PERCOBAAN II
A.
Tujuan
Untuk menentukan berat molekul polimer dengan menggunakan viskometer
ostwald.
B.
Landasan Teori
Kitosan pertama kali ditemukan oleh
ilmuwan Perancis, Ojier, pada tahun 1823. Ojier meneliti kitosan hasil ekstrak
kerak binatang berkulit keras. Kitosan merupakan jenis polimer alam yang
mempunyai bentuk rantai linier, sebagai produk deasetilasi kitin melalui proses
reaksi kimia menggunakan basa kuat. Kitosan
adalah poly-D-glukosamine (tersusun lebih dari 5000 unit glukosamin dan
asetilglukosamin) dengan berat molekul lebih dari satu juta dalton, merupakan dietary
fiber (serat yang bisa dimakan) kedua setelah selulosa (Muzarelli, 1988).
Viskositas (kekentalan) adalah
salah satu sifat fisik suatu cairan atau materi cair. Vikositas juga merupakan
hambatan terhadap aliran suatu cairan yang didefenisikan sebagai rasio antara
tegangan geser (shear stress) terhadap
laju geser (shear rate) (Astawan, et al., 2000). Kekentalan merupakan
sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa
cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat.
Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas
kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor
dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan
kecepatan mengalirnya suatu cairan (Sutiah, et
al., 2008).
Viskositas terbagi tiga jenis yaitu
viskositas spesifik (ηsp ), kinematik, dan intrinsik (η). Viskositas
spesifik dihitung berdasarkan perbandingan antara kecepatan aliran suatu
larutan dengan pelarutnya. Berat molekul kitosan diukur berdasarkan viskositas
instrinsik (η). Larutan kitosan dibuat dalam variasi konsentrasi dalam pelarut
asam asetat lalu dimasukkan ke dalam viskometer. Data yang diperoleh dipetakan
pada grafik ηsp /C terhadap C. Viskositas intrinsik adalah titik pada grafik
yang menunjukkan nilai C=0. Berat molekul ditentukan berdasarkan persamaan
Mark-Houwink [η] = K Ma (Hwang,
1997).
Pemilihan vikometer. Berhasil
tidaknya penentuan dan evaluasi sifat-sifat rheologis dari suatu sistem
tertentu bergantung pada pemilihan metode peralatan yang tepat. Cara menentukan
viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa
tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain. Viskometer Ostwald,
viskometer bola jatuh, viskometer “Cup” dan “Bob”, viskometer Stomer, dan
viskometer Kerucut dan Lempeng (Martin dkk, 1993).
C.
Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
·
Botol semprot
·
Filler
·
Viskometer Ostwald
·
Pipet ukur 10 ml
·
Stopwatch
2. Bahan
Bahan
yang digunakan yaitu:
·
Asam asetat 2%
·
Kitosan 0.2%, 0,4%, 0,6% dan 0,8%
1.
D.
Prosedur Kerja
As.
Asetat
|
Kitosan
0,4%
|
Kitosan
0,6%
|
Kitosan
0,8%
|
Kitosan0,2%
|
-
Dipipet 10 ml
-
Dimasukkan dalam vikometer
Ostwald
-
Diisap sampai garis m (garis
atas)
-
Dibiarkan mengalir sampai garis
n
-
Dicatat waktu alirnya
-
Dilakukan triplo
-
Dihitung η-nya (viskositas intrinsik)
-
Dihitung ηsp
dan ηred
-
Dihitung MV
menggunakan persamaan Mark-Howkins
|
5807,64 x 105 D
|
E. Hasil Pengamatan
·
Data pengamatan
Konsentrasi
(g/ml)
|
t1
|
t2
|
t3
|
t
rata-rata
|
ηr
|
ηsp
|
ηred
|
0.002
|
8.92
|
9
|
9.02
|
8.98
|
1.48
|
0.48
|
24
|
0.004
|
13.8
|
13.7
|
13.6
|
13.7
|
2.26
|
1.26
|
63
|
0.006
|
14.8
|
14.6
|
14.5
|
14.63
|
2.41
|
1.41
|
70.5
|
0.008
|
18.4
|
18.2
|
17.8
|
18.13
|
2.99
|
1.99
|
99.5
|
Asam
asetat 2% (Pelarut)
|
5.71
|
6.29
|
6.18
|
6.06
|
-
|
-
|
-
|
·
Kurva Konsentrasi (C) vs Viskositas reduksi (ηred)
ηred
|
C
|
·
Perhitungan
y = 11700x + 5.75
ηred = Km [η]2
C + [η]
persamaan
Mark-Hauwink
[η]
= K Ma
log [η] = log
K + a log M
log
5.75 = log 1.81 10-3
+ 0.93 log M
0.759 = -2.742 + 0.93 log M
log
M =
M = Inv log 3.764
M = 5807,64 105 D
F. Pembahasan
Sturuktur polimer kitosan
Kitosan merupakan jenis polimer alam yang mempunyai bentuk rantai
linier, sebagai produk deasetilasi kitin melalui proses reaksi kimia
menggunakan basa kuat. Kitosan adalah poly-D-glukosamine (tersusun lebih dari
5000 unit glukosamin dan asetilglukosamin) dengan berat molekul lebih dari satu
juta dalton, merupakan dietary fiber (serat yang bisa dimakan) kedua
setelah selulosa.
Pada praktikum ini dimana untuk menentukan berat molekul dari
polimer kitosan dengan menggunakan vikometer Ostwald. Viskometer adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur viskositas dari suatu larutan. Penggunakan
viskometer Ostwald karena metode penggunaannya lebih sederhana dan cepat, serta
viskometer Ostwald hanya digunakan untuk baham-bahan yang memiliki tipe aliran
Newton. Prinsip kerja dari vikometer Ostwald yaitu ditentukan dengan mengukur
waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antata dua tanda ketika
ia mengalir karena gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal. Langkah
pertama yaitu dengan mengukur waktu alir dari pelarut (asam asetat) dan kitosan
dengan berbagai konsentrasi (2%. 4%, 6% dan 8%). Pengukuran waktu alir pelarut
dan kitosan ini dilakukan sebanyak tiga
kali kemudian dihitung t rata-ratanya. Kemudian ditentukan nilai ηr, ηsp dan ηred. Untuk mendapatkan
berat molekul kitosan maka nilai dari [η] harus diketahui. Nilai [η]
didapatkan dengan
memplot ηred vs konsentrasi tiap kitosan dan didapatkan
persamaan garisnya y = 11700x + 5,75 dengan membandingkannya dengan persamaan
Heygin maka didapatkan nilai [η] adalah 5,75,
nilai dari [η] dimasukkan dalam
persamaan persamaan Mark-Hauwink dan didapatkan berat
molekul kitosan 5807,64 105 D.
Dari kurva yang didapatkan dengan memplot Konsentrasi (C) vs Viskositas (ηred) terlihat semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi pula
viskositasnya hal ini terjadi karena
semakin tinggi konsentrasinya maka jumlah molekul zat terlarutnya semakin besar
sehingga akan mempengaruhi waktu alirnya pada viskometer Ostwald. Zat terlarut
yang memiliki konsentrasi tinggi akan memiliki gaya tekan dinding lebih besar
dibanding dengan konsentrasi kecil.
G.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
molekul polimer yang didapatkan dengan menggunakan viskometer Ostwalad adalah 5807,64
105 D
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made,
dkk. 2000. “Analisis Sifat Reologi Gelatin Dari Kulit Ikan Cucut” Jurnal. Jurnal, teknologi dan Industri
Pangan, Vol. XII, No. 1 Th. 2000
Hwang JK, SP Hong, CT Kim. 1997. Effect of molecular weight
and NaCl concentration on dilute solution properties of chitosan. J Food Sci
Nutr 2: 1-5
Martin, Alfred., Swarbrick,
J., Cammarata,
A. 1990. Farmasi
Fisik Edisi ketiga. UI-Press. Jakarta.
Muzzarelli, RAA.
1997. Depolymerization of chitins and
chitosans with hemicellulase, lysozyme, papain, and lipases. Di Dalam RAA.
Muzzarelli dan MG Peter (ed). Chitin Handbook. European Chitin Soc, Grottamare.
Sutiah, K, dkk. 2008. “Studi kualitas minyak goreng dengan Parameter
viskositas dan indeks bias”, Berkala
Fisika Vol 11 ,No.2, April 2008, hal 53-58. FMIPA UNDIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar