Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 September 2014

PENGGUNAAN BUAH CRANBERRY (Vaccinium macrocarpon) DALAM PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

A.     Pendahuluan
1.      Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di dalam saluran kemih. Dalam keadaan normal, air kemih tidak mengandung bakteri, virus ataupun mikrooraganime lain sehingga air kemih di dalam sistem saluran kemih biasanya steril. Walaupun demikian ujung uretra bagian bawah dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya akan semakin berkurang di bagian uretra yang berdekatan dengan kandung kemih.
Infeksi saluran kemih terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikatakan jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin, namun jika hanya terdapat 10.000 atau kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri (Jawetz et al, 1991).
2.      Patofisiologi ISK
Uretra wanita utamanya mudah megalami infeksi bakteri akibat migrasi dari anus atau vagina. Normalnya, flora nonpatogen vagina dan uretra termasuk Lactobacillus, Streptococcus sp., Staphylococcus sp., dan Diphteroid. Kemampuan bakteri patogen untuk berkolonisasi berhubungan dengan perubahan flora kolon dan vagina, dan penggunaan antibiotik dan spermisida. Hilangnya Lactobacillus yang menghasilkan H2O2, memfasilitasi kolonisasi E. Coli. Sebagai tambahan, normalnya urin mencegah infeksi dengan sendirinya lewat mekanisme antibakteri. E. Coli adalah patogen yang paling banyak menyebabkan ISK. Salah satu faktor utama dari potensi infeksinya adalah kemampuannya untuk melekat pada sel epitel saluran kemih. E. coli dan proteus melekat pada sel uroepitel melalui proteinaceous appendages yang disebut fimbriae. E. Coli melekat pada sel uroepitel melalui pili tipe 1, suatu organel permukaan berambut dengan FimH binding mannosa, yang merupakan komponen protein pada ujung fmbrae yang berperan sebagai pelekat (Head, 2008).
3.        Obat-Obat Infeksi Saluran Kemih
Prinsip pengobatan  infeksi saluran kemih adalah memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika. Pengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotika yang telah diseleksi terutama didasarkan pada beratnya gejala penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnya komplikasi. Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua, yaitu antibiotika oral dan parenteral. Antibiotika oral misalnya adalah Sulfonamid, Trimetoprim-sulfametoksazol, Penicillin, Cephaloporin, Tetrasiklin, Quinolon, Nitrofurantoin dan Azithromycin. Antibiotika parenteral yang digunakan misalnya adalah Amynoglycosida, Penicillin, Cephalosporin, Imipenem/silastatin dan Aztreonam.
B.    Cranberry (Vaccinium macrocarpon)
1.      Klasifikasi Tanaman
Kingdom          :Plantae
Subkingdom
     :Tracheobinota
Superdivision
    :Spermatophyta
Division
            :Magnoliophyta
Class
                :Magnoliopsida
Subclass           :Dilleniidae
Order
               :Ericales
Family
              :Ericaceae
Genus
               :Vaccinium
Species
:Vaccinium macrocarpon
Nama umum :cranberry Amerika, bearberry, cranberry hitam
2.      Deskripsi Tanaman
Vaccinium macrocarpon atau lebih dikenal sebagai buah Cranberry merupakan salah satu jenis tanaman dalam keluarga berry yang termasuk tanaman semak atau tanaman yang biasanya tumbuh liar. Tanaman cranberry biasanya ditemukan di Eropa bagian utara, Amerika, Kanada dan Asia Barat. Cranberry merupakan tanaman semak-semak yang tumbuh merambat ke atas sepanjang 2 meter dan memiliki tinggi 5-20 cm, memiliki batang yang kurus tapi kuat dan mempunyai daun kecil yang berwarna hijau. Bunganya berwarna pink. Buah berry lebih besar dibandingkan dengan daun tanamannya; awalnya berwarna putih akan tetapi warnanya berubah menjadi merah ketika buahnya masak.
3.      Penggunaan dalam Masyarakat
Cranberry secara historis digunakan tidak hanya sebagai makanan, tetapi juga sebagai obat-obatan. Hal ini diawali oleh bangsa Eropa Suku Maine yang menggunakan cranberry untuk mengobati batu ginjal dan masalah kemih lainnya. Bagian yang digunakan sebagai makanan maupun obat-obatan adalah buah yang matang dan sangat asam.. Cranberry adalah pengobatan populer untuk infeksi saluran kemih (ISK) sebelum dikenal antibiotik, dan terus digunakan secara luas sebagai pengobatan untuk tujuan ini (Kemper, 1999).
Pada awalnya diyakini manfaat cranberry dalam pengobatan infeksi saluran kemih karena kandungan asam hipurat yang berpotensi mengasamkan urin. Namun penelitian selanjutnya yang memfokuskan pada patogenesis ISK, diketahui mekanisme aksi cranberry dalam pencegahan dan pengobatan ISK adalah sebagai agen antiadhesi.  Cranberry telah ditemukan efektif dalam bentuk jus murni, koktail manis dan kapsul atau tablet ekstrak (Head, 2008). s
C.    Data Ilmiah
1.      Kandungan Kimia
·        Karbohidrat: glukosa, fruktosa
·        Asam organik: asam askorbat, asam benzoat, asam sitrat, asam kuinat, asam malat.
·        Senyawa lainnya: proanthocyanidins, Vitamin C, triterpenoid, katekin, lektin.
Cranberry mengandung air sekitar 88%. Komponen yang diketahui berperan dalam pengobatan ISK adalah proanthocyanidins (Kemper, 1999).
2.      Mekanisme Kerja
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keasaman cranberry bukanlah penyebab efek antimikrobanya. Bukti menunjukkan bahwa zat yang dikenal sebagai proanthocyanidins , yang ditemukan dalam cranberry dapat mengganggu adhesi bakteri ( terutama E. coli ) pada dinding saluran kemih. E. Coli melekat pada sel uroepitel melalui pili tipe 1, suatu organel permukaan berambut dengan FimH binding mannosa, yang merupakan komponen protein pada ujung fmbrae yang berperan sebagai pelekat Dengan mencegah E. coli mengikat ke sel saluran kemih, senyawa ini dapat menjaga bakteri sepenuhnya untuk menjajah dan menyerang saluran kemih .
3.      Studi Eksperimental
a.       Kemper, 1999
-         Data In Vitro:
Penelitian difokuskan  pada efek cranberry pada adhesi epitel bakteri. Wanita dengan infeksi saluran kemih berulang tampaknya sangat rentan terhadap adhesi bakteria uropatogenik. Strain Uropatogenik mengandalkan fimbrial adhesi tipe P untuk memungkinkan kolonisasi dan infeksi. Proanthocyanidins dalam cranberry mencegah adhesi fimbrial tipe P E. Coli.
Dari 77 isolat E. coli dalam sebuah penelitian, jus cranberry secara signifikan menghambat epitel kemih pada lebih dari 60%. Pada 22 pasien yang meminum 15 ons jus cranberry, urin dari 15 pasien menunjukkan aktivitas yang signifikan 1-3 jam setelahnya.
-         Data In Vivo:
Cocktail Cranberry diberikan pada tikus selama 14 hari, menghasilkan 80% penghambatan adhesi E. coli ke sel Uroepithelial.



-         Data Klinis:
·        Pada 28 pasien dengan ISK berulang yang diberi 4 - 6 ons jus cranberry setiap hari selama tujuh minggu, 19 diantaranya tidak memiliki infeksi lebih lanjut selama tujuh minggu.
·        Dalam studi kasus, dibandingkan wanita muda yang menderita ISK dengan wanita yang tidak mengalami ISK, meminum Jus cranberry dan terlihat penurunan resiko hingga 50%.
·        Di antara 10 wanita muda dengan ISK berulang dalam percobaan cross-over pengobatan profilaksis cranberry (kapsul 400 mg), selama tiga bulan pengobatan memberikan hasil tinggal 6 pasien yang menderita ISK.
·        Dalam uji coba terkontrol acak dari pasien rawat inap di rumah sakit Belanda, selama empat minggu pasien meminum jus cranberry (15 ml dua kali sehari ), secara signifikan menghasilkan lebih sedikit bakteriuria.
·        Dalam uji coba terkontrol 153 wanita lansia, diberikan 300 ml setiap hari  jus cranberry komersial. Pasien yang meminum jus cranberry secara signifikan memiliki risiko bakteriuria yang lebih rendah selama enam bulan perawatan.
-         Toksisitas dan Kontraindikasi
Toksisitas                : mengonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare dan sakit perut.
Kontraindikasi         : Karena tingginya kadar gula, hati-hati penggunaanya dalam jumlah besar pada pasien rentan hiperglikemia, obesitas atau karies gigi.
-         Interaksi
Dalam sebuah penelitian, pasien yang meminum omeprazole dengan jus cranberry memiliki peningkatan penyerapan vitamin B12 dibandingkan dengan yang mengonsumsi omeprazole dengan air. Tidak ada interaksi yang diketahui antara jus cranberry dengan antimikroba kecuali dalam kondisi gangguan pengasaman urin.
-         Dosis
Pemberian informasi dosis bukan merupakan rekomendasi namun lebih menunjukkan kisaran dosis yang biasa digunakan dalam praktek herbal. Dosis yang diberikan untuk penggunaan tunggal harus disesuaikan ketika digunakan dalam kombinasi. Dosis juga bervariasi sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan kondisi pasien.
Dosis dewasa untuk profilaksis ISK:
Cocktail Cranberry: 90 - 150 ml atau 3-16 ons cairan dua kali sehari.
Jus cranberry: 15 - 30 ml sehari.
Jus cranberry bubuk terenkapsulasi: 300-400 mg kapsul, 2 x sehari.
Cranberry segar atau beku: 1,5 ons, 2 kali sehari.
Dosis anak-anak: tidak diketahui.
Dosis yang digunakan dalam herbal kombinasi herbal: bervariasi.
b.      Head, 2008
-         Keamanan selama Kehamilan:
Tinjauan dilakukan oleh University of Toronto School of Pharmacy, yaitu survei terhadap 400 wanita hamil. Diungkapkan bahwa idak ada efek samping yang berhubungan dengan konsumsi cranberry dalam bentuk apapun. Melihat profil keamanannya, dapat dikatakan bahwa cranberry adalah alternatif pencegahan ISK selama kehamilan.
-         Potensi Interaksi
Dalam sebuah penelitian terhadap sukarelawan sehat yang  diberikan 200 mL jus cranberry tiga kali sehari selama 10 hari, memperlihatkan cranberry tidak mempengaruhi metabolisme obat yang diberikan pada hari ke-5, termasuk 10 mg warfarin (dimetabolisme oleh isoenzim CYP2C9), 1 mg tizanidine (dimetabolisme oleh CYP1A2), dan 0,5 mg midazolam (dimetabolisme oleh CYP3A4).



DAFTAR PUSTAKA
Dipiro, J.T., Chisholm-Burns, M. A. Wells, B.G., Schwinghmmer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M.,dan Rotschafer, J.C. 2008. Pharmacotherapy. Principle and Practice. MC Graw hill.

Geetha R.V. Roy, Anitha dan T, Lakshmi. 2011. Nature’s Weapon against Urinary Tract Infections. International Journal of Drug Development & Research. July-September 2011; 3 (3) ISSN 0975-9344.

Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19th ed , Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo Californiam 1991.


Kathleen A. Head, ND. 2008. Natural Approaches to Prevention and Treatment of Infections of the Lower Urinary Tract. Alternative Medicine Review Vol (13); Num (3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar