A. Jahe
Jahe-jahean (Famili; Zingiberaceae)
sudah dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat sejak
berabad-abad yang lalu. Zingiber
officinale (jahe) adalah salah satu yang digunakan sebagai bahan mentah dalam
pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional (Tim Bina Karya Tani,
2008).
Gambar
1. Tanaman Jahe (Zingiber
officinale)
1.
Taksonomi
Regnum : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae
Genus :
Zingiber
Species : Zingiber officinale
2. Morfologi
Tanaman
Morfologi
jahe secara umum terdiri atas struktur rimpang, batang, daun, bunga dan buah.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30-100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15-23 mm dan panjang 8-15 mm.
Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya ada tiga jenis jahe yang
dikenal, yaitu: jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) atau jahe
putih, jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber officinale var.
Amarum), dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) atau jahe sunti
(Wardana dkk., 2002). Tanaman jahe tumbuh tegak selama bertahun-tahun dengan
ketinggian 1-3 kaki. Cabangnya dikelilingi pelepah sebagai tempat tinggal
daun-daunan bertingkat dua. Kayunya menyerupai paku kekuningan dengan
bunga-bunga bertepi ungu yang menjadi penguat di bagian bawahnya yang berwarna
kuning kehijauan, namun, jahe jarang berbunga dalam pembudidayaan (Aminah,
2004).
3.
Kandungan Kimia
Kandungan senyawa metabolit sekunder
pada tanaman jahe-jahean terutama dari golongan flavonoid, fenol, terpenoid dan
minyak atsiri. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Zingiberaceae ini umumnya dapat
menghambat pertumbuhan patogen yang merugikan kehidupan manusia, diantaranya
bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, jamur Neurospora sp, Rhizopus
sp. dan Penicillium sp. (Nursal et
al., 2006).
4. Khasiat
Berdasarkan
sejumlah penelitian, jahe memiliki manfaat antara lain untuk merangsang
pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah sehingga darah
mengalir lebih cepat dan lancar. Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah
menjadi turun. Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama,
protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah
lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan. Jahe
sekurangnya mengandung 19 komponen bioaktif yang berguna bagi tubuh. Komponen
yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah
penggumpalan darah. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar
kolesterol. Jahe dapat menghambat serotonin sebagai senyawa kimia pembawa pesan
yang menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual (Amalia, 2004).
Menurut Aminah
(2004), jahe mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai antioksidan dan
antikanker. Jahe adalah salah satu bahan pangan yang mengandung senyawa fenol
yang berperan sebagai antioksidan. Jahe juga termasuk jenis bahan pangan yang
berpotensi dalam pencegah kanker karena terbukti memiliki aktivitas antioksidan
dan antikanker (antikarsinogenik) yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar