A.
Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk:
1.
Mempelajari cara penentuan viskositas Larutan Newton dengan
Viskosimeter Ostwald
2. Mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap
viskositas larutan
B.
Landasan Teori
Viskositas (kekentalan)
adalah salah satu sifat fisik dari suatu cairan atau materi cair.
Viskositas juga merupakan hambatan terhadap aliran suatu cairan yang didefinisikan sebagai rasio antara tegangan
geser (shear stress) terhadap laju geser (shear rate) (Astawan, 2002).
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya
mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan
bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat
seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi
viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan (Sutiah, et al., 2008).
Viskositas dapat ditentukan oleh suatu metode yang akan
mengukur daya tahan (untuk mengalir) yang diberikan oleh cairan. Untuk cairan –
cairan biasa telah menjadi kebiasaan menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
suatu contoh cairan supaya mengalir pada temperatur yang telah diatur melalui
suatu tabung kapiler vertikal yang kecil dan waktu ini diperbandingkan dengan
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama oleh cairan
rujukan. Banyak tabung viskositas yang telah dibuat secara kapiler dan hampir
seluruhnya merupakan perbaikan dari tipe Ostwald (Ansel, 1989).
Viskositas disebabkan karena kohesi
antara partikel zat cair. Zat cair ideal tidak mempunyai viskositas. Zat cair
kental seperti sirup atau oli, mempunyai viskositas besar, sedangkan zat cair
encer seperti air mempunyai viskositas kecil. Viskositas zat cair dapat
dibedakan menjadi dua yaitu viskositas dinamik (µ) atau viskositas absolute dan
viskositas kinematis (Wyllie, 1992).
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang
dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara
lain :
Viskometer
ostwald/kapiler. Viskositas dari cairan Newton bisa
ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk
lewat antara dua tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui suatu tabung
kapiler vertikal yang dikenal sebagai viskometer oswald.
Vikometer bola
jatuh.
Dalam tipe viskometer ini, suatu bola gelas atau bola besi jatuh ke bawah dalam suatu tabung gelas yang hampir vertikal,
mengandung cairan yang diuji pada temperatur konstan. Laju jatuhnya bola yang
mempunyai kerapatan dan diameter tertentu adalah kebalikan fungsi vikositas
sampel tersebut (Martin, 1993).
Viskometer Cup
dan Bob. Prinsip
kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis
ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat.
Viskometer
Cone dan Plate. Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang
semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar, 1990).
C.
Alat Dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan adalah:
Ø Viskometer Ostwald
Ø Pipet ukur 10 ml
Ø Filler
Ø Piknometer
Ø Botol semprot
Ø Stopwatch
Ø Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan yang
digunakan adalah:
Ø Akuades
Ø Gliserol 5%, 10%, 15%, X%
D.
Cara Kerja
1. Pengukuran
Kerapatan (ρ)
-
- Dimasukkan ke dalam piknometer
yang telah diketahui massanya hingga
penuh
- Ditimbang massanya
-
Diulangi perlakuan untuk gliserol 5 %, 10 %, 15 % dan X %.
Hasil pengamatan = …?
2. Penentuan Viskositas (η)
|
- Dipipet 10 ml
- Dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald
- Diisap sampai garis m (batas atas)
- Dibiarkan mengalir sampai garis n (batas bawah)
- Dicatat waktu alirnya
- Dilakukan triple
- Dihitung η -nya
- Diulangi dengan menggunakan larutan gliserol 5%, 10%, 15%, dan X%..
Hasil pengamatan = …?
E. Hasil Pengamatan
1.
Data Pengamatan
Konsentrasi (%)
|
Waktu (s)
|
m (g)
|
η (N/m2s)
|
|||
t1
|
t2
|
t3
|
t rata-rata
|
|||
0 (aquades)
|
5.97
|
6.11
|
5.97
|
6.01
|
9.84
|
0.8705 x10-3 x 10-3
|
5
|
6.83
|
6.80
|
6.89
|
6.84
|
10.1
|
1,016 x 10-3 N/m2s
|
10
|
6.85
|
7.09
|
7.36
|
7.1
|
10.14
|
1,059 x 10-3 N/m2s
|
15
|
7.07
|
7.07
|
7.36
|
7.17
|
10.23
|
1,079 x 10-3 N/m2s
|
X
|
6.94
|
6.89
|
6.90
|
6.91
|
10.12
|
1,023 x 10-3 N/m2s
|
2.
Data Perhitungan
Berat piknometer
kosong = 11,37 gr
Berat sampel = (berat piknometer + gliserol) – berat
piknometer kosong
Volume piknometer = 10 ml
η0 (260C)
= 0,8705x10-3
N/m2s
ü
Untuk gliserol 5%
ω gliserol 5% = 10,1 gr
ρ gliserol 5% = = = 1,01 g/ml
η = η 0. = 0,8705x10-3 N/m2s x = 1,016 x 10-3 N/m2s
ü
Untuk gliserol 10 %
ω gliserol 10% = 10,14 gr
ρ gliserol 10% = = = 1,014 g/ml
η = η0. = 0,8705x10-3 N/m2s x = 1,059 x 10-3 N/m2s
ü
Untuk gliserol 15 %
ω gliserol 15% = 10,23 gr η
ρ gliserol 10% = = = 1,023 gr/ml
η = η0. = 0,8705x10-3 N/m2s x = 1,079 x 10-3 N/m2s
ü
Untuk gliserol X %
ω gliserol sampel X % =
10,12 gr
ρ gliserol X % = = = 1,012 gr/ml
η = η0. = 0,8705x10-3 N/m2s x = 1,029 x 10-3 N/m2s
3.
Kurva
Dik. y = 6 x 10-6 x + 0.001
Dit. Konsentrasi gliserol X% = ….?
Peny. y = 6.10-6 x + 0.001
1,029 x 10-3 = 6.10-6 x + 0.001
X = 4.83%
F. Pembahasan
Vikositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir; makin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi fiskositas adalah suhu, tekanan, berat molekul, konsentrasi
dan densitas.
Faktor suhu berbanding terbalik dengan viskositas dimana semakin tinggi
suhu maka viskositasnya akan semakin kecil sedangkan bila suhunya rendah maka
viskositasnya besar. Ini disebabkan karena pada suhu tinggi ada beberapa jenis
ikatan antar molekul pada larutan gliserol yang putus atau renggang, sehingga
gaya antar molekul berkurang dan mengakibatkan viskositas juga berkurang.
Faktor tekanan berbanding lurus dengan viskositas dimana viskositas akan
bertambah bila tekanan naik. Faktor berat molekul berbanding lurus terhadap viskositas.
Ini disebabkan karena pada cairan yang memiliki berat molekul besar akan
mengakibatkan gaya antar molekul pada cairan tersebut akan meningkat sehingga
mengakibatkan viskositas cairan tersebut juga semakin besar, dengan kata lain
waktu alir yang dibutuhkan untuk melewati pipa juga semakin lambat. Konsentrasi
berbanding lurus dengan viskositas, ini disebabkan semakin banyak konsentrasi
zat terlarut dalam larutan maka gaya gesek antar cairan akan makin besar. Zat terlarut yang memiliki konsentrasi tinggi akan memiliki
gaya tekan ke dinding lebih besar dibanding dengan konsentrasi kecil. Faktor densitas berbanding lurus dengan viskositas.
Viskositas dapat diukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menentukan
viskositas antara lain dengan metode
Viskometer Ostwald, Viskometer Hoppler, Viskometer Cup dan Bob, dan
Viskometer Cone dan Plate. Namun,
Metode yang paling sederhana dan mudah yang dapat digunakan untuk mengukur
suatu cairan dengan viskositas rendah adalah dengan metode Ostwald. Pada
percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald dimana prinsip kerjanya dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan untuk lewat antara 2 tanda ketika ia
mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald.
Pada percobaan akan ditentukan
viskositas gliserol menggunakan viskometer Oswald dengan konsentrasi yang
berbeda-beda 5%, 10%, 15%, dan X%
(larutan gliserol yang belum diketahui konsentrasinya), dan aquades sebagai
larutan pembanding. Dari percobaan didapatkan viskositas gliserol 5% 1,016 x 10-3 N/m2s, gliserol 10% 1,059 x 10-3 N/m2s, dan gliserol
15% 1,079 x 10-3 N/m2s.
Hasil yang didapatkan sesuai dengan teori dimana semakin besar konsentrasi maka
viskositasnya semakin besar. Dengan memplot konsentrasi vs viskositas
didapatkan persamaan garisnya y = 6.10-6X + 0.001, dari persamaan tersebut maka nilai X dapat ditentukan
yaitu 4.83%.
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan cara
metode Ostwald, yaitu dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh cairan untuk
melewati dua tanda pada pipa kapiler dan kemudian membandingkannya dengan
larutan standar. Waktu yang dibutuhkan
oleh gliserol dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh akuades yang telah
diketahui viskositasnya.
2.
Pengaruh kadar terhadap viskositas yaitu berbanding lurus
dimana viskositas suatu cairan akan meningkat apabila konsentrasi dari cairan
tersebut bertambah , sehingga waktu alir yang dibutuhkan semakin lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Astawan,
M., Hariyadi, P., Muliyani, A., 2002,
“Analisis Sifat Reologi
Gelatin dari Kulit
Ikan Cucut”, Jurnal. Teknologi
dan Industri Pangan, Vol 13(1).
Martin, Alfred., Swarbrick, J.,
Cammarata, A, 1990, Farmasi Fisik
Edisi ketiga, UI-Press, Jakarta.
Moechtar.
1990. Farmasi Fisik Bagian Struktur Atom
dan Molekul Zat Padat dan Mikromeretika.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 36.
Sutiah, K, Fidausi, S., Budi, W.S.
2008. “Studi kualitas minyak goreng
dengan Parameter viskositas dan indeks bias”, Berkala Fisika Vol 11 ,No.2, April 2008, hal 53-58. FMIPA UNDIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar