Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Oktober 2014

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN


A.    Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengenal dan membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tegangan muka
B.     Landasan Teori
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang  yang harus diberikan sejajar pada permukaan utuk mengimbangi gaya tarikan ke dalam. Gaya tegangan permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam sistem cgs.  Tegangan antar muka adalah gaya perstuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur dan seperti tergangan permukaan mempunyai satuan dyene/cm. Tegangan antarmuka selalu lebih kecil daripada tegangan permukaan karena gaya adhesif antara dua fase cair yang membentuk suatu antar muka adalah lebih besar daripada bila suatu fase cair dan suatu fase gas berada bersama-sama. Jadi, bila dua cairan bercampur dengan sempurna, tidak ada tegangan antar muka yang terjadi (Martin, dkk., 1993).
Tegangan pennukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antarmolekul di pennukaan zat cair tersebut (Indarniati, 2008).
Metode yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan dalam pipa kapiler, yaitu:
γ = d r g l/ 2
dimana d adalah kerapatan cairan, r adalah jari-jari kapiler, l adalah panjang cairan yang ditekan atau yang akan naik, dan g adalah konstanta gravitasi (Dogra, 1990).
Penentuan tegangan permukaan dan tegangan antar muka dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
1.      Metode Kenaikan Kapiler (Giancoli, 2001).
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka.
2.      Metode Tensiometer Du-Nouy (Giancoli, 2001).
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut.
Sifat antar muka atau tegangan permukaan suatu cairan penting untuk membuat emulsi, gel atau krem. Banyak obat yang dibuat dalam bentuk emulsi dan untuk bisa mempertahankan emulsi ini hingga saatnya dikonsumsi, tentu saja diperlukan pengetahuan tentang teori pembuatan emulsi. Demikian pula untuk gel atau krem sehingga gel atau krem tidak mencair pada saat dikemas dan tidak berjamur karena lembab maka diperlukan senyawa pengatur tegangan muka atau koloid pelindung sebagai penstabil koloid (Widjajanti, Endang, 2009)
.

C.    Alat Dan Bahan
1.      Alat
Alat yang digunakan adalah:
·         Pipa kapiler
·         Piknometer 10 ml
·         Gelas kimia 100 ml, 250 ml
·         Pipet ukur 10 ml
·         Neraca analitik
·         Filler
·         Statif dan klem
2.      Bahan
Bahan yang digunakan adalah:
·         Akuades
·         Methylen Blue 0,01%



D.    Cara Kerja
1.      Penentuan Berat Jenis

Akuades

Methylen Blue 0,01%
 
                                                             

                   -          dimasukkan dalam piknometer
                   -          ditutup
                   -          ditimbang
                   -          dicatat hasilnya
                   -          ditentukan bobot jenis

    ρ akuades = 0,985 gr/ml


    ρ akuades = 0,986 gr/ml

 2.     

Akuades

Methylen Blue 0,01%
Penentuan Tegangan Permukaan                                                     



                  -  dimasukkan dalam gelas kimia 250 ml
                  -  dicelupkan pipa kapiler
                  -  dibiarkan cairan merambat naik
                  -  diukur ketinggian cairan
                                               
        h akuades = 0,7 cm
        h methylen blue = 0,9 cm       



E.     Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Zat cair
Massa zat + piknometer
Massa zat
Kerapatan
Tinggi kenaikan
Akuades
Methylen blue
21,29 gram
21,30 gram
9,85 gram
9,86 gram
1,004 gr/ml
1,002 gr/ml
0,7 cm
0,9 cm

2. Data Perhitungan
Dik. Massa piknometer kosong = 11,44 gram
Massa piknometer + akuades = 21,29 gram
Massa piknometer + methylen blue = 21,30 gram
h akuades = 0,7 cm
h methylen blue = 0,9 cm
Dit. Tegangan gabungan = …..?
Penyelesaian.
·         Massa akuades = 21,29 – 11,44 = 9,85 gram
ρ akuades = 9,85 /10 = 0,985 gr/ml
·         massa methylen blue = 21,30 – 11,44 = 9,86 gram
ρ methylen blue = 9,86 /10 = 0,986 gr/ml
·         Tegangan gabungan = (h1x ρ1)/(h2 x ρ2)
= (0,7 x 0,985)/(0,9 x 0,986)
= 0,776 gram/cm
F.     Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang  yang harus diberikan sejajar pada permukaan utuk mengimbangi gaya tarikan ke dalam. Gaya tegangan permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam sistem cgs.
Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode kenaikan kapiler, dimana prinsip kerjanya dengan mencelupkan pipa kapiler ke dalam cairan dan mengukur kenaikan cairan tersebut. Bila suatu tabung kapiler diletakkan dalam suatu cairan di sebuah beker, biasanya cairan itu naik ke pipa sampai ketinggian tertentu. Hal ini disebabkan bilamana kekuatan adhesi antara molekul-molekul cairan dan dinding kapiler lebih besar daripada kohesi antara molekul-molekul cairan sehingga cairan itu membasahi dinding kapiler. Tapi dalam percobaan ini tidak dilakukan pengukuran tegangan permukaan karena tidak diketahuinya jari-jari dari pipa kapiler, jadi yang dilakukan hanya mengukur tegangan gabungan dengan membandingakan tegangan permukaan aquades dengan methilen blue.
Pertama-tama aquades dan methilen blue ditentukan bobot jenisnya dengan menggunakan piknometer 10 ml, didapatkan bobot jenis aquades dan methilen blue sebesar 0,985 gr/ml dan 0,986 gr/ml. Setelah didapatkan bobot jenisnya maka selanjunya mengukur kenaikan aquades dan methilen blue dengan menggunakan pipa kapiler dan didapatkan kenaikannya 0,7 cm aquades dan 0,9 cm metilen blue. Dari hasil tersebut dapat dikatan metilen blue memiliki tegangan permukaan yang lebih besar dibanding dengan aqudes. Terlihat dari hasil pengukurannya dengan menggunakan pipa kapiler, kenaikan dari metilen blue tidak jauh berbeda dengan kenaikan dari aquades, hal ini desebabkan karena metilen blue amat encer serta konsentrasinya kecil dimaana larutan metilen blue dibuat dari padatan yang kemudian dilarutkan dalam aquades dengan volume tertentu itulah sebabnya bobot jenis dan tinggi kenaikan metilen blue pada pipa kapiler, hampir sama dengan aquades. Dari data yang diperoleh tegangan gabungan dapat ditentukan, yaitu dengan membandingkan tegangan permukaan akuades dengan methylen blue. Tegangan gabungan sebesar 0,776.



G.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Prinsip kerja metode kenaikan kapiler adalah pengukuran tegangan permukaan dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Dari data yang diperoleh tegangan gabungan dapat ditentukan, yaitu dengan membandingkan tegangan permukaan akuades dengan methylen blue. Tegangan gabungan sebesar 0,776.




DAFTAR PUSTAKA
Dogra, SK dan S. Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Universitas Indonesia. Jakarta.

Giancoli, DC. 2001. Fisika Jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Indarniati, dan Ermawai, FU. 2008. “Perancangan Alat Pengukur Tegangan Permukaan Dengan Induksi Elektromagnetik”, Jurnal, Vol 4(1). Universitas negeri Surabaya. Surabaya

Martin, Alfred., Swarbrick, J., Cammarata, A. 1990. Farmasi Fisik Edisi ketiga. UI-Press. Jakarta.

Widjajanti, Endang. 2009. “Peran Kimia Fisika Dalam Industri” Makalah. Universitas Negeri                        Yogyakarta. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar