NiSO4 + H2O
F.
Pembahasan
Gravimetri
merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan.
Analisis
Gravimetri adalah suatu bentuk analisis kuantitatif yang berupa penimbangan,
yaitu suatu proses pemisahan dan penimbangan suatu komponen dalam suatu zat
dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan sesempurna mungkin. Secara mendasar
gravimetri digolongkan menjadi empat bagian antara lain: gravimetri fisik, thermogravimetri,
analisis pengendapan gravimetri, dan elektrodeposisi.
Pada percobaan kali ini yaitu analisis
gravimetri yang pertama-tama dilakukan adalah menimbang sebuah cawan kosong
yang kemudian di panaskan di oven pada suhu 150o selama 15 menit.
Tujuan dari pemanasan ini adalah agar air dan zat-zat lain yang mungkin
terkandung dalam cawan tersebut dapat diuapkan sehingga berat bersih cawan
tersebut dapat ditimbang tanpa adanya zat lain yang dapat mempengaruhi berat
cawan tersebut. Setelah dipanasakan cawan tersebut didinginkan diluar selama 1
menit dan kemudian di eksikator selama 5 menit, Eksikator berfungsi sebagai
penyerap air supaya pada saat didinginkan eksikator tersebut dapat mengikat air
sehingga berat bersih cawan dapat ditimbang pula.
Pada saat penimbangan awal diperoleh
berat cawan sebesar 10,812 gram. Setelah itu diulang sekali lagi prosedur
seperti diatas. Tujuan dari pengulangan pemanasan ini adalah apabila masih terdapat
zat-zat sisa lain di dalam cawan tersebut. Setelah itu didinginkan lagi di
eksikator lalu ditimbang dan diperoleh hasil sebesar 10,811 gram. Hal ini
membuktikan bahwa cawan tersebut sudah benar-benar tidak terkandung lagi zat-zat
lain karena beratnya sudah konstan. Setelah mengalami pemanasan, cawan tersebut
diisi oleh sampel Nikel II Sulfat yang kemudian ditimbang yaitu sebesar
11,11,232 gram dan kemudian dipanaskan lagi didalam oven pada suhu 150o selama
15 menit tujuan dari pemanasan ini adalah sama dengan diatas yaitu untuk
menguapakan air atau mungkin zat-zat lain yang terkandung pada cawan tersebut.
Setelah dikeluarkan kemudian didinginkan lagi diluar selama 1 menit dan di
eksikator selama 5 menit kemudian ditimbang, hasil dari penimbangan tersebut
adalah 11,214 gram.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa jumlah mol air kristal dalam NiSO4 adalah
sebesar dua mol.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik ,Universitas
Haluoleo Kendari
Harjadi, W,
1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar,
Gramedia, Jakarta.
Khopkar. S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas
Indonesia - Press. Jakarta
Rivai. H. 1994, Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Padang.
Svehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
Edisi
ke-5, PT Kalman Media Pustaka,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar