Formulasi
Gel Pengelupas Kulit Mati yang Mengandung Etil Vitamin C dalam Sistem
Penghantaran Macrobead®
Abstrak: Untuk
memulihkan penampilan yang baik dari kulit, sel kulit mati harus dilepaskan,
antara lain dengan menggunakan agen pengelupasan, dan untuk menyegarkan kulit
etil kulit vitamin C dapat digunakan sebagai antioksidan. Formulasi dan
evaluasi dari pengelupasan kulit gel yang mengandung etil vitamin C dengan
sistem pengantar macrobead®, menggunakan acrylates copolymer dan carboxy
vinyl polymer sebagai basis gel telah dilakukan. Evaluasi gel itu termasuk
evaluasi fisik dan pemeriksaan keamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
etil vitamin C bisa terserap ke dalam sistem macrobead® dengan
penyerapan yang baik dalam rasio konten aktif dan macrobead® 3:4.
Berdasarkan evaluasi fisik formula gel, ditemukan bahwa formula dengan bahan
dasar acrylates copolymer telah
mengubah konsistensi dan homogenitas gel, tapi tidak pada formula dengan bahan
dasar carboxy vinyl polymer. Gel
menggunakan carboxy vinyl polymer
menunjukkan kestabilan fisik yang baik untuk 28 hari penyimpanan. Evaluasi keamanan
menunjukkan bahwa sediaan ini aman digunakan untuk itu tidak menyebabkan
iritasi pada kulit pemakainya. Pemeriksaan menunjukkan bahwa persiapan bisa mengelupas
sel kulit mati dan dengan demikian dapat menyegarkan kulit pengguna secara
efektif.
Pada
jurnal penelitian “Formulasi Gel
Pengelupas Kulit Mati yang Mengandung Etil Vitamin C dalam Sistem Penghantaran
Macrobead®” ini di lakukan sebuah formulasi gel yang bertujuan untuk
mengetahui efek antioksidannya. Dasar dari penelitian ini di maksudkan untuk
membantu memulihkan penampilan kulit dengan cara melakukan proses
pengangkatan sel-sel kulit mati menggunakan
bahan dasar Vitamin C sebagai bahan utama yang memberikan efek antioksidan. Karena
vitamin C memiliki stabilitas kimia
yang kurang baik,
telah dikembangkan senyawa turunan
vitamin C yang lebih stabil dan mampu meningkatkan
kemampuan absorpsi pada kulit. Senyawa turunan vitamin C tersebut salah satunya
adalah Etil Vitamin C. Derivat vitamin
C ini dapat larut dalam basis lemak maupun air,
mudah berpenetrasi ke
dalam kulit, mampu menghambat pembentukan
melanin, mencegah dermatitis,
serta meningkatkan elastisitas dan warna kulit, sehingga sangat
potensial digunakan dalam sediaan kosmetika.
Untuk
meningkatkan fungsi zat aktif, memudahkan penyampaian obat, dan mengurangi beberapa sifat yang tidak
diinginkan, khususnya pada proses pengelupasan kulit, telah dikembangkan
berbagai sistem penghantaran obat. Salah
satu sistem penghantaran obat yang sering digunakan pada sediaan yang bersifat
mengelupas dan abrasif adalah sistem penghantaran Macrobead®.
Macrobead®
merupakan partikel berukuran 200-400 µm yang disintesis dari lauryl
methacrylate/dimethacrylate crosspolymer dan mampu memuat partikel hidrofilik
maupun lipofilik. Keuntungan dari penggunaan sistem penghantaran ini adalah
dapat meningkatkan stabilitas zat aktif, meminimalisasi iritasi, dan
meningkatkan fleksibilitas formulasi. Sistem penghantaran ini sangat cocok
dengan formulasi sediaan gel.
Gel
adalah suatu sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit dua
konstituen yang terdiri dari massa seperti pagar yang rapat dan diselusupi oleh
cairan. Gel memiliki sifat yang lunak, lembut, mudah dioleskan, serta tidak
meninggalkan lapisan berminyak pada permukaan kulit. Hal ini merupakan nilai tambah yang menunjukkan kemerataan distribusi
dari komponen pembentuk gel dalam pelarut.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka pada penelitian ini telah diformulasikan suatu
sediaan pengelupas sel kulit mati yang mengandung etil vitamin C, menggunakan sistem
penghantaran Macrobead® dalam bentuk sediaan gel.
Pada
formulasi ini dibuat dua jenis sediaan gel yang berbeda, dimana sediaan gel
yang pertama menggunakan formulasi antara basis Acrylates copolymer (Viscolam® SMC-20) dengan etil vitamin C
sedangkan pada sediaan gel yang kedua menggunakan formulasi antara basis carboxy vinyl polymer (Aqupec HV- 505)
dengan etil vitamin C. Kedua sediaan tersebut sama-sama menggunakan sistem
penghantaran obat Macrobead®.
Setelah
di lakukan proses formulasi dan telah di dapatkan formulasi sediaan gel yang
dianggap terbaik kemudian akan di lakukan lagi beberapa tahapan evaluasi dan
uji terhadap kedua formulasi sediaan gel tersebut yang masing-masing mempunyai
basis gel yang berbeda-beda. Tahap tersebut diantaranya adalah Evaluasi fisik
sediaan gel (organoleptik, pH, dan
viskositas selama 28 hari penyimpanan), uji keamanan sediaan gel (mengamati reaksi yang terjadi pada kulit),
uji efektifitas sediaan gel (perubahan
yang terjadi pada struktur alami kulit) dan analisis data (Data pengamatan perubahan pH dan viskositas
dari exfoliating gel etil vitamin C dengan basis carboxy vinyl polymerdianalisis
dengan metode statistik desain eksperimental faktorial).
Dari
beberapa rangkaian formulasi, analisis dan uji terhadap kedua formulasi sediaan
tersebut, pada formulasi sediaan gel menggunakan etil vitamin C dengan basis Acrylates copolymer (Viscolam® SMC-20)
menunjukkan bentuk sediaan dengan dispersi Macrobead® yang homogen
pada hari pembuatannya. Namun, semakin lama hari penyimpanannya, kestabilan
fisik sediaan makin menurun. Hal ini
ditandai dengan timbulnya endapan mulai pada pengamatan hari ke-14 penyimpanan.
Endapan tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya interaksi antara
bahan-bahan yang digunakan sehingga mengganggu kestabilan fisik sediaan. Selain
itu, karena berwujud cair, basis gel acrylates
copolymer yang digunakan hanya sedikit memuat kandungan zat aktif. Dengan
demikian, gel tidak mampu mempertahankan
kestabilan fisiknya. Keasaman (pH)
gel selama 28 hari penyimpanan menunjukkan sedikit penurunan dengan
meningkatnya konsentrasi etil vitamin C hal ini disebabkan oleh pengaruh vitamin
C yang bersifat asam. Viskositas gel meningkat dengan bertambahnya konsentrasi
etil vitamin C. Dengan demikian,
formulasi dengan basis gel acrylates
copolymer tidak dapat direkomendasi untuk sediaan gel pengelupas sel mati
yang mengandung etil vitamin C dalam sistem pengahantaran Macrobead®.
Sedangkan
pada formulasi sediaan gel yang menggunakan etil vitamin C dengan basis carboxy vinyl polymer (Aqupec HV- 505) menunjukkan hasil
formulasi yang baik. Pada pengamatan organoleptik tidak terlihat adanya
perubahan yang berarti dalam hal konsistensi, warna, bau, dan homogenitas
sediaan selama 28 hari penyimpanan. Karena itu, sediaan gel dengan basis carboxy vinyl polymer dapat dikatakan
stabil. Pada pengamatan pH gel, terlihat adanya penurunan pH yang cukup
signifikan secara statistik dengan bertambahnya konsentrasi etil vitamin C.
Tetapi perubahan pH ini masih memenuhi persyaratan nilai pH untuk sediaan
topikal, yaitu 5-10. Hasil pengamatan viskositas menunjukkan bahwa viskositas
sediaan gel meningkat dengan bertambahnya konsentrasi Macrobead® dan
carboxy vinyl polymer.
Dari penelitian di atas dapat di
tarik suatu kesimpulan bahwa sediaan gel pengelupas kulit mati yang mengandung
etil vitamin C dalam sistem penghantaran Macrobead® dengan basis acrylates copolymer tidak stabil dalam
penyimpanan baik itu secara fisik (timbulnya endapan) maupun kimia (terjadi
penurunan pH). Sedangkan pada
sediaan gel pengelupas
kulit mati yang mengandung
etil vitamin C
dalam sistem penghantaran
Macrobead® dengan basis gel carboxy
vinyl polymer 0,5% sangat cocok digunakan karena dapat menunjukkan kestabilan fisik yang baik selama
penyimpanan, aman untuk digunakan, dan memiliki efektivitas yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar