Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Oktober 2014

Karbohidrat

BAB I

PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang

Dalam menjalankan aktifitas kehidupan mahluk hidup membutuhkan energi. Dan energi itu berasal dari makanan. Mahluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan, dengan cara fotosintesis. Tumbuhan sebagai autotrof dalam fotosintesis menghasilkan beberapa produk yang digunakan makhluk hidup lain sebagai pembangun energi, salah satu dari produk itu adalah karbohidrat.
Nama karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh para ahli kimia Perancis. Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam senyawa-senyawa ini, dua unsur yang terakhir mempunyai perbandingan 2:1, seperti perbandingan hidrogen dan oksigen pada air. Mereka menganggap senyawa-senvawa ini merupakan hidrat dari karbon (hydrate de carbone) yang mempunyai rumus perbandingan Cn,(H2O)m; n = m atau kelipatan urutan bilangan bulat seterusnya, misalnya glukosa adalah C6H12O6 atau laktosa adalah C12H22O11. Akhirnya, pada tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat dari karbon” merupakan anggapan yang keliru, dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari keduanya.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

b.      Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi karbohidrat.
2.      Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat beserta contohnya.
3.      Untuk mengetahui sumber-sumber karbohidrat.
4.      Untuk mengetahui peranan karbohidrat bagi tubuh.

c.       Manfaat

1.      Untuk mengetahui definisi karbohidrat.
2.      Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat beserta contohnya.
3.      Untuk mengetahui sumber-sumber karbohidrat.
4.      Untuk mengetahui peranan karbohidrat bagi tubuh.



BAB II

PEMBAHASAN

a.      Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Contohnya glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, selulosa (C6H10O5)n. Unsur-unsur tersebut bergabung dalam suatu ikatan kimia dengan rumus umum Cm(H2O)n. Dimana, jumlah m dan n berbeda tergantung jenis karbohidrat yang disusunnya.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
                               Sinar matahari

klorofil  
6 CO2 + 6 H2O                              C6H12O6 + 6 O2

b.     Klasifikasi Karbohidrat

Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat diklasifikasikan menjadi 4 golongan utama yaitu:

1.      Monosakarida

Monosakarida ialah gula ringkas dan merupakan unit yang paling kecil (yang tidak dapat di hidrolisis lagi menjadi unit yang lebih kecil). Monosakarida terdiri atas 3-6 atom C. Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur  nitrogen  dan  sulfur. Rumus umum monosakarida sesuai dengan nama karbohidrat yaitu (CH2O)n, di mana jumlah n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki.
Sifat-sifat monosakarida adalah:
1.      Reaksi dengan basa dan asam
Apabila glukosa dilarutkan ke dalam basa encer, beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa, dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida sangat stabil, tetapi jika aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan mengalami dehidrasi dan diperoleh bentuk hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang sama, pentose juga akan berubah menjadi bentuk furtural.
2.      Gula pereduksi
Sebagian karbohidrat  bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam pH netral oleh zat pengoksidasi atau enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat. Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida dapat direduksi secara secara kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
3.      Pembentukan glikosida
Monosakarida dapat membentuk glikosida dan asetal. Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula bereaksi dengan hidroksil dari hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang lain, maka akan terbentuk glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini dinamakan ikatan glikosida yang berfungsi untuk menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi polisakarida.
4.      Pembentukan ester
Semua monosakarida atau polisakarida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan membentuk O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini bisa dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam metabolisme adalah ester fosfat.
5.      Fenilosazon dan Osazon
Monosakarida dapat bereaksi dengan larutan fenil hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon. Senyawa ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan manosa akan menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk asazon yang berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk menentukan jenis karbohidrat.
Monosakarida-monosakarida penting:
a.       D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada rantai enam karbon. Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan.
Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa  merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.
   Gambar: D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)



b.      D-fruktosa (termanis dari semua gula)
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus  karbonil keton pada C-2 dari rantai enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik. Fruktosa  terdapat  dalam  buah-buahan,  merupakan  gula  yang  paling  manis. Bersama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu.
                 
Gambar: D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

c.       D-galaktosa (bagian dari susu)
Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Akan tetapi, terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalarn air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi ke kanan.
                             
Gambar: D-galaktosa (perhatikan bahwa galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)
                             
Gambar: Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan daerah berarsis lingkaran)

d.      D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
                                         
Gambar: D-gliseraldehid (gula ini hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut paling sederhana)

e.       D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusun kerangka DNA.
                                                     
                              Gambar: D-ribosa (perhatikan gula ini memiliki 5 atom C)

2.      Disakarida

Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi dua molekul monosakarida. Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa. Keempat disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11) tetapi struktur molekulnya berbeda. Disakarida disusun oleh dua unit gula, seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan fruktosa, maltosa dibangun oleh dua unit glukosa dan laktosa dibangun oleh glukosa dan galaktosa.
Beberapa disakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah sukrosa, laktosa dan maltosa.
a.       Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan  menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada glukosa dengan karbon nomor 2 pada fruktosa.
                                        
Gambar: Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan C1-2)

b.      Laktosa
Laktosa merupakan hidrat utama dalam air susu hewan. Laktosa bila dihidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan merotasi.
Gambar: β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1 -4)


c.       Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa terbentuk melalui ikatan glikosida α antara atom karbon nomor 1 dari glukosa satu dengan atom karbon nomor 4 dari glukosa yang lain. Ikatan yang terjadi  ialah  antara  atom  karbon  nomor  I  dan  atom  karbon  -nomor  4,  oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses, hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim.
                
Gambar: β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4. Atom C nomor 1 yang tak berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)

3.      Oligosakarida

Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Ø  Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Ø  Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus besar difermentasi.

4.      Polisakarida

Polisakarida merupakan kelas karbohidrat yang mempunyai lebih dari delapan unit monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida (contohnya kanji, glikogen dan selulosa), sedangkan yang mengandung senyawa  lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin). Rumus kimia polisakarida adalah (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkan menjadi polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat dan sebagainya.
Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida.


Contoh-contoh polisakarida:
a.       Amilum

Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan. Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4). Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang). Sebagian besar pati merupakan amilopektin.


Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)

Struktur amilopektin (bandingkan dengan amilosa)
b.      Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Glikogen serupa dengan amilopektin. Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan
menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
Struktur glikogen (bandingkan dengan amilum)
c.       Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.
Struktur selulosa yang merupakan polimer dari glukosa
(bandingkan dengan pati)

c.  Sumber-sumber Karbohidrat

Bahan baku biosintesis karbohidrat melalui proses fotosintesis adalah karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah. Melalui proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Dalam tumbuhan yang berklorofil, monosakarida diproduksi lewat fotosintesis, suatu proses biologi yang mengubah energi elektromagnetik menjadi energi kimiawi. Dalam tumbuhan hijau, fotosintesis terdiri dari dua golongan reaksi. Satu golongan terdiri dari reaksi cahaya yang sesungguhnya mengubah energi elektromagnetik menjadi potensi kimiawi. Golongan lain terdiri dari reaksi enzimatik yang menggunakan energi dari reaksi cahaya untuk mengfiksasi karbon dioksida menjadi gula. Reaksi terakhir ini sering disebut reaksi gelap Hasil dari kedua reaksi tersebut dapat disimpulkan menjadi reaksi sederhana sebagai berikut.
2H2O + CO2 + cahaya (CH2O) + H2O + O2
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.

d.     Peranan Karbohidrat

1.      Sumber Energi

Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.

2.      Pemberi Rasa Manis pada Makanan

Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

3.      Penghemat Protein

Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.

4.      Pengatur Metabolisme Lemak

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.

5.      Membantu Pengeluaran Feses

Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.



BAB III

PENUTUP

a.      Kesimpulan

1.      Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Unsur-unsur tersebut bergabung dalam suatu ikatan kimia dengan rumus umum Cm(H2O)n. Dimana, jumlah m dan n berbeda tergantung jenis karbohidrat yang disusunnya.
2.      Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok penting yaitu Monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.
3.      Sumber karbohidrat banyak ditemukan pada bahan makanan pokok seperti beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
4.      Beberapa peranan karbohidrat antara lain sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak dan membantu pengeluaran feses.



DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R. J dan Fessenden, J. S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara: Jakarta.

Heinrich, M. Dkk. 2010. Farmakognosi dan Fitoterapi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Lehninger, L Albert. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Surabaya








Tidak ada komentar:

Posting Komentar