Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Senin, 30 Desember 2013

PENGENALAN DAN PENGAMATAN MIKROORGANISME DENGAN MIKROSKOP



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Nama bakteri itu berasal dari kata “bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Bakteri merupakan kelompok mahluk hidup bersel tunggal yang hubungan kekerabatannya dengan mahluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan mata telanjang.
            Studi tentang bakteri mulai berkembang setelah di temukan mikroskop oleh Anthonie Van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad ke-17. bakteri untuk pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek tokoh terkemuka seperti Pasterur, Davaine, Koch, Winogradsky, dan lain-lain. Akhirnya berkembang ilmu tentang jasad renik, yaitu mikrobiologi yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi menjadi mikrobiologi industri, mikrobiologi tanah, bahkan khusus mengenai bakteri kita kenal pula sekarang cabang ilmu pengetahuan yang diberi nama bakteriologi.
Tubuh bakteri terdiri atas sebuah sel saja mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Ada yang berbentuk peluru atau bola. Seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada yang seperti spiral. Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron (mikron μ = 0.001 mm). Paling besar sekitar 100 μ, hingga hampir terlihat dengan mata telanjang tetapi adapula yang kurang dari 1 μ yang terkecil kira-kira 0.1 μ.
Bukti-bukti menunjukkan bahwa ada bakteri dengan ukuran tubuh kurang dari itu yang tidak lagi dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi memerlukan mikroskop elektron untuk dapat menyidiknya. Besar kecilnya bakteri Pada umumnya bakteri itu kecil sekali, sehingga kita memerlukan mikroskop untuk dapat mengamatinya. Tetapi ada juga bakteri yang agak besar yang dapat kita lihat dengan tidak menggunakan mikroskop. Akan tetapi sifat morfologinya lebih teliti jika kita memakai mikroskop. Susunan sel Lazimnya orang berpendapat, bahwa pada sel bakteri itu ada dinding luar, ada sitoplasma, dan ada bahan inti. Dinding luar terdiri atas 3 lapis, dari luar ke dalam berturut yaitu lapisan lendir, dinding sel, dan membran sitoplasma.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah:
1.      Bagaimana menggunakan mikroskop dengan baik?
2.      Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh mikroorganisme?
3.      Bagaimana cara penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan  baik dan benar?
4.      Bagaimana cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan?



C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1.      Dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
2.      Dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme.
3.      Dapat melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar.
4.      Dapat memahami cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Berdasarkan sumber iluminasi yang dipakai dikenal dua kelompok utama mikrosokop yaitu, mikroskop cahaya dan mikrosokop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya, tergolong ke dalamnya adalah mikroskop medan terang (brigfield), medan gelap (dark field), kontras fase (phase contrast) dan pendar fluor (fluorescence). Di pihak lain, mikroskop elektron menggunakan elektron untuk iluminasinya. Ada dua macam mikroskop elektron yaitu tipe transmisi dan tipe payar (scanning) (Hadioetomo, 1993:5).
            Sebegitu jauh bakteri yang paling banyak menyusun flora normal air susu tergolong ke dalam suku Lactobacillaceae dan Streptococcaceae. Organisme dalam suku-suku ini sering disebut bakteri asam laktat. Bakteri ini adalah batang atau kokus gram-positif, tidak bergerak, mikroaerofil atau anaerob. Organisme ini memiliki syarat hara yang agak kompleks, dan semuanya memerlukan berbagai jumlah asam amino atau vitamin untuk pertumbuhannya. Selain itu, semua bakteri asam laktat memerlukan karbohidrat yang dapat difermentasi sebagai sumber energi (Volk dkk., 1990:90).
            Phycomycetes darat tidak mempunyai spora motil ataupun gamet motil. Sporanya disebarkan melalui aliran udara. Anggota klasik dalam kelompok ini ialah Rhizopus. Walaupun Rhyzopus stolonifer terkadang menyebabkan roti menjadi bulukan, anggota lain dari genus tersebut bermanfaat bagi manusia. Fungi dikelompokkan menjadi phycomycetes berdasarkan dua kriteria: (1) pembentukan spora di dalam sporangium dan (2) tidak mempunyai septa (dinding sekat) pada hifa. Agaknya dua kategori tersebut bukan dasar yang memadai untuk menyatakan hubungan kerabatnya (Kimball, 1999:872).
            Mucorales hidup di atas bahan organik yang membusuk, kerap kali bersifat klorofil yaitu mengutamakan feses sebagai substrat. Pada kondisi anaerob pertumbuhan cendawan ini pada umumnya amat kurang dan hanya berlangsung untuk waktu singkat. Dengan menghilangkan oksigen udara maka cendawan beralih keperagian; banyak cendawan dalam keadaan ini membentuk asam laktat atau etanol. Cendawan-cendawan ini juga memperlihatkan bentuk pertumbuhan baru. Mucor racemosus dalam keadaan anaerob membentuk misel berkuntup, dan sel-sel mudanya memperbanyak diri dengan cara bertunas. Penyebaran mucor berlangsung amat cepat, karena sporangiospora dibentuk dalam jumlah besar dan arena pertumbuhan cepat dari hifa Rhizopus stolonifer (= R. nigricans) sebagai contoh membentuk perpanjangan atau stolon, yang dapat menghubungkan bagian-bagian yang letaknya berjarak beberapa sentimeter (Schmidt, 1998:187).
            Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju; pertumbuhan putih seperti bulu pada roti, dan selai basai; jamur dilapangan dan hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai macam penampilan, tergantung pada spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentus, sedangkan khamir biasanya uniseluler (Pelczar, 1988:189).


BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 22 maret 2012 pada pukul 01.00 WITA sampai selesai dan bertempat di laboratorium biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi tenggara.
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
No.
Nama Alat
Fungsi
1.
Mikroskop cahaya
untuk melihat benda-benda yang berukuran mikroskopis.
2.
Kaca objek
sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati dengan mikroskop.
3.
Kaca penutup
untuk menutup objek yang akan diamati pada kaca objek.
4.
Pipet
untuk mengambil cairan dengan volume tertentu.
5.
Botol semprot
untuk membersihkan alat-alat yang akan digunakan dan telah digunakan dalam praktikum.
6.
Jarum inokulasi (ose)
untuk mengambil sampel objek tertentu yang akan diamati.
7.
Lampu bunsen
untuk mensterilkan peralatan praktikum.
8.
Pinset
untuk mengambil sampel objek tertentu yang akan diamati.
9.
Alkohol
untukmenstelilkan alat yang akan digunakan

2.      Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
No.
Nama Bahan
Kegunaan
1.
Roti berjamur
Sebagai objek pengamatan
2.
Ragi roti
Sebagai objek pengamatan
3.
Tempe berjamur
Sebagai objek pengamatan
4.
Nasi / kultur bakteri
Sebagai objek pengamatan
5.
Akuades
Sebagai bahan pelarut
6.
Safranin
Sebagai zat pewarna untuk memudahkan pengamatan mikroorganisme
7.
Tissue
Untuk membersihkan kaca objek


C.    Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :
1.      Menyiapkan mikroskop di atas meja.
2.      Menyiapkan preparat yang akan diamati.
3.      Menyalakan mikroskop.
4.      Mensterilkan ose terlebih dahulu dengan menggunakan spiritus.
5.      Meletakkan preparat di atas kaca objek kemudian menutupnya dengan kaca penutup.
6.      Meletakkannya kaca objek di atas meja preparat.
7.      Mengatur perbesaran, jarak dan cahaya mikroskop hingga objek yang akan diamati terlihat jelas.
8.      Memotret objek yang terlihat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
               Pembahasan
            Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali sehingga daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.
Penggunaan mikroskop yang baik dan benar dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Letakkan mikroskop diatas meja yang rata, nyalakan mikroskop kemudian ambil preparat yang telah disediakan dan letakkan diatas meja preparat, aturlah preparat sedemikian rupa agar tepat terkena cahaya sehingga objek yang akan diamati dapat terlihat dengan jelas, setelah preparat terfokus dengan baik, putarlah lensa objektif pada perbesaran yang paling kecil terlebih dahulu, atur tubus dengan memutar tombol pemutar kasar yang dilanjutkan dengan tombol pemutar halus sampai bayangan objek terlihat dengan jelas, setelah gambar terlihat dengan jelas, naikan lagi perbesaran lensa objektif ketingkat selanjutnya sampai pada perbesaran maksimum yang dimiliki objek tersebut, jika sampai pada perbesaran 100x sebaiknya dibantu dengan minyak imersi, minyak imersi akan membantu penghematan cahaya pada mikroskop, foto preparat yang terlihat dan catat perbesaran yang digunakan.
Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu, tidak berklorofil dan berkembang biak dengan pembelahan diri, ukuran tubuhnya sangat kecil. Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang menembus keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair. Rambut-rambut plasma itu lazimnya dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda.
Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan asalnya energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu di bedakan dalam 2 golongan, yaitu bakteri yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses oksidasi senyawa tertentu.dan bakteri yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) di peroleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna.
Echericia Coli adalah salah satu bakteri yang bereproduksi dengan cara vegetatif atau aseksual dengan membelah diri dengan cara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri dalam 20 menit. Bentuk dan ukuran bakteri ukuran bateri dapat diketahui dengan mikroskop dan dapat dinyatakan dapat dinyatakan dalam satuan mikro. Adapun bentuk bakteri seperti ada yang berbentuk bulat, batang dan spiral dengan menggunakan pembesaran 10 x 10.
Khamir adalah golongan fungi uniseluler. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10 . Reproduksi khamir terutama dengan cara perunasan. Dalam pengolahan pangan, khamir banyak digunakan untuk pembuatan roti, bir, wine, vinegar, dan pematangan keju. Tetapi khamir juga dapat menyebabkan kerusakan pada sauerkraut, sari buah, dll.
            Pada praktikum ini jenis khamir yang diamati adalah mucor sp. Dengan menggunakan bantuan mikroskop kita dapat melihat koloni khamir yang masih muda biasanya lembab dan sering berlendir dengan warna putih. Namun terkadang beberapa memiliki warna merah muda. Jenis khamir ini mempunyai bentuk kokus atau bulat-bulat yang memiliki celah diantara bulatan-bulatan yang saling berdekatan dan warnanya hitam keabu-abuan.
            Pada semua medium yang telah diteliti atau dilihat dengan menggunakan mikroskop semuanya terdapat atau hidup berbagai macam bentuk bakteri yang bebas atau bergerak. Terdapatnya bakteri yang bergerak sendiri dan yang bergerak dengan bakteri lain (koloninya), Penyebab perbedaan ini mungkin karena mediumnya berbeda dan mungkin ada bentuk bakteri-bakteri tertentu yang tidak bisa hidup pada medium yang disediakan.

BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
     Dari hasil pengamatan yang didapatkan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.         Penggunaan mikroskop yang tidak teliti serta tidak cermat akan sulit untuk mendapatkan gambar mikroorganisme yang jelas.
2.         Mikroorganisme yang berhasil diidentifikasi dari pengamatan ini adalah jenis kapang dan khamir yakni Mucor rouxit, Rhyzopus oriza dan Saccharomyces cereviceae
3.         Penyiapan preparasi yang baik dan benar akan sangat membantu dalam proses pengamatan.
4.         Untuk menjaga mikroskop dari kerusakan sebaiknya setelah digunakan mikroskop harus disimpan dengan baik dengan cara pengangkatan, pembungkusan dan penyimpanan dengan baik.

B.    Saran
Agar praktikum selanjutnya dapat memberikan keterangan yang jelas tentang hasil pengamatan, sehingga kesalahan dalam pembahasan dapat diminimalisir.


DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kimball, John W. 1999. Biologi Edisi ke Lima. PT Glora Aksara Pratama.   Jakarta.

Pelczar, Michael. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Schmidit, Karin. 1998. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press.            Yogyakarta.

Volk, Wesley A. dan Margaret F. Wheeler. 1990. Mikrobiologi Dasar. Erlangga.    Jakarta.



GAMBAR  MIKROSKOP


A. KAKI
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).

B. LENGAN
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.

C. CERMIN.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).

D. KONDENSOR
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.

E. DIAFRAGMA
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

F. MEJA PREPARAT
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.

G. TABUNG.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

H. LENSA OBYEKTIF
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

I. LENSA OKULER
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

J. PENGATUR KASAR DAN HALUS
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar