Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Oktober 2014

Jahe

A.    Jahe

Jahe-jahean (Famili; Zingiberaceae) sudah dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat sejak berabad-abad yang lalu. Zingiber officinale (jahe) adalah salah satu yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional (Tim Bina Karya Tani, 2008).
Gambar 1. Tanaman Jahe (Zingiber officinale)

1.      Taksonomi
Regnum                  : Plantae
Divisi                      : Spermatophyta
Sub-divisi               : Angiospermae
Kelas                       : Monocotyledoneae
Ordo                       : Zingiberales
Famili                      : Zingiberaceae
Genus                     : Zingiber
Species                    : Zingiber officinale
2.      Morfologi Tanaman
Morfologi jahe secara umum terdiri atas struktur rimpang, batang, daun, bunga dan buah. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30-100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15-23 mm dan panjang 8-15 mm. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya ada tiga jenis jahe yang dikenal, yaitu: jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) atau jahe putih, jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) atau jahe sunti (Wardana dkk., 2002). Tanaman jahe tumbuh tegak selama bertahun-tahun dengan ketinggian 1-3 kaki. Cabangnya dikelilingi pelepah sebagai tempat tinggal daun-daunan bertingkat dua. Kayunya menyerupai paku kekuningan dengan bunga-bunga bertepi ungu yang menjadi penguat di bagian bawahnya yang berwarna kuning kehijauan, namun, jahe jarang berbunga dalam pembudidayaan (Aminah, 2004).
3.      Kandungan Kimia
Kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman jahe-jahean terutama dari golongan flavonoid, fenol, terpenoid dan minyak atsiri. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Zingiberaceae ini umumnya dapat menghambat pertumbuhan patogen yang merugikan kehidupan manusia, diantaranya bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, jamur Neurospora sp, Rhizopus sp. dan Penicillium sp. (Nursal et al., 2006).
4.      Khasiat
Berdasarkan sejumlah penelitian, jahe memiliki manfaat antara lain untuk merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah menjadi turun. Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan. Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bioaktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol. Jahe dapat menghambat serotonin sebagai senyawa kimia pembawa pesan yang menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual (Amalia, 2004).
Menurut Aminah (2004), jahe mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai antioksidan dan antikanker. Jahe adalah salah satu bahan pangan yang mengandung senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan. Jahe juga termasuk jenis bahan pangan yang berpotensi dalam pencegah kanker karena terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker (antikarsinogenik) yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar