Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

penetapan resveratrol KLT



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Kromatografi juga merupakan pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi.
Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.
KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.

A.    Rumusan Masalah

Bagaimanakah cara menetapkan kadar Resveratol dalam beberapa sediaan yaitu teh herbal, tablet dan kapsul secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ?

B.     Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui penetapan kadar Resveratol dalam beberapa sediaan yaitu teh herbal, tablet dan kapsul secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. ( Anggraeni, Megawati,2009 )
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang berdasarkan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Uraian mengenai kromatografi pertama kali dijelaskan oleh Michael Tswett, seorang ahli biotani Rusia yang bekerja di Universitas Warsawa ( Sudarmadji, 2007 ). Pada saat itu, Michael Tswett melakukan pemisahan klorofil dari pigmen- pigmen lain dari ekstrak tanaman menggunakan kromatografi kolom yang berisi dengan kalsium karbonat. Pada kromatografi, komponen- komponen yang akan dipisahkan berada diantara dua fase yaitu fase diam ( stationary ) dan fase bergerak ( mobile ). Fase diam adalah fase yang akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak adalah fase yang akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal atau tidak bergerak sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat (Sudarmadji, 2007).
Pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya menggunakan lapis tipis silica atau alumina yag seragam pada sebuah lempengan gelas atau logam atau plastic yang keras. Gel silica atau alumina mengandung substansi dimana substansi tersebut dapat berpendar flour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina ( alumunium oksida ).
Sedangkan fase gerak kromatografi disebut juga dengan eluent. Eluent adalah fase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan ( feed ) untuk melewati fase diam ( adsorbent ). Pemisahan komponen sangat dipengaruhi oleh adanya interaksi antara adsorbent dan eluen. Dalam kromatografi lapis tipis, eluen biasanya disebut sebagai larutan pengembang ( Kantasubrata, 1993 ).
Resveratrol adalah senyawa fitoaleksin yang diproduksi oleh beberapa tanaman ketika diserang oleh patogen seperti bakteri dan diketahui resveratrol memiliki aktivitas antikanker, antiradang, menurunkan gula darah, dan baik untuk kesehatan kardiovaskular. Pada uji coba ke manusia, dosis tinggi (3-5 g) Resveratrol mampu menurunkan gula darah secara signifikan (Elliott dan Jirousek 2008).
Resveratrol bersifat antioksidan yang baik bagi kesehatan jantung dan lebih baik daripada vitamin C dan E (Chanvitayapongs et al. 1997). Selain itu, senyawa ini juga menghambat pembentukan radikal bebas dan bersifat antimutagen pada model percobaan tikus (Jang et al. 1997). Resveratrol mudah larut dalam alkohol pada konsentrasi 50 mg/mJ dan sukar larut dalam air (kecuali dipanaskan). Namun, jika terpapar sinar ultraviolet (UV), senyawa ini akan terisomerisasi dari trans- menjadi cis- (Sigma, 1997)




BAB III
PEMBAHASAN
A.    Kromatografi Lapis Tipis  
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.
KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0.
Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna atau pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang berwarna hijau dan kuning.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Megawati. 2009. Kromatografi Lapis Tipis. http://greenhati.blogspot.com /2009/01/ kromatografi-lapis-tipis.html. diakses tanggal 16 oktober 2012 pukul 14:00 WIB.

Best B. 2005. Resveratro!. [terhubung berkala]. http://www.benbest.coml.~ utrceutlphytochemicals.html (16 Oktober 2012).

Chanvitayapongs S, Draczynska-Lusiak B, Sun AY. 1997. Amelioration of oxidative stress  by antioxidants and resveratrol in PC12 cells. Neuroreport Vol.8:1499-1502.

Elliott PJ, Jirousek M. 2008. Sirtuins: Novel targets for metabolic disease. Current Opinion in Investigational Drugs Vol. 9 (4): 1472~472.

Jang M, Cai L, Udeani GO, Slowing KV, Thomas CF, Beecher CW, Fong HR, Farnsworth NR, Kinghorn AD, Mehta RG, Moon RC, Pezzuto 1M. 1997. Cancer chemopreventive activity of resveratrol, a natural product derived from grapes. Science, Vol. 275 : 218-220.

Kantasubrata, Julia. 1993. Warta Kimia Analitik Edisi Juli 1993. Situs Web Resmi Kimia Analitik : Pusat Penelitian Kimia LIPI

Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar