Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Oktober 2014

Pare

A.    Pare

Buah pare  (Momordica charantia), yang termasuk suku Cucurbitaceae, merupakan golongan tanaman menjalar dan memanjat. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buahnya, daunnya, dan bijinya (Winarno, 2011).
Gambar 3. Pare (Momordica charantia L.)




1.      Taksonomi
Regnum        : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Ordo             : Cucurbitales
Famili           : Cucurbitaceae
Genus           : Momordica
Spesies         : Momordica charantia L.
2.      Morfologi
Pare merupakan tanaman menjalar dengan buahnya panjang bergerigi dan runcing ujungnya. Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, serta dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur dengan karakteristik umum berbentuk spiral, banyak bercabang, dan berbau tidak enak. Tanaman pare mempunyai biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras (Hyeronimus, 2006).
3.      Kandungan Kimia
Buah pare mengandung albuminoid, karbohidrat, zat warna, karantin, hydroxytryptamine, vitamin A, B dan C. Per 100 gr bagian buah yang dapat dimakan mengandung 29 kilo kalori; 1,1 gr protein; 0,3 gr lemak; 6,6 gr karbohidrat; 45 mg kalsium; 64 mg fosfor; 1,4 mg besi; 180 s.l. nilai vit A; 0,08 mg vit B1; 52 mg vit C dan 91,2 gr air. Selain itu juga mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat. Daun pare mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, asam trikosanik, asam resinat, saponin, vitamin A, dan C serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Biji pare mengandung saponin, alkanoid, triterpenoid, asam momordial dan momordisin. Sedangkan akar pare mengandung asam momordial dan asam oleanolat (Subahar, 2004).
4.      Khasiat
Secara umum, buah pare mempunyai berbagai khasiat antara lain anti inflamasi dan antelmintik, selain itu juga dapat sebagai obat untuk penyakit batuk, radang tenggorokan, sakit mata merah, demam, malaria, menambah nafsu makan, kencing manis, rhematik, sariawan, bisul, abses, demam, malaria, sakit liver, serta sembelit. Buah pare digunakan pada demam, disentri biasanya digunakan buah pare segar, kencing manis yang biasanya digunakan buah pare, radang tenggorokan. Daun pare digunakan pada disentri, kencing manis, membangkitkan nafsu makan, nifas,pelancar ASI, sakit liver, bisul (obat luar) digunakan 1 buah segar lalu dilumatkan dan diborehkan, radang kulit bernanah (obat luar). Sedangkan akar pare digunakan pada disentri amoeba (Subahar, 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar