A.
Pendahuluan
1. Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme di dalam saluran kemih. Dalam keadaan normal,
air kemih tidak mengandung bakteri, virus ataupun mikrooraganime lain sehingga
air kemih di dalam sistem saluran kemih biasanya steril. Walaupun demikian
ujung uretra bagian bawah dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya akan semakin
berkurang di bagian uretra yang berdekatan dengan kandung kemih.
Infeksi saluran
kemih terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri
akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi
saluran kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat
dikatakan jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin, namun jika hanya
terdapat 10.000 atau kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi
bakteri (Jawetz et al, 1991).
2.
Patofisiologi
ISK
Uretra
wanita utamanya mudah megalami infeksi bakteri akibat migrasi dari anus atau
vagina. Normalnya, flora nonpatogen vagina dan uretra termasuk Lactobacillus,
Streptococcus sp., Staphylococcus sp., dan Diphteroid. Kemampuan bakteri
patogen untuk berkolonisasi berhubungan dengan perubahan flora kolon dan
vagina, dan penggunaan antibiotik dan spermisida. Hilangnya Lactobacillus yang
menghasilkan H2O2, memfasilitasi kolonisasi E. Coli. Sebagai tambahan,
normalnya urin mencegah infeksi dengan sendirinya lewat mekanisme antibakteri.
E. Coli adalah patogen yang paling banyak menyebabkan ISK. Salah satu faktor
utama dari potensi infeksinya adalah kemampuannya untuk melekat pada sel epitel
saluran kemih. E. coli dan proteus melekat pada sel uroepitel melalui
proteinaceous appendages yang disebut fimbriae. E. Coli melekat pada sel
uroepitel melalui pili tipe 1, suatu organel permukaan berambut dengan FimH
binding mannosa, yang merupakan komponen protein pada ujung fmbrae yang
berperan sebagai pelekat (Head, 2008).
3.
Obat-Obat
Infeksi Saluran Kemih
Prinsip
pengobatan infeksi saluran kemih adalah
memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika. Pengobatan infeksi saluran
kemih menggunakan antibiotika yang telah diseleksi terutama didasarkan pada
beratnya gejala penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnya komplikasi.
Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua,
yaitu antibiotika oral dan parenteral. Antibiotika oral misalnya adalah
Sulfonamid, Trimetoprim-sulfametoksazol, Penicillin, Cephaloporin, Tetrasiklin,
Quinolon, Nitrofurantoin dan Azithromycin. Antibiotika parenteral yang
digunakan misalnya adalah Amynoglycosida, Penicillin, Cephalosporin, Imipenem/silastatin
dan Aztreonam.
B.
Cranberry
(Vaccinium
macrocarpon)
1. Klasifikasi Tanaman
Subkingdom :Tracheobinota
Superdivision :Spermatophyta
Division :Magnoliophyta
Class :Magnoliopsida
Subclass :Dilleniidae
Order :Ericales
Family :Ericaceae
Genus :Vaccinium
Species :Vaccinium macrocarpon
Nama umum :cranberry
Amerika, bearberry, cranberry hitam
2. Deskripsi Tanaman
Vaccinium macrocarpon
atau lebih dikenal sebagai buah Cranberry merupakan salah satu
jenis tanaman dalam keluarga berry
yang termasuk tanaman semak atau tanaman yang biasanya tumbuh liar. Tanaman
cranberry biasanya ditemukan di Eropa bagian utara, Amerika, Kanada dan Asia
Barat. Cranberry merupakan tanaman semak-semak yang tumbuh merambat ke atas
sepanjang 2 meter dan memiliki tinggi
5-20 cm, memiliki batang yang kurus tapi kuat dan mempunyai daun kecil yang
berwarna hijau. Bunganya berwarna pink. Buah berry lebih besar dibandingkan
dengan daun tanamannya; awalnya berwarna putih akan tetapi warnanya berubah
menjadi merah ketika buahnya masak.
3. Penggunaan dalam Masyarakat
Cranberry
secara historis digunakan tidak hanya
sebagai makanan, tetapi juga sebagai
obat-obatan. Hal ini diawali oleh bangsa Eropa Suku Maine yang menggunakan cranberry
untuk mengobati batu ginjal dan masalah kemih lainnya. Bagian yang digunakan sebagai makanan
maupun obat-obatan adalah buah yang matang
dan sangat asam.. Cranberry adalah pengobatan
populer untuk infeksi saluran kemih (ISK) sebelum
dikenal antibiotik,
dan terus digunakan secara luas sebagai pengobatan
untuk tujuan
ini (Kemper, 1999).
Pada awalnya
diyakini manfaat cranberry dalam pengobatan infeksi saluran kemih karena
kandungan asam hipurat yang berpotensi mengasamkan urin. Namun penelitian selanjutnya yang memfokuskan
pada patogenesis ISK, diketahui mekanisme aksi cranberry dalam pencegahan
dan pengobatan ISK adalah sebagai agen antiadhesi. Cranberry telah ditemukan
efektif dalam bentuk jus murni, koktail manis dan kapsul atau tablet ekstrak (Head, 2008). s
C. Data Ilmiah
1.
Kandungan
Kimia
·
Karbohidrat:
glukosa, fruktosa
·
Asam
organik: asam askorbat, asam benzoat, asam sitrat, asam kuinat, asam malat.
·
Senyawa lainnya:
proanthocyanidins, Vitamin C, triterpenoid, katekin,
lektin.
Cranberry
mengandung air sekitar 88%. Komponen yang diketahui berperan dalam pengobatan
ISK adalah proanthocyanidins (Kemper, 1999).
2.
Mekanisme
Kerja
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keasaman cranberry
bukanlah penyebab efek antimikrobanya. Bukti
menunjukkan bahwa zat yang dikenal sebagai proanthocyanidins , yang ditemukan
dalam cranberry dapat mengganggu adhesi bakteri ( terutama E. coli ) pada dinding
saluran kemih. E. Coli melekat pada sel uroepitel melalui pili tipe 1, suatu
organel permukaan berambut dengan FimH binding mannosa, yang merupakan komponen
protein pada ujung fmbrae yang berperan sebagai pelekat Dengan mencegah E. coli
mengikat ke sel saluran kemih, senyawa ini dapat menjaga bakteri sepenuhnya
untuk menjajah dan menyerang saluran kemih .
3. Studi Eksperimental
a. Kemper, 1999
-
Data
In Vitro:
Penelitian
difokuskan pada efek cranberry
pada adhesi epitel bakteri. Wanita dengan infeksi saluran kemih berulang
tampaknya sangat rentan terhadap adhesi bakteria uropatogenik. Strain Uropatogenik
mengandalkan fimbrial adhesi tipe P untuk memungkinkan kolonisasi dan infeksi.
Proanthocyanidins dalam cranberry mencegah adhesi fimbrial tipe P E. Coli.
Dari
77 isolat E. coli dalam sebuah penelitian, jus cranberry secara signifikan
menghambat epitel kemih pada lebih dari 60%. Pada 22 pasien yang meminum 15 ons
jus cranberry, urin dari 15 pasien menunjukkan aktivitas yang signifikan 1-3
jam setelahnya.
-
Data
In Vivo:
Cocktail
Cranberry diberikan pada tikus selama 14 hari, menghasilkan 80% penghambatan
adhesi E. coli ke sel Uroepithelial.
-
Data
Klinis:
·
Pada 28 pasien dengan
ISK berulang yang diberi 4 - 6 ons jus cranberry setiap hari selama tujuh
minggu, 19 diantaranya tidak memiliki infeksi lebih lanjut selama tujuh minggu.
·
Dalam studi kasus, dibandingkan
wanita muda yang menderita ISK dengan wanita yang tidak mengalami ISK, meminum
Jus cranberry dan terlihat penurunan resiko hingga 50%.
·
Di antara 10 wanita muda
dengan ISK berulang dalam percobaan cross-over
pengobatan profilaksis cranberry (kapsul 400 mg), selama tiga bulan pengobatan memberikan
hasil tinggal 6 pasien yang menderita ISK.
·
Dalam uji coba
terkontrol acak dari pasien rawat inap di rumah sakit Belanda, selama empat
minggu pasien meminum jus cranberry (15 ml dua kali sehari ), secara signifikan
menghasilkan lebih sedikit bakteriuria.
·
Dalam uji coba terkontrol
153 wanita lansia, diberikan 300 ml setiap hari jus cranberry komersial. Pasien yang meminum
jus cranberry secara signifikan memiliki risiko bakteriuria yang lebih rendah
selama enam bulan perawatan.
-
Toksisitas dan Kontraindikasi
Toksisitas :
mengonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare dan sakit perut.
Kontraindikasi :
Karena tingginya kadar gula, hati-hati penggunaanya
dalam jumlah besar pada pasien rentan hiperglikemia,
obesitas atau karies gigi.
-
Interaksi
Dalam sebuah penelitian,
pasien yang meminum omeprazole dengan jus
cranberry memiliki peningkatan penyerapan vitamin B12 dibandingkan
dengan yang mengonsumsi omeprazole dengan air. Tidak
ada interaksi yang diketahui antara
jus cranberry dengan antimikroba
kecuali dalam kondisi gangguan pengasaman
urin.
-
Dosis
Pemberian
informasi dosis bukan merupakan rekomendasi namun lebih
menunjukkan kisaran dosis yang biasa digunakan dalam praktek herbal. Dosis yang
diberikan untuk penggunaan tunggal harus disesuaikan ketika digunakan dalam kombinasi. Dosis juga bervariasi sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan kondisi pasien.
Dosis
dewasa untuk profilaksis ISK:
Cocktail
Cranberry: 90 - 150 ml atau 3-16 ons cairan
dua kali sehari.
Jus
cranberry: 15 - 30 ml sehari.
Jus
cranberry bubuk terenkapsulasi:
300-400 mg kapsul, 2 x sehari.
Cranberry segar atau
beku: 1,5 ons, 2 kali sehari.
Dosis anak-anak: tidak
diketahui.
Dosis
yang digunakan dalam herbal kombinasi
herbal: bervariasi.
b.
Head,
2008
-
Keamanan selama
Kehamilan:
Tinjauan
dilakukan oleh University of
Toronto School of Pharmacy, yaitu survei terhadap 400 wanita hamil. Diungkapkan
bahwa idak ada efek samping yang berhubungan dengan
konsumsi cranberry dalam bentuk apapun. Melihat profil keamanannya, dapat dikatakan bahwa cranberry
adalah alternatif pencegahan ISK selama
kehamilan.
-
Potensi Interaksi
Dalam sebuah
penelitian terhadap sukarelawan sehat yang diberikan 200 mL jus cranberry tiga kali
sehari selama 10 hari, memperlihatkan cranberry tidak mempengaruhi metabolisme
obat yang diberikan pada hari ke-5, termasuk 10 mg warfarin (dimetabolisme oleh
isoenzim CYP2C9), 1 mg tizanidine (dimetabolisme oleh CYP1A2), dan 0,5 mg
midazolam (dimetabolisme oleh CYP3A4).
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro, J.T., Chisholm-Burns, M. A. Wells,
B.G., Schwinghmmer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M.,dan Rotschafer, J.C.
2008. Pharmacotherapy. Principle and Practice. MC Graw hill.
Geetha R.V. Roy, Anitha dan T, Lakshmi. 2011.
Nature’s Weapon against Urinary Tract Infections. International Journal of Drug
Development & Research. July-September 2011; 3 (3) ISSN 0975-9344.
Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology,
19th ed , Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo Californiam 1991.
Kathleen A. Head, ND. 2008. Natural Approaches
to Prevention and Treatment of Infections of the Lower Urinary Tract.
Alternative Medicine Review Vol (13); Num (3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar